Bunda, mengenali perbedaan flu dan pilek pada anak bisa menjadi kunci untuk penanganan yang tepat. Meskipun gejalanya terlihat serupa, ternyata kedua penyakit ini berbeda, loh. Oleh karena itu, Bunda perlu memahami perbedaan di antara keduanya agar bisa membantu mengambil tindakan yang sesuai untuk kesehatan si kecil.
Gejala Umum
Bunda sering bingung membedakan keduanya? Gejala flu dan pilek pada anak memang membingungkan karena sebagian besar gejalanya mirip. Namun, ada beberapa perbedaan yang dapat membantu membedakan keduanya. Terutama gejala flu yang sering kali datang secara tiba-tiba. Bahkan gejala flu lebih parah daripada pilek.
Saat Si Kecil menderita flu, salah satu gejala yang kerap muncul yakni demam tinggi. Sering kali suhunya bisa melebihi 38 derajat Celcius. Sedangkan jika Si Kecil pilek saja, maka suhu tubuh cenderung normal atau bahkan tidak ada demam sama sekali. Maka apabila terjadi demam, Bunda perlu mengetahui cara untuk mengatasinya. Simak artikel yang satu ini untuk mengetahui caranya ya: Cara Efektif untuk Menurunkan Demam pada Si Kecil.
Anak-anak yang mengalami flu juga sering mengalami gejala tambahan seperti nyeri otot yang parah, kelelahan yang luar biasa, dan sakit kepala yang menyiksa. Di sisi lain, gejala pilek cenderung lebih ringan, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan batuk ringan.
Flu yang terjadi akibat infeksi virus juga biasanya dapat menyebabkan sakit perut pada Si Kecil loh Bunda. Tidak jarang, sakit perut ini membuat Si Kecil mual hingga muntah-muntah. Meskipun muntah tersebut dapat hilang sendiri dalam waktu 6 hingga 24 jam, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk membuat Si Kecil lebih nyaman. Simak di artikel berikut ini: Penyebab Si Kecil Muntah Dan Cara Mengatasinya.
Faktor Penyebab
Faktor penyebab utama flu dan pilek pada anak adalah serang virus. Virus influenza merupakan penyebab flu yang memiliki beberapa jenis, seperti tipe A, B, dan C. Sementara itu, pilek disebabkan oleh berbagai jenis virus terutama viirus rhinovirus yang menjadi penyebab paling umum.
Faktor risiko tertular flu atau pilek biasanya yang terpapar oleh seseorang sedang sakit, punya kebersihan atau lingkungan yang buruk, dan kekebalan tubuh rendah. Sebab, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang biasa muncul dari kondisi-kondisi tersebut.
Penularan Flu dan Pilek
Flu dan pilek menular melalui droplet udara yang dihasilkan saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Partikel kecil yang mengandung virus dapat dengan mudah tersebar di udara dan terhirup oleh orang lain. Sehingga kondisi ini menyebabkan si kecil mudah terinfeksi.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus. Anak-anak yang terinfeksi flu atau pilek juga bisa menularkan virus kepada orang lain melalui kontak fisik, seperti berbagi mainan atau benda lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri dan mengajarkan anak-anak untuk mencuci tangan secara teratur guna mencegah penyebaran penyakit.
Komplikasi yang Mungkin Muncul
Komplikasi yang mungkin muncul akibat flu dapat menjadi lebih serius dibandingkan dengan pilek. Flu dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, bronkitis, atau sinusitis, terutama pada anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Salah satu penyakit yang paling umum diderita mereka adalah pneumonia. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat mengancam jiwa dan sering kali memerlukan perawatan medis yang intensif. Selain itu, flu juga dapat menyebabkan komplikasi seperti radang otak (encephalitis) atau peradangan jantung (miokarditis).
Meskipun pilek umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius, tetapi bisa memperburuk kesehatan tubub atau menyebabkan infeksi tambahan seperti infeksi telinga atau sinus.
Durasi
Durasi flu dan pilek dapat bervariasi tergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh si kecil dan jenis virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Flu biasanya berlangsung lebih lama daripada pilek, dengan gejala yang lebih parah dan bertahan selama satu hingga dua minggu.
Di sisi lain, pilek biasanya berlangsung antara tiga hingga tujuh hari. Namun, perlu diingat bahwa setiap individu dapat mengalami varian durasi gejala tergantung pada kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh mereka.
Penanganan yang Dianjurkan
Penanganan flu dan pilek pada si kecil memberikan istirahat yang cukup dan memastikan mereka minum banyak cairan untuk mencegah dehidras. Selain itu, berikan obat pereda gejala, seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi demam dan nyeri.
Penting juga, nih, Bun, untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan secara teratur dan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Tujuannya agar mencegah penyebaran virus kepada orang lain termasuk anak kita sendiri. Jika gejala persisten atau memburuk, atau jika anak mengalami kesulitan bernapas atau dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang tepat.
Bunda, selain memahami perbedaan flu dan pilek, penting juga untuk mengenali gejala alergi susu sapi pada si kecil. Pilek juga bisa menjadi salah satu gejalanya. Temukan informasi lebih lanjut tentang alergi susu sapi dan cara mengatasinya di sini: Ciri-ciri Alergi Susu Sapi yang Sering Dialami Anak.
Sumber:
- Medical News Today. What is the difference between cold and flu?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/5161. Diakses pada tanggal 13 Februari 2024.
- WebMD. Flu or Cold Symptoms?. https://www.webmd.com/cold-and-flu/flu-cold-symptoms. Diakses pada tanggal 13 Februari 2024.
- Health Partners. Cold versus flu symptoms: How to spot the difference. https://www.healthpartners.com/blog/cold-vs-flu-how-to-spot-the-symptoms/. Diakses pada tanggal 13 Februari 2024.
- CDC. Cold Versus Flu. https://www.cdc.gov/flu/symptoms/coldflu.htm. Diakses pada tanggal 13 Februari 2024.
- Kemkes. Mengenal Perbedaan Antara Flu dan Pilek. https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-perbedaan-antara-flu-dan-pilek. Diakses pada tanggal 13 Februari 2024.