Beranda Artikel 0-12 Bulan Mengapa Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

Mengapa Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

2023/07/28 - 07:54:15pm     oleh Morinaga Soya
Mengapa Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

Halo Bunda, momen menyusui tentu menjadi salah satu pengalaman paling bermakna dalam perjalanan merawat Si Kecil. Namun, bagaimana jika tiba-tiba bayi tidak mau menyusu? Kondisi seperti ini dikenal sebagai nursing strike, dan meski cukup umum terjadi, tidak sedikit Bunda yang merasa cemas dan bertanya-tanya apa penyebabnya serta bagaimana solusinya.

Menolak menyusu bisa menjadi bentuk komunikasi bahwa ada yang membuat bayi merasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosional. Yuk Bunda, kita pahami lebih dalam penyebab dan cara mengatasinya agar Si Kecil kembali menikmati momen menyusu bersama.

Pentingnya ASI untuk Bayi

Sebelum membahas penyebab dan solusinya, penting untuk diingat bahwa ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi. ASI mengandung antibodi, vitamin, enzim, dan asam lemak esensial yang mendukung pertumbuhan dan sistem imun bayi sejak hari pertama kehidupannya.

Lebih dari sekadar makanan, ASI juga membantu membuat bayi merasa aman dan nyaman secara emosional karena kontak langsung dengan Bunda saat menyusu. Oleh karena itu, ketika bayi tiba-tiba menolak menyusu, hal ini bisa berdampak pada asupan gizinya dan juga ikatan emosional antara Bunda dan Si Kecil.

Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Perubahan Rasa ASI

Rasa ASI bisa berubah tergantung dari makanan atau minuman yang dikonsumsi Bunda. Jika Bunda mengonsumsi makanan pedas, berbumbu kuat, atau makanan tertentu seperti bawang putih dan kopi, maka rasa ASI juga akan berubah. Perubahan ini bisa membuat bayi bingung dan akhirnya enggan menyusu.

Selain dari makanan, penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan untuk Bunda juga dapat menyebabkan perubahan rasa ASI. Bayi yang sensitif terhadap perubahan rasa mungkin akan langsung menolak menyusu begitu merasakan sesuatu yang tidak biasa.

Hidung Tersumbat

Ketika hidung bayi tersumbat karena pilek, flu, atau alergi, proses menyusu menjadi sulit karena bayi tidak bisa bernapas dengan nyaman saat mengisap. Akibatnya, bayi menjadi gelisah, rewel, atau bahkan langsung menolak untuk menyusu.

Bayi yang belum bisa bernapas dari mulut akan sangat terganggu oleh hidung tersumbat ini. Bunda bisa melihat tanda-tandanya seperti bayi berhenti menyusu setelah beberapa detik, menangis saat menyusu, atau memilih tidak menyusu sama sekali.

Infeksi Telinga

Infeksi telinga bisa menimbulkan tekanan dan rasa sakit pada area sekitar kepala dan rahang, terutama saat mengisap. Ini dapat membuat pengalaman menyusu menjadi menyakitkan bagi Si Kecil, sehingga ia akan mulai menolak menyusu.

Gejala infeksi telinga biasanya disertai demam ringan, sering menarik atau memegang telinga, dan tidur yang gelisah. Jika Bunda mencurigai hal ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Stres Lingkungan

Bayi juga bisa merasakan stres akibat perubahan mendadak dalam lingkungan sekitar. Perjalanan jauh, berpindah rumah, atau suasana yang bising dan ramai dapat membuat bayi merasa cemas dan akhirnya menolak menyusu.

Selain itu, terlalu banyak stimulasi dari orang-orang di sekitarnya bisa membuat bayi kewalahan. Bayi yang mengalami overstimulasi cenderung rewel, sulit tidur, dan sulit untuk ditenangkan termasuk saat menyusu.

Bingung Puting

Jika bayi sudah terbiasa menyusu menggunakan botol, ia mungkin mengalami kesulitan kembali menyusu langsung dari payudara. Dot botol dan puting memiliki tekstur serta aliran susu yang berbeda, dan ini bisa membuat bayi bingung.

Kondisi ini disebut bingung puting dan bisa membuat bayi menjadi frustrasi saat menyusu. Bunda perlu mengurangi penggunaan botol dan kembali membiasakan Si Kecil dengan menyusu langsung untuk mengatasi hal ini.

Kalau Si Kecil tiba-tiba tidak mau menyusu, Bunda jangan khawatir dulu. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perkembangan berat badannya. Supaya Bunda lebih paham apakah berat badan Si Kecil sudah ideal, yuk cek panduannya di sini: Berat Badan Ideal Anak Usia 1-5 Tahun Menurut WHO.

Masalah Perlekatan

Masalah pelekatan atau latch yang tidak tepat bisa mengganggu proses menyusui. Ketika mulut bayi tidak menempel dengan benar pada puting, ASI tidak akan keluar maksimal, dan ini bisa membuat bayi kesal serta menolak menyusu lebih lanjut.

Bunda bisa mencoba memperbaiki teknik menyusui dengan memposisikan bayi sejajar dengan tubuh dan memastikan dagunya menyentuh payudara. Konsultasi dengan konselor laktasi juga bisa sangat membantu.

Tumbuh Gigi

Masa tumbuh gigi bisa menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman di gusi, membuat bayi enggan menyusu karena tekanan saat mengisap bisa memperparah rasa sakitnya. Ini biasanya terjadi antara usia 6 hingga 12 bulan.

Bayi yang sedang tumbuh gigi juga sering kali menunjukkan gejala seperti gusi bengkak, rewel, dan suka menggigit. Bunda bisa mencoba menyusui saat bayi sedang tenang, misalnya setelah tidur atau mandi.

Mengantuk Berlebihan

Bayi yang terlalu mengantuk, terutama karena kelelahan atau jadwal tidur yang tidak teratur, akan lebih memilih tidur daripada menyusu. Ini sering terjadi pada bayi baru lahir yang belum memiliki pola tidur dan menyusu yang stabil.

Cobalah untuk menyusui di waktu-waktu transisi, seperti sebelum tidur malam atau saat bayi mulai terbangun. Menyusui sambil digendong atau digoyang lembut juga bisa membantu membangkitkan minat menyusunya.

Keterlambatan Produksi ASI

Pada ibu yang baru melahirkan, kadang-kadang produksi ASI tidak langsung keluar. Penundaan ini bisa membuat bayi frustrasi karena merasa mengisap tapi tidak mendapatkan apa-apa.

Hal ini bisa diatasi dengan memompa ASI secara rutin atau melakukan skin to skin agar tubuh terstimulasi untuk memproduksi ASI. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk bantuan lebih lanjut.

Perubahan Aroma Tubuh Bunda

Bayi sangat peka terhadap aroma tubuh Bunda. Jika Bunda baru saja mengganti sabun, losion, parfum, atau deodoran, bisa saja hal ini membuat bayi merasa asing dan akhirnya menolak menyusu.

Kondisi ini biasanya bisa diatasi dengan mengurangi penggunaan produk beraroma menyengat. Usahakan tetap menggunakan produk yang sama seperti sebelumnya, agar bayi merasa familiar dan nyaman kembali.

Si Kecil Sedang Sakit

Jika Si Kecil kerap rewel dan menolak untuk menyusu, maka bisa jadi ia sedang mengkomunikasikan ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman atau merasa sakit.

Bunda, ketahui juga tentang ciri-ciri alergi ASI yang mungkin membuat Si Kecil tidak mau menyusu. Yuk, simak pembahasan selengkapnya di sini: Mungkin Ga Sih Bayi Alergi ASI?

Tips Mengatasi Bayi yang Tidak Mau Menyusu

Tingkatkan Kontak Kulit ke Kulit

Dekapan langsung tanpa pakaian bisa membangun ikatan emosional dan memicu naluri menyusu alami pada bayi. Kontak kulit ke kulit juga menenangkan bayi yang rewel dan mendukung keluarnya ASI secara alami.

Lakukan skin to skin saat bayi baru bangun tidur atau setelah mandi, karena di waktu ini bayi lebih tenang dan responsif terhadap kehangatan tubuh Bunda. Kontak ini juga meningkatkan hormon oksitosin yang membantu proses menyusui.

Cari Tempat Menyusui yang Tenang

Pilih ruangan yang nyaman, tidak terlalu terang, dan minim gangguan suara. Bayi bisa menolak menyusu jika merasa terganggu oleh lingkungan yang ramai atau bising.

Menyusui di ruang yang sejuk, dengan pencahayaan lembut dan suasana tenang, akan membantu bayi fokus dan merasa aman. Bunda juga bisa menggunakan musik lembut untuk menciptakan suasana menenangkan.

Tawarkan Menyusu Secara Bertahap dan Konsisten

Tawarkan ASI lebih sering tanpa memaksa. Saat bayi sedang setengah mengantuk atau baru bangun tidur, biasanya ia lebih tenang dan mudah menerima ASI.

Menawarkan secara konsisten akan membantu membangun kembali rutinitas menyusu. Jika bayi terus menolak, jangan menyerah, beri waktu dan coba lagi setelah beberapa saat.

Perbaiki Posisi Menyusui

Pastikan posisi menyusui dan pelekatan bayi sudah benar. Kadang hanya dengan sedikit penyesuaian posisi, ASI bisa keluar lebih lancar dan bayi jadi lebih nyaman.

Posisi menyusui yang baik akan mencegah puting terasa nyeri dan membantu bayi mendapatkan ASI lebih efisien. Bereksperimenlah dengan posisi menyusui seperti cradle hold, football hold, atau menyusui sambil berbaring hingga menemukan posisi terbaik.

Pompa ASI Secara Teratur

Meskipun Si Kecil menolak menyusu langsung, jangan lupa memompa ASI agar produksi tetap lancar dan menghindari pembengkakan payudara. ASI yang dipompa juga bisa disimpan dan diberikan melalui metode alternatif jika diperlukan.

Memompa ASI juga membantu menjaga volume produksi sehingga ketika bayi kembali mau menyusu, suplai ASI tetap mencukupi. Gunakan pompa ASI yang nyaman dan sesuai kebutuhan, dan tetap jaga asupan cairan serta nutrisi harian.

Jika Bunda curiga ada masalah kesehatan seperti demam, ruam, atau batuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya secara medis.

Setiap bayi memiliki fase adaptasi yang berbeda. Ketika bayi tidak mau menyusu, jangan langsung menyalahkan diri sendiri ya, Bunda. Hal ini bukan tanda kegagalan, tapi justru sinyal agar kita lebih peka dan sabar dalam memahami kebutuhan Si Kecil.

Tetaplah memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan nutrisi terbaik, baik lewat menyusui langsung atau melalui ASI perah. Untuk informasi lainnya mengenai ASI, alergi, dan solusi tumbuh kembang Si Kecil, yuk kunjungi artikel pilihan di Morinaga Soya dan temukan panduan yang tepat bagi Bunda dan keluarga!

Referensi:

  • Mayo Clinic. Why would a baby go on a breastfeeding strike?. Diakses pada tanggal 25 Juli 2023. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/breastfeeding-strike/faq-20058157

  • Verywell Family. What to Do When Your Baby Won't Breastfeed. Diakses pada tanggal 25 Juli 2023. https://www.verywellfamily.com/breast-refusal-431907





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca