Beranda Artikel 13-36 Bulan Cara Mengatasi Demam pada Anak Secara Efektif

Cara Mengatasi Demam pada Anak Secara Efektif

2021/11/11 - 12:11:24pm     oleh Morinaga Soya
Cara Mengatasi Demam pada Anak Secara Efektif

Demam pada anak adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit dan umumnya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berusaha melawan penyebab infeksi tersebut. Kondisi ini tentu menimbulkan ketidaknyaman sehingga untuk menolong Si Kecil, Bunda perlu mengetahui cara mengatasinya dengan tepat.

Selain dengan menggunakan obat penurun panas, Bunda juga bisa memberikan kompres di kening Si Kecil, memandikan anak dengan air hangat, dan memastikan Si Kecil mendapat istirahat yang cukup agar cepat pulih. Ingin tahu penanganan selengkapnya? Yuk baca artikel ini.

Penyebab Demam pada Anak

Banyak hal yang bisa menyebabkan suhu tubuh Si Kecil menjadi panas hingga akhirnya demam. Sebelum mulai menerapkan cara mengatasi demam pada Si Kecil, ada baiknya Bunda terlebih dahulu memahami apa saja jenis demam yang mungkin menimpa Si Kecil. Berikut merupakan hal yang mungkin menyebabkan Si Kecil terjangkit demam.

Demam Akibat Virus

Salah satu kemungkinan yang terjadi saat Si Kecil bersinggungan dengan virus baik melalui orang lain ataupun benda di sekitarnya adalah suhu tubuh bisa naik secara tiba-tiba. Ini merupakan bentuk mekanisme tubuh dalam melawan penyakit yang mungkin diakibatkan oleh virus, baik itu pada saluran pencernaan, influenza, dan lainnya.

Demam yang diakibatkan oleh virus umumnya akan berangsur membaik dalam kurun waktu 3 hari. Bila tidak ada tanda demam semakin membaik, maka segeralah bawa Si Kecil ke dokter.

Demam Akibat Bakteri

Demam bisa juga terjadi sebagai efek samping dari sistem imun tubuh yang sedang melawan infeksi akibat bakteri yang terjadi pada Si Kecil. Misalnya saja infeksi yang terjadi di area telinga, saluran kencing, atau bahkan paru-paru. Meski infeksi bakteri ini jarang terjadi kepada anak-anak, namun sekalinya terpapar bakteri hingga menyebabkan infeksi, hal ini bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Segeralah periksakan Si Kecil ke dokter untuk diperiksakan lebih detil.

Infeksi bakteri pada Si Kecil juga bisa menyebabkan ISPA yang ditandai dengan batuk, pilek, dan hidung tersumbat. Jika Si Kecil mengalami masalah ini ada beberapa tindakan yang bisa Bunda berikan untuk membantu meredakan gejalanya. Untuk mengetahui penanganan selengkapnya, yuk baca: Gejala dan Cara Menangani ISPA Pada Anak.

Memakai Pakaian Terlalu Tebal

Pada bayi yang baru berusia beberapa bulan, bukannya mustahil baginya untuk terkena demam karena menggunakan pakaian terlalu tebal. Bukan hanya pakaian, namun bila Si Kecil terlalu lama dibedong dan diselimuti dengan selimut tebal saat cuaca atau lingkungan sekitarnya panas, maka hal ini malah bisa memicu suhu tubuh Si Kecil naik loh Bunda.

Situasi ini terjadi lantaran Si Kecil yang masih bayi belum memiliki sistem pengatur suhu tubuh sebaik Si Kecil yang sudah memasuki usia balita.

Tumbuh Gigi

Momen ketika gigi Si Kecil mulai tumbuh biasanya akan ditandai juga dengan demam. Akan tetapi, lazimnya, suhu tubuh Si Kecil tidak akan melebihi 37,8 derajat celcius.

Tapi tetap perhatikan juga ya Bunda, apabila demam Si Kecil disertai dengan gejala seperti kesulitan bernapas, napas yang lebih cepat dari biasanya, hingga detak jantung meningkat maka ada baiknya segera bawa Si Kecil ke dokter untuk menghindari situasi yang lebih serius.

Imunisasi

Pada banyak kasus pasca imunisasi tak jarang anak akan menunjukan gejala demam. Tapi, Bunda tak perlu khawatir, karena hal ini merupakan reaksi sistem imun tubuh yang aktif setelah Si Kecil diberi imunisasi.

Namun perhatikan juga tanda-tanda vital Si Kecil ya Bunda, bila perlu periksakan lagi Si Kecil ke dokter untuk menghindari efek samping yang lebih serius pasca imunisasi.Bila Bunda belum tahu jenis imunisasi apa saja yang harus anak dapatkan sesuai usianya, yuk baca di sini: Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 - 2 Tahun Rekomendasi IDAI.

Cara Mengukur Demam Pada Anak

Melansir dari laman Mayo Clinic, demam adalah sebuah kondisi dimana suhu tubuh naik menjadi di atas suhu normal, yakni sekitar di atas 37 derajat celcius.

Untuk mengukur suhu tubuh Si Kecil, ada beragam jenis termometer yang bisa Bunda gunakan. Baik yang digunakan dengan cara dijepit di ketiak, ditaruh di dalam mulut, ataupun di dalam anus. Dibandingkan dengan jenis termometer lain, termometer yang paling akurat adalah yang dimasukan ke dalam dubur atau anus.

Sementara, untuk mengetahui apakah demam anak disebabkan infeksi virus atau bakteri, Bunda bisa membawa Si Kecil pergi ke dokter. Pemeriksaan hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis karena memerlukan tes darah, urin, bahkan dalam beberapa kasus diperlukan tes sel tulang belakang untuk mengetahui apakah demam terjadi karena adanya kondisi meningitis.

Karena demam umumnya terjadi lantaran sistem imun yang mendeteksi adanya zat yang dianggap berbahaya masuk ke dalam tubuh, maka penting bagi Bunda untuk melawan penyakit atau gejala yang ditunjukan oleh Si Kecil. Berikan obat hanya bila Si Kecil sudah berusia di atas 2 bulan, dan memang disarankan oleh dokter.

Pemberian obat biasanya hanya dilakukan sebagai opsi terakhir saat cara alami yang dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan demam anak tidak menunjukan hasil yang signifikan.

Ada banyak obat yang dapat dibeli secara umum di pasaran guna membantu menurunkan demam Si Kecil. Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi terlalu banyak obat dalam jangka waktu yang panjang tidak selalu memiliki efek yang baik untuk kesehatan tubuh Si Kecil.

Selain itu, pastikan Si Kecil memiliki daya tahan tubuh kuat agar tidak mudah sakit dan mempercepat pemulihan demam terutama di masa pandemi. Ikuti tipsnya di sini, Bun: 6 Tips Lindungi dan Jaga Kesehatan Anak Selama Masa Pandemi.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Demam

Ketika Si Kecil demam tentu membuat Bunda khawatir dan berusaha memberikan kenyamanan sebaik mungkin. Namun sayangnya, terkadang banyak yang tidak menyadari bahwa perhatian dan penanganan yang diberikan saat anak demam justru bisa memperparah kondisinya.

Agar penanganan masalah ini tepat, berikut beberapa hal yang harus Bunda hindari ketika Si Kecil demam, yaitu:

  • Memandikan atau mengompres anak dengan air dingin.
  • Meningkatkan dosis obat demam.
  • Tidak memperhatikan asupan cairan anak.
  • Membiarkan anak beraktivitas seperti biasanya.
  • Memberikan makanan pedas dan berminyak.
  • Memaksa anak untuk makan, sebaiknya berikan camilan atau porsi makan sedikit tetapi sering.

Cara Mengatasi Demam pada Anak Secara Alami

Demam pada anak seringnya memang tidak selalu berbahaya dan akan mereda dalam kurun waktu 3-5 hari. Meski demikian, Bunda tetap harus waspada dan cermat dalam memantau kondisi Si Kecil karena saat mengalami demam, kondisi ini harus segera diatasi. Bila dibiarkan berlarut, maka hal ini bisa menimbulkan kerusakan sel pada Si Kecil. Berikut merupakan cara untuk mengatasi demam anak secara mandiri

Memberikan Kompres

Salah satu cara paling umum dilakukan sebagai langkah antisipasi saat Si Kecil terserang demam adalah dengan memberikan kompres. Berikan Si Kecil kompres hangat dan bukan kompres dengan air dingin ya Bunda. Memberikan kompres hangat diyakini lebih manjur menurunkan panas anak yang terkena demam. Hal ini karena kain hangat mampu melebarkan pembuluh darah serta pori-pori Si Kecil sehingga panas di dalam tubuhnya akan menguap lebih cepat. Tapi pastikan juga suhu kompresan Si Kecil tidak terlalu panas ya, Bunda.Caranya cukup mudah dilakukan, seperti berikut:

  • Siapkan handuk, rendam di air hangat, kemudian peras hingga tidak ada air yang menetes. Lalu, letakkan kompres di area dahi, dada, perut, ataupun ketiak Si Kecil.
  • Diamkan kompres selama 20-30 menit.
  • Jangan lupa untuk mengganti kompres saat sudah kering atau malah terasa panas.

Jangan lupa untuk terus memantau suhu tubuh Si Kecil secara berkala, setidaknya setiap 1-2 jam sekali setelah memberikan kompres. Bunda bisa terus melakukan proses ini hingga demam Si Kecil mulai bertahap semakin menurun.

Memandikan Dengan Air Hangat

Saat Si Kecil terkena demam, Bunda masih boleh memandikan Si Kecil asal menggunakan air hangat. Nyatanya, memandikan Si Kecil dengan air hangat ini bisa membantu meredakan demam Si Kecil loh.

Jangan pernah menggunakan air dingin dengan tujuan mencoba meredakan demamnya, pasalnya hal ini malah akan memperparah demam anak dan membuatnya menggigil kedinginan. Bunda bisa menambahkan minyak essensial dan sedikit tambahan garam epsom untuk membuat tubuh Si Kecil lebih rileks saat berendam. Jangan lupa untuk segera keringkan tubuh Si Kecil usai mandi menggunakan air hangat supaya ia tidak kedinginan ya, Bunda.

Hindari Pakaian Tebal

Saat terserang demam, hindari memakaikan Si Kecil pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis. Malahan, pakaian yang terlalu tebal bisa memerangkap udara panas serta keringat dalam tubuh Si Kecil sehingga demamnya tidak menurun. Pakaikanlah Si Kecil pakaian yang nyaman atau terbuat dari katun tipis sehingga dapat menyerap keringatnya juga.

Istirahat

Salah satu obat paling mujarab untuk menyembuhkan segala macam penyakit adalah istirahat. Dengan beristirahat cukup, maka tubuh Si Kecil akan meregenerasi sel sehingga panasnya akan lebih cepat turun. Menurut buku A Mother’s Circle, tidur merupakan nutrisi yang cukup penting bagi tubuh hampir sama halnya seperti makanan.

Meski Si Kecil tetap bisa aktif dan tidak terlihat rewel, namun, tetap minta Si Kecil berhenti bermain dan batasi kegiatannya selama suhu tubuhnya masih tinggi supaya tidak kelelahan. Ajak Si Kecil untuk tidur siang dan pastikan ia mendapatkan cukup tidur di malam hari.

Menggunakan Bahan Tradisional

Adapun cara alternatif yang bisa digunakan dengan mudah di rumah tanpa bantuan medis untuk menurunkan demam anak adalah dengan menggunakan bawang merah, minyak kayu putih, minyak esensial, ataupun jeruk nipis. Bunda bisa mencampurkan semua bahan tersebut menjadi satu, lalu usapkan secara merata ke tubuh Si Kecil sembari memberinya pijatan kecil. Bila bawang merah sekiranya terlalu kuat, Bunda bisa menggantinya dengan minyak kelapa.

Mencukupi Kebutuhan Cairan

Demam yang dialami Si Kecil ternyata berpotensi membuat tubuh menjadi dehidrasi serta kekurangan cairan. Oleh karenanya, cukup krusial bagi Bunda agar tetap mencukupi kebutuhan cairan Si Kecil agar ia tidak mengalami dehidrasi ataupun kelelahan.Cukup mengonsumsi air juga bisa membantu tubuh Si Kecil menurunkan panas secara alami. Tak hanya air, tapi Bunda juga bisa memberikan air kelapa karena memiliki kandungan antioksidan dan elektrolit di dalamnya yang mampu membuat tubuh segar kembali.

Penuhi Kecukupan Nutrisi

Istirahat yang cukup, kecukupan cairan terpenuhi, serta makanan yang bergizi bisa membantu mempercepat proses penyembuhan Si Kecil. Tapi bagaimanakah dengan Si Kecil yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu? Bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisinya?

Selain memberikan makanan yang kaya manfaat namun tetap dapat dikonsumsi oleh Si Kecil tanpa menimbulkan reaksi alergi, Bunda tetap harus memberikan nutrisi tepat untuk Si Kecil yang alergi, terutama alergi susu sapi.

Bunda dapat memilih Morinaga Soya MoriCare Triple Bifidus bagi Si Kecil yang memiliki alergi susu sapi. Gabungan tiga bakteri baik dalam triple bifidus, Nukleotida, juga prebiotik FOS di dalamnya dapat membantu tubuh Si Kecil meningkatkan fungsi kesehatan saluran cernanya sekaligus mendukung sistem imun yang lebih optimal.

Terlebih ada juga kalsium, 9 mineral, hingga 14 vitamin yang terkandung dalam susu formula ini akan membantu tumbuh kembang anak supaya makin maksimal. Adapun AA & DHA, Omega 3 dan 6, serta kolin akan membantu meningkatkan kinerja otak Si Kecil.

Karena terbuat dari isolat protein kedelai, maka susu formula pertumbuhan ini cocok dikonsumsi Si Kecil yang memiliki alergi terhadap susu sapi ataupun intoleransi laktosa.

Demikian Bunda yang bisa Bunda lakukan untuk menangani Si Kecil yang terkena demam. Bila Bunda sudah melakukan semua cara tersebut namun demam Si Kecil tak terlihat mereda dalam waktu 3 hari, suhu mencapai 40 derajat celcius, dan demam disertai dengan sakit leher, nyeri telinga, ruam yang muncul di kulit, serta tanda yang tidak biasa lainnya, maka segeralah periksakan Si Kecil ke dokter supaya ia mendapatkan penanganan lebih tepat.

Referensi:

  • Kids Health. Fever (High Temperature) In Kids. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html

  • WebMD. What to Do When Your Kid Has a Fever. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://www.webmd.com/children/treat-fever-young-children

  • Nicklaus Children's Hospital. Fighting A Fever In Children: Do's And Don'ts. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://www.nicklauschildrens.org/news-and-events/video-center/fighting-a-fever-in-children-dos-and-donts








medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu