Ketika Si Kecil mengalami diare, Bunda tentu merasa cemas dan ingin segera mengambil tindakan yang tepat. Selain memastikan Si Kecil cukup istirahat dan terhidrasi, memilih makanan dan minuman yang aman sangat penting untuk membantu pemulihan.
Diare merupakan situasi yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan nutrisi penting. Asupan yang diberikan pada kondisi ini harus dapat mengembalikan keseimbangan cairan tersebut tanpa membebani saluran cerna yang sedang sensitif.
Makanan Untuk Anak Diare
Meskipun diare bukanlah merupakan penyakit yang membahayakan namun bisa menjadi fatal akibatnya bila tidak segera diatasi. Salah satu yang dapat Bunda lakukan adalah dengan memberikan Si Kecil asupan makanan yang baik bagi pencernaannya dan dapat membantu mendukung pemulihannya.
Berikut beberapa pilihan makanan yang bisa Bunda berikan saat anak terkena diare:
Pisang: Buah Lembut yang Membantu Memadatkan Feses
Pisang merupakan salah satu buah yang aman dikonsumsi anak saat diare karena teksturnya yang lembut dan mudah dicerna. Buah ini mengandung pektin, sejenis serat larut air yang berfungsi menyerap cairan berlebih di usus dan membantu memadatkan feses.
Selain itu, pisang juga memiliki kandungan kalium dan potasium yang berfungsi untuk menggantikan elektrolit tubuh yang banyak terbuang bersamaan dengan kotoran saat diare. Buah ini juga memiliki senyawa prebiotik yang dikenal dengan FOS. FOS dapat meningkatkan bakteri baik dalam usus sehingga mampu melawan bakteri jahat yang menyebabkan diare pada Si Kecil.
Pisang juga cenderung disukai anak-anak karena rasa manis alaminya, sehingga dapat menjadi pilihan yang menyenangkan dan menyehatkan.
Nasi Putih: Sumber Energi yang Mudah Dicerna
Saat anak mengalami diare, sistem pencernaannya sedang sensitif sehingga membutuhkan makanan yang lembut dan mudah diproses tubuh. Nasi putih adalah salah satu pilihan terbaik karena rendah serat dan tidak mengandung lemak.
Karbohidrat dari nasi putih membantu memberikan energi yang dibutuhkan tubuh tanpa membebani saluran cerna. Nasi bisa disajikan dalam porsi kecil beberapa kali sehari, baik dalam bentuk lembek maupun dicampur dengan sedikit kaldu untuk menambah rasa.
Namun, sangat mungkin Si Kecil tidak mau menyantap nasi saat baru diare. Mari simak penyebabnya di sini: Cara Jitu Mengatasi Anak Tidak Mau Makan Nasi
Bubur: Makanan Lembut yang Menenangkan Saluran Cerna
Bubur merupakan makanan utama yang sering dianjurkan saat anak diare karena teksturnya yang lembut dan kemampuannya untuk menghidrasi. Bubur yang dimasak dengan cukup air dan tanpa bumbu berlebihan bisa menjadi makanan yang menenangkan saluran pencernaan.
Selain nasi sebagai bahan dasar, Bunda juga bisa menambahkan bahan seperti wortel rebus atau ayam suwir yang lembut untuk memperkaya nutrisi. Pastikan bubur disajikan dalam keadaan hangat dan tidak terlalu panas untuk menjaga kenyamanan Si Kecil.
Roti Tawar: Sumber Karbohidrat Netral untuk Perut Sensitif
Roti tawar tanpa tambahan selai, mentega, atau bahan olahan lainnya bisa menjadi camilan yang aman untuk anak yang sedang diare. Teksturnya lembut dan tidak menyebabkan iritasi, serta mudah dikombinasikan dengan makanan lain seperti sup bening atau pisang.
Makanan ini bisa membantu memberikan rasa kenyang sambil memberikan waktu istirahat bagi sistem pencernaan yang sedang terganggu. Pilih roti yang tidak mengandung serat tinggi agar tidak memperparah frekuensi buang air besar.
Biskuit Tawar: Camilan Ringan Saat Anak Kehilangan Nafsu Makan
Biskuit tawar atau plain crackers dapat menjadi solusi saat anak kehilangan nafsu makan tetapi tetap membutuhkan asupan energi. Teksturnya yang ringan dan rasanya yang netral membuat biskuit ini mudah diterima oleh perut anak yang sedang tidak nyaman.
Meski bukan sumber nutrisi utama, biskuit tawar dapat membantu menjaga asupan kalori ringan sembari menunggu selera makan anak kembali pulih. Bunda bisa menyajikannya dalam potongan kecil agar mudah dikunyah dan tidak membuat anak kewalahan.
Sup Ayam: Menghangatkan dan Menghidrasi Tubuh Anak
Sup ayam tidak hanya menenangkan tetapi juga membantu mengganti cairan dan elektrolit yang hilang selama diare. Kaldu ayam yang kaya rasa bisa membantu meningkatkan nafsu makan anak, untuk mengetahui lebih lanjut tentang anak tidak mau makan, Bunda dapat membaca artikel ini: Anak tidak mau makan nasi, sementara sayuran lembut seperti wortel dan kentang menambah nilai gizi.
Menu ini sebaiknya disajikan hangat dengan bumbu ringan agar mudah dicerna. Selain itu, protein dari ayam rebus dapat membantu mempercepat proses pemulihan tubuh Si Kecil.
Oatmeal: Serat Larut untuk Mengontrol Frekuensi BAB
Oatmeal merupakan sumber serat larut yang dapat membantu menyerap kelebihan cairan dalam saluran pencernaan. Saat diare, memberikan oatmeal tanpa tambahan gula atau susu dapat membantu menenangkan usus dan mengurangi frekuensi buang air besar. Teksturnya yang lembut membuat oatmeal mudah dicerna, dan Bunda bisa menambahkan sedikit buah pisang halus sebagai pemanis alami sekaligus menambah nutrisi.
Air Kelapa: Elektrolit Alami untuk Rehidrasi
Air kelapa muda mengandung elektrolit alami seperti kalium, magnesium, dan natrium yang sangat dibutuhkan saat tubuh kehilangan cairan karena diare. Memberikan air kelapa murni kepada anak bisa membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh tanpa perlu tambahan pemanis atau pewarna buatan. Rasanya yang segar juga membuat anak lebih mudah menerima minuman ini, terutama saat mereka enggan minum air putih dalam jumlah cukup.
Yoghurt: Probiotik Alami untuk Menyeimbangkan Flora Usus
Yoghurt adalah sumber probiotik alami yang dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikroorganisme di usus setelah terganggu akibat infeksi atau penggunaan antibiotik. Pilih yoghurt tanpa tambahan gula dan rendah lemak agar lebih aman bagi sistem pencernaan anak.
Sajikanlah dalam porsi kecil sebagai makanan penutup atau dicampur dengan pisang yang telah dihaluskan. Kandungan probiotiknya bekerja membantu memperbaiki flora usus yang rusak dan mempercepat proses pemulihan.
Upaya Mencegah Diare pada Anak
Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan hal ini sangat relevan ketika berbicara tentang diare pada anak. Langkah-langkah pencegahan dapat dimulai dari hal sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet atau bermain.
Selain itu, pastikan makanan yang dikonsumsi anak bersih dan dimasak dengan baik, serta hindari memberikan makanan dari sumber yang diragukan kebersihannya. Bunda juga dapat memperhatikan tanda-tanda intoleransi atau alergi makanan yang mungkin menjadi penyebab gangguan pencernaan.
Jika Si Kecil memiliki intoleransi terhadap susu sapi, gantilah dengan susu yang cenderung tidak menimbulkan intoleransi, misalnya susu soya. Untuk mengetahui cara memilih susunya, pelajari lebih lanjut di sini: Merk Susu Formula untuk Anak Diare akibat Alergi Susu Sapi