Beranda Artikel Alergi 8 Masalah Pencernaan yang Bisa Terjadi Pada Si Kecil

8 Masalah Pencernaan yang Bisa Terjadi Pada Si Kecil

2023/02/02 - 03:44:23pm     oleh Morinaga Soya
masalah pencernaan

Ada beberapa gangguan pencernaan pada Si Kecil. Misalnya irritable bowel syndrome, GERD, diare, sembelit, gastritis, penyakit celiac, intoleransi laktosa, dan sebagainya. Semua gangguan tersebut bisa menimbulkan rasa tak nyaman. Bahkan, kalau dibiarkan, bisa mengganggu tumbuh kembang Si Kecil.

Duh, jangan sampai ini terjadi ya, Bun. Untuk itu, cari tahu yuk penyebab, gejala, dan cara menanganinya dalam artikel ini.

1. Diare

Diare adalah meningkatnya intensitas buang air besar pada Si Kecil dengan kondisi tinja yang cair.

Ada beragam penyebabnya, antara lain:

  • Terganggunya gerakan usus akibat makanan yang nggak bisa dicerna dengan baik.
  • Masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh.
  • Kurang menjaga kebersihan.
  • Alergi makanan.
  • Kondisi medis tertentu, seperti menderita penyakit celiac, atau Irritable Bowel Syndrome (IBS), dan lainnya.

Beberapa gejala diare yang perlu Bunda waspadai, di antaranya:

  • Si Kecil rewel, tampak lesu, dan terlihat kesakitan perut.
  • Kram perut, mual, dan muntah.
  • Nafsu makan berkurang atau nggak mau makan sama sekali.
  • Suhu tubuh meningkat.

Untuk mengatasi diare, cukupi kebutuhan cairan agar Si Kecil tidak mengalami dehidrasi. Misalnya tetap memberikan ASI untuk Si Kecil yang masih konsumsi ASI. Jika Si Kecil berusia lebih besar, Bunda dapat memberikan banyak air putih.

Tetap berikan makanan bernutrisi. Juga, hindari memberikan makanan yang berminyak maupun makanan pedas ya, Bun. Sebaiknya, makanan yang terlalu manis pun dihindari dulu.

Diare ringan biasanya akan reda sendiri dalam beberapa hari. Bunda, ketahui selengkapnya mengenai penyebab dan cara mengatasi diare pada anak di artikel ini ya: Kenali Gejala, Penyebab Dan Cara Mengatasi Diare Pada Anak.

2. Sembelit

Sembelit adalah kondisi Si Kecil kesulitan buang air besar.

Ada banyak faktor penyebab sembelit, di antaranya:

  • Kurang asupan air dan serat.
  • Peralihan dari ASI eksklusif ke menu MPASI,
  • Alergi susu.
  • Proses penyapihan.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Mengonsumsi obat tertentu.

Selain itu, jenis-jenis makanan tertentu juga dapat memicu sembelit pada anak, misalnya roti gandum, pasta, kacang-kacangan, kedelai, dan banyak lagi. Untuk informasi selengkapnya, yuk simak di sini, Bun: Makanan Penyebab Sembelit pada Bayi dan Cara Mengatasinya.

Beberapa gejala sembelit yang umum dialami Si Kecil, antara lain:

  • Si Kecil rewel karena perutnya terasa keras dan nggak nyaman.
  • Menangis kesakitan ketika buang air besar.
  • Feses terlihat kering, padat, atau ada darah.
  • Frekuensi BAB cenderung jarang, bahkan bisa 2-3 hari nggak BAB.

Untuk mengatasinya, Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan lebih banyak aktivitas fisik. Olahraga rutin juga mengurangi sembelit lho, Bun. Ajari juga Si Kecil untuk secara rutin buang air besar. Si Kecil perlu diajak lebih banyak mengonsumsi cairan dan makanan berserat.

Jika kondisinya tidak membaik dalam beberapa hari, berkonsultasilah dengan dokter.

3. Perut Kembung

Perut kembung adalah kondisi terperangkapnya banyak angin di perut Si Kecil. Penyebabnya bisa karena:

  • Si Kecil sering menangis sehingga menelan banyak udara.
  • Kadar kalium di dalam perut berkurang.
  • Dot pada botol susu memiliki lubang terlalu besar.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung gas.
  • Mengalami gejala tertentu (sembelit, intoleransi laktosa atau asam lambung meningkat).

Seringkali Si Kecil yang perutnya kembung pun sering kentut. Perutnya terlihat besar, dan terdengar bunyi pada perut bawahnya. Perut pun sering terasa sakit.

Untuk mengatasinya, Bunda bisa membantu Si Kecil bersendawa dengan menepuk-nepuk pelan punggungnya. Bisa juga dengan mengusapkan minyak pereda kembung. Memberikan air putih hangat atau memberikan buah juga kadang-kadang membantu. Buah yang dapat meredakan kembungnya misalnya apel dan buah pir.

4. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan karena tubuh Si Kecil tidak bisa mencerna laktosa (gula alami yang terdapat pada susu) dengan baik. Ada beberapa gejala yang muncul setelah Si Kecil mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa. Antara lain diare, kram perut, mual, muntah, dan perut kembung.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala intoleransi laktosa, hindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu, keju, es krim, yogurt, atau makanan olahan susu lainnya. Agar nutrisi Si Kecil yang mengalami intoleransi laktosa tetap terjaga, Bunda perlu memberikan susu alternatif yang bernutrisi tinggi, seperti susu soya. Ada dua pilihan susu soya yang tepat untuk Si Kecil, selengkapnya yuk baca artikel berikut: rekomendasi susu bebas laktosa.

5. Irritable Bowel Syndrome (IBD)

Irritable bowel syndrome (IBD) atau penyakit radang usus adalah peradangan yang terjadi pada saluran cerna, menurut website Healthgrades. Peradangan pada usus/saluran cerna bisa disebabkan karena penyakit Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. IBD juga bisa disebabkan iritasi usus karena mengonsumsi terlalu banyak serat yang tidak larut dalam air.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala kram, diare, dan konstipasi atau sembelit, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter. Karena Bunda perlu mencari tahu secara pasti, apakah Si Kecil mengalami irritable bowel syndrome atau karena gangguan pencernaan lainnya.

Selain itu, Bunda bisa mencatat pemicu munculnya gejala IBS. Bunda juga sebaiknya membiasakan Si Kecil untuk mengonsumsi makan sehat. Si Kecil pun perlu istirahat yang cukup, tidur teratur, serta rutin berolahraga.

6. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan berupa refluks asam lambung. Refluks asam lambung ini berarti naiknya asam lambung dari lambung ke kerongkongan. Dampaknya, asam lambung ini dapat mengiritasi bagian dalam kerongkongan.

Penyebabnya bisa karena kebiasaan makan dalam porsi banyak, lalu langsung berbaring setelah makan. Bisa juga GERD ini diakibatkan melemahnya otot-otot berbentuk cincin yang membatasi kerongkongan dan lambung, atau merupakan akibat mengonsumsi makanan tertentu yang memicu asam lambung.

Gejala GERD pada Si Kecil, seperti:

  • Rewel bahkan bisa sampai kesulitan bernafas.
  • Muntah makanan atau muntah berupa cairan (bisa hijau atau kuning)
  • Si Kecil mengeluh nyeri di ulu hati atau ada rasa terbakar di tenggorokan.
  • Tidak mau makan karena merasa ada makanan yang menyangkut di tenggorokannya.
  • Sering bersendawa, mengi, suara serak.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menangani GERD pada Si Kecil. Antara lain, beri ASI jika Si Kecil masih minum ASI, dan posisikan tubuh Si Kecil dengan tegak. Beri makan dalam porsi kecil. Batasi makanan dan minuman yang mengandung minyak atau memicu asam lambung.

Biasanya, gejalanya akan reda dalam beberapa jam atau beberapa hari. Jika belum kunjung sembuh, lebih baik periksakan Si Kecil ke dokter.

7. Gastritis

Gastritis atau radang lambung adalah gangguan pencernaan karena ada peradangan pada lapisan lambung. Penyebabnya bisa karena:

  • Infeksi bakteri bernama Helicobacter pylori yang hidup di bawah selaput lendir lambung.
  • Ketidakseimbangan asam dalam lambung.
  • Stres.
  • Makan makanan yang terlalu berlemak.
  • Mengonsumsi makanan pedas.
  • Minum obat penurun panas.

Beberapa gejala gastritis pada Si Kecil, seperti:

  • Sangat rewel, mual, bahkan sampai muntah.
  • Sering bersendawa dan perutnya kembung.
  • Tidak mau minum ASI, susu, bahkan nggak mau makan.
  • Si Kecil terlihat lemas, pucat, mengalami mengi.

Untuk mencegah dan mengatasi gastritis pada Si Kecil, Bunda bisa membiasakan Si Kecil menjaga kebersihan dirinya. Biasakan untuk cuci tangan dan menjalani pola hidup sehat. Ia perlu banyak minum air putih dan tidak jajan sembarangan. Hindari pula makanan yang bisa memicu asam lambung.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala gastritis, lebih baik segera mengajaknya berobat ke dokter.

8. Penyakit Celiac

Penyakit celiac adalah penyakit autoimun di mana tubuh bereaksi berlebihan terhadap gluten (intoleransi terhadap gluten). Akibatnya, terjadi peradangan di saluran cerna yang kemudian mengganggunya.

Penyebabnya, umumnya karena sistem kekebalan tubuh bereaksi tidak normal terhadap gliadin (komponen protein yang terdapat dalam gluten).

Bisa juga terjadi karena riwayat keluarga (keturunan), atau memang pernah mengalami infeksi saluran pencernaan.

Beberapa gejala penyakit celiac pada anak, antara lain:

  • Diare hebat, sembelit, dan perut kembung.
  • Mengalami mual dan muntah.
  • Feses sangat bau, berwarna pucat, dan terlihat berminyak
  • Mengeluh sakit perut atau dalam kondisi berat bisa mengalami kejang.

Jika Si Kecil sudah pernah mengalami penyakit celiac, sebaiknya hindari makanan yang mengandung gluten. Misalnya roti, biskuit, pasta, kue, gandum, dan sebagainya. Untuk Bunda yang ingin tahu penyakit ini lebih detail, yuk baca: Penyebab Penyakit Celiac dan Pengobatannya.

Jika perlu, terapkan diet bebas gluten, agar Si Kecil terhindar dari kerusakan dinding usus. Sementara kalau gejala muncul dan Bunda belum mengetahui diagnosis pasti penyakit Si Kecil, sebaiknya Si Kecil diajak memeriksakan diri dulu ke dokter untuk penanganan yang lebih baik.

Hampir semua gangguan pencernaan di atas menunjukkan adanya gejala berupa diare. Untuk membedakannya, Bunda perlu mengenali berbagai penyebab diare. Sebab, bisa jadi Si Kecil diare karena alergi. Yuk, baca ulasannya di sini: Apakah Diare Tanda Alergi?





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu