Beranda Artikel 13-36 Bulan Ciri-ciri Alergi Makanan pada Si Kecil

Ciri-ciri Alergi Makanan pada Si Kecil

2024/09/20 - 05:36:37pm     oleh Morinaga Soya
Ciri-ciri Alergi Makanan pada Si Kecil

Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu yang dianggap berbahaya. Ciri-ciri alergi makanan meliputi kemerahan pada kulit, ruam gatal, atau pembengkakan di area wajah tertentu seperti mata atau bibir. Namun, keparahan reaksi tubuh antara satu anak dengan anak lainnya bisa berbeda tergantung reaksi tubuhnya.

Agar Bunda dapat mengidentifikasi lebih cepat dan melakukan penanganan yang tepat mengenai alergi Si Kecil, baca artikel ini sampai selesai ya.

Ciri-Ciri Alergi Makanan

Ciri alergi makanan pada Si Kecil dapat ditandai dengan gejala berikut:

Ruam Kulit dan Gatal-gatal

Salah satu tanda alergi makanan pada Si Kecil adalah munculnya ruam merah pada kulit yang disertai dengan gatal-gatal dan sensasi seperti kesemutan hingga terbakar. Kondisi ini dikenal sebagai biduran atau urtikaria, yaitu ruam kulit yang tampak seperti bentol merah, sering kali disertai gatal dan bisa timbul di berbagai area tubuh termasuk mulut, tenggorokan, atau telinga. Umumnya kondisi ini dipicu oleh makanan seperti susu, kacang-kacangan, atau makanan laut.

Untuk mengatasinya, Bunda perlu menghentikan pemberian makanan pemicunya kepada Si Kecil. Setelah itu, Bunda dapat memberikan kompres dingin pada area yang terkena ruam untuk meredakan gatal-gatalnya. Penggunaan salep antihistamin atau krim kortikosteroid yang direkomendasikan oleh dokter juga bisa membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal.

Biduran yang mungkin menyebar hingga ke kulit wajah tentunya sangat mengganggu Si Kecil. Untuk mengatasinya, Bunda dapat mengikuti langkah berikut: Cara Mengatasi Biduran di Wajah Si Kecil.

Pembengkakan

Pembengkakan pada berbagai bagian tubuh, seperti bibir, wajah, mata dan kelopaknya, lidah, dan tenggorokan juga merupakan ciri Si Kecil alergi terhadap makanan tertentu. Pada kondisi yang lebih parah, bengkak ini bisa menyebar ke langit-langit mulut dan bisa menyebabkan rasa sesak di tenggorokan.

Untuk menangani kondisi ini, memberikan kompres dingin pada area yang bengkak untuk mengurangi gejala sementara dapat membantu. Dalam kasus yang lebih serius, penggunaan obat anti-inflamasi atau kortikosteroid yang direkomendasikan oleh dokter mungkin diperlukan untuk mengatasi pembengkakan yang parah.

Selain itu, Bunda sebaiknya segera mengidentifikasi dan menghentikan konsumsi makanan yang diduga sebagai penyebab alergi. Untuk menentukannya secara pasti, Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk melakukan tes alergi. Yuk, baca di sini untuk mengetahui kisaran biaya tes alergi di rumah sakit: Berapa Biaya Tes Alergi Lengkap untuk Si Kecil?

Gangguan Pencernaan

Alergi makanan juga dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, dan muntah. Reaksi tersebut sering kali muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu seperti kedelai atau protein. Selain itu, Si Kecil mungkin mengalami diare atau perut kembung. Reaksi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh Si Kecil merespons makanan yang dianggap berbahaya.

Agar gejalanya tidak semakin parah, segera hentikan konsumsi makanan yang diduga memicu gejala alergi ini. Pastikan Si Kecil mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan berikan makanan ringan yang mudah dicerna seperti kentang rebus, apel yang dihaluskan, atau biskuit tawar.

Jika gejala berlanjut atau semakin parah seperti muntah yang berulang atau diare yang berkelanjutan, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Masalah Pernapasan

Kesulitan bernapas termasuk mengi atau sesak napas adalah gejala serius dari alergi makanan. Dalam kasus lain, Si Kecil mungkin juga menunjukkan gejala kesulitan menelan. Ini terjadi ketika reaksi alergi menyebabkan pembengkakan di saluran napas atau iritasi pada bronkus.

Gejala ini memerlukan perhatian medis karena dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mungkin merekomendasikan penggunaan alat bantu pernapasan seperti inhaler atau nebulizer untuk membantu meredakan gejala.

Bunda, demikianlah penjelasan terkait ciri-ciri alergi makanan yang dapat dialami Si Kecil. Untuk meredakan semua gejala tersebut, hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah dengan menghindari Si Kecil dari makanan yang menyebabkan reaksi alergi.

Jika Si Kecil mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi susu sapi, berarti susu sapi adalah pemicu alergi dan sebaiknya dihindari. Sebagai alternatif, Bunda bisa mempertimbangkan susu soya.

Susu soya bebas laktosa dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Si Kecil yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Selain itu, susu ini kaya akan protein nabati, vitamin, mineral, kalsium, dan vitamin D. Yuk, lihat rekomendasi susu soya untuk Si Kecil di ini: Susu Soya Terbaik untuk Si Kecil.

Referensi:

  • Better Health Channel. Food allergy and intolerance. Diakses pada 24 Juli 2024. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/food-allergy-and-intolerance.
  • Cleveland Clinic. Food Allergies. Diakses pada 24 Juli 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9196-food-allergies.
  • NHS Inform. Food allergy. Diakses pada 24 Juli 2024. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/nutritional/food-allergy/.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside