Beranda Artikel 37-72 Bulan Berapa TTV Normal pada Anak Balita dan Bayi?

Berapa TTV Normal pada Anak Balita dan Bayi?

2022/11/07 - 04:26:12pm     oleh Morinaga Soya
Berapa TTV Normal pada Anak Balita dan Bayi?

Bunda perlu mengetahui tanda-tanda vital (TTV) normal pada anak untuk memantau kondisi kesehatannya. Perlu Bunda ketahui, TTV normal balita dengan bayi itu berbeda. Hal ini karena metabolisme balita itu berbeda dari metabolisme anak yang lebih kecil.

Mengutip dari John Hopkins Medicine, tanda-tanda vital (TTV) adalah ukuran untuk melihat cara kerja organ vital (penting) tubuh. Ada empat bagian organ vital baik pada anak maupun orang dewasa yang selalu dipantau oleh petugas medis, yaitu tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, dan frekuensi atau laju nafas yang normal.

Tentunya TTV pada orang dewasa, remaja, balita, dan bayi berbeda. Lalu bagaimana indikasi bahwa TTV bayi dan anak normal sesuai usianya? Baca penjelasan berikut yuk.

TTV Normal Pada Anak

Anak Usia 1-2 tahun

Tanda-tanda vital pada saat Si Kecil menginjak usia 1 tahun ke atas sudah mulai berkembang dengan baik. Degup jantung tidak secepat saat ia masih bayi dan tekanan darahnya meningkat. Berikut TTV normal pada usia 1-2 tahun:

  • Denyut jantung memiliki 98-140 detak per menit saat bangun, 80-120 per menit saat tidur.

  • Tekanan darah Sistolik 86-106, diastolik 42-63.

  • Frekuensi nafas anak usia 1 - 3 tahun: 24 - 40 nafas per menit.

  • Suhu tubuh 36,4 derajat celcius.

TTV Normal Pada Anak Usia Prasekolah ( 3- 5 Tahun)

Semakin bertambahnya usia, pasti akan ada perubahan angka dalam tanda-tanda vital Si Kecil. Berikut merupakan TTV anak usia 3-5 tahun

  • Detak jantung pada 80-120 detak per menit saat bangun, 65-100 detak per menit saat tidur.

  • Tekanan darah Sistolik 89-112, diastolik 46-72.

  • Frekuensi nafas normal pada anak usia 3 - 5 tahun ada di kisaran 22-34 nafas per menit.

  • Suhu tubuh 36,4 derajat Celcius

Si Kecil bisa masuk kategori sedang mengalami demam ketika suhu tubuhnya menginjak angka lebih dari 37,5 derajat celcius. Penting sekali bagi Bunda dan pasangan untuk selalu memantau TTV pada Si Kecil agar dapat mendeteksi dan melihat kondisi Si Kecil, apakah membutuhkan penanganan segera atau tidak.

TTV Normal Pada Anak Usia 6-9 Tahun

Meski telah memasuki usia sekolah, Bunda tetap harus awas akan TTV Si Kecil. Pantau dan awasi apakah ada perubahan pada Si Kecil saat terjadi. Misalnya Si Kecil mengeluhkan sakit atau merasa tidak nyaman. Berikut merupakan TTV normal untuk Si Kecil yang berusia 6-9 tahun

  • Detak jantung anak usia 6-11 tahun berkisar antara 75-118 detak per menit saat bangun tidur, 58-90 saat tidur.

  • Tekanan darah anak usia 6-9 tahun: Sistolik 97-115, diastolik 57-76.

  • Frekuensi nafas normal pada anak usia 6 - 12 tahun berkisar di angka 18-30 nafas per menit.

  • Suhu tubuh 36,4 derajat celcius.

Tanda-tanda vital di atas merupakan angka umum yang biasanya menjadi patokan untuk melihat apakah kondisi Si Kecil dalam keadaan normal dan baik atau tidak. Namun, jangan langsung panik ketika Si Kecil memiliki angka tanda vital yang kurang atau lebih. Belum tentu kesehatannya tengah terganggu. Perhatikan juga apakah ada gejala yang menyertai dan bila memang perlu, segeralah periksakan Si Kecil ke dokter agar bisa diperiksa lebih lanjut.

TTV Normal pada Bayi

Salah satu alasan mengapa TTV pada tahapan usia berbeda adalah karena adanya perbedaan kerja organ tubuh. Pada Si Kecil yang masih bayi misalnya, jumlah detak jantung dan frekuensi nafasnya masih jauh lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Hal ini terjadi dikarenakan organ tubuhnya yang belum terbentuk sempurna. Seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan berubah, itulah mengapa frekuensi pernapasan normal pada setiap tahapan usia akan berbeda-beda

Melansir dari klikdokter, ketika baru lahir, Si Kecil juga akan memiliki nafas yang tidak teratur. Mereka bisa bernafas cepat, mengambil jeda lama di antara nafas, atau bahkan membuat suara nafas yang tidak biasa. Dinding rawan dada Si Kecil saat baru lahir umumnya masih lentur karena sebagian besar terbuat dari tulang rawan. Selain itu, Si Kecil kemungkinan masih memiliki cairan ketuban dan mekonium di saluran nafasnya. Karenanya, sangat normal jika ia sesekali mengalami laju nafas yang lambat atau terlalu cepat. Berikut merupakan TTV normal pada bayi yang berusia 0-12 bulan:

  • Denyut nadi bayi berusia kurang dari 28 hari: 100-205 detak per menit saat bangun, 90-160 detak per menit saat tidur. Bayi berusia 1-12 bulan: 100-190 detak per menit saat bangun, 90-160 detak per menit saat tidur.

  • Frekuensi nafas bayi usia 1-12 bukan : 30-60 nafas per menit.

  • Suhu tubuh bayi berada di angka 36,4 derajat celcius.

  • Tekanan darah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram: tekanan sistolik 39059, diastolik 16-36. Bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 1000 gram: tekanan sistolik 60-76, diastolik 35-53. Usia 0-1 bulan: Tekanan sistolik 67-84, diastolik 37-56.

Frekuensi nafas bayi yang normal biasanya tidak akan lebih dari 60 kali per menit (untuk usia Si Kecil kurang dari dua bulan) sedangkan, bila ia sudah menginjak usia 2-11 bulan, frekuensinya nafas normalnya akan berada di kisaran 50 kali per menit.

Saat baru lahir, Si Kecil memang memiliki jumlah detak jantung dan frekuensi nafas yang lebih tinggi dari orang dewasa. Jadi jangan langsung panik saat ini terjadi ya Bunda. Ini juga dipengaruhi oleh karena otot jantung Si Kecil yang belum berkembang secara sempurna. Ibaratnya, otot jantung seperti karet gelang. Ketika Bunda merenggangkan atau menari karet, semakin cepat karet tersebut akan kembali ke bentuk semula.

Bila jantung Si Kecil tidak dapat mengembang terlalu banyak karena otot yang belum matang, maka jantung harus memompa lebih cepat untuk menjaga aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini yang membuat detak jantung Si Kecil menjadi lebih cepat dan tidak teratur. Seiring bertambahnya usia, otot jantung bisa meregang atau mengembang lebih efektif sehingga detak jantungnya tidak terlalu tinggi.

Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah tertinggi yang dicapai setiap orang saat otot jantung berkontraksi, sementara tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat jantung istirahat atau dalam keadaan santai.

Hubungan TTV dengan Kondisi Kesehatan Anak

Denyut Jantung dan Kondisi Kesehatan

Denyut jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat bisa menunjukkan masalah kesehatan. Misalnya, denyut jantung yang cepat (takikardia) bisa disebabkan oleh demam, dehidrasi, atau kondisi jantung. Di sisi lain, denyut jantung yang lambat (bradikardia) bisa disebabkan oleh masalah dengan sistem listrik jantung atau efek samping obat. Mengetahui rentang normal denyut jantung berdasarkan usia anak dapat membantu orang tua dan profesional kesehatan mendeteksi masalah ini lebih awal.

Tekanan Darah dan Kesehatan Jantung

Tekanan darah juga bisa menunjukkan kondisi kesehatan anak. Tekanan darah tinggi (hipertensi) pada anak mungkin menunjukkan adanya masalah jantung atau ginjal. Meskipun jarang, anak-anak juga bisa mengalami tekanan darah rendah (hipotensi), yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk dehidrasi dan penyakit jantung.

Frekuensi Pernapasan dan Kesehatan Paru-paru

Frekuensi pernapasan yang tinggi dapat menjadi tanda bahwa anak sedang berjuang untuk mendapatkan cukup oksigen, yang bisa disebabkan oleh kondisi seperti asma atau pneumonia. Di sisi lain, frekuensi pernapasan yang rendah bisa menjadi tanda bahwa sistem pernapasan tidak berfungsi dengan baik.

Suhu Tubuh dan Penyakit Infeksi

Suhu tubuh anak yang tinggi seringkali merupakan tanda adanya infeksi, seperti flu atau infeksi telinga. Namun, beberapa kondisi non-infeksius, seperti reaksi alergi atau efek samping obat, juga dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

Setelah mempelajari uraian di atas, kita jadi lebih mengetahui ya Bunda pentingnya mengetahui tanda-tanda vital anak untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Jika terdapat tanda yang tidak biasa ditunjukkan oleh Si Kecil, Bunda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter ya.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa suhu tubuh tinggi bisa menjadi pertanda Si Kecil mengalami masalah, seperti infeksi telinga. Tahukan Bunda bahwa infeksi ini bisa mengganggu pendengaran Si Kecil dan juga mempengaruhi nafsu makannya. Untuk menangani ini, ada beberapa hal yang perlu Bunda pahami. Selengkapnya, yuk baca: Gejala Infeksi Telinga dan Cara Mengatasinya.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu