Memberikan makanan bergizi kepada anak-anak adalah salah satu langkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka. Salah satu nutrisi yang sering terlupakan namun sangat vital adalah serat. Serat berperan besar dalam menjaga sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu menurunkan berat badan secara sehat jika diperlukan. Agar kebutuhan serat harian Si Kecil tercukupi, penting bagi Bunda untuk mengetahui berbagai pilihan makanan tinggi serat yang bisa dikreasikan dalam menu sehari-hari.
Pilihan makanan tinggi serat untuk mendukung tumbuh kembang anak
Asupan serat harian yang cukup sangat penting untuk menjaga kelancaran buang air besar dan mendukung kesehatan sistem pencernaan Si Kecil. Berikut beberapa sumber makanan yang dapat membantu Bunda memenuhi kebutuhan tersebut.
Buah-buahan kaya serat sebagai pilihan lezat untuk anak
Buah-buahan menjadi salah satu pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan serat harian. Selain rasanya yang manis dan segar, buah juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting untuk anak-anak. Salah satu buah tinggi serat yang sangat baik dikonsumsi adalah buah pir. Dalam satu buah pir ukuran sedang, terdapat sekitar 5,5 gram serat, menjadikannya sumber serat yang sangat baik untuk membantu menjaga pencernaan Si Kecil.
Jenis Buah |
Kandungan Serat |
Nutrisi Tambahan |
Alpukat |
10 gram per sajian |
Lemak sehat |
Apel |
3 gram per buah |
Vitamin C, A |
Pir |
5,5 gram per buah |
Vitamin C, kalium |
Pisang |
3 gram per buah |
Vitamin C, kalium |
Pepaya |
4 gram per sajian |
Vitamin A, C, kalium |
Mangga |
3 gram per buah |
Vitamin A, C |
Buah Naga |
5 gram per sajian |
Vitamin C, antioksidan |
Jambu Biji |
3 gram per sajian |
Vitamin C |
Raspberry |
8 gram per sajian |
Vitamin C, mangan |
Kiwi |
5 gram per buah |
Vitamin C |
Selain pir, buah lain yang juga kaya serat meliputi alpukat, apel, pisang, pepaya, mangga, buah naga, raspberry, jambu biji, dan kiwi. Mengonsumsi makanan berupa buah-buahan ini tidak hanya memberikan manfaat pada sistem pencernaan, tetapi juga memperkuat daya tahan tubuh berkat kandungan vitamin dan antioksidannya.
Sayuran dan umbi-umbian tinggi serat untuk melengkapi menu harian
Sayuran hijau dan umbi-umbian merupakan sumber serat yang tak kalah penting. Brokoli, wortel, kale, dan ubi jalar bisa menjadi bagian dari menu harian yang lezat dan menyehatkan. Brokoli, misalnya, mengandung lebih dari 5 gram serat per 100 gram penyajian dan dilengkapi dengan vitamin C serta antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Jenis Sayuran/Umbi |
Kandungan Serat |
Nutrisi Tambahan |
Brokoli |
5,1 gram per 100 gram |
Vitamin C, antioksidan |
Wortel |
2,8 gram per 100 gram |
Beta karoten, vitamin K |
Kale |
4,1 gram per 100 gram |
Zat besi, vitamin K |
Ubi Jalar |
3,8 gram per 100 gram |
Vitamin A |
Menambahkan sayuran ini dalam berbagai sajian seperti sup, tumis, atau bahkan smoothie sayur dapat menjadi cara kreatif untuk memastikan Si Kecil tetap mendapatkan cukup serat setiap harinya.
Gandum dan produk olahannya sebagai sumber serat praktis
Gandum utuh dan produk olahannya seperti oatmeal serta roti gandum juga merupakan pilihan praktis untuk memenuhi asupan serat harian anak-anak. Satu cangkir oatmeal matang mengandung sekitar 4 gram serat, sementara satu lembar roti gandum utuh dapat memberikan 2-3 gram serat.
Menghidangkan sarapan berupa oatmeal hangat dengan topping buah-buahan segar, atau bekal roti gandum yang diisi sayuran dan sumber protein, adalah cara mudah untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi penting ini.
Jenis kacang-kacangan dan biji-bijian yang kaya serat
Kacang-kacangan dan biji-bijian termasuk sumber serat tinggi yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan anak. Jenis kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang polong, serta lentil mengandung serat dalam jumlah besar sekaligus menyediakan protein nabati, zat besi, dan magnesium.
Jenis Kacang/Biji |
Kandungan Serat |
Nutrisi Tambahan |
Kacang Merah |
16 gram per 100 gram |
Protein, zat besi, magnesium |
Biji Chia |
34 gram per 100 gram |
Magnesium, fosfor, kalsium |
Lentil |
7,3 gram per 100 gram |
Vitamin B1, B9, mangan |
Kacang polong, misalnya, mengandung sekitar 5 gram serat dalam satu cangkir. Biji chia bahkan lebih mengesankan dengan kandungan 34 gram serat per 100 gram. Memberikan variasi olahan kacang-kacangan ini seperti sup kacang polong atau taburan biji chia di atas yogurt dapat menjadi pilihan sehat dan nikmat bagi Si Kecil.
Manfaat makanan tinggi serat untuk anak dalam masa pertumbuhan
Makanan tinggi serat tidak hanya membantu menjaga kelancaran buang air besar, tetapi juga berperan dalam menjaga berat badan ideal anak, meningkatkan energi, serta memperkuat sistem imun. Dengan mengonsumsi makanan kaya serat, anak-anak juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan metabolisme di kemudian hari.
Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, menjaga keseimbangan gula darah, dan mendukung kesehatan jantung sejak dini. Oleh karena itu, memperhatikan asupan serat harian sangat penting untuk menjadikan tumbuh kembang Si Kecil lebih optimal.
Tips memenuhi kebutuhan serat harian anak secara efektif
Mencukupi kebutuhan serat harian anak bukanlah tugas yang sulit jika dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Salah satunya adalah dengan selalu menyediakan buah dan sayuran dalam setiap waktu makan. Misalnya, Bunda bisa menambahkan irisan buah pir atau apel ke dalam bekal sekolah, atau menyelipkan sayuran dalam olahan makanan favorit Si Kecil.
Usia Anak |
Kebutuhan Serat Harian |
Bayi 6–11 bulan |
11 gram |
Balita 1–3 tahun |
19 gram |
Anak 4–6 tahun |
20 gram |
Anak 7–9 tahun |
23 gram |
Anak 10–12 tahun |
Laki-laki 28 gram, perempuan 27 gram |
Anak 13–15 tahun |
Laki-laki 34 gram, perempuan 29 gram |
Anak 16–18 tahun |
Laki-laki 37 gram, perempuan 29 gram |
Selain itu, mengganti makanan olahan dengan pilihan berbahan gandum utuh, serta memperkenalkan berbagai jenis kacang-kacangan sejak dini, dapat membantu anak terbiasa mengonsumsi makanan tinggi serat tanpa paksaan. Konsumsi air putih yang cukup juga penting untuk membantu serat bekerja optimal dalam tubuh.
Jika perlu, Bunda bisa mempertimbangkan pemberian suplemen serat atau makanan tambahan seperti prebiotik FOS dan GOS untuk mendukung kesehatan usus. Tentu saja, semua langkah ini tetap perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan usia anak.
Risiko kekurangan serat pada anak dan pentingnya pencegahan sejak dini
Kekurangan serat pada anak-anak bisa membawa berbagai masalah kesehatan, mulai dari sembelit yang membuat Si Kecil tidak nyaman, hingga menurunnya daya tahan tubuh. Dalam jangka panjang, kurangnya asupan serat bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta gangguan metabolisme lainnya.
Dengan memenuhi kebutuhan asupan serat harian melalui pilihan makanan yang tepat, Bunda dapat membantu Si Kecil tumbuh lebih sehat, aktif, dan terhindar dari berbagai risiko kesehatan di masa depan. Mengajarkan kebiasaan makan sehat sejak dini adalah investasi besar untuk masa depan mereka.
Yuk, mulai rutin sajikan makanan kaya serat untuk Si Kecil hari ini, dan bantu mereka tumbuh menjadi anak yang kuