Jika Si Kecil yang masih menyusui ini sakit batuk, sebaiknya Bunda memperhatikan pola makannya. Ini dikarenakan terdapat beberapa makanan yang mengandung zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan batuk, sehingga perlu dihindari untuk sementara waktu, misalnya sayuran seperti bayam ataupun produk olahan dari susu sapi (misalnya keju).
Bagi beberapa anak yang masih menyusu, saluran pernapasannya mungkin bermasalah karena tubuhnya masih terlalu sensitif terhadap zat tertentu di dalam asupan Bunda yang juga masuk melalui ASI. Zat ini ditelannya, kemudian mengalir dalam tubuhnya dan menyebabkan reaksi pada saluran pernafasannya berupa batuk.
Berikut ini beberapa kemungkinan suatu makanan menyebabkan batuk pada Si Kecil yang masih menyusui.
Makanan yang Tinggi Histamin
Beberapa makanan diketahui memiliki kadar histamin yang cukup tinggi, sehingga jika dikonsumsi oleh Bunda yang sedang menyusui, histamin tersebut akan dapat memasuki ASI. Pada beberapa bayi, masuknya histamin dari ASI tersebut menjadikan kadar histamin dalam tubuh mereka berlebihan dan memberikan gejala seperti batuk.
Terdapat beberapa macam makanan yang tinggi akan histamin, seperti:
- Sayuran, misalnya bayam, jamur, terong, dan lain-lain.
- Buah-buahan, misalnya alpukat dan pisang.
- Putih telur.
- Coklat.
Oleh karenanya, Bunda disarankan untuk menghindari menu-menu ini dulu selama Si Kecil mengalami batuk, agar histamin di dalamnya tidak memperparah reaksi dalam saluran pernapasannya. Umumnya, seiring dengan berjalannya waktu, saluran pernapasannya akan berkembang lebih baik, sehingga tidak terlampau sensitif lagi dengan kadar histamin yang tinggi.
Makanan yang Memicu Alergi
Beberapa makanan juga perlu dihindari ketika masih menyusui anak yang batuk, karena mengandung zat-zat tertentu yang memicu alergi pada anak tersebut. Zat tersebut dikonsumsi Bunda dan masuk ke dalam ASI, lalu dikonsumsi oleh Si Kecil dan dianggap sebagai alergen oleh tubuhnya.
Karena menganggap sebagai alergen, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan berbagai zat radang yang akan mengiritasi saluran pernapasan. Akibatnya, timbullah batuk.
Beberapa macam makanan yang dapat menjadi alergen bagi beberapa anak ini antara lain susu sapi, produk olahan susu sapi, telur, kacang-kacangan, kerang, dan masih banyak lagi. Apabila Bunda sering mengonsumsi bahannya dan merasa Si Kecil memiliki bakat alergi terhadap makanan, sangat dianjurkan Bunda untuk menghindarinya dulu hingga batuknya sembuh.
Makanan Olahan
Apabila Si Kecil telah mengonsumsi MPASI, maka kemungkinan batuk yang terjadi padanya juga dapat berasal dari MPASI yang dikonsumsinya, terutama jika MPASI ini berupa makanan olahan. Yang dimaksud makanan olahan ini adalah makanan yang mengandung pengawet, perisa buatan, dan bahan-bahan aditif lainnya.
Pada Si Kecil yang terlampau sensitif, bahan-bahan tersebut juga dapat mengalir ke saluran pernapasan dan mengiritasi saluran tersebut. Dampaknya, ia pun menjadi batuk.
Selain itu, bahan-bahan pangan yang mengandung lemak tidak sehat dan pemanis dan dikonsumsi berlebihan juga mampu memperlemah sistem imunitas. Maka, daya tahan tubuhnya menjadi lemah, sehingga ia mengalami infeksi pada saluran pernapasannya yang menyebabkan peradangan.
Bunda, dari berbagai kemungkinan penyebab batuk, perhatikan jika batuknya mungkin disebabkan oleh alergi terhadap bahan susu sapi yang dikonsumsinya melalui berbagai produk olahan. Namun, tak hanya gejala pada saluran pernapasan yang menjadi cirinya, karena terdapat gejala lain yang menunjukkan bahwa batuknya ini disebabkan alergi terhadap bahan tersebut.
Bagaimana mengenali batuk yang disebabkan alergi susu sapi ini? Yuk, simak ciri-cirinya di sini: Ciri Batuk Alergi pada Anak akibat Alergi Susu Sapi
Referensi:
Good Food. What are high-histamine foods? Diakses 13 September 2024. https://www.bbcgoodfood.com/health/health-conditions/a-guide-to-high-histamine-foods
Healthline. 5 Foods to Limit or Avoid While Breastfeeding. Diakses 13 September 2024. https://www.healthline.com/nutrition/breastfeeding-foods-to-avoid