Beranda Artikel 0-12 Bulan Tahapan Tekstur MPASI untuk Bayi Usia 6-12 Bulan

Tahapan Tekstur MPASI untuk Bayi Usia 6-12 Bulan

2022/07/19 - 04:38:58pm     oleh Morinaga Soya
Tahapan MPASI

Bentol merah pada kulit anak merupakan respon umum dari tubuh terhadap berbagai faktor seperti reaksi alergi, infeksi, penyakit kulit, atau gigitan serangga–yang dapat menyebabkan kemerahan dan bengkak pada area kulit yang terkena. Kulit bayi juga sangat sensitif sehingga rentan terhadap iritasi atau perubahan suhu lingkungan.

Bunda pasti khawatir ketika menemukan kulit anak bentol-bentol hingga Si Kecil menjadi rewel. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan mengambil langkah yang tepat untuk meredakan ketidaknyamanan Si Kecil. Yuk, simak selengkapnya.

Usia Berapa Bayi Diberi MPASI?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan WHO, MPASI pertama bisa diberikan ketika Si Kecil berusia 6 bulan. Pasalnya di umur ini sistem pencernaan Si Kecil sudah berkembang dan dapat mencerna makanan padat dengan lebih baik.

Selain itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, di usia 6 bulan, pergerakan Si Kecil menjadi semakin aktif dan berat badannya juga semakin terakumulasi, sehingga memberikan ASI saja tidak akan cukup.

Makanan padat yang bisa diberikan misalnya, bubur pisang, bubur bayi kemasan, ataupun puree. Jika Bunda ingin memberikan MPASI kemasan pada Si Kecil karena kondisi tertentu, baca dulu panduannya di artikel berikut ini yuk: MPASI Instan untuk Bayi

Meskipun Si Kecil sudah boleh mengkonsumsi makanan padat, makanan utamanya tetaplah ASI. Penting untuk kita ingat bahwa sangat tidak disarankan untuk memberikan MPASI dibawah usia 6 bulan karena saluran cerna Si Kecil belum siap untuk menerima makanan bertekstur padat. Selain itu, kebutuhan gizi serta nutrisinya masih bisa dipenuhi hanya dengan memberikannya ASI. Memaksakan memberikan makanan padat pada bayi yang belum berusia 6 bulan dapat membahayakan kesehatan Si Kecil.

Ciri-Ciri Si Kecil Siap Mengkonsumsi MPASI

Berikut adalah beberapa tanda yang ditunjukan Si Kecil apabila ia sudah siap mengonsumsi makanan padat, antara lain:

  • Si Kecil mulai bisa meraih makanan serta mencoba memasukannya ke dalam mulut, karena sudah ada koordinasi yang baik di antara mata, mulut, serta tangan.
  • Si Kecil bisa duduk sendiri dan mulai dapat menegakkan kepalanya.
  • Menunjukan ketertarikan terhadap makanan yang dimakan orang di sekitarnya.
  • Sudah mampu membuka mulut dengan baik untuk melahap makanan dari sendok.
  • Mampu menelan makanan tanpa memuntahkannya kembali atau tanpa gumoh.

Tahapan Tekstur MPASI Bayi Usia 6-12 Bulan

Sebab Si Kecil terbiasa mengkonsumsi ASI yang cair, Bunda perlu memperhatikan tekstur MPASI yang diberikan. Ini penting dilakukan agar Si Kecil terbiasa dengan tekstur makanan dan membiarkan saluran cernanya beradaptasi.

Secara bertahap, Bunda bisa mengubah tekstur MPASI yang semula lebih encer atau cair menjadi semakin padat. Berikut merupakan tahapan MPASI yang bisa diterapkan kepada Si Kecil.

MPASI untuk Bayi Usia 6-7 Bulan

Memasuki usia 6 bulan, Bunda bisa mulai memberikan menu MPASI berupa sayuran, buah-buahan, serta nasi yang dihaluskan. Saat Si kecil mulai terbiasa dengan makanan ini, Bunda bisa mencoba menambahkan menu lain seperti daging, ikan, telur, atau bahkan roti yang sudah dihaluskan.

MPASI untuk Bayi Usia 8-9 Bulan

Pada tahap ini, Si Kecil sudah mulai terbiasa dengan jadwal makan dan MPASI yang sering Bunda berikan. Si Kecil juga sudah bisa makan sebanyak 3 kali sehari.

Selain makanan yang dibuat menjadi puree, sudah waktunya bagi Bunda untuk mengenalkan makanan padat yang dipotong hingga seukuran jari orang dewasa agar mudah bagi Si Kecil untuk belajar menggenggamnya.

Bunda bisa menyajikan sayuran seperti buncis, wortel, dan kentang yang sudah dikukus atau dimasak hingga lunak.

MPASI untuk Bayi Usia 12 Bulan ke Atas

Saat memasuki usia 1 tahun, Si Kecil sudah rutin dan terbiasa makan sebanyak tiga kali sehari. Untuk memenuhi kebutuhannya, Bunda bisa menyisipkan camilan di antara jam makan Si Kecil.

Tentu saja camilan yang diberikan harus sehat dan bergizi seperti buah, sayur, yoghurt, dan roti panggang. Hindari menambah penyedap rasa seperti garam, gula, dan lainnya baik pada camilan ataupun menu makan utamanya.

Melansir dari Mayo Clinic, selama masa transisi ASI ke MPASI ini, Bunda disarankan untuk memberikan jeda hingga 5 hari sebelum bergonta-ganti ke jenis makanan lain.

Tujuannya untuk melihat reaksi tubuh Si Kecil, apakah ia cocok dan tidak memiliki alergi terhadap makanan yang dikonsumsinya. Dengan begitu, Bunda bisa dengan sigap mengetahui menu MPASI apa saja yang bisa mendukung tumbuh kembang Si Kecil agar lebih optimal.

Tips Memberikan MPASI untuk Si Kecil

Memberikan MPASI nggak boleh sembarangan ya, Bunda. Sebab, saluran cerna Si Kecil masih dalam tahap berkembang dan beradaptasi dengan makanan padat sehingga pemberian MPASI perlu dilakukan secara bertahap. Berikut beberapa tips untuk memberikan MPASI kepada Si Kecil:

Pilih Jenis Makanan yang Diberikan

MPASI yang dikonsumsi Si Kecil harus memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang seimbang agar Si Kecil mendapatkan manfaatnya. Pastikan makanan yang Bunda pilih mengandung karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, protein, dan serat. MPASI perdana yang diberikan kepada Si Kecil juga harus selalu dimulai dengan makanan yang dihaluskan atau makanan encer yang sudah disaring.

Bunda juga harus mengenali tanda-tanda anak alergi makanan tertentu saat MPASI. Yuk, ketahui gejala alergi makanan pada bayi di sini: Tanda Bayi Alergi Makanan Saat MPASI dan Penyebabnya.

Jangan Memaksa Si Kecil Untuk Makan

Memberikan pengalaman makan pertama Si Kecil harus dilakukan dengan cara yang positif dan responsif sehingga kegiatan tersebut menyenangkan. Berikanlah makanan kepada Si Kecil saat ia mulai menunjukan tanda lapar dan berhenti saat ia kenyang atau sudah menolak untuk makan. Jangan memaksakan Si Kecil menghabiskan makanannya bila ia sudah tidak mau.

Bila ia tidak tertarik dengan makanan yang sudah disediakan, Bunda bisa mencobanya menawarkannya kembali di lain waktu. Menyuapi Si Kecil juga harus dilakukan secara perlahan dan jangan terburu-buru untuk memastikan agar Si Kecil tidak tersedak.

Memaksa Si Kecil untuk makan dan menghabiskan makanannya bisa membuatnya menjadi stress saat waktu makan tiba. Biarkan Si Kecil makan sesuai dengan porsi yang dikehendakinya. Bila Si Kecil mulai menunjukan minat untuk makan sendiri, jangan ragu memberikan Si Kecil kesempatan agar dapat makan dari tangannya secara langsung.

Bunda, memberikan berbagai variasi pilihan rasa serta jenis makanan sehat juga penting untuk memperkenalkan berbagai cita rasa kepada Si Kecil.

Satu hal yang nggak kalah penting untuk Bunda ketahui yaitu ketika Si Kecil sudah diberi MPASI, maka akan terjadi perubahan BAB Si Kecil. Warna pupnya nya tidak lagi menjadi kekuningan, karena memang makanan yang dimakan Si Kecil bukan hanya ASI lagi. Ayo, Bunda, ketahui dulu tentang warna feses Si Kecil setelah MPASI di artikel berikut: Warna dan Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan

Selain itu, jumlah BAB Si Kecil setelah mendapatkan makanan padat juga berubah lho. Tidak lagi sering, sehingga kadang-kadang Si Kecil malah disangka jarang BAB. Cari tahu juga tentang frekuensi BAB Si Kecil Pasca MPASI, yuk.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu