Beranda Artikel 13-36 Bulan Cara Mengatasi Biduran yang Terjadi pada Si Kecil

Cara Mengatasi Biduran yang Terjadi pada Si Kecil

2024/09/20 - 05:34:23pm     oleh Morinaga Soya
Biduran Pada Anak

Bunda, jika Si Kecil mengalami ruam merah yang gatal dan terkadang membengkak di berbagai bagian tubuhnya, maka kondisi ini dikenal sebagai biduran atau urtikaria. Reaksi ini menyebabkan pelepasan histamin yang memicu penumpukan cairan di bawah kulit. Kondisi ini akan menyebabkan ruam yang tidak hanya gatal tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi Si Kecil. Untuk mengetahui segala informasi lengkap mengenai kondisi ini, simak penjelasan berikut, yuk.

Penyebab Biduran

Penyebab umum biduran di antaranya adalah alergi terhadap makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, makanan laut, telur, atau susu sapi. Selain itu, faktor lingkungan seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau debu juga dapat menjadi penyebab alergi.

Selain alergi makanan dan lingkungan, faktor lain seperti stres atau infeksi virus juga dapat memicu biduran. Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, serta tekanan fisik pada kulit seperti gigitan serangga juga dapat memperparah kondisi.

Reaksi alergi ini memicu sistem imun untuk melepaskan histamin yang memunculkan gejala biduran seperti gatal dan ruam. Hal-hal ini dapat membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan membutuhkan penanganan yang tepat. Untuk itu, mengenali pemicu spesifik yang menyebabkan biduran sangat penting agar Bunda dapat mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.

Cara Mengatasi Biduran pada Si Kecil

Mengatasi biduran pada Si Kecil bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik menggunakan metode alami maupun bantuan obat-obatan. Berikut penjelasannya.

1. Menghindari Pemicu

Dengan memahami faktor-faktor yang dapat memicu biduran, Bunda bisa lebih mudah mencegah terjadinya biduran pada Si Kecil. Jika penyebabnya adalah alergi makanan, sebaiknya hindari makanan yang memicu reaksi tersebut. Hal yang sama berlaku juga jika penyebabnya adalah debu atau bulu hewan peliharaan, maka Bunda bisa menjaga kebersihan rumah secara rutin.

Dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu tersebut, Bunda dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan biduran pada Si Kecil. Penting untuk mencatat dan memantau segala sesuatu yang mungkin menjadi pemicu biduran agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif di kemudian hari.

2. Kompres atau Mandi Air Dingin

Untuk meredakan gatal dan ruam, kompres dingin bisa menjadi solusi efektif. Kompres dingin pada area kulit yang terkena biduran dapat membantu menenangkan kulit yang meradang dan mengurangi sensasi gatal yang dialami Si Kecil.

Selain kompres dingin, mandi dengan air dingin juga dapat memberikan bantuan instan dalam meredakan rasa gatal dan peradangan pada kulit Si Kecil yang sedang mengalami biduran. Kedua cara ini sangat aman dan bisa dilakukan kapanpun Si Kecil merasa tidak nyaman akibat biduran.

3. Obat yang Bisa Membantu Mengatasi Biduran

Untuk kasus biduran yang lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi gejala. Salah satu jenis obat yang sering digunakan adalah antihistamin. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi histamin di dalam tubuh, sehingga membantu mengurangi gatal, bengkak, dan ruam yang muncul. Antihistamin biasanya aman untuk diminum Si Kecil, namun tetap harus diberikan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

Selain antihistamin, ada juga obat-obatan lain yang biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi biduran yang lebih parah, seperti kortikosteroid untuk meredakan inflamasi. Obat jenis ini dapat membantu mempercepat penyembuhan kulit dan meredakan gejala yang berkepanjangan. Namun, penggunaan obat-obatan ini harus diawasi dengan ketat oleh dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

4. Perawatan Lainnya

Selain obat-obatan, Bunda juga bisa memberikan perawatan tambahan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami Si Kecil akibat biduran. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pakaian yang longgar dan berbahan lembut agar kulit Si Kecil bisa "bernapas" dan tidak semakin iritasi. Menggunakan pelembab secara teratur juga membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah kekeringan yang bisa memicu biduran.

Apakah Biduran Bisa Sembuh Sendiri?

Biduran biasanya merupakan kondisi yang sementara dan dapat sembuh sendiri dalam 24 jam tanpa pengobatan khusus. Pada kebanyakan kasus, biduran akan mereda dengan sendirinya tanpa meninggalkan efek jangka panjang. Namun, jika biduran disebabkan oleh reaksi alergi yang parah atau faktor pemicu yang tidak dapat dihindari, maka perawatan medis mungkin diperlukan untuk mengontrol gejalanya.

Meskipun biduran biasanya tidak berbahaya, namun tidak menutup kemungkinan bagi Si Kecil untuk tidak mengalami gejala lainnya. Jika Si Kecil mengalami kesulitan bernapas atau gejala lain yang mengkhawatirkan, penting untuk segera mencari bantuan medis. Jadi, konsultasikan keadaan Si Kecil dengan dokter jika gejala tersebut terjadi secara teratur atau berlangsung dalam waktu yang lama.

Dokter dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai sesuai dengan kondisi Si Kecil. Dengan pemantauan dan perawatan yang tepat, biduran Si Kecil dapat ditangani dengan baik demi mengurangi frekuensi serta keparahan gejalanya.

Jika Si Kecil mengalami biduran dan gejala alergi lainnya seperti diare, muntah, hingga batuk setelah minum susu sapi, Bunda perlu mewaspadainya. Sebab, susu sapi bisa menjadi alasan Si Kecil biduran dan alergi. Untuk itu, temukan informasi selengkapnya mengenai alergi susu di sini, yuk: Tanda Anak Alergi Susu dan Cara Mengatasinya.

Referensi:

  • Klik Dokter. 12 Cara Mengatasi Biduran Alami dan Tanpa Obat. Diakses tanggal 26 April 2024. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/tips-mengatasi-biduran-tanpa-obat
  • Medical News Today. How to treat hives. Diakses tanggal 26 April 2024. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320268




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca