Beranda Artikel 0-12 Bulan Bruntusan pada Si Kecil dan Cara Tepat Menenangkan Kulit

Bruntusan pada Si Kecil dan Cara Tepat Menenangkan Kulit

2023/07/28 - 09:17:50pm     oleh Morinaga Soya
Bruntusan pada Si Kecil dan Cara Tepat Menenangkan Kulit

Bunda, pernahkah si Kecil rewel saat dipakaikan baju setelah mandi? Mungkin Bunda menemukan bintik-bintik merah di leher atau punggungnya. Bruntusan pada bayi sering kali muncul di area tersebut karena pori-pori yang tersumbat akibat keringat berlebih. Kondisi ini umum terjadi, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Namun, dengan perawatan yang tepat, bruntusan dapat diatasi dan dicegah.

Penyebab Umum Bruntusan pada Bayi

Bruntusan dapat dipicu oleh berbagai penyebab, mulai dari hormon, alergi, iklim panas, hingga reaksi kulit terhadap produk tertentu. Mengetahui penyebab spesifik dari bruntusan penting agar Bunda bisa memberikan perawatan yang sesuai, efektif, dan aman. Mari kita bahas lebih dalam.

Pengaruh Hormon

Setelah lahir, bayi masih membawa hormon dari ibunya, terutama androgen. Hormon ini dapat merangsang kelenjar minyak di kulit bayi, menyebabkan bruntusan, terutama di wajah. Kondisi ini dikenal sebagai jerawat bayi dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan.

Keringat Berlebih dan Pori-Pori Tersumbat

Bruntusan yang muncul saat cuaca panas dan lembap bisa jadi merupakan biang keringat. Kondisi ini terjadi karena kelenjar keringat bayi belum berkembang sempurna, sehingga keringat yang seharusnya keluar malah terjebak di bawah kulit. Akibatnya, muncul bruntusan merah kecil yang bisa terasa perih saat Si Kecil berkeringat.

Biang keringat sering terlihat di area leher, punggung, dan dada, terutama jika bayi mengenakan pakaian tebal atau terlalu ketat. Mari simak penjelasannya lebih dalam di sini: Penyebab Biang Keringat pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Iritasi Kulit

Penggunaan produk yang tidak sesuai, seperti sabun atau deterjen dengan pewangi, dapat mengiritasi kulit sensitif bayi. Iritasi juga bisa terjadi akibat kontak dengan ASI atau susu formula yang menempel di kulit.

Ruam Popok yang Menyerupai Bruntusan

Ruam popok juga bisa tampak seperti bruntusan dan sering disalahartikan. Ruam ini muncul akibat kulit yang terlalu lama bersentuhan dengan popok basah atau kotor. Area pantat, selangkangan, dan bagian dalam paha biasanya menjadi lokasi utama ruam popok.

Kulit menjadi merah, iritasi, bahkan bisa melepuh jika tidak segera ditangani. Untuk mencegahnya, ganti popok secara rutin, bersihkan area tersebut dengan air hangat, dan keringkan secara menyeluruh sebelum memakaikan popok baru. Gunakan juga krim pelindung ruam yang aman untuk bayi.

Infeksi Jamur

Jamur seperti Malassezia dapat menyebabkan bruntusan pada bayi, terutama di area yang lembab. Infeksi ini biasanya memerlukan penanganan medis untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Reaksi Alergi

Pada beberapa bayi, bruntusan merupakan reaksi alergi terhadap makanan, susu formula, detergen, atau bahkan udara dingin. Bruntusan karena alergi biasanya disertai dengan gejala lain seperti batuk, pilek, atau diare. Terkadang, muncul pula bentol pada wajah atau bibir. Bunda dapat mengikuti cara mengatasi bentol merah pada kulit bayi pada link berikut ini: Mengatasi Bentol Merah pada Kulit Bayi.

Langkah pertama untuk mengatasi bruntusan akibat alergi adalah mengidentifikasi dan menghindari pemicunya. Bila Bunda mencurigai alergi makanan atau susu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak. Selama reaksi masih terjadi, bantu redakan gejalanya dengan memakaikan pelembap khusus bayi dan hindari menggaruk area bruntusan.

Eksim

Eksim atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit yang menyebabkan bruntusan, kemerahan, dan rasa gatal hebat. Pada bayi, eksim sering muncul di pipi, lengan, atau kaki. Penyebabnya bisa berupa faktor genetik atau pemicu lingkungan seperti udara kering atau pakaian kasar.

Kulit bayi yang mengalami eksim cenderung sangat kering dan sensitif. Untuk meredakannya, Bunda bisa menggunakan pelembap intensif khusus bayi secara rutin, menghindari sabun berbahan keras, serta memakaikan pakaian lembut yang tidak menyebabkan iritasi. Hindari mandi terlalu lama karena dapat memperburuk kondisi kulit.

Cara Efektif Mengatasi Bruntusan pada Bayi

Mengatasi bruntusan memerlukan perawatan yang lembut dan konsisten. Mulailah kebiasaan baru dengan memandikan Si Kecil menggunakan air hangat selama 5-10 menit tanpa sabun atau menggunakan sabun khusus bayi yang bebas pewangi. Setelah mandi, keringkan kulit bayi dengan menepuk lembut menggunakan handuk bersih.

Pilih pakaian longgar dari bahan katun yang menyerap keringat. Hindari pakaian ketat yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan keringat terperangkap.

Bersihkan juga area yang sering berkeringat atau terkena air liur secara rutin. Gunakan kain lembut yang dibasahi air hangat untuk membersihkan wajah dan lehernya.

Potonglah kukunya secara teratur agar ketika ia menggaruk area bruntusan, garukan tersebut tidak sampai menyebabkan infeksi.

Pilih lotion atau krim yang dirancang khusus untuk kulit bayi, bebas dari pewangi dan paraben. Prioritaskan produk yang dapat membantu melembabkan dan melindungi kulit bayi dari iritasi. Bila bruntusan ini terjadi akibat alergi dan Si Kecil masih bayi, menghilangkan bruntusannya secara alami jauh lebih jarang menimbulkan efek samping daripada menggunakan obat. Yuk, lihat cara menghilangkan bekas alerginya di sini: Cara Menghilangkan Bekas Alergi dengan Bahan Alami

Langkah Pencegahan Bruntusan pada Bayi

Mencegah bruntusan lebih baik daripada mengobati. Cegahlah bruntusan ini dengan memastikan kulit Si Kecil tetap bersih dan kering. Ganti popok secara teratur dan bersihkan area lipatan kulit untuk mencegah kelembaban berlebih.

Gunakan sabun, sampo, dan deterjen yang bebas pewangi dan dirancang khusus untuk kulit sensitif bayi. Pastikan ruangan tempatnya berada memiliki sirkulasi udara yang baik dan suhu yang sejuk untuk mencegah keringat berlebih.

Jika Bunda menyusui, perhatikan makanan yang dikonsumsi, karena dapat mempengaruhi kondisi kulit Si Kecil. Hindari makanan yang dapat memicu alergi.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Bruntusan pada bayi umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan perawatan di rumah. Namun, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter jika bruntusan tidak membaik setelah beberapa hari.

Apabila bruntusan ini juga disertai demam, batuk, atau diare, jangan tunda pula ke dokter. Demikian pula konsultasi dibutuhkan ketika kulitnya terus-menerus tampak basah, merah, atau melepuh.

Bunda, memahami penyebab dan cara mengatasi bruntusan pada bayi sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan si Kecil. Dengan perawatan yang tepat dan penggunaan produk yang aman, Bunda dapat membantu kulit bayi tetap sehat dan bebas dari bruntusan. Jika Bunda mencurigai bruntusan sebagai tanda alergi, pertimbangkan untuk melakukan tes alergi. Yuk, identifikasi ada tidaknya alergi tersebut pada Si Kecil di halaman berikut ini: Cek Alergi Anak





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca