Saat Si Kecil mengalami demam tinggi, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah komplikasi akibat alergi. Reaksi alergi sering kali menimbulkan hidung tersumbat dan peradangan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko infeksi. Situasi ini bisa membuat tubuh Si Kecil lebih rentan terhadap demam tinggi sebagai respons terhadap infeksi tersebut.
Bunda perlu memahami bagaimana hubungan antara alergi dan demam, cara menanganinya, serta asupan nutrisi untuk mendukung Ketahanan Tubuh Ganda. Pengetahuan ini akan membantu Bunda menjaga Si Kecil tetap sehat dan terhindar dari komplikasi yang lebih serius.
Hubungan Alergi dengan Demam
Umumnya, alergi bukanlah penyebab langsung demam. Namun alergi dapat membuatnya lebih mudah terkena infeksi bakteri atau virus yang memicu demam. Alergi ini sering memicu peradangan pada saluran pernapasan, menyebabkan penyempitan saluran sinus yang meningkatkan risiko penyakit sinusitis.
Sering kali awal masalahnya adalah produksi lendir yang berlebih sebagai respons tubuh terhadap alergen. Lendir yang terjebak di saluran sinus sering menjadi tempat berkembangnya bakteri dan memicu infeksi sinus.
Ketika sinusitis terjadi, tubuh bereaksi dengan meningkatkan suhu tubuh untuk melawan infeksi tersebut, yang menyebabkannya mengalami demam tinggi. Itulah sebabnya, alergi yang tidak dikelola dengan baik dapat berpotensi memicu komplikasi berupa demam.
Menangani Demam
Ketika Si Kecil mengalami demam tinggi, ada beberapa langkah efektif yang dapat Bunda lakukan untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya dan mempercepat proses pemulihan. Perawatan ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan demam, tetapi juga mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Salah satu cara sederhana untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan menggunakan kompres hangat. Tempelkan kompres hangat di dahi atau lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan. Proses ini membantu tubuh mengeluarkan panas secara alami melalui permukaan kulit. Hindari penggunaan air dingin atau alkohol untuk mengompres, karena dapat menyebabkan tubuh menggigil dan justru meningkatkan suhu internal.
Pastikan Si Kecil mendapatkan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi. Demam dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, sehingga memberikan cairan melalui air atau sup hangat akan menjaga cairannya.
Jika diperlukan, Bunda bisa memberikannya obat penurun demam sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Segera bawa ia ke dokter jika demamnya tidak turun selama lebih dari 3 hari. Bunda juga perlu membawanya ke rumah sakit jika ia mengalami gejala seperti kejang, sesak nafas, atau lesu yang berlebihan.
Mencegah Demam
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko demam tinggi pada Si Kecil.
Aktivitas Fisik
Bergerak aktif mendukung sistem imun yang lebih kuat dalam melawan infeksi penyebab sinusitis. Aktivitas fisik meningkatkan sirkulasi sel darah putih yang berperan mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga tubuhnya akan menjadi sehat kembali.
Bermain di luar, bersepeda, atau berlari adalah beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan sesuai usia Si Kecil. Untuk mendukung aktivitasnya secara maksimal, ia memerlukan energi yang cukup dari protein.
Peran Vitamin C
Nutrisi ini memiliki peran penting dalam mendukung Ketahanan Tubuh Ganda. Vitamin C membantu tubuh memproduksi sel imun untuk melawan patogen penyebab infeksi. Fungsi lainnya adalah sebagai antioksidan yang melindungi organ-organ dari kerusakan akibat radikal bebas yang meningkat saat tubuh melawan infeksi.
Bunda bisa menyajikan makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, kiwi, stroberi dan brokoli, ke dalam menu hariannya. Sajikan dalam bentuk jus segar atau camilan yang menarik agar Si Kecil lebih menyukainya. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suplemen vitamin C sesuai kebutuhan.
Pentingnya Probiotik
Probiotik berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang sehat berkontribusi langsung pada Ketahanan Tubuh Ganda, sehingga tubuh lebih mampu mencegah infeksi yang dapat memicu demam.
Dapatkan asupan probiotik dalam yogurt atau susu pertumbuhan yang mengandung nutrisi pendukung pencernaan. Konsumsi makanan fermentasi seperti tempe dan kimchi juga dapat menjadi sumber probiotik alami baginya.
Untuk memenuhi kebutuhan energi, vitamin C dan probiotik Si Kecil, Bunda bisa memperolehnya dengan mudah melalui Morinaga Chil Kid Soya. Susu pertumbuhan ini diformulasikan khusus untuknya yang memiliki alergi sehingga aman dan efektif untuk mendukung kesehatan.
Tidak hanya membantu mencegah reaksi alergi kambuh pada Si Kecil, tetapi susu ini juga menjaga kesehatan tubuhnya agar tidak mudah mengalami demam. Yuk, temukan berbagai kandungan nutrisi di dalam susu ini yang tidak hanya menjaga Ketahanan Tubuh Ganda, tetapi juga mendukung Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil di sini: Morinaga Chil Kid Soya, Manfaat dan Keunggulannya.
Referensi:
ACAAI. Sinus infection. Diakses 2 Januari 2025. https://acaai.org/allergies/allergic-conditions/sinus-infection/
Parents. Can Allergies Cause a Fever? Diakses 2 Januari 2025. https://www.parents.com/health/allergies/can-allergies-cause-a-fever/
National Library of Medicine. Self-Care for Common Colds: The Pivotal Role of Vitamin D, Vitamin C, Zinc, and Echinacea in Three Main Immune Interactive Clusters. Diakses 2 Januari 2025. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29853961/