Beranda Artikel 37-72 Bulan Gejala ISPA pada Anak dan Penyebab Utamanya

Gejala ISPA pada Anak dan Penyebab Utamanya

2023/07/29 - 12:26:51pm     oleh Morinaga Soya
Gejala ISPA pada Anak dan Penyebab Utamanya

ISPA adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri dan dapat menimbulkan beberapa gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan.

Untuk lebih memahami masalah ini dan apa saja yang perlu Bunda ketahui sebagai tindakan pencegahannya, artikel ini akan mengulasnya secara lengkap. Yuk baca hingga selesai.

Apa Itu ISPA?

ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. ISPA pada anak disebabkan oleh virus atau bakteri dan dapat menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru.

Penyebab ISPA pada Anak

ISPA umumnya menular lewat droplet atau cairan air liur karena berada terlalu dekat dengan penderita ISPA. Secara umum, ISPA disebabkan oleh virus dan bakteri. Beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA pada anak antara lain:

  • Rhinovirus.
  • Adenovirus.
  • Virus coxsackie.
  • Human metapneumovirus.
  • Parainfluenza.
  • Corynebacterium diphtheria (diphtheria).
  • Neisseria gonorrhoeae (gonore).
  • Chlamydia pneumoniae (klamidia).
  • Kelompok C beta-hemolytic streptococci.

Gejala ISPA pada Anak

Gejala ISPA pada anak bervariasi, tergantung pada organ yang terinfeksi. Namun, gejala yang paling umum ditemui adalah:

  • Hidung tersumbat
  • Pilek
  • Batuk
  • Pegal-pegal
  • Kelelahan
  • Demam
  • Sakit tenggorokan

Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala ini, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Namun, sebelum membawanya ke dokter, Bunda dapat memberikan pertolongan pertama untuk membantu meredakan gejala yang ia rasakan, misalnya demam tinggi. Saat Si Kecil mengeluhkan kondisi ini, berikan ia kompres hangat dan pastikan asupan cairannya terpenuhi. Untuk Bunda yang ingin tahu lebih lengkap penanganan demam, yuk baca artikel ini: Cara Cepat Menurunkan Demam pada Anak

Apakah ISPA Menular?

ISPA termasuk salah satu jenis infeksi yang menular melalui percikan ludah dan juga kontak dengan tangan, contohnya:

  • Ketika penderita bersin atau batuk tanpa menutup mulut maka akan menyebarkan kuman ke udara sehingga pada saat Si Kecil menghirup udara yang sudah terkontaminasi ini maka akan terjadi penularan.
  • Percikan ludah saat batuk atau bersin yang menempel pada tangan penderita kemudian terjadi kontak dengan teman lainnya, maka hal ini juga dapat menjadi media penularan terutama saat tangan yang sudah tertempel kuman digunakan untuk mengusap mulut atau hidung.

Jika Si Kecil terkena ISPA, umumnya dapat berlangsung selama 1-2 minggu dan sebagian besar infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika dalam rentang waktu tersebut kondisi Si Kecil tidak membaik, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Macam-macam ISPA pada Anak

Ada beberapa macam organ di saluran napas yang dapat menimbulkan gejala serta reaksi yang berbeda ketika mulai terinfeksi virus atau bakteri. Beberapa jenis penyakit infeksi saluran pernapasan yang umum ditemui pada anak, antara lain:

Jika Si Kecil mengalami salah satu kondisi tersebut, segera beri penanganan yang tepat ya Bun. Seperti radang tenggorokan yang seringkali dialami Si Kecil. Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika tidak ditangani, maka dapat mengakibatkan komplikasi seperti radang amandel, demam Scarlet, hingga nefritis glomerulus. Unda, lanjutkan membaca di sini yuk: Radang Tenggorokan pada Si Kecil dan Cara Mengatasinya

Cara Mencegah ISPA

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ISPA pada anak, seperti:

  • Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit.
  • Mencuci tangan secara rutin.
  • Menutup mulut atau hidung ketika batuk dan bersin.
  • Tidak berbagi mainan, peralatan makan, atau handuk dengan orang yang sedang sakit.
  • Menjaga kebersihan rumah dan benda-benda di kamar tidur anak.

Dengan menerapkan hal sederhana ini dapat membantu Bunda dalam meminimalisir terjadinya penularan penyakit ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika muncul beberapa gejala seperti di bawah ini, maka Bunda perlu segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

  • Demam lebih dari 39 C dan disertai menggigil.
  • Kesulitan dalam bernapas
  • Kehilangan kesadaran
  • Batuk parah dan disertai muntah
  • Pusing parah

Penanganan Secara Mandiri

ISPA pada anak akan membaik dengan sendirinya jika ditangani dengan baik. Beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan antara lain memberikan anak cukup makan dan minum, memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, dan berkumur dengan air garam.

Atau, Bunda bisa melengkapinya dengan memberikan susu formula. Misalnya saja Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus. Kandungan nukleotida, prebiotik FOS, serta probiotik Triple Bifidusnya bisa membantu Bunda menjaga sistem daya tahan tubuh Si Kecil sekaligus membantu mengurangi gejala alergi pada Si Kecil.

Formulasi AA, DHA, omega 3 dan 6, serta zat besi di dalamnya disinyalir dapat mendukung kecerdasan Si Kecil. Tak kalah penting, adanya protein, kalsium, 14 vitamin, serta 9 mineral di dalamnya sangat bermanfaat untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil. Cari tahu lebih lanjut tentang Morinaga Chil Kid disini yuk: Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus.

Ingatlah bahwa ISPA adalah penyakit yang dapat menular, jadi penting untuk melakukan penanganan yang tepat dan segera. Jika gejala berlangsung berhari-hari tanpa ada tanda membaik dan malah semakin parah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk penanganan yang lebih tepat.

Referensi:

  • Healthline. Acute Respiratory Infection. Diakses pada tanggal 18 Desember 2023. https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-disease

  • Cleveland Clinic. Upper Respiratory Infection. Diakses pada tanggal 18 Desember 2023. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/4022-upper-respiratory-infection





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside