Rasa bahagia yang Bunda alami ketika Si Kecil hadir, terkadang harus dilalui dengan lelah dan kantuk akibat bayi memiliki pola tidur yang tidak dapat ditebak atau bahkan malah rewel di malam hari. Ketika bayi susah tidur, tentu saja Bunda juga akan merasa kebingungan. Selain itu Si Kecil akan kehilangan waktu untuk mengoptimalkan kembali kerja tubuhnya.
Secara umum, bayi baru lahir akan tidur sekitar 16-17 jam sehari dan hanya akan terbangun selama 1-2 jam. Saat Si Kecil berusia 6 bulan ke atas, waktu yang dibutuhkan untuk tidur adalah sekitar 12-16 jam per hari. Seiring bertambahnya usia, bayi akan memiliki pola tidur lebih teratur terlebih bila Bunda mengenalkannya dengan pola tidur yang terjadwal. Tapi ada masa dan kalanya ketika Si Kecil rewel semalaman dan cukup sulit bagi Bunda untuk menidurkannya kembali.
Penyebab bayi susah tidur
Bayi memang sering terbangun selama beberapa saat ketika tertidur dan akan kembali terlelap. Hal ini sangat normal terjadi pada bayi di bawah usia 3 bulan karena ia belum terbiasa dengan jam dan pola tidur teratur. Seiring bertambahnya usia dan semakin diperkenalkan dengan jadwal tidur teratur, akan lebih mudah baginya untuk mengikuti pola tersebut. Beberapa hal yang membuat Si Kecil susah tidur antara lain:
Ritme Sirkadian (circadian rhythm) Belum Stabil
Ritme Sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam. Kebanyakan bayi belum memiliki ritme sirkadian atau jam biologis tubuh yang teratur karena fungsi tubuhnya masih berkembang. Kebanyakan bayi mungkin sudah bisa mendapatkan ritme jam biologis yang benar ketika menginjak usia 12 minggu. Tapi tak sedikit yang memang memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi. Bunda bisa mengakalinya dengan membantu bayi untuk tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Hal ini akan menolong Si Kecil untuk beradaptasi dan membiasakan dirinya dengan waktu tidur yang baik.
Merasa Lapar
Bayi yang merasa lapar adalah salah satu alasan umum yang membuat mereka terbangun di malam hari. Bayi yang baru lahir cenderung membutuhkan asupan makanan lebih sering. Umumnya, bayi hingga usia 18 bulan akan diberi makan setiap 4 jam atau sesuai dengan permintaan Si Kecil. Namun tidak menutup kemungkinan ia merasa lapar pada malam hari. Hal ini pasti lumrah terjadi, terutama saat perkembangan Si Kecil tergolong cukup pesat. Bunda bisa mengatasinya dengan mencoba memberikannya ASI dan membantu menidurkan Si Kecil kembali.
Mengajak Bayi Bermain Sebelum Waktu Tidur
Tanpa Bunda sadari, dengan mengajaknya bermain, maka Bunda bisa membuat Si Kecil terlalu bersemangat sehingga malah kesulitan untuk tidur. Bayi adalah pemerhati yang sangat baik dan mudah terdistraksi oleh suara atau gerakan yang menarik perhatiannya. Bila ingin ia tidur tepat waktu, coba hindari untuk mengajaknya bermain sesaat sebelum Si Kecil tidur.
Sensitivitas Cahaya
Bunda sangat disarankan untuk menghindari lampu yang sangat terang di kamar ketika waktu tidur malam mulai tiba. Cahaya yang terlalu terang dapat menghalangi tubuh menghasilkan hormon melatonin, hormon yang merangsang rasa kantuk. Menurut healthline.com, bayi yang diberi permainan di telepon genggam akan lebih sulit tidur di malam hari. Hal ini diduga karena telepon genggam memancarkan cahaya warna biru yang bisa mengganggu produksi melatonin.
Bayi Terlalu Lelah
Terlalu lelah juga salah satu alasan yang membuat bayi susah tidur di malam hari. Selain itu, kelelahan akan membuatnya kerap terbangun dan menjadi lebih rewel. Lingkungan sekitar bayi yang terlalu bising juga bisa membuatnya susah tidur dengan tenang. Pastikan Si Kecil berada dalam lingkungan yang tenang dan nyaman ketika Bunda mulai menidurkannya.
Selain hal di atas ternyata ada beberapa hal yang disebabkan gangguan kesehatan yang mungkin mengancam Si Kecil
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih dalam tahap berkembang. Hal ini membuatnya rentan terserang infeksi virus dan bakteri. Salah satu jenis infeksi yang kerap dialami bayi adalah infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Ketika terkena ISPA, bayi akan mengalami demam dan kesulitan bernapas karena hidungnya tersumbat oleh lendir. Saat terjadi, hal ini pasti akan membuatnya rewel dan kesulitan untuk tidur.
Untuk mengenali kapan Si Kecil mengalami demam atau kesulitan bernapas, Bunda perlu menghitung dulu suhu dan jumlah pernafasan normal pada Si Kecil. Yuk, Bunda, pelajari tentang suhu dan jumlah pernafasan ini di sini: Berapa TTV Normal pada Anak Balita dan Bayi?
Bunda dapat mengatasi dengan membuang ingus di hidung bayi menggunakan pipet khusus. Cara lainnya adalah dengan mengencerkan ingus di hidung menggunakan air garam steril (cairan saline) atau biarkan Si Kecil menghirup uap hangat. Jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter bila Bunda mengalami kesulitan atau ketika kondisi Si Kecil tidak membaik. Jika Bunda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai cara penanganan ISPA pada anak, baca konten berikut yuk: ISPA pada Anak, Ketahui Gejala dan Cara Penanganannya.
Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung atau biasa dikenal dengan gumoh merupakan kondisi ketika Si Kecil mengeluarkan kembali susu dari mulutnya. Gumoh ini berbeda dengan muntah ya, Bunda. Walau bukan hal serius, tapi gumoh bisa membuat Si Kecil susah tidur. Bila Bunda merasa Si Kecil sering mengalami gumoh atau jumlahnya banyak, coba periksakan ke dokter untuk mengantisipasi bila ada masalah serius yang mendasarinya.
Sama halnya bila gumoh kerap terjadi ketika Si Kecil berusia lebih dari 6 bulan, membuatnya tidak mau menyusu, mengalami penurunan berat badan, lemas, sesak nafas, atau memuntahkan cairan berwarna hijau, coklat, atau bahkan bercampur darah. Bunda disarankan untuk mendapatkan bantuan medis dari dokter guna penanganan yang lebih serius
Infeksi Telinga
Infeksi telinga oleh bakteri atau virus dapat menyebabkan penumpukan cairan di bagian belakang gendang telinga yang terkena infeksi. Kondisi ini bisa membuat bayi rewel, menangis lebih sering dari biasanya, dan susah tidur. Infeksi telinga pada Si Kecil biasanya akan disertai dengan demam, pilek, dan tidak mau menyusu. Kondisi ini sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar ia bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Untuk pemberian pertolongan pertama terhadap gangguan ini, ada beberapa yang bisa Bunda terapkan di rumah. Panduan selengkapnya yuk baca: Gejala Infeksi Telinga dan Cara Mengatasinya.
Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi pertama kali merupakan hal normal bagi pertumbuhan bayi. Namun, proses tumbuh gigi bisa membuat Si Kecil tidak nyaman karena berlangsung cukup lama dan kadang terasa menyakitkan. Sejumlah tanda bayi tumbuh gigi antara lain adalah, banyak meneteskan air liur, gusi merah dan bengkak, pipi merah, sulit tidur pada malam hari, namun aktif di siang hari.
Selera makan Si Kecil juga akan berkurang ketika tumbuh gigi, ia akan menjadi lebih rewel dan tidak tenang. Coba bantu Si Kecil mengatasi rasa tidak nyamannya dengan memberikan mainan teething, mengusap gusi bayi dengan jari atau kain bersih yang sudah direndam air dingin, serta menyusui Si Kecil lebih sering.
Sleep Apnea
Apnea tidur atau sleep apnea merupakan salah satu kondisi serius yang diyakini dapat mengganggu sistem pernapasan bayi saat tidur. Meski seluruh bayi memiliki resiko yang sama terkena sleep apnea, namun kondisi ini lebih banyak terjadi pada bayi prematur atau bayi yang memiliki kelainan bawaan.
Cara Menidurkan Bayi Yang Susah Tidur
Bila Bunda harus menghadapi situasi dimana bayi susah untuk tidur, maka ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan seperti berikut
Menerapkan Jadwal Untuk Memperbaiki Pola Tidur
Rutinitas tidur yang memang belum teratur untuk Si Kecil bisa diatasi dengan membentuk pola tidur bagi bayi sejak dini. Berikan stimulan yang konsisten dan tenangkan bayi sebelum waktunya tidur malam. Coba beberapa stimulan seperti mandi, memeluk Si Kecil, menimang, dan menyanyikan lagu nina bobo. Tapi Bunda harus mengingat untuk jangan memberikan terlalu banyak stimulan di malam hari karena malah bisa membuat bayi susah tidur.
Bawa Bayi Ke Tempat Tidur Saat Mengantuk
Letakkan bayi di tempat tidur begitu Bunda merasakan ia mulai mengantuk dan hanya setengah terjaga. Hal ini dapat memberikan pengertian pada Si Kecil bahwa tempat tidur adalah kode untuk memberitahunya bahwa saatnya untuk tidur sudah tiba. Cobalah untuk menaruh atau memposisikan bayi tidur dalam keadaan telentang. Pastikan untuk bersihkan selalu ranjang bayi dari selimut, mainan, dan barang lainnya yang bisa mengganggu kenyamanan Si Kecil.
Menenangkan Si Kecil
Bila bayi Bunda rewel atau menangis sebelum menemukan posisi nyaman baginya untuk tidur, coba periksa alas tidurnya dan buai hingga Si Kecil tenang. Kehadiran Bunda biasanya akan memberikan rasa ketenangan dan membuatnya nyaman untuk tidur.
Bayi rewel menandakan adanya ketidaknyamanan yang dia rasakan. Selain itu, rewel juga bisa menjadi pertanda Si Kecil merasa lapar atau popoknya basah. Oleh karena itu, penting bagi Bunda mengenali apa pemicu rewelnya agar mampu menenangkannya dengan cepat. Informasi lengkap terkait solusi kondisi ini, yuk Bun baca: Penyebab Si Kecil Rewel dan Cara Menanganinya.
Ciptakan Suasana Nyaman Di Kamar
Bayi bisa saja terganggu waktu tidurnya karena ruangan tidurnya terlalu silau, gerah atau berisik. Untuk mengatasinya, Bunda harus menjaga ruangan tidur Si Kecil agar tetap nyaman, terutama di malam hari. Meredupkan lampu untuk memberikan kode bahwa ini saatnya untuk tidur juga bisa jadi salah satu cara. Atur juga suhu ruangan senyaman mungkin agar bayi dapat beristirahat dengan tenang.
Kondisikan Jam Tidur Si Kecil
Jika Si Kecil tipe yang lebih banyak tidur di siang hari dan banyak begadang di malam hari, maka Bunda harus mulai menyesuaikan rutinitas berdasar pola alaminya. Memang akan membutuhkan kesabaran, tapi lambat laun Si Kecil pasti bisa merubah pola tidur menjadi semestinya. Jangan stress ataupun galau, Bunda hanya perlu mencermati dan memahami kebiasaan tidur Si Kecil. Dengan memahaminya penyebabnya, kemungkinan besar lebih mudah bagi Bunda untuk mencari solusi terbaik bagi Si Kecil. Tapi apabila pola tidur Si Kecil sulit untuk diperbaiki dan terasa mengganggu, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk solusi terbaik.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu Bunda menangani Si Kecil yang sedang mengalami kondisi susah tidur. Selain itu, Bunda juga harus memperhatikan apakah kondisi yang dialami Si Kecil memiliki kaitan dengan reaksi alergi dengan melakukan pengecekan di www.morinagasoya.com/id/cek-alergi untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan Si Kecil memiliki resiko alergi sebelum melakukan penanganan lebih lanjut.