Beranda Artikel 0-12 Bulan Cara Mengatasi Diare pada Bayi dan Pencegahannya

Cara Mengatasi Diare pada Bayi dan Pencegahannya

2022/05/13 - 07:47:29pm     oleh Morinaga Soya
Cara Mengatasi Diare pada Bayi dan Pencegahannya

Feses bayi umumnya memiliki tekstur yang lebih lembut dibanding feses orang dewasa, khususnya pada bayi yang hanya diberi ASI. Adapun tanda bayi yang mengalami diare dapat dilihat dari tekstur feses yang berubah tiba-tiba menjadi lebih encer atau lebih berair dan terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari.

Meskipun diare cukup sering menimpa bayi, bila dibiarkan bisa membuatnya tidak nyaman bahkan hingga menyebabkan dehidrasi. Karena itu, Bunda perlu memahami cara menangani diare pada bayi dengan sigap, agar Si Kecil segera sembuh dan sehat kembali ya.

Penyebab Bayi Diare

Diare pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  • Infeksi virus, bakteri, atau parasit. Hal ini bisa terjadi apabila terjadi kontak dengan makanan, air, atau bahkan permukaan yang terkontaminasi. Apalagi ketika bayi memasukan tangan ke dalam mulutnya.
  • Alergi makanan.
  • Intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.
  • Efek samping obat seperti antibiotik.

Beberapa penyebab di atas merupakan hal yang bisa membuat feses bayi berubah menjadi cair dengan frekuensi yang lebih sering. Lantas, apakah diare pada bayi dapat diketahui lewat warnanya? Simak jawabannya di sini ya: Seperti Apa Warna Feses Bayi yang Diare?

Cara Mengatasi Diare pada Bayi

Dalam mengatasi diare pada Si Kecil yang masih bayi, Bunda perlu memprioritaskan kebutuhan cairannya dulu, agar organ-organ tubuhnya tidak sampai mengalami kerusakan akibat kehilangan cairan karena diare. Jika cairannya sudah terpenuhi, baru Bunda mulai memberinya makanan untuk mengganti nutrisinya yang hilang ya.

Memenuhi Kebutuhan Cairan

Kebutuhan cairan Si Kecil harus segera dipenuhi kembali, sebab pada saat mengalami diare, Si Kecil kehilangan banyak cairan elektrolit yang diperlukan oleh tubuhnya. Kehilangan cairan ini menyebabkannya dehidrasi, yang jika dibiarkan, akan dapat menyebabkan komplikasi.

Jika Si Kecil belum berusia 6 bulan, maka Bunda perlu memberikan ASI secara berkala atau setiap kali ia menginginkannya. Apabila ia berusia 6 bulan ke atas, maka Bunda bisa memberinya ASI, air putih, kuah sup, dan cairan lainnya yang memang diperbolehkan oleh dokter untuk diberikan kepadanya.

Memberikan Makanan untuk Pemulihan

Pada bayi yang sudah bisa mengonsumsi makanan padat dan sedang mengalami masalah pada saluran cernanya, umumnya dokter anak akan merekomendasikan makanan berupa roti atau nasi. Sebab, kedua macam makanan ini dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik untuk mengurangi diare. Idealnya, kedua makanan ini akan memberikan waktu bagi saluran cerna untuk beristirahat, sehingga mampu mengurangi frekuensi buang air besar.

Nah, Bunda, jika kebetulan Si Kecil tidak mau makan nasi, coba lihat penyebabnya di sini ya: Penyebab Anak Tidak Mau Makan Nasi dan Cara Mengatasinya

Selama ia sedang tidak ingin makan nasi atau roti, Bunda bisa mencoba memberikan makanan lain berupa buah dan sayur, seperti pisang, edamame, atau wortel.

Tanda Dehidrasi pada Bayi Akibat Diare

Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan tubuh bayi kehilangan cairan dan berakibat pada dehidrasi. Bunda perlu memperhatikan gejala diare pada Si Kecil dengan baik, karena dehidasi bisa terjadi dengan cepat, termasuk dalam waktu satu atau dua hari setelah diare terjadi.

Bunda bisa segera menghubungi dokter apabila mengenali tanda-tanda berikut ini:

  • Mulut kering.
  • Bayi menangis tapi tidak keluar air mata.
  • Pipis lebih jarang dan warna yang pekat kehitaman.
  • Rewel.
  • Diare disertai demam.
  • Feses berwarna hitam, putih, atau merah karena terdapat darah.
  • Muntah-muntah.
  • Bayi terlihat lemas.

Pencegahan Diare pada Bayi

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Bunda perhatikan untuk mencegah diare pada bayi:

  • Rajin mencuci tangan. Khususnya setelah mengganti popok bayi.
  • Menjaga kebersihan rumah. Untuk mengurangi kontak bayi dengan area rumah yang kurang higienis.
  • Menghindari makanan tinggi serat, berminyak, produk susu, dan olahannya. Makanan-makanan jenis ini dapat memperparah gejala diare pada bayi.

Nah, diare bukan satu-satunya penyakit pada sistem pencernaan Si Kecil loh. Yuk, ketahui penyakit-penyakit lainnya yang mengganggu pencernaannya di sini: Gangguan Sistem Pencernaan Anak yang Umum Terjadi

Referensi:

  • WebMD. Diarrhea in Babies.
    https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment (Diakses 21 Maret 2024)





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu