Alergi susu adalah kondisi di mana sistem imun Si Kecil secara tidak normal bereaksi terhadap protein yang ditemukan dalam susu sapi, termasuk juga produk turunannya. Alergi ini tidak bisa dianggap remeh karena pada situasi terburuk bisa mengancam jiwa karena reaksi yang ditimbulkannya, seperti adanya reaksi syok anafilaksis.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali gejala dan cara mengatasinya sejak dini. Simak artikel berikut ini sampai selesai yuk.
Tanda Alergi Susu
Gejala alergi susu pada anak-anak bisa berbeda-beda, tetapi umumnya muncul dalam beberapa menit hingga dua jam setelah konsumsi produk yang mengandung alergen. Gejala utama tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu munculnya reaksi pada kulit, gangguan pernapasan, hingga gangguan pencernaan.
Reaksi pada Kulit
Reaksi kulit merupakan gejala lain yang sering muncul pada anak-anak dengan alergi susu. Kemerahan, gatal-gatal, bengkak, dan munculnya biduran (urtikaria) adalah tanda-tanda yang dapat terlihat pada kulit Si Kecil.
Munculnya reaksi tersebut pada kulit Si Kecil disebabkan oleh pelepasan histamin yang kemudian memicu adanya peradangan dan iritasi pada kulit.
Gangguan Pernapasan
Gangguan pernapasan merupakan salah satu gejala utama yang dapat muncul pada anak-anak yang alergi susu. Sesak nafas merupakan salah satu gejala yang paling mencolok, di mana anak mungkin mengalami kesulitan bernafas atau mengeluarkan suara serak saat bernapas.
Selain itu, bersin-bersin yang terjadi terus-menerus juga bisa menjadi tanda adanya reaksi alergi terhadap susu. Hal ini disebabkan oleh respons sistem imun terhadap alergen yang dapat meningkatkan produksi lendir di saluran pernapasan sehingga menyebabkan sumbatan dan gangguan dalam bernafas.
Gangguan Pencernaan
Reaksi alergi susu pada sistem pencernaan dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman bagi Si Kecil. Anak-anak yang alergi terhadap susu bisa mengalami sakit perut yang parah, disertai dengan kram yang intens. Feses berdarah juga bisa menjadi tanda adanya kerusakan pada saluran pencernaan akibat reaksi alergi terhadap susu.
Hal-hal di atas terjadi karena sistem imun Si Kecil menyerang protein susu yang dianggap sebagai benda asing yang membahayakan.
Mengetahui dan mengenali tanda-tanda ini akan membantu Bunda dalam mengidentifikasi potensi alergi susu pada Si Kecil dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Cara Mengatasi Alergi Susu
Pengobatan untuk alergi susu sebenarnya tergantung pada gejala yang dialami Si Kecil. Ketika alergi susu terdiagnosis pada Si Kecil, pengobatan bisa melibatkan penggunaan krim antiradang dan antihistamin oral untuk mengatasi iritasi dan gatal pada kulit.
Untuk kesulitan bernapas, penggunaan inhaler atau nebulizer bisa sangat membantu, tergantung pada keparahan gejalanya. Dalam kasus gangguan pencernaan seperti diare, probiotik dan solusi rehidrasi oral diperlukan untuk mendukung dan menjaga keseimbangan sistem pencernaan Si Kecil. Perlu dipahami bahwa semua langkah penanganan tersebut harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dari dokter ya Bun.
Cara Mencegah Alergi Susu
Dalam mencegah alergi susu, langkah paling efektif adalah pengenalan susu dan produk turunannya secara bertahap pada usia dini, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga.
Diskusi dengan dokter anak sangat penting untuk memastikan langkah penanganan yang tepat ketika muncul gejala dan cara terbaik menghindari risiko gangguan tersebut sehingga kondisi kesehatan Si Kecil lebih terkontrol.
Jika Si Kecil ternyata mengalami reaksi alergi terhadap susu sapi, Bunda sebaiknya menghindari memberikan produk susu hingga Si Kecil berusia lebih besar dan sistem imunnya lebih sempurna.
Apakah Alergi Susu Bisa Sembuh?
Respon alergi terhadap susu pada anak-anak dapat berkurang seiring dengan bertambahnya usia mereka, namun ini tidak selalu terjadi untuk setiap anak. Menurut Kemenkes, 85% anak dengan alergi susu sapi akan mampu menoleransi protein susu sapi sebelum mereka berusia 3 tahun.
Pada Si Kecil yang masih memiliki reaksi alergi terhadap susu sapi setelah berusia lebih dari 3 tahun, diperlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut oleh dokter dalam menangani alerginya.
Apakah Ada Susu Pengganti untuk Anak Alergi Susu?
Untuk Si Kecil yang alergi susu sapi, Bunda bisa mempertimbangkan susu alternatif seperti susu kedelai, susu almond, atau susu oat yang tidak mengandung protein susu sapi.
Bunda harus memastikan bahwa alternatif susu yang dipilih tetap memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Pemberian susu tersebut dapat dilakukan sampai tubuh Si Kecil mampu menyerap protein susu sapi dengan baik tanpa menimbulkan reaksi alergi.
Selain itu, menurut Kemenkes, pemberian susu sapi hipoalergenik dengan protein terhidrolisa parsial juga disebutkan dapat mencegah terjadinya respon imun terhadap protein susu sapi.
Memahami dan mengelola alergi susu pada Si Kecil sangat penting untuk menjaga pertumbuhan dan pengembangannya tetap optimal. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pilihan susu yang aman bagi anak alergi susu sapi, baca artikel berikut ini yuk: Rekomendasi Susu Soya yang Bagus untuk Anak Alergi
Referensi:
-
IDAI. Mengenali Alergi Susu Sapi pada Anak. Diakses pada tanggal 24 April 2024.
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-anak - Kemenkes. Alergi Susu Sapi Pada Anak. Diakses pada tanggal 24 April 2024.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/914/alergi-susu-sapi-pada-anak