Beranda Artikel 13-36 Bulan 7 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi dan Penyebabnya

7 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi dan Penyebabnya

2022/08/22 - 01:08:15pm     oleh Morinaga Soya
7 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi dan Penyebabnya

Biang keringat atau miliaria pada bayi bisa terjadi karena adanya penyumbatan pada pori kulit sehingga keringat tidak dapat keluar. Kondisi biang keringat pada bayi ini sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya, namun tetap harus sigap ditangani ya Bunda. Pasalnya, biang keringat ini akan membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan lebih rewel akibat rasa gatal yang ditimbulkannya. Belum lagi adanya kemungkinan kulit Si Kecil iritasi akibat tidak sengaja digaruk.

Untuk mengetahui bagaimana cara menghilangkan biang keringat pada bayi. Simak caranya berikut:

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebagian besar miliaria atau biang keringat pada bayi akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Biang keringat akan hilang dalam waktu 2 sampai 3 hari. Namun, untuk meredakan dan mencegah biang keringat agar tidak semakin parah, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan secara mandiri di rumah untuk Si Kecil, seperti:

1. Menggunakan Lotion

Memakai lotion pada kulit Si Kecil yang memiliki biang keringat bisa membantu meredakan rasa gatal dan bersisik yang dialaminya. Walaupun tidak sepenuhnya menyembuhkan, namun lotion bisa membantu mencegah agar biang keringat Si Kecil tidak menyebar ke area kulit lain. Cari lotion dengan tingkat pH 5.5 atau yang memiliki kesamaan tingkat dengan kulit bayi. Tentunya ini akan membuat kulit Si Kecil senantiasa lembab, tidak kering mengelupas, gatal-gatal, ataupun iritasi.

2. Menjaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk

Salah satu hal penting yang perlu Bunda perhatikan untuk mengatasi biang keringat adalah menjaga agar ruangan yang ditempati Si Kecil tetap sejuk. Untuk menciptakan suhu ruangan yang sejuk, Bunda bisa membuka akses ventilasi udara ataupun menggunakan pendingin atau penyejuk ruangan di kamar Si Kecil. Bunda juga perlu menjaga kesegaran kulit Si Kecil dengan cara sering membasuh tubuhnya dan mengeringkannya secara sempurna.

3. Memakaikan Pakaian yang Nyaman

Pilih dan gunakan pakaian bagi Si Kecil yang berbahan nyaman. Hindari pakaian berbahan nilon, sintetis, dan polyester yang mudah menyebabkan kulit Si Kecil berkeringat. Lebih baik, gunakan pakaian berbahan katun yang memungkinkan sirkulasi udara berjalan lancar. Selain itu, katun lebih mudah menyerap keringat sehingga kulit Si Kecil akan lebih cepat kering kembali. Untuk area popok, jangan lupa untuk rutin mengecek dan menggantinya ya Bunda, terutama bila Si Kecil rentan berkeringat.

4. Memandikan Dengan Air Hangat

Memandikan Si Kecil dengan air hangat bisa membantu Si Kecil meredakan rasa gatal serta tidak nyaman yang ditimbulkan akibat biang keringat loh, Bunda. Pastikan untuk mengecek air yang digunakan terlebih dahulu supaya tidak terlalu panas, karena apabila terlalu panas bisa membuat bayi menjadi berkeringat. Sangat direkomendasikan supaya selama memandikan Si Kecil, Bunda menggunakan sedikit sabun atau tidak sama sekali untuk menghindari menghalangi pori-pori tersumbat lebih jauh.

5. Menggunakan Lidah Buaya

Menggunakan lidah buaya untuk mengurangi rasa gatal yang timbul dari bintik merah supaya Si Kecil merasa lebih nyaman juga dapat dilakukan loh Bunda. Sensasi dingin yang diberikan lidah buaya akan membantu meredakan rasa panas dan gatal pada kulit Si Kecil akibat biang keringat. Kulit pun akan lebih tenang dan tanda kemerahan bisa mereda.

Caranya cukup mudah, oleskan sedikit gel lidah buaya ke area kulit yang terkena biang keringat dan biarkan hingga mengering. Lalu, seka dengan handuk lembab dan Si Kecil akan merasakan kulitnya terasa lebih sejuk.

6. Menggunting Kuku Si Kecil

Saat kulit Si Kecil dipenuhi dengan lepuhan kecil berair, maka sebaiknya mulai menghindari kulitnya dari gesekan. Pasalnya, tekanan dan gesekan dapat memecah lepuh dan membuat kulit menjadi lecet serta adanya kemungkinan iritasi dan infeksi.

Sebagai salah satu cara pencegahan agar lepuhan ini tidak pecah, Bunda juga perlu memastikan kuku Si Kecil tidak panjang. Potong bila kuku Si Kecil terlihat panjang, dan pakaikan kaus tangan agar jarinya tidak menyentuk ataupun menggesek kulit yang gatal.

7. Memeriksakan ke Dokter

Walau bisa sembuh dengan sendirinya ataupun sembuh secara cepat, namun, pada tahap tertentu, biang keringat bisa menjadi semakin parah. Bila Bunda sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan namun, biang keringat tidak kunjung membaik, serta terdapat infeksi pada kulit Si Kecil, maka sebaiknya segera bawa Si Kecil ke dokter untuk diperiksakan dan mendapatkan penanganan yang tepat. Kalau memang dibutuhkan, dokter juga bisa meresepkan obat untuk Si Kecil agar biang keringatnya segera hilang.

Bila Bunda merasa biang keringat yang dialami Si Kecil disebabkan karena reaksi gejala alergi, maka, Bunda bisa juga memeriksakannya langsung ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat paling umum terjadi pada bayi yang baru lahir. Hal ini diakibatkan karena kelenjar keringat pada Si Kecil yang baru lahir belum sepenuhnya matang.

Selain itu, menurut Seattle Children’s pada dasarnya biang keringat juga bisa dipicu akibat suhu ruangan yang panas, ditambah pakaian yang tidak nyaman atau kurang menyerap keringat, hingga penggunaan produk bayi yang tidak aman juga bisa menjadi pemicunya.

Suhu panas atau kepanasan pada bayi ini amat sangat perlu diwaspadai ya, Bunda. Pasalnya, kepanasan bisa berbahaya ketika tubuh tidak lagi dapat mengendalikan dan menurunkan suhunya sendiri sehingga mengalami serangan panas atau heatstroke. Di samping itu, Si Kecil lebih mungkin akan mengalami biang keringat karena beberapa alasan seperti:

  • Si Kecil tidak bisa mengatur secara mandiri suhu atau iklim di lingkungannya dan belum mampu melepaskan pakaiannya sendiri saat merasa bajunya terlalu tebal atau berlapis, tak hanya itu, Si Kecil juga tidak dapat menjauh dari sumber panas
  • Tubuh Si Kecil kurang bisa beradaptasi dengan suhu lingkungan dimana ia berada
  • Si Kecil cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit yang dapat membuatnya mudah berkeringat
  • Mengutip dari jurnal American Academy of Family Physicians (AAFP), biang keringat pada bayi bisa terjadi karena ketidakmatangan struktur kulit atau kulit yang sensitif
  • Cuaca panas dan persentase kelembaban juga bisa menjadi pemicu paling umum untuk biang keringat pada Si Kecil
  • Saat panas, tubuh akan segera bereaksi dengan mengeluarkan keringat guna mendinginkan tubuh. Namun, saat berkeringat lebih banyak dari biasanya, kelenjar keringat bisa menjadi kewalahan. Saluran keringat mungkin akan tersumbat.
  • Perubahan cuaca atau musim yang ekstrem. Si Kecil mungkin saja terbiasa dengan iklim sejuk. Maka ketika ia bepergian atau mengalami perubahan suhu atau cuaca secara drastis, maka kemungkinan mengalami biang keringat akan besar.

Ciri-ciri Biang Keringat pada Bayi

Salah satu ciri utama dan paling mudah dikenali saat Si Kecil terserang biang keringat adalah munculnya ruam berupa bintik-bintik kemerahan yang muncul di permukaan kulit Si Kecil. Bintik merah ini nantinya bisa menimbulkan rasa gatal yang akhirnya bisa meradang dan memanas, sehingga membuat Si Kecil menjadi rewel karena merasa tidak nyaman.

Tubuh manusia, tak terkecuali Si Kecil dipenuhi oleh kelenjar keringat, sehingga biang keringat tentu dapat muncul di mana saja. Meski begitu, bintik lepuhan khas biang keringat ini paling sering muncul pada lipatan kulit bayi, seperti di leher, ketiak, lipatan siku, dan paha.

Tak menutup kemungkinan, Bunda akan menemukan lepuhan biang keringat di area kulit yang jarang mendapatkan sirkulasi udara seperti punggung atau daerah yang tertutup oleh popok seperti selangkangan ataupun paha. Tak hanya, itu, beberapa gejala yang timbul ketika Si Kecil terkena biang keringat antara lain:

  • Munculnya benjolan berupa lenting merah berisi air yang berukuran sangat kecil pada kulit
  • Lepuhan muncul tidak hanya satu, tapi sekaligus banyak dan menyebar di satu area kulit
  • Pembengkakkan kulit ringan

Pada beberapa kasus, lepuhan bukan hanya terasa gatal tapi juga akan cenderung terasa nyeri serta perih seperti ditusuk-tusuk jarum. Si Kecil mungkin belum bisa memberitahu Bunda akan apa yang dirasakannya, namun ketika mendapati gejala di atas, ditambah Si Kecil menjadi gelisah dan sulit tidur, baiknya Bunda segera waspada dan melakukan langkah penanganan.

Secara umum, biang keringat bukanlah penyakit kulit paling berbahaya, namun, bila biang keringat disertai dengan gejala ini, Bunda jangan ragu untuk segera memeriksakan Si Kecil ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut

  • Muncul ruam di permukaan kulit yang disertai dengan demam
  • Lepuh kecil biang keringat pada bayi tidak berisi air tapi malah bernanah
  • Ruamnya melebar, bila disentuh akan terasa hangat dan membengkak
  • Ada pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau pangkal paha

Jenis Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat sering juga dikenal dengan nama miliaria. Ada beberapa jenis miliaria yang umum dan dapat dibedakan secara klinis, beberapa macam miliaria antara lain adalah:

Miliaria Crystallina

Biang keringat jenis ini disebabkan oleh penutupan saluran ekrin dengan ukuran 1-2mm. Paling sering ada di kulit kepala, leher, dan badan. Miliaria crystallina bisa diderita Si Kecil selama berjam-jam hingga berhari-hari

Miliaria Rubra

Juga dikenal sebagai ruam panas yang disebabkan oleh tingkat obstruksi kelenjar keringat yang lebih dalam. Biasanya terjadi pada bagian kulit yang tertutup.

Miliaria Profunda

Adalah jenis biang keringat yang tingkatannya cukup parah, namun jarang terjadi pada Si Kecil yang masih bayi. Ketika keringat dermis bocor ke dalam dermis, hal ini dapat menyebabkan pembilasan dan pembakaran yang intens. Bila Si Kecil menderita miliaria profunda, umumnya ia akan menunjukan tanda-tanda kelelahan dan kepanasan. Ruam yang ia alami juga berpotensi mengalami infeksi.

Miliaria Pustulosa

Menyebabkan pustula teriritasi. Bila terserang miliaria jenis ini, maka biang keringat pada bayi akan cenderung pecah dan bahkan terkadang berbentuk seperti koreng serta berdarah.

Itulah Bun, cara mengatasi dan penyebab biang keringat yang umum terjadi pada Si Kecil. Bunda bisa memeriksakan seberapa besar resiko Si Kecil memiliki riwayat alergi terlebih dahulu dengan fitur cek alergi gratis. Usai mengetahui kemungkinannya, maka akan lebih mudah bagi Bunda untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya.

Semoga penjelasan dan saran di atas cukup membantu Bunda mengatasi biang keringat pada Si Kecil,. Jangan lupa untuk selalu memberikan Si Kecil ASI yang cukup selama masa pemulihan, ya Bunda, agar Si Kecil tidak mengalami dehidrasi dan gizinya selalu tercukupi. Semoga membantu.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu