Beranda Artikel 13-36 Bulan Jenis Alergi Kulit yang Sering Dialami Anak

Jenis Alergi Kulit yang Sering Dialami Anak

2024/05/02 - 05:29:02pm     oleh Morinaga Soya
jenis alergi kulit

Kulit anak yang cenderung sensitif membuatnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi kulit karena sistem imunnya yang belum sempurna. Menurut Academy of Family Physicians (AAFP), gangguan kulit merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh bayi dengan jumlah kasus mencapai 70% dari keseluruhan kasus yang dilaporkan.

Penyebab alergi kulit pada Si Kecil dapat terjadi karena dua hal. Pertama, karena kulit Si Kecil bersentuhan langsung dengan pencetus alergi (alergen). Kedua, adanya zat asing ataupun alergen yang masuk ke dalam tubuh sehingga membuat sistem kekebalan tubuh menganggapnya sebagai ancaman. Ketika terjadi, sistem imun akan melepaskan zat histamin ke kulit sebagai salah satu respon.

Karena alergen atau pemicu alerginya sangat beragam, jenis alergi kulit pun beragam Bun. Berikut adalah beberapa jenis alergi kulit yang rentan dialami Si Kecil, lengkap dengan cara mengatasinya.

Jenis Alergi Kulit pada Anak dan Gejalanya

Berikut adalah beberapa jenis-jenis alergi kulit yang umum terjadi pada anak beserta gejala yang menyertainya.

Eksim

Eksim atau dermatitis atopik adalah kondisi kronis yang menyebabkan kulit menjadi kering, merah, dan sangat gatal. Gejala ini sering muncul di masa bayi dan bisa berlanjut hingga anak-anak. Bunda mungkin akan melihat bahwa Si Kecil sering menggaruk bagian kulit yang terkena eksimnya karena rasa gatal yang sangat mengganggu.

Faktor-faktor seperti alergi makanan, debu, bulu hewan peliharaan, atau bahan kimia dalam produk perawatan kulit dapat menjadi pemicu eksim pada anak. Selain itu, faktor lingkungan seperti udara kering atau cuaca panas juga dapat memperburuk kondisi kulit Si Kecil yang mengalami eksim.

Berikut adalah beberapa gejala umum eksim:

  • Kulit kering dan bersisik

  • Ruam merah yang gatal, terutama di wajah, belakang lutut, tangan, dan leher

  • Area yang terinfeksi bisa menjadi tebal dan menghitam jika sering digaruk

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak pada anak adalah salah satu jenis alergi kulit di mana kulit Si Kecil meradang dan mengalami reaksi iritasi setelah kontak dengan zat tertentu. Bunda mungkin akan melihat adanya ruam merah, bengkak, atau gatal-gatal pada area kulit yang terkena kontak dengan zat penyebab dermatitis.

Zat yang dapat menyebabkan dermatitis kontak pada anak bisa bervariasi, mulai dari deterjen, sabun, kosmetik, hingga tumbuhan seperti poison ivy atau tanaman beracun lainnya.

Dermatitis kontak dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Si Kecil bereaksi terhadap zat tertentu sebagai benda asing dan meresponsnya dengan pembentukan antibodi. Sedangkan dermatitis kontak iritan terjadi ketika kulit Si Kecil langsung teriritasi oleh zat tertentu tanpa melibatkan reaksi imunologis.

Gejala dermatitis kontak meliputi:

  • Kemerahan dan gatal di area yang terkena

  • Pembengkakan, lecet, atau kulit terasa terbakar

  • Dalam kasus kronis, kulit bisa mengeras atau bersisik

Biduran

Biduran atau urtikaria adalah reaksi alergi yang muncul tiba-tiba berupa gundukan merah yang gatal pada kulit. Penyebabnya bisa sangat bervariasi, seperti alergi makanan tertentu, gigitan serangga, debu, bulu hewan peliharaan, atau paparan alergen lainnya.

Ketika Si Kecil terpapar dengan zat-zat tersebut, tubuhnya merespons dengan melepaskan histamin, sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan munculnya gejala biduran.

Meskipun biduran pada anak umumnya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan memengaruhi kualitas hidup Si Kecil.

Berikut tanda-tanda Biduran pada kulit Si Kecil yang dapat Bunda perhatikan:

  • Munculnya bentol-bentol berwarna merah atau pucat secara tiba-tiba

  • Bentol terasa sangat gatal

  • Bentuk dan ukuran bentol dapat berubah dalam beberapa jam

Pembengkakan (Angioedema)

Angioedema adalah pembengkakan mendalam di bawah kulit dan gangguan ini sering terkait dengan urtikaria. Reaksi ini biasanya ditandai dengan pembengkakan yang mendadak dan berat pada lapisan dalam kulit, seperti terjadi di area seperti wajah, bibir, kelopak mata, lidah, hingga genitali. Penyebab umum termasuk reaksi terhadap makanan, gigitan serangga, atau obat-obatan.

Pembengkakan ini dapat terjadi dengan atau tanpa ruam kulit yang menyertai, dan dalam beberapa kasus dapat berkembang menjadi serius loh Bunda. Jadi jangan anggap sepele jika Si Kecil mengalami pembengkakan mendadak akibat reaksi alergi ya.

Gejala angioedema meliputi:

  • Pembengkakan di bawah kulit, biasanya pada area wajah

  • Rasa sakit atau terbakar pada area yang bengkak

  • Dalam kasus yang serius, bisa menyebabkan kesulitan bernapas

Cara Mengatasi Alergi Kulit pada Anak

Mengelola alergi kulit pada anak melibatkan identifikasi dan menghindari pemicu, menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, serta menggunakan obat-obatan sesuai kebutuhan. Untuk eksim, langkah penting adalah menjaga kelembapan kulit dengan mengoleskan pelembab setelah mandi, menggunakan air hangat, dan memasang humidifier di rumah.

Pada dermatitis kontak, penanganan awal meliputi mencuci kulit dengan sabun dan air, serta menggunakan kompres dingin. Krim atau salep kortikosteroid dapat digunakan untuk mengurangi gatal. Jika reaksi sangat parah, Bunda perlu konsultasi dokter untuk mendapatkan obat yang lebih kuat seperti kortikosteroid oral.

Pengobatan biduran bisa dengan membiarkannya sembuh sendiri atau menggunakan obat resep untuk mengurangi gatal dan bengkak, seperti dapsone, omalizumab, atau kortikosteroid. Sementara itu, menjaga suhu ruangan yang sejuk dan memakai pakaian longgar dapat membantu Si Kecil lebih nyaman.

Selain itu, Bunda, penting juga untuk memperhatikan reaksi alergi lain yang mungkin terkait dengan alergi makanan, seperti alergi susu. Alergi susu seringkali menunjukkan gejala melalui reaksi kulit seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain reaksi kulit, alergi akibat susu sapi juga biasanya disertai dengan gejala lain seperti diare, sakit perut, hingga gangguan pernapasan.

Kenali selengkapnya yuk Bunda reaksi kulit anak akibat alergi susu sapi di artikel berikut ini: 5 Ciri Ruam Akibat Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

Referensi:

  • Asthma and Allergy Foundation of America. Skin Allergies. Diakses tanggal 26 April 2024.
    https://aafa.org/allergies/allergy-symptoms/skin-allergies/

  • WebMD. Common Skin Allergies in Kids. Diakses tanggal 26 April 2024.
    https://www.webmd.com/allergies/common-skin-allergies-kids

  • Vujevich Dermatology. Common Skin Allergies in Kids. Diakses tanggal 26 April 2024.
    https://www.vucare.com/2022/08/02/skin-allergies-in-kids/




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu