Bruntusan pada bayi adalah kelainan yang cukup umum terjadi dan sering dipicu oleh masalah hormon. Kelainan ini ditandai bintik-bintik kecil berwarna merah atau putih di area wajah atau tubuh Si Kecil. Namun, meskipun bruntusan ini bisa menimbulkan rasa gatal dan perih ketika ia berkeringat, biasanya kondisi ini bukanlah tanda dari suatu penyakit serius dan dapat sembuh.
Yuk Bunda, simak lebih lanjut untuk mengetahui penyebab serta cara mengatasinya.
Penyebab Bruntusan pada Bayi
Faktor utama yang menjadi penyebab bruntusan pada bayi memang belum sepenuhnya diketahui. Akan tetapi, para dokter berpendapat bahwa pemicu bruntusan ini antara lain:
1. Pengaruh hormon, terutama androgen. Umumnya hormon ini masih cukup tinggi pada bayi yang baru lahir karena ia masih membawa androgen dari ibunya.
2. Jamur, terutama jamur jenis Malassezia.
3. Iritasi, misalnya karena ASI ataupun susu formula.
Bruntusan dan Iklim Tropis
Bruntusan juga bisa disebabkan penyumbatan pada pori-pori kulit Si Kecil, terutama pada kelenjar keringatnya. Hal ini lazim pada bayi yang tinggal di daerah beriklim tropis.
Pada bayi, kelenjar keringat belum berkembang dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mengeluarkan keringat dari dalam kulitnya sendiri. Padahal, iklim daerah tropis akan menyebabkan ia banyak memproduksi keringat, sehingga keringat ini terjebak dalam kulitnya dan menciptakan sumbatan. Sumbatan ini sering disebut milia, namun orang awam menyebutnya biang keringat.
Untuk mencegahnya, Bunda perlu selalu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit Si Kecil. Bagaimana cara mengatasinya? Baca artikel berikut yuk: Penyebab Biang Keringat pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Bruntusan sebagai Gejala Reaksi Alergi
Pada sebagian bayi, bruntusan dapat menjadi gejala alergi. Namun, pada alergi, bruntusan ini sering kali disertai bentol-bentol pada bibir atau wajah. Selain itu, bayi juga dapat menunjukkan gejala lain, misalnya batuk atau diare.
Jerawat Bayi
Bruntusan pada kulit bayi bisa disebabkan jerawat, dan umumnya terjadi tidak lama setelah bayi dilahirkan. Penyebabnya adalah tingginya hormon androgen ibunya yang mengekspos bayi sejak masih berada di dalam rahim.
Jerawat ini umumnya tampak seperti benjolan merah atau putih yang berkumpul di daerah wajah, seperti pipi, hidung atau dahi.
Apabila jerawat ini timbul pada Si Kecil, maka sebaiknya Bunda tidak menggaruk atau menekan-nekannya. Si Kecil dapat dipakaikan sarung tangan untuk sementara waktu, agar ia tidak menggaruk jerawatnya sendiri. Jerawat ini sebetulnya tidak perlu diobati, dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Cara Mengatasi Bruntusan
Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi bruntusan ini, antara lain:
- Memandikannya secukupnya saja
- Menggunakan produk perawatan kulit (seperti lotion) yang sesuai untuk bayi.
- Membasuh wajahnya dengan air hangat setiap hari.
- Menghindari menggosok kulitnya.
Jika bruntusan yang dialami Si Kecil memang merupakan reaksi alergi dan meninggalkan bekas pada kulitnya, jangan khawatir ya Bun. Sebab, Bunda juga bisa menghilangkan bekas alergi tersebut dengan bahan-bahan alami yang ada di sekitar Bunda. Cek selengkapnya dalam artikel berikut ya: Cara Menghilangkan Bekas Alergi dengan Bahan Alami.
Cara Mencegah Bruntusan
Bruntusan pada bayi juga bisa dicegah, Bunda. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain menghindari penggunaan sabun, deterjen, sampo, dan parfum yang tidak ramah terhadap kulit bayi yang sensitif.
Selain itu, Bunda juga perlu menggunakan krim pelembab jika kulit Si Kecil terlihat kering. Bunda juga sebaiknya menghindarkannya dari pakaian yang ketat dan mengganti popoknya secara berkala.
Bunda, bruntusan perlu diatasi pada Si Kecil, agar ia dapat berkembang dengan baik tanpa terganggu oleh rasa gatal di kulitnya. Perlu juga Bunda memastikan bahwa bruntusan yang dialaminya bukanlah merupakan gejala alergi, karena tentu ada penanganan lebih lanjut yang perlu diberikan kepadanya jika ia ternyata memang memiliki alergi.
Untuk mengetahui ada tidaknya alergi ini, Bunda dapat melakukan tes alergi. Yuk, lihat cara melakukan tesnya secara mandiri dan gratis di sini: Cek Alergi Anak.