Dalam kesehariannya, nutrisi penting yang dibutuhkan Si Kecil tidak hanya lemak, protein, dan karbohidrat. Tetapi, dia juga butuh mengonsumsi makanan berserat tinggi. Berikut ini adalah contoh makanan yang mengandung banyak sekali serat.
Buah Berserat Tinggi untuk Pencernaan
Ada banyak buah-buahan yang memiliki serat dalam kadar yang tinggi. Bunda dapat menikmati buah-buahan ini dengan memakannya langsung.
Alternatif lainnya, Bunda dapat menjadikan buah sebagai topping untuk makanan lain. Supaya kadar seratnya lebih banyak, Bunda dapat memadukan topping-nya dengan camilan lain yang juga kaya akan serat, misalnya pudding soya.
Mari lihat contoh pudding dengan topping buah di sini: Cara Membuat Puding Soya Buah, Cukup 7 Bahan Saja
Apel
Serat buah apel sebanyak 3,6 gram dalam porsi kecil. Jadi, dengan mengonsumsi apel, tentu akan membantu Bunda untuk memenuhi kebutuhan serat Si Kecil ya, Bun? Apel tidak hanya mengandung serat, tetapi juga mengandung vitamin. Wah, sudah lezat, buah ini bergizi pula ya.
Alpukat
Dalam separuh buah alpukat saja ada 3 gram serat lho, Bunda. Karena seratnya banyak ini, alpukat membantu merangsang pergerakan usus. Efeknya, alpukat membantu melancarkan buang air besar, sehingga dapat membuang racun dari tubuh.
Pisang
Sebatang pisang ternyata mempunyai 3,1 gram serat. Selain itu, pisang juga merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Sehingga pisang dapat memasok tenaga untuk aktivitas Si Kecil. Pisang pun mengandung mineral potasium juga lho.
Beri-berian
Contoh beri-berian ini antara lain blackberry, blueberry, strawberry, dan raspberry. Strawberry dan blueberry, misalnya, memiliki sekitar 1,5-1,8 gram serat di setiap porsinya.
Bahkan raspberry punya lebih banyak serat. Raspberry merupakan buah yang kandungan seratnya paling tinggi. Setidaknya, dalam setengah porsi, Bunda dapat menemukan 4 gram serat.
Buah Pir
Buah pir dengan ukuran medium bisa mengandung paling tidak 5.5 gram serat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memasukkan buah pir ke dalam menu makan Si Kecil. Agar pencernaannya lancar ya, Bunda.
Sayuran yang Mengandung Serat
Ada banyak sayuran yang mengandung serat, misalnya wortel dan brokoli.
Wortel
Setiap segelas jus wortel memiliki paling tidak 5,8 gram serat. Banyak ya dalam sekali minum saja? Selain itu, Bunda juga bisa mengolah wortel menjadi smoothies atau bahkan makanan gurih lho. Wortel ini penuh dengan zat gizi, karena selain kaya serat, wortel juga kaya akan vitamin A.
Brokoli
Semangkuk brokoli rebus mengandung kurang lebih 5,1 gram serat. Tidak hanya serat yang menjadi keunggulan sayuran ini. Brokoli pun juga populer karena kaya dengan kalsium.
Olahan Gandum dan Jagung
Gandum dan jagung merupakan tanaman yang memiliki lebih banyak serat daripada padi. Maka, para ibunda yang peduli akan kesehatan pencernaan umumnya lebih sering memakan makanan berikut ini daripada makan nasi.
Oatmeal
Oatmeal merupakan makanan dari gandum yang serbaguna. Umumnya, para ibunda memberikan oatmeal kepada anak-anak sebagai sarapan. Makanan ini memiliki setidaknya 4 gram serat per mangkuknya.
Supaya Si Kecil tertarik menyantapnya, Bunda dapat menambahkan pemanis alami lho. Misalnya madu, sirup maple, kismis, atau bubuk kayu manis.
Roti Gandum
Selembar roti gandum disinyalir memiliki setidaknya 2 gram serat atau lebih. Untuk membuat Si Kecil tertarik mengkonsumsinya, Bunda bisa mengkreasikannya menjadi menu ringan. Caranya, dengan mengoleskan selai untuk dimakan ketika sarapan. Bisa juga dengan mengolahnya menjadi roti lapis yang diisi macam-macam lauk dan sayur.
Wah, pasti Si Kecil jadi bersemangat menyantapnya, Bunda.
Popcorn
Popcorn merupakan cemilan kaya serat lho, Bunda. Dalam 3 mangkuk camilan ini, setidaknya ada 2 gram serat. Tapi, hati-hati, jangan memberikan Si Kecil terlalu banyak ya, Bunda, karena lemaknya juga cukup banyak. Variasikan dengan menu sehat lainnya, supaya menu harian Si Kecil tetap seimbang.
Ubi Jalar
Setidaknya satu porsi ubi jalar mampu menyediakan paling tidak 3,8 gram serat. Bunda bisa mengolah ubi jalar menjadi beragam menu camilan ataupun menu utama. Bahkan Bunda bisa mengkreasikannya menjadi makanan penutup, seperti kolak biji salak. Menarik bukan?
Kacang-kacangan
Kepada Si Kecil, Bunda bisa memberikan kacang merah serta kacang hitam. Di setiap porsinya, terdapat sampai 16 gram serat lho.
Selain itu, ada juga kacang almond yang bisa Bunda berikan sebagai camilan. Kacang almond setidaknya memiliki 3.5 gram serat per porsinya. Kacang lainnya yang cukup banyak mengandung serat antara lain kacang polong.
Biji-bijian
Contoh biji-bijian yang dapat diberikan kepada Si Kecil antara lain biji chia. Kadar seratnya sebanyak 34 gram dalam 100 gram biji chia. Bunda dapat memasukkan biji chia yang sudah direndam ke dalam bubur Si Kecil.
Serat Larut dan Serat Tidak Larut Air
Berdasarkan kemudahan kelarutannya dalam air, serat itu ada dua macam lho, yaitu serat larut air dan serat tidak larut air. Namun, meskipun berbeda, kedua macam serat ini sama-sama dibutuhkan oleh pencernaan.
Makanan Mengandung Serat Larut
Serat larut artinya serat tersebut dapat larut dalam air. Serat larut ini membantu Si Kecil yang mencret lho, karena serat ini menyerap kelebihan cairan di dalam usus.
Contoh makanan yang mengandung serat larut ini antara lain kacang polong. Selain itu, buah-buahan juga banyak mengandung serat larut, misalnya apel, pisang, dan jeruk.
Makanan Mengandung Serat Tidak Larut
Serat tidak larut artinya serat tersebut tidak dapat larut dalam air. Serat tidak larut ini menolong Si Kecil yang susah buang air besar lho. Sebab, serat ini membuat fesesnya lebih lembut, sehingga meredakan sembelit.
Contoh makanan yang mengandung serat tidak larut antara lain biji-bijian, misalnya gandum atau beras merah. Roti dan sereal juga mengandung serat yang tidak larut lho.
Manfaat Makanan Berserat untuk Anak
Serat menjadi salah satu nutrisi yang wajib dikonsumsi oleh anak-anak. Terutama di masa awal pertumbuhan mereka, karena serat menjaga kesehatan saluran cerna. Mengutip dari Healthline, setidaknya sebanyak 70% elemen sistem imun tubuh ada di sistem pencernaan. Inilah sebabnya, menjaga kesehatan saluran cerna Si Kecil amatlah penting.
Bahkan, menurut The Journal of Nutrition, makanan tinggi serat juga bisa meningkatkan kecerdasan otak loh, Bunda. Tak ayal, makanan yang seratnya tinggi ini mampu menstabilkan mood atau suasana hati Si Kecil supaya tidak mudah tantrum.
Nah, berikut adalah manfaat serat bagi Si Kecil:
-
Membuat anak merasa kenyang lebih lama sehingga rasa lapar bisa lebih dikontrol
-
Membantu mengontrol berat badan Si Kecil
-
Menambah energi
-
Memelihara kesehatan saluran cerna
-
Meningkatkan daya tahan tubuh
Tak hanya sekedar memelihara kesehatan saluran cerna, tetapi makanan berserat berguna untuk mencegah risiko gangguan pencernaan, misalnya sembelit.
Bun, banyak sekali manfaat serat yang bisa mendukung tumbuh kembang Si Kecil agar lebih optimal. Maka dari itu, selalu libatkan makanan kaya akan serat dalam menu sehari-hari Si Kecil.
Kebutuhan Serat Harian Anak
Mengacu pada data yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut merupakan standarisasi jumlah serat yang dibutuhkan anak-anak :
-
Bagi Balita yang berusia 1-3 tahun, minimal jumlah serat harian yang diperlukan berkisar di angka 19 gram
-
Sementara bagi anak berusia 4 -8 tahun, maka mereka harus mendapatkan setidaknya 25 gram sehari
-
Anak perempuan yang beranjak ke usia 9 -18 tahun harus mendapatkan paling tidak 26 gram serat per hari
-
Anak laki-laki berusia 9-13 tahun membutuhkan asupan serat sebanyak 31 gram sehari
-
Anak laki-laki berusia 14 -18 tahun memerlukan 38 gram serat per hari.
Minuman Kaya Serat
Tidak hanya menghidangkan dalam bentuk makanan, namun Bunda juga dapat memberikan nutrisi serat kepada Si Kecil dalam bentuk minuman lho, Bunda.
Ada banyak ide untuk memberikan minuman kaya serat kepada Si Kecil, misalnya jus atau smoothie dari buah-buahan dan sayur-mayur. Contohnya, seperti jus apel atau smoothie pisang.
Bunda juga bisa memberikan minuman lain, misalnya susu soya. Bagaimana susu soya ini bisa melancarkan buang air besar Si Kecil? Lihat jawabannya yuk, di sini: https://morinagasoya.com/id/blog/si-kecil-alami-sembelit-mungkin-ini-sebabnya
Ketika memberikan Si Kecil banyak jenis makanan, terutama makanan yang belum pernah ia makan, Bunda perlu memberikannya secara perlahan dan bertahap. Ini untuk memantau, apakah Si Kecil memiliki reaksi alergi terhadap makanan tersebut.
Bila Bunda melihat gejala yang tidak biasa usai Si Kecil memakan makanan tertentu, maka jangan ragu untuk membawanya ke dokter ya Bunda. Contoh gejala ini dapat berupa ruam, pilek, atau bahkan diare.
Atau cara yang lebih praktis, Bunda bisa memeriksakan seberapa besar kemungkinan resiko Si Kecil mengalami alergi di cek alergi.