Beranda Artikel 13-36 Bulan Makanan yang Menyebabkan Sembelit pada Bayi

Makanan yang Menyebabkan Sembelit pada Bayi

2022/10/11 - 11:10:42am     oleh Morinaga Soya
Makanan yang Menyebabkan Sembelit pada Bayi

Beberapa makanan dapat menyebabkan sembelit pada bayi, misalnya sereal beras. Selain itu, roti putih dan olahan kentang dapat menjadi penyebab sembelit pada bayi. Tentu saja, cara mengatasi bayi sembelit ialah memberinya makanan tinggi serat. Untuk lebih jelasnya, baca artikel ini sampai habis yuk.

Makanan yang Menyebabkan Sembelit pada Bayi

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan sembelit, antara lain makanan. Berikut adalah makanan penyebab sembelit pada bayi yang harus Bunda perhatikan untuk konsumsi Si Kecil karena bisa jadi makanan berikut menjadi penyebab BAB menjadi keras pada bayi.

Sereal beras

Bukan hal yang mengejutkan bila Si Kecil mengalami konstipasi akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan padat. Salah satu makanan yang kerap diberikan untuk bayi adalah sereal beras. Walaupun cukup umum dan praktis bagi Si kecil, sayangnya sereal beras dapat menyebabkan sembelit karena kurangnya kandungan serat di dalamnya.

Bunda bisa mengakalinya dengan memberikan alternatif makanan lain seperti selai dan sereal oatmeal yang memiliki kandungan serat lebih banyak. Bila perlu, tambahkan juga sari apel atau pir pada sereal untuk tambahan varian rasa dan sekaligus mencegah konstipasi.

Pisang

Meski sering digunakan sebagai makanan padat pendamping ASI karena tekstur yang lembut, pisang juga memiliki rasa manis alami yang membuat Si Kecil menyukainya. Tapi Bunda harus memperhatikan tingkat kematangan pisang sebelum memberikannya kepada Si Kecil. Pisang mentah mengandung jenis pati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga ketika dikonsumsi Si Kecil kemungkinan besar bisa menyebabkan konstipasi.

Produk susu

BIla dikonsumsi dalam jumlah besar, produk olahan dari susu seperti susu sapi, yoghurt, es krim, ataupun keju malah bisa menyebabkan sulit BAB. Walau belum diketahui secara pasti kenapa produk susu bisa mengakibatkan sembelit, tapi dipercayai bahwa tingginya kandungan lemak dan rendahnya serat di dalam produk susu dapat memperlambat proses pencernaan sehingga memicu sembelit. Selain itu, kandungan laktosa dalam susu dipercaya bisa menyebabkan perut kembung dan bergas.

Ini juga berlaku bila Si Kecil mengkonsumsi susu formula, adanya protein kompleks dan kandungan yang terdiri dari bahan-bahan yang mungkin sulit dicerna sehingga bisa menyebabkan tinja mengeras hingga sebabkan sembelit. Maka Bunda harus lebih teliti ketika memilih susu formula untuk Si Kecil, pastikan untuk membaca kandungan apa saja yang terdapat di dalamnya.

Nasi

Nasi merupakan makanan padat yang pertama kali diperkenalkan kepada bayi di awal usianya. Tetapi beberapa bayi ternyata dapat mengalami kesulitan mencerna nasi sehingga membuatnya sulit BAB. Bunda mungkin bisa menambahkan pendamping makanan berupa buah atau menambahkan sayur dalam olahan nasi atau bubur yang sudah dipersiapkan bagi Si Kecil.

Wortel

Wortel merupakan salah satu makanan penuh gizi bukan hanya bagi orang dewasa namun juga bagi bayi. Bila diberikan dalam bentuk jus, biasanya wortel cukup baik untuk bayi. Tapi bila Bunda mengukus atau memasak wortel dengan uap hal ini malah bisa menyebabkan sembelit. Hal ini terjadi karena wortel kukus cenderung akan membuat kotoran menjadi padat sehingga membuat bayi kesulitan ketika BAB

Apel

Makanan yang sebabkan sembelit pada bayi berikutnya adalah apel. Apel diketahui dapat mengeraskan tinja, sehingga memakannya saat menderita diare dapat membantu meredakannya. Tapi memberikan apel kukus pada Si Kecil acapkali menjadi salah satu penyebab sembelit pada bayi. Jadi, jangan memberikan apel kukus ataupun terlalu banyak saus apel pada bayi karena memiliki protein yang dapat mengeraskan kotoran.

Roti Putih

Roti putih dibuat dengan tepung serbaguna yang merupakan olahan dari biji-bijian dan tidak memiliki banyak serat. Seperti yang Bunda tahu, bahwa makanan kaya serat akan membantu meningkatkan dan membantu proses pencernaan. Akan tetapi, karena roti putih umumnya merupakan panganan yang kurang serat, maka memberikannya terlalu banyak pada bayi bisa menyebabkan konstipasi.

