Diare pada anak merupakan masalah kesehatan umum yang bisa terjadi pada berbagai usia, dan penanganannya perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Pada diare ringan, pengobatan biasanya melibatkan pemberian cairan yang cukup dan diet yang lembut.
Namun, jika diare tergolong parah atau disertai dengan gejala lain seperti muntah, demam, atau tanda-tanda dehidrasi, penanganannya memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Untuk itu, mari pelajari cara mengatasi diare pada anak berikut ini, Bun.
Diare Ringan
Bunda, diare ringan pada Si Kecil biasanya ditandai dengan tinja yang lebih cair dari biasanya, frekuensi buang air besar yang meningkat, dan terkadang disertai dengan rasa tidak nyaman di perut. Selain itu, Si Kecil mungkin terlihat rewel, kehilangan nafsu makan, atau merasa lelah.
Untuk diare ringan tanpa muntah, diare seringkali akan sembuh dalam beberapa hari dengan sendirinya. Bunda dapat terus memberikan ASI atau susu pertumbuhan kepada Si Kecil tanpa perlu mengubah pola makan mereka atau memberikan cairan elektrolit khusus. Pastikan Si Kecil tetap terhidrasi dengan baik. Jangan beri minuman yang mengandung gula atau gas, karena dapat memperburuk diare.
Jika diare ringan disertai muntah, Bunda perlu memberikan perhatian khusus. Pastikan Si Kecil tetap terhidrasi dengan memberikan larutan oralit dalam jumlah yang cukup. Jangan berikan makanan padat terlebih dahulu, Bunda, sebaiknya berikan makanan ringan seperti bubur atau sereal yang mudah dicerna.
Setelah muntah berkurang, secara perlahan kembalikan pola makan Si Kecil seperti biasa. Jika diare dan muntah-muntah pada anak diakibatkan oleh alergi susu sapi, maka Bunda perlu memberikan susu alternatif lain yang tidak menyebabkan diarenya kambuh. Simak rekomendasinya di artikel berikut: Merek Susu Formula untuk Anak Diare Akibat Alergi Susu Sapi.
Diare Sedang
Diare dengan tingkat keparahan sedang ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari beberapa kali namun tidak lebih dari 10 kali dalam sehari. Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk nyeri perut, kembung, dan Si Kecil mungkin tampak lebih lemah atau lelah dari biasanya. Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, kulit kering, dan penurunan jumlah urin juga perlu diwaspadai.
Bunda dapat membantu meringankan gejalanya dengan memberikan larutan rehidrasi oral (oralit) secara berkala untuk menggantikan cairan yang hilang agar ia tidak dehidrasi. Berikan Si Kecil makanan yang mudah dicerna seperti pola makan BRAT (pisang, nasi, apel, dan roti panggang) untuk memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk pulih. Untuk anak yang lebih besar, hindari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi.
Jangan lupa untuk tetap memberikan ASI atau susu formula seperti biasa, karena ini juga membantu dalam menjaga keseimbangan nutrisi Si Kecil. Jika diare tidak membaik dalam 24 jam atau disertai demam tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bunda juga dapat memberikan obat alami untuk meringankan gejala diare pada Si Kecil, berikut ini informasinya: Obat Diare Anak yang Aman dan Mudah Didapatkan.
Diare Berat
Bunda, jika Si Kecil mengalami diare parah dengan lebih dari 10 kali buang air besar yang encer dalam sehari, ini bisa menjadi tanda masalah serius. Diare parah pada anak-anak sering disertai dengan gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai, seperti mulut kering, mata cekung, atau urine yang sangat sedikit. Gejala ini menunjukkan bahwa tubuh Si Kecil kehilangan banyak cairan dan memerlukan penanganan medis segera.
Selain itu, anak-anak yang mengalami diare setiap 1 hingga 2 jam atau lebih sering perlu mendapatkan perhatian khusus. Dalam kondisi ini, Bunda mungkin perlu menghentikan sementara pemberian makanan agar Si Kecil bisa fokus mengganti cairan yang hilang akibat diare.
Pemberian cairan rehidrasi oral (oralit) perlu ditingkatkan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Jika gejala dehidrasi tetap berlanjut atau Si Kecil menunjukkan tanda-tanda seperti muntah terus-menerus, demam tinggi, tidak mau makan, atau darah dalam tinja, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Untuk makanan, berikan makanan yang mudah dicerna seperti nasi putih, kaldu, dan sup bening. Selain itu, bubur dari beras atau gandum yang dimasak hingga lembut juga bisa menjadi pilihan yang baik. Yogurt tanpa tambahan gula, yang mengandung probiotik, dapat membantu memulihkan flora usus yang terganggu. Jus wortel yang disaring atau kentang rebus tanpa bumbu bisa menjadi pilihan. Cari tahu lebih banyak rekomendasi makanan untuk anak diare berikut yuk: Pilihan Makanan untuk Anak Diare dan Pantangannya.
Referensi:
-
Healthy Children. Diarrhea in Children. Diakses pada 24 Juli 2024.
https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Diarrhea.aspx -
MedScape. Diarrhea Treatment & Management. Diakses pada 24 Juli 2024. https://emedicine.medscape.com/article/928598-treatment?form=fpf.
-
NYP. Mild, Moderate, Or Severe Diarrhea. Diakses pada 24 Juli 2024. https://www.nyp.org/healthlibrary/articles/mild-moderate-or-severe-diarrhea