Ada berbagai cara menaikkan berat badan bayi ASI eksklusif. Dari mendorong Si Kecil untuk terus menyusu, hingga menutrisi diri Bunda sendiri. Kadang-kadang, Bunda perlu berkonsultasi dengan ahli laktasi agar berat badan Si Kecil naik tiap bulan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menetapkan standar untuk pertumbuhan bayi dan anak. Standar tersebut menyatakan bahwa berat rata-rata bayi baru lahir sehat berkisar antara 3,2 hingga 3,4 kilogram (kg). Sedangkan berat badan bayi tergolong rendah bila ia memiliki berat di bawah 2,5 kg. Umumnya, berat badan bayi yang berusia 0-6 bulan akan bertambah 560-800 gram tiap bulan. Sedangkan memasuki usia 6-12 bulan, berat badan bayi akan bertambah 340-560 gram tiap bulan.
Bila Si Kecil telah memasuki masa konsumsi makanan padat atau mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) kondisi bayi akan semakin beragam. Si Kecil bisa mengalami pertambahan berat badan yang cukup signifikan atau bahkan berat badannya malah stabil atau stagnan.
Berat badan ataupun tinggi badan bayi sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi dan nutrisi yang didapat selama masa tumbuh kembangnya. Adanya gangguan pertumbuhan tak terdeteksi tentunya akan memiliki andil besar dan bisa menurunkan kualitas pertumbuhannya loh Bunda. Berikan pertolongan kepada Si kecil dengan mengetahui penyebab dan cara menaikkan berat badan bayi ASI, yuk.
Penyebab Berat Badan Bayi Susah Naik
Faktor yang paling mempengaruhi berat badan bayi adalah asupan nutrisi dan gizinya. Namun bukan berarti ketika berat badan bayi tidak bertambah secara signifikan selalu disebabkan oleh kurang nutrisi atau gizi. Bila Bunda merasa kesulitan menaikkan berat badan bayi atau pertumbuhannya, mungkin saja kondisi tersebut disebabkan karena hal-hal berikut ini:
1. Posisi Menyusu Kurang Tepat
Melansir dari Verywell Family, pelekatan menyusui yang tepat bisa memungkinkan Si Kecil untuk meminum ASI tanpa merasa lelah atau frustasi akibat sulit mengeluarkan ASI. Jika posisi Si Kecil saat menyusu tidak tepat atau hanya menempel pada puting susu, maka ia tidak akan dapat menghisap ASI dengan baik. Alhasil, asupan gizi Si Kecil tidak dapat terpenuhi secara maksimal.
2. Jarang Menyusu
Berikanlah ASI pada Si Kecil setidaknya 8 hingga 12 kali dalam sehari. Setidaknya, Si Kecil akan menyusu 2-4 jam sepanjang hari. Namun, kondisi setiap bayi pasti berbeda, bila Si Kecil ingin menyusu lebih banyak, maka berikanlah sesuai kebutuhannya.
3. Menurunnya Volume ASI
Ada kalanya ketika Bunda tidak dapat langsung memproduksi ASI. Dalam kasus tertentu, keterlambatan memproduksi ASI memberikan pengaruh besar pada pertambahan berat badan bayi. Bila memang benar akar masalah berat badan bayi yang tak kunjung bertambah adalah karena kurangnya produksi ASI Bunda, maka Bunda bisa melakukan beberapa cara untuk meningkatkan kuantitasnya.
Seperti dikutip dari John Hopkins Medicine, Bunda bisa memproduksi ASI dengan mengosongkan payudara sesering mungkin. Bunda bisa mencoba memompa ASI 8 kali sehari. Dengan cara ini, tubuh akan membentuk agar payudara bisa menghasilkan lebih banyak ASI.
4. Durasi Menyusu Terlalu Singkat
Bayi yang baru lahir harus menyusu minimal sekitar 8 hingga 10 menit di setiap sisi payudara. Seiring berjalannya waktu, Si Kecil tidak perlu lagi menerapkan waktu menyusui selama itu. Cukup pastikan saja ia mendapatkan ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Pastikan Si Kecil tidak menyusu lebih lama pada satu sisi payudara agar kebutuhan foremilk dan hindmilknya terpenuhi. Namun, Bunda juga harus menghindari pergantian sisi payudara dengan buru-buru. Biarkan Si Kecil melepas sendiri karena mungkin saja Si Kecil belum mendapat hindmilk yang kaya kalori. Hal ini memungkinkan bayi untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan dalam ASI.
5. Sakit
Beberapa bayi menjadi tidak nyaman saat menyusu karena sakit. Misal saja ketika Si Kecil memiliki infeksi atau cedera lahir, atau paling simpel bila Si Kecil sedang sariawan. Hal ini mungkin akan menghambat pertumbuhan Si Kecil karena tidak bisa menyusu dengan baik.
Bila Bunda merasa hal-hal yang disebutkan di atas tidak terjadi, namun berat badan Si Kecil tampaknya selalu stagnan, mungkin saja hal ini normal. Melansir dari Stanford Children's Health, bayi yang sehat pertambahan berat badannya bisa berjalan secara perlahan. Hal ini karena Si Kecil memiliki pola pertumbuhan yang unik. Beberapa hal yang bisa Bunda perhatikan untuk mengecek apakah pola pertumbuhan Si Kecil normal dan tidak memiliki masalah, yaitu sebagai berikut.
1. Tetap memiliki kurva pertumbuhan tertentu
2. Tumbuh panjang dan lingkar kepala sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang disarankan
3. Bangun sendiri dan ingin menyusu sekitar 8 hingga 12 kali dalam 24 jam. Tapi seiring bertambahnya usia, maka semakin sedikit frekuensinya untuk menyusu
4. Frekuensi buang air kecil dan BABnya hampir sama dengan bayi yang tumbuh cepat
Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI
Berikut beberapa cara yang bisa Bunda terapkan di rumah agar Si Kecil tumbuh sehat dan memiliki berat badan yang ideal.
1. Aktif Menyusui
Cara utama dan paling penting yang Bunda bisa lakukan untuk menambah berat badan bayi adalah dengan aktif menyusui Si Kecil. Bila memungkinkan, Bunda bisa menyusui setiap 2-3 jam sekali dengan durasi 20 menit. Bila tampak mengantuk sebelum 20 menit, Bunda disarankan untuk mengganti posisi menyusui, membantu Si Kecil bersendawa, atau menggelitik kakinya untuk menghilangkan kantuknya dan ia bisa kembali menyusu pada Bunda.
2. Konsumsi Makanan Bergizi
Bila berat badan Si Kecil tak kunjung bertambah karena penurunan produksi ASI, maka Bunda disarankan untuk mengonsumsi berbagai makanan bergizi. Beberapa makanan yang dapat memperbanyak ASI antara lain gandum, bawang putih, sayuran hijau, wortel, stroberi, dan lemon. Jangan lupa juga untuk beristirahat dengan cukup, penuhi kebutuhan cairan harian, dan memijat payudara untuk meningkatkan produksi ASI.
3. Berkonsultasi Dengan Ahli Laktasi
Jika Bunda memiliki masalah dalam menyusui Si Kecil, maka salah satu cara yang bisa Bunda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau bidan yang merupakan konsultan laktasi. Bunda akan diajarkan cara-cara untuk meningkatkan produksi ASI, termasuk posisi nyaman dan tepat saat menyusui. Untuk lebih jelasnya, baca artikel berikut yuk: Peran Manajemen Laktasi untuk Kelancaran Proses Menyusui
4. Mempertimbangkan Prosedur Tongue-Tie
Bila bayi mengalami tongue-tie, dokter akan menyarankan untuk melakukan frenotomy, tindakan operasi untuk memotong jaringan tipis di bawah lidah agar lidahnya dapat bergerak bebas. Dengan cara ini, Si Kecil akan bebas dan mampu menghisap ASI dengan baik.
Berat Badan Ideal Bayi Berdasarkan Usia
Perkembangan setiap bayi tentu saja berbeda-beda. Ada bayi yang lebih cepat dalam beberapa hal , seperti halnya dalam penambahan berat badan, tapi ada juga yang tidak. Pertumbuhan juga tidak akan selalu signifikan di setiap pertambahan usia. Berikut adalah panduan bagi Bunda untuk mengetahui berat badan ideal pada bayi dan cara untuk menjaganya.
1. Bayi Baru Lahir (1-4) Hari
Menurut laman IDAI, ketika lahir berat badan bayi mengandung banyak cairan tubuh yang akan hilang dalam beberapa hari. Sebagian besar bayi kehilangan 1/10 berat badannya selama lima hari pertama, dan akan naik kembali dalam lima hari berikutnya. Memasuki hari ke 10, berat badan bayi akan kembali ke berat awal ketika ia lahir. Rata-rata pertambahan berat badan bayi idealnya berkisar antara 20-30 gram per hari sehingga pada usia 1 bulan, berat badan bayi akan mencapai 4 kg.
Di usia ini, bayi umumnya hanya akan mengonsumsi ASI atau susu formula. Segera konsultasikan ke dokter bila Si Kecil menunjukan gejala alergi terhadap ASI atau susu formula. Bila terhadap ASI, kemungkinan besar karena sesuatu yang Bunda konsumsi.
2. Bayi Usia 1 Bulan
Mulai menapaki usia 1- 6 bulan, pertambahan berat badan bayi rata-rata adalah 500-700 gram per minggunya. Di usia ini, Si Kecil pasti masih mengkonsumsi ASI atau susu formula. Waktu menyusu dan berapa banyak yang ia konsumsi pasti tidak dapat diprediksi. Umumnya bayi usia 1 bulan akan menyusu sebanyak 8 hingga 12 kali dalam sehari, atau setiap 2 hingga 3 jam. Pastikan kebutuhan ASI nya tercukupi yah Bunda, bila Si Kecil lebih sering tidur, coba bangunkan dan ajak ia untuk menyusu.
3. Usia 2 Bulan
Bayi harus terus bertambah berat badannya setiap minggu. Jika Bunda khawatir atau menemui masalah terkait kebiasaan menyusu Si Kecil, Bunda bisa mencoba menemui konsultan laktasi atau dokter anak. Di usia 2 bulan, bayi tentu masih mengkonsumsi ASI ataupun susu formula. Jangan mencoba memperkenalkan makanan padat pada bayi hingga ia berusia 6 bulan
4. Usia 3 Bulan
Pada usia ini, pertambahan berat badan bayi akan mulai melambat menjadi 400 gram per minggu. Umumnya berat badan berkisar antara 5,4 - 6,5 kg. Frekuensi menyusu Si Kecil juga akan berkurang menjadi 5 atau 8 kali sehari. Bila Bunda memberi ASI eksklusif, maka ada kemungkinan Si Kecil akan menyusu lebih banyak dibanding bayi yang diberi formula.
5. Usia 4 Bulan
Pertumbuhan bayi akan mulai pesat saat memasuki usia 4 - 6 bulan. Menjelang akhir usia 4 bulan, beberapa bayi mungkin akan menunjukan tanda bahwa ia siap untuk diberikan makanan padat. Indikatornya adalah, bayi dapat mengangkat kepala dengan mantap, duduk dengan bantuan, dan mulai menunjukan minat terhadap apa yang Bunda makan.
Tahap transisi memulai makanan padat merupakan proses yang tidak mudah. Sehingga Bunda disarankan untuk tidak memaksa Si Kecil mengkonsumsi makanan padat bila ia belum siap. Bila Si Kecil sulit menyusui atau menunjukan tanda tidak puas hanya dengan susu formula, baiknya Bunda mulai berkonsultasi dengan dokter.
6. Usia 5 Bulan
Berat badan bayi di usia ini akan mencapai dua kali lipat berat badannya ketika lahir. Mulailah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui berapakah persentil tinggi dan berat badannya untuk memastikan bayi tidak memiliki masalah dalam pertumbuhan. Jika Si Kecil beresiko kekurangan berat badan, mulailah cari tahu apa yang bisa Bunda lakukan untuk menambah berat badannya. Sebagian besar bayi masih mengkonsumsi ASI atau formula pada usia ini. Namun beberapa sudah mengkonsumsi makanan padat. Tapi perlu dicatat bahwa pemberian makanan padat sebelum Si Kecil berusia 6 bulan hanya bisa dilakukan atas saran dokter.
7. Usia 6 Bulan
Masuk usia 6 bulan, berat badan bayi akan bertambah sekitar 300-500 gram per minggu. Bayi akan mulai mengkonsumsi makanan padat dan memasuki fase MPASI. Salah satu faktor paling berpengaruh sebagai penambah berat badan bayi yang memasuki usia 6 bulan adalah varian makanan yang diberikan Bunda untuk MPASI. Masukan menu sehat dan penuh gizi yang mampu menunjang tumbuh kembang Si Kecil. Coba berikan makanan baru setiap 3 hari sekali sebagai variasi dan juga sebagai cara untuk mengidentifikasi kalau Si Kecil memiliki reaksi alergi.
Berikan Si Kecil opsi makanan bergizi kaya kalori, protein, serat, dan lemak baik. Contohnya, minyak zaitun, pisang, alpukat, keju, dan yoghurt. Sebagai tambahan, Bunda bisa memberikan susu formula sebagai salah satu alternatif penambah berat badan bayi, terutama bila Si Kecil memasuki usia 6-12 bulan.
Panduan ini diharapkan bisa membantu Bunda untuk memonitor berat badan bayi. Tapi karena setiap anak berbeda, bila pertumbuhannya terkesan lambat atau tidak sama dengan teman sebayanya, jangan langsung panik yah Bunda. Coba monitor terlebih dahulu karena menaikkan berat badan bayi perlu disesuaikan dengan masalah yang mendasarinya. Bunda bisa mempelajarinya terlebih dahulu di sini ya: Berat Badan Ideal Anak Usia 1-5 Tahun