Olahan Kentang

Kentang biasa dengan kulitnya memiliki sekitar 3 gram serat dan dapat mencegah sembelit apalagi jika Bunda memadukannya dengan sayuran lain, maka dapat membantu pencernaan Si Kecil. Namun bila Bunda memberikan keripik kentang olahan, atau kentang dengan mentega dan krim asam, maka bisa menyebabkan sembelit pada bayi.

Penyebab Lainnya

Selain makanan, ada juga beberapa hal yang mungkin saja dialami Si Kecil yang menyebabkan sulit untuk BAB, yakni

Dehidrasi

Bayi mendapat asupan cairan melalui makanan dan minuman yang ia konsumsi termasuk ASI. tapi dalam kondisi tertentu seperti saat giginya tumbuh, sariawan, atau demam, maka bisa jadi bayi menjadi enggan untuk minum susu sehingga malah membuatnya dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi, maka kotoran akan mengeras dan menjadi sulit untuk dikeluarkan. Cari tahu tanda-tanda dehidrasi parah dan cara menanganinya dengan membaca artikel berikut, yuk: Kenali dan Pahami Tanda Dehidrasi pada Anak.

Kondisi Medis Tertentu

Walau jarang terjadi, beberapa penyakit bisa menyebabkan bayi mengalami kesulitan ketika BAB. beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini adalah hipotiroid, alergi terhadap makanan, dan gangguan sistem pencernaan bawaan lahir.

Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi

Mengatasi sembelit pada bayi perlu dibedakan menurut kelompok umurnya loh Bunda, berbeda dengan orang dewasa, kondisi fisik bayi pada setiap perkembangan usianya cukup berbeda. Berikut adalah cara yang disarankan untuk mengatasi sembelit pada bayi berusia 6-12 bulan.

Mengubah atau Mengganti Susu Formula

Coba diskusikan dengan dokter perihal mengubah takaran susu formula atau mencari susu formula yang memang kaya akan serat.

Berikan Susu Sapi yang Diformulasi Khusus

Walau masih dianjurkan mengonsumsi ASI, namun bila Si Kecil yang berusia 1-2 tahun mengalami gejala sembelit, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter untuk memberikan Si Kecil susu tinggi serat agar pencernaan nya lebih sehat. Yuk, Bunda, lihat contoh susu formula yang mengandung serat tinggi untuk anak sembelit pada halaman berikut: Susu Morinaga Chil Kid P-HP

Menggunakan Obat Pelembut Tinja

Sebelum memutuskan untuk menggunakan pelembut tinja ada baiknya Bunda berkonsultasi kepada dokter untuk petunjuk dan anjuran penggunaan. Pelembut tinja ini umumnya dapat ditambahkan ke dalam susu bayi untuk diberikan tiga kali dalam sehari.

Sedangkan untuk bayi berkisar usia 1-2 tahun, maka cara lebih baik untuk melakukan pencegahan sekaligus pertolongan pertama pada bayi yang sembelit adalah dengan melakukan hal berikut

Membiasakan Ke Toilet Secara Teratur

Coba biasakan Si Kecil untuk duduk di toilet sekitar 3-5 menit setelah makan. Minta Si Kecil untuk duduk di toilet meskipun ia tidak merasa ingin BAB. Ciptakan suasana nyaman agar anak merasa nyaman tiap harus buang air di toilet. Dengan cara ini anak juga bisa belajar merespon keinginan sendiri untuk buang air besar dengan selalu duduk di toilet

Berikan Makanan Tinggi Serat

Bunda perlu memberikan makanan kaya serat dan mempersiapkan menu makan pada bayi agar tidak sembelit. Tambahkan serat dari tiga porsi sayuran dan dua porsi buah setiap hari. Utamakan memberikannya asupan serat dari buah-buahan berkulit yang bisa langsung dikonsumsi seperti buah plum, aprikot, persik, atau prune.

Buah naga juga bisa menjadi alternatif makanan tinggi serat yang bisa diberikan bila anak mengalami sembelit. Selain buah, roti gandum, chia seed, dan susu tinggi serat juga bisa diberikan kepada Si Kecil. Cari tahu lagi informasi tentang makanan kaya serat beserta penjelasannya dalam artikel berikut yuk: 7 Makanan Tinggi Serat Untuk Menjaga Kesehatan Si Kecil

Bila tidak kunjung membaik hingga sampai membuatnya tidak memiliki nafsu makan, maka konsultasikan ke dokter untuk memberikan Si Kecil obat laksatif berupa pencahar atau pelembut tinja. Dan pastikan Bunda hanya memberikannya sesuai anjuran dokter dan sesuai dosis yang disarankan.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu