Beranda Artikel 13-36 Bulan Ketahui Ciri-ciri Alergi Makanan pada Si Kecil

Ketahui Ciri-ciri Alergi Makanan pada Si Kecil

2024/07/26 - 03:05:12pm     oleh Morinaga Soya
Ketahui Ciri-ciri Alergi Makanan pada Si Kecil

Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu yang dianggap berbahaya. Ketika Si Kecil mengalami alergi makanan, tubuhnya akan merespons dengan reaksi yang bisa bervariasi dari ringan hingga berat.

Ciri-ciri alergi makanan meliputi kemerahan pada kulit, ruam gatal, atau pembengkakan di area wajah tertentu seperti mata atau bibir. Agar Bunda dapat mengidentifikasi lebih cepat dan melakukan penanganan yang tepat, yuk, cari tahu ciri-ciri selengkapnya di sini.

Ruam Kulit dan Gatal-gatal

Bunda, salah satu tanda alergi makanan pada Si Kecil adalah muncul ruam merah di kulitnya yang disertai dengan gatal-gatal dan sensasi seperti kesemutan hingga terbakar. Kondisi ini dikenal sebagai biduran atau urtikaria, yaitu ruam kulit yang tampak seperti bentol merah, sering kali gatal dan bisa timbul di berbagai area tubuh termasuk mulut, tenggorokan, atau telinga. Biasanya, alergi yang memicu gejala ini disebabkan oleh makanan seperti susu, kacang-kacangan, atau makanan laut.

Untuk mengatasi gejala ini, Bunda sebaiknya segera mengidentifikasi makanan yang baru saja dikonsumsi Si Kecil dan mencegahnya di masa depan. Setelah itu, Bunda dapat memberikan kompres dingin pada area yang terkena ruam untuk meredakan gatal-gatalnya. Penggunaan salep antihistamin atau krim kortikosteroid yang direkomendasikan oleh dokter bisa membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal.

Biduran mungkin juga menyebar hingga ke kulit wajah yang sangat mengganggu Si Kecil. Bunda dapat mengikuti langkah ini untuk mengatasinya: Cara Mengatasi Biduran di Wajah Si Kecil.

Pembengkakan

Setelah ruam, gejala alergi lainnya adalah pembengkakan pada berbagai bagian tubuh, seperti bibir, wajah, mata dan kelopaknya, lidah, dan tenggorokan. Pada kondisi yang lebih parah, bengkak ini bisa menyebar ke langit-langit mulut dan bisa menyebabkan rasa sesak di tenggorokan.

Bantu Si Kecil menangani gejala pembengkakan ini dengan memberikan kompres dingin pada area yang bengkak untuk mengurangi gejala sementara. Dalam kasus yang lebih serius, penggunaan obat anti-inflamasi atau kortikosteroid yang direkomendasikan oleh dokter mungkin diperlukan untuk mengatasi pembengkakan yang parah.

Selain itu, Bunda sebaiknya segera mengidentifikasi dan menghentikan konsumsi makanan yang diduga penyebab alergi. Terutama bila memang ada riwayat alergi baik dalam silsilah keluarga Bunda maupun suami. Untuk menentukan secara pasti, tentu saja akan lebih baik bagi Bunda untuk membawa Si Kecil supaya dapat diperiksakan dan dilakukan pemeriksaan di dokter. Yuk, baca di sini untuk mengetahui kisaran biaya tes alergi di rumah sakit: Berapa Biaya Tes Alergi Lengkap untuk Si Kecil?

Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan bisa menjadi salah satu tanda alergi makanan pada Si Kecil. Gejala ini meliputi sakit perut, mual, dan muntah yang sering kali muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu seperti makanan berbasis kedelai atau protein. Selain itu, Si Kecil mungkin mengalami gangguan seperti diare atau perut kembung. Reaksi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh Si Kecil merespons makanan yang dianggap berbahaya dengan cara yang memengaruhi saluran pencernaan.

Agar gejalanya tidak semakin parah, segera hentikan konsumsi makanan yang diduga memicu gejala alergi ini. Pastikan Si Kecil mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan berikan makanan ringan yang mudah dicerna seperti kentang rebus, apel yang dihaluskan, atau biskuit tawar.

Jika gejala berlanjut atau semakin parah, seperti muntah yang berulang atau diare yang tidak berhenti, segeralah bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Masalah Pernapasan

Kesulitan bernafas, termasuk mengi atau sesak napas, adalah gejala serius dari alergi makanan. Si Kecil mungkin juga menunjukkan gejala kesulitan menelan. Ini terjadi ketika reaksi alergi menyebabkan pembengkakan di saluran napas atau iritasi pada bronkus.

Gejala ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mungkin merekomendasikan penggunaan alat bantu pernapasan seperti inhaler atau nebulizer untuk membantu meredakan gejala.

Selain itu, mengidentifikasi dan menghindari makanan yang menyebabkan reaksi alergi adalah langkah penting. Jika Si Kecil mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi susu sapi, berarti susu sapi adalah pemicu alergi dan sebaiknya dihindari. Sebagai alternatif, Bunda bisa mempertimbangkan susu bebas alergi atau susu berbasis nabati seperti susu soya.

Susu soya bebas laktosa dan dapat menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Selain itu, susu ini kaya akan protein nabati dan sering diperkaya dengan vitamin dan mineral, seperti kalsium dan vitamin D, untuk mendukung kebutuhan nutrisi harian. Yuk, lihat rekomendasi susu soya untuk Si Kecil berikut ini: Susu Soya Terbaik untuk Si Kecil.

Referensi:

  • Better Health Channel. Food allergy and intolerance. Diakses pada 24 Juli 2024. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/food-allergy-and-intolerance.

  • Cleveland Clinic. Food Allergies. Diakses pada 24 Juli 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9196-food-allergies.

  • NHS Inform. Food allergy. Diakses pada 24 Juli 2024. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/nutritional/food-allergy/.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu