Beranda Artikel 0-12 Bulan Tahapan Tekstur MPASI untuk Bayi Usia 6-12 Bulan

Tahapan Tekstur MPASI untuk Bayi Usia 6-12 Bulan

2024/07/26 - 04:13:19pm     oleh Morinaga Soya
Tahapan MPASI

Tekstur MPASI perlu ditingkatkan secara bertahap supaya perkembangan keterampilan makannya optimal dan tidak tumbuh menjadi anak yang picky eater (pilih-pilih makanan) di masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk menaikkan level tekstur makanan pendamping ASI tepat waktu. Bagaimana cara menaikkan level teksturnya? Yuk, temukan informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini.

Usia Berapa Bayi Diberi MPASI?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan WHO, MPASI pertama bisa diberikan ketika Si Kecil berusia 6 bulan. Pasalnya di umur ini sistem pencernaan Si Kecil sudah berkembang dan dapat mencerna makanan padat dengan lebih baik. Pergerakan Si Kecil menjadi semakin aktif dan berat badannya juga semakin terakumulasi, sehingga memberikan ASI saja tidak akan cukup.

Makanan padat yang bisa diberikan misalnya, bubur pisang, bubur bayi kemasan, ataupun puree. Jika Bunda ingin memberikan MPASI kemasan pada Si Kecil karena kondisi tertentu, baca dulu panduannya di artikel berikut ini yuk: MPASI Instan untuk Bayi.

Meskipun Si Kecil sudah boleh mengkonsumsi makanan padat, makanan utamanya tetaplah ASI. Penting untuk kita ingat bahwa sangat tidak disarankan untuk memberikan MPASI dibawah usia 6 bulan karena saluran cerna Si Kecil belum siap untuk menerima makanan bertekstur padat.

Selain itu, kebutuhan gizi serta nutrisinya masih bisa dipenuhi hanya dengan memberikannya ASI. Memaksakan memberikan makanan padat pada bayi yang belum berusia 6 bulan dapat membahayakan kesehatan Si Kecil.

Ciri-Ciri Si Kecil Siap Mengkonsumsi MPASI

Berikut adalah beberapa tanda yang ditunjukan Si Kecil apabila ia sudah siap mengonsumsi makanan padat, antara lain:

  • Si Kecil mulai bisa meraih makanan serta mencoba memasukannya ke dalam mulut, karena sudah ada koordinasi yang baik di antara mata, mulut, serta tangan.
  • Si Kecil bisa duduk sendiri dan mulai dapat menegakkan kepalanya.
  • Menunjukan ketertarikan terhadap makanan yang dimakan orang di sekitarnya.
  • Sudah mampu membuka mulut dengan baik untuk melahap makanan dari sendok.
  • Mampu menelan makanan tanpa memuntahkannya kembali atau tanpa gumoh.

Tahapan Tekstur MPASI Bayi Usia 6-12 Bulan

Karena Si Kecil terbiasa mengkonsumsi ASI yang cair, Bunda perlu memperhatikan tekstur MPASI yang diberikan. Ini penting dilakukan agar Si Kecil terbiasa dengan tekstur makanan dan membiarkan saluran cernanya beradaptasi.

Secara bertahap, Bunda bisa mengubah tekstur MPASI yang semula lebih encer atau cair menjadi semakin padat. Berikut merupakan tahapan MPASI yang bisa diterapkan kepada Si Kecil. Mulailah dengan tekstur yang lebih halus dan naikkan tekstur secara bertahap sesuai dengan usia serta kemampuan Si Kecil.

MPASI untuk Bayi Usia 6-7 Bulan

Memasuki usia 6 bulan, Bunda bisa mulai memberikan menu MPASI berupa sayuran, buah-buahan, serta nasi yang dihaluskan. Saat Si kecil mulai terbiasa dengan makanan ini, Bunda bisa mencoba menambahkan menu lain seperti daging, ikan, telur, atau bahkan roti yang sudah dihaluskan.

Bunda dapat memberikan MPASI sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Yuk, baca informasi lengkapnya di sini: Jadwal MPASI Bayi Usia 6 Bulan dan Panduannya.

MPASI untuk Bayi Usia 8-9 Bulan

Pada tahap ini, Si Kecil sudah mulai terbiasa dengan jadwal makan dan MPASI yang sering Bunda berikan. Si Kecil juga sudah bisa makan sebanyak 3 kali sehari.

Selain makanan yang dibuat menjadi puree, sudah waktunya bagi Bunda untuk mengenalkan makanan padat yang dipotong hingga seukuran jari orang dewasa agar mudah bagi Si Kecil untuk belajar menggenggamnya. Bunda bisa menyajikan sayuran seperti buncis, wortel, dan kentang yang sudah dikukus atau dimasak hingga lunak.

MPASI untuk Bayi Usia 10-11 Bulan

Saat Si Kecil memasuki usia 10-11 bulan, Bunda dapat memperkenalkan tekstur makanan yang lebih bervariasi lagi. Cobalah memberikan nasi tim dengan campuran wortel dan daging sapi yang dicincang.

Pada tahap ini, Si Kecil sudah bisa makan dengan porsi yang lebih besar dan mulai terbiasa dengan berbagai jenis makanan. Mulailah memberikan potongan kecil makanan yang dimana Si Kecil bisa pegang dan kunyah sendiri. Tingkatkan tekstur makanan secara bertahap untuk melatih kemampuan mengunyah Si Kecil.

MPASI untuk Bayi Usia 12 Bulan ke Atas

Saat memasuki usia 1 tahun, Si Kecil sudah rutin dan terbiasa makan sebanyak tiga kali sehari. Untuk memenuhi kebutuhannya, Bunda bisa menyisipkan camilan di antara jam makan Si Kecil.

Saat Si Kecil memasuki usia 1 tahun, ia seharusnya sudah terbiasa dengan berbagai tekstur MPASI dan memiliki porsi maka yang sesuai dengan kebutuhannya.

Tentu saja camilan yang diberikan harus sehat dan bergizi seperti buah, sayur, yoghurt, dan roti panggang. Hindari menambah penyedap rasa seperti garam, gula, dan lainnya baik pada camilan ataupun menu makan utamanya.

Melansir dari Mayo Clinic, selama masa transisi ASI ke MPASI ini, Bunda disarankan untuk memberikan jeda hingga 5 hari sebelum bergonta-ganti ke jenis makanan lain. Tujuannya untuk melihat reaksi tubuh Si Kecil, apakah ia cocok dan tidak memiliki alergi terhadap makanan yang dikonsumsinya. Dengan begitu, Bunda bisa dengan sigap mengetahui menu MPASI apa saja yang bisa mendukung tumbuh kembang Si Kecil agar lebih optimal.

Memilih dan Memperkenalkan Makanan MPASI

Memilih dan memperkenalkan makanan MPASI adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Pastikan makanan yang diberikan memiliki tekstur yang sesuai dengan usia dan kemampuan Si Kecil.

Untuk makanan pertama MPASI, Bunda bisa memilih bubur beras, bubur sayuran, atau puree buah-buahan. Teksturnya harus sangat halus agar Si Kecil mudah menelannya. Bunda dapat mencampurkan ASI atau air matang ke dalam makanan tersebut untuk memperkenalkan tekstur MPASI yang berbeda secara bertahap.

Setelah Si Kecil terbiasa dengan makanan pertama, Bunda bisa mulai memperkenalkan sumber protein seperti daging ayam, ikan, dan tahu. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Pastikan makanan ini dihaluskan atau dicincang halus agar mudah dikonsumsi.

Karbohidrat, sebagai sumber energi utama, juga penting dalam MPASI. Selain bubur beras, Bunda bisa memberikan ubi jalar, kentang, dan roti yang dihaluskan. Perkenalkan tekstur yang lebih padat secara bertahap untuk membantu Si Kecil beradaptasi dengan berbagai jenis makanan.

Panduan Memperkenalkan MPASI kepada Si Kecil

Memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) secara bertahap memiliki banyak manfaat bagi Si Kecil. Proses ini membantu mengembangkan keterampilan mengunyah dan menelan, mengurangi risiko penolakan makanan di kemudian hari, dan memperkenalkan berbagai jenis makanan untuk kebiasaan makan sehat di masa depan.

Sebelum meningkatkan tekstur makanan, penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan Si Kecil, seperti kemampuan mengunyah makanan dengan baik, tidak mudah tersedak, dan menunjukkan minat terhadap makanan dengan tekstur yang lebih padat. Simak beberapa tips penting dalam memberikan MPASI berikut ini:

1. Pilih Jenis Makanan yang Tepat

Pastikan MPASI mengandung gizi seimbang (karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, protein, dan serat). Mulailah dengan makanan yang dihaluskan atau encer yang sudah disaring.

Perhatikan juga tanda-tanda alergi makanan pada Si Kecil. Untuk informasi lebih lanjut, Bunda bisa membaca: Tanda Bayi Alergi Makanan Saat MPASI dan Penyebabnya.

2. Berikan Pengalaman Makan yang Positif

Jangan memaksa Si Kecil untuk makan atau menghabiskan makanannya. Berikan makanan saat ia lapar dan berhenti saat ia kenyang. Suapi dengan perlahan untuk menghindari tersedak. Biarkan Si Kecil makan sesuai porsi yang diinginkannya dan berikan kesempatan untuk makan sendiri jika ia menunjukkan minat.

3. Variasikan Makanan

Tawarkan berbagai pilihan rasa dan jenis makanan sehat untuk memperkenalkan beragam cita rasa kepada Si Kecil. Jika ia tidak tertarik dengan suatu makanan, coba tawarkan kembali di lain waktu.

4. Pantau Porsi Makan

Sesuaikan porsi makanan dengan usia, berat badan, dan tingkat aktivitas Si Kecil. Biarkan Si Kecil makan sesuai kebutuhannya dan hentikan saat ia sudah kenyang.

Jika Bunda mengalami kesulitan dalam memberikan MPASI atau memiliki kekhawatiran tentang perkembangan makan Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi spesifik Si Kecil. Dengan memahami dan menerapkan panduan ini, Bunda dapat memastikan proses MPASI berjalan dengan baik, mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil secara optimal.

Selain itu, bagi Bunda yang memiliki anak dengan alergi susu sapi, menemukan MPASI yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Untuk membantu Bunda dalam hal ini, kami merekomendasikan artikel tentang pilihan MPASI instan yang aman dan sesuai untuk Si Kecil dengan alergi susu sapi. Baca selengkapnya di MPASI Instan untuk Bayi dengan Alergi Susu Sapi.

Referensi

Damayanti, L., Utami, M., Muhammad, R., Rahmawati, U., Wimpy, W., & Listiawati, E. (2020). Training Preparing Mother’s Breastfeeding Realize, Understand and Upgrade Your Child’s Mpasi Needs to Posyandu Kader. Jurnal Peduli Masyarakat. https://doi.org/10.37287/JPM.V2I4.278.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca