Beranda Artikel 13-36 Bulan Demam Pada Anak Bisa Diatasi Dengan Cara Ini

Demam Pada Anak Bisa Diatasi Dengan Cara Ini

2024/09/20 - 05:38:44pm     oleh Morinaga Soya
Cara Mengatasi Demam pada Anak Secara Efektif

Ketika suhu tubuh Si Kecil naik dari biasanya, banyak orang tua langsung panik. Padahal, demam sebenarnya merupakan bentuk perlawanan alami tubuh terhadap infeksi yang menyerang. Namun, bukan berarti demam boleh dibiarkan begitu saja tanpa penanganan. Jika suhu tubuh terus meningkat atau berlangsung terlalu lama, Bunda harus segera ambil tindakan. Artikel ini akan membantu Bunda memahami gejala demam, penyebab, serta cara efektif untuk menurunkannya agar Si Kecil kembali ceria.

Yuk, kenali lebih dalam mengenai demam pada anak dan bagaimana cara mengatasinya dengan aman dan tepat di rumah!

Mengenal Demam pada Anak

Demam adalah peningkatan suhu yang melebihi suhu normal tubuhnya. Untuk mengetahui hubungan antara alergi dan demam tinggi pada anak, Bunda dapat membaca artikel ini: Hubungan antara alergi dan demam tinggi. Peningkatan suhu pada Si Kecil ini umumnya terjadi akibat infeksi virus atau bakteri, tetapi dapat juga disebabkan kondisi lain seperti tumbuh gigi ataupun sebagai efek samping dari imunisasi yang baru diterimanya.

Demam terjadi ketika suhu tubuh Si Kecil meningkat di atas angka normal, yaitu lebih dari 37,5°C jika diukur melalui ketiak. Kondisi ini sering kali merupakan tanda bahwa tubuhnya sedang melawan infeksi, baik dari virus, bakteri, atau penyebab lainnya. Selain karena infeksi, demam juga bisa muncul karena efek samping imunisasi, tumbuh gigi, atau setelah kelelahan beraktivitas.

Demam bukan selalu pertanda bahaya, namun ada kondisi tertentu yang perlu diwaspadai. Misalnya, demam yang berlangsung lebih dari tiga hari, disertai kejang, muntah hebat, atau muncul ruam pada kulit. Bunda sebaiknya segera konsultasikan ke dokter bila gejala tersebut muncul, agar Si Kecil mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Dalam perawatan di rumah, Bunda perlu menghindari tindakan seperti memandikan anak dengan air dingin karena bisa memperparah kondisi, serta tidak meningkatkan dosis obat tanpa arahan dokter. Memberi istirahat cukup dan memastikan ia tetap minum cukup air adalah hal penting yang sering terlupakan saat anak demam.

Untuk mengetahui berapa normalnya suhu tubuh Si Kecil, yuk ketahui tanda vital yang normal pada artikel berikut: Penting Diketahui, Inilah Angka TTV Normal pada Anak.

Cara Menurunkan Demam Anak Secara Alami dan Aman

Kompres Air Hangat di Area Tubuh

Kompres air hangat di dahi, leher, atau punggung Si Kecil dapat membantu mengatur suhu tubuhnya. Hindari menggunakan air dingin yang justru membuat tubuh menggigil dan malah memperparah demam. Suhu tubuh yang hangat dari kompres bisa mempercepat pendinginan alami tubuh.

Mandikan Si Kecil dengan air hangat juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh secara perlahan. Bunda bisa tambahkan minyak esensial seperti lavender atau chamomile untuk memberikan efek relaksasi yang menenangkan.

Obat Penurun Panas dengan Dosis yang Tepat

Jika suhu tubuh Si Kecil mencapai lebih dari 38°C dan terlihat tidak nyaman, Bunda bisa memberikan obat penurun panas seperti parasetamol. Namun, pastikan dosisnya disesuaikan dengan berat badan dan usia Si Kecil. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar tidak terjadi overdosis.

Obat ini juga bisa membantu meredakan gejala lain yang menyertai demam, seperti sakit kepala atau nyeri otot. Jika demam belum turun setelah pemberian obat dalam waktu 24 jam, segera temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Pastikan Asupan Cairan dan Istirahat Cukup

Saat demam, tubuh kehilangan banyak cairan karena peningkatan suhu dan keringat. Untuk mencegah dehidrasi, ajak Si Kecil minum air putih, jus, atau sup hangat secara teratur. Jika sulit minum banyak dalam satu waktu, berikan sedikit demi sedikit namun sering.

Selain cairan, tidur dan istirahat sangat penting. Istirahat yang cukup akan membantu sistem imun tubuh melawan infeksi dengan lebih efektif. Ciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman agar Si Kecil bisa beristirahat maksimal.

Ciri-Ciri Demam yang Perlu Diketahui

Mengetahui ciri-ciri demam sejak awal akan membantu Bunda mengambil langkah tepat sebelum kondisi Si Kecil memburuk. Berikut tanda-tanda umum anak sedang mengalami demam:

  • Tubuh terasa hangat saat disentuh, terutama di bagian dahi, leher, atau punggung

  • Rewel atau lebih mudah menangis

  • Nafsu makan menurun

  • Wajah kemerahan

  • Menggigil atau berkeringat banyak

  • Terlihat lemas atau tidak seaktif biasanya

Jika Bunda ragu, gunakan termometer digital untuk memastikan suhu tubuhnya. Pengukuran suhu bisa dilakukan melalui ketiak, mulut, atau telinga sesuai anjuran dokter.

Makanan yang Cepat Menurunkan Panas atau Demam

Memberikan makanan bergizi pada anak saat demam sangat penting untuk membantu pemulihannya. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa membantu menurunkan panas:

Sup Ayam Hangat

Sup ayam adalah makanan klasik yang kerap diberikan saat anak demam karena mengandung protein, cairan, dan elektrolit yang penting untuk pemulihan tubuh. Kaldu ayam yang hangat mampu memberikan efek menenangkan pada tenggorokan dan membantu membuka saluran pernapasan yang mungkin terasa mampet saat demam. Selain itu, rasa gurih alami dari kaldu bisa membangkitkan nafsu makan Si Kecil yang biasanya menurun saat demam.

Selain memberikan nutrisi yang mudah dicerna, sup ayam juga mengandung asam amino seperti cysteine yang berfungsi sebagai agen antiinflamasi. Ini membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Pastikan Bunda menambahkan sayuran seperti wortel dan kentang agar nilai gizinya semakin lengkap.

Buah Jeruk

Jeruk kaya akan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan alami untuk membantu tubuh Si Kecil melawan infeksi. Konsumsi jeruk atau jus jeruk saat demam dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan. Kandungan air yang tinggi dalam buah jeruk juga membantu menjaga hidrasi tubuh.

Selain itu, jeruk memiliki rasa segar dan manis yang disukai anak-anak, sehingga lebih mudah diberikan saat mereka sulit makan. Namun, untuk anak-anak dengan riwayat asam lambung atau sakit perut saat demam, Bunda perlu mengatur porsinya dan sebaiknya tidak diberikan dalam keadaan perut kosong.

Semangka

Semangka mengandung lebih dari 90% air, sehingga sangat efektif dalam membantu tubuh Si Kecil tetap terhidrasi saat demam. Saat tubuh kehilangan banyak cairan karena demam, semangka menjadi pilihan buah yang menyegarkan dan menyejukkan. Tidak hanya itu, semangka juga mengandung likopen, antioksidan yang bermanfaat untuk menurunkan peradangan dalam tubuh.

Buah ini juga rendah kalori dan mudah dikonsumsi dalam bentuk potongan kecil. Rasa manis alaminya membuat anak tertarik mencicipi tanpa perlu ditambahkan gula. Untuk variasi, Bunda bisa membuat semangka dalam bentuk es buah sehat tanpa sirup buatan agar Si Kecil tetap tertarik.

Pisang

Pisang memiliki tekstur yang lembut dan mudah dicerna, sehingga cocok diberikan kepada anak yang sedang demam. Buah ini mengandung vitamin B6 dan kalium yang membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Kalium juga membantu menormalkan detak jantung dan fungsi otot yang bisa terganggu karena demam tinggi.

Kandungan serat pisang yang cukup tinggi dapat membantu menjaga sistem pencernaan anak tetap sehat. Buah ini bisa diberikan langsung, dihaluskan menjadi puree, atau dicampur dalam bubur atau smoothies untuk variasi menu yang menarik.

Penyebab Anak Demam yang Perlu Diwaspadai

Demam bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan penting bagi Bunda mengenali kemungkinan penyebabnya untuk mengambil langkah yang tepat.

Infeksi Virus

Infeksi virus adalah penyebab demam paling umum pada anak-anak. Jenis virus seperti influenza, adenovirus, dan rhinovirus biasanya memicu demam ringan hingga sedang. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan bekerja lebih aktif dan menaikkan suhu tubuh sebagai mekanisme pertahanan alami.

Demam akibat virus umumnya akan mereda dalam 3 hingga 5 hari tanpa perlu antibiotik. Selama masa ini, yang terpenting adalah menjaga asupan cairan, istirahat cukup, dan memastikan nutrisi tetap terpenuhi. Jika demam berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai gejala berat, sebaiknya periksakan ke dokter.

Infeksi Bakteri

Beberapa jenis demam disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya radang tenggorokan akibat streptokokus, infeksi telinga tengah, atau infeksi saluran kemih. Demam akibat bakteri biasanya lebih tinggi dan berlangsung lebih lama dibanding infeksi virus, serta sering disertai gejala lain seperti nyeri hebat, muntah, atau diare.

Pengobatan untuk infeksi bakteri umumnya memerlukan antibiotik. Oleh karena itu, penting untuk tidak sembarang memberikan obat tanpa resep. Konsultasikan ke dokter agar Bunda mendapatkan penanganan yang sesuai untuk Si Kecil, termasuk resep antibiotik yang tepat bila diperlukan.

Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi juga bisa menyebabkan demam ringan pada anak, terutama saat gigi pertama mulai muncul pada usia 6 bulan hingga 2 tahun. Biasanya demam disertai dengan gejala seperti gusi bengkak, air liur berlebih, dan kebiasaan menggigit benda.

Meskipun demam yang muncul akibat tumbuh gigi tergolong ringan, Bunda tetap perlu menjaga kenyamanan Si Kecil dengan memberikan makanan dingin seperti buah beku atau teether dingin. Jika suhu tubuh melebihi 38,5°C dan berlangsung lebih dari satu hari, kemungkinan penyebab lain perlu dicari melalui pemeriksaan dokter.

Efek Imunisasi

Setelah menerima vaksinasi, tubuh Si Kecil akan merespon dengan membentuk antibodi, dan dalam proses ini kadang-kadang terjadi demam ringan. Reaksi ini merupakan hal yang normal dan menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.

Demam pasca imunisasi biasanya muncul dalam 24 jam setelah penyuntikan dan tidak berlangsung lama. Bunda bisa mengompres dengan air hangat dan memastikan Si Kecil tetap nyaman dan cukup minum. Bila demamnya tinggi atau berlangsung lebih dari dua hari, segera konsultasikan ke dokter.

Dukung Pemulihan Anak dengan Asupan Bernutrisi

Selain air dan makanan, Bunda juga bisa memberikan susu yang kaya akan kandungan nutrisi. Morinaga Chil School Soya, misalnya, dilengkapi dengan 14 vitamin, 9 mineral, prebiotik, probiotik, dan nukleotida yang mendukung daya tahan tubuh dan pertumbuhan anak selama masa pemulihan. Kandungan ini juga dapat membantu menjaga energi Si Kecil agar tidak terlalu drop saat proses pemulihan dari demam.

Susu seperti Morinaga Chil School Soya mengandung 9 mineral, 14 vitamin, probiotik, prebiotik, dan nukleotida yang mampu menjaga Ketahanan Tubuh Ganda, termasuk mencegahnya mengalami infeksi. Susu ini bahkan mengandung banyak nutrisi untuk mendukung Kecerdasan Multitalenta dan menjadikannya mengalami Tumbuh Kembang yang Optimal. Yuk, kenali lebih dalam tentang susu ini pada halaman berikut: Chil School Soya.

Referensi:

  • Kids Health. Fever (High Temperature) In Kids. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html

  • WebMD. What to Do When Your Kid Has a Fever. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://www.webmd.com/children/treat-fever-young-children

  • Nicklaus Children's Hospital. Fighting A Fever In Children: Do's And Don'ts. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://www.nicklauschildrens.org/news-and-events/video-center/fighting-a-fever-in-children-dos-and-donts





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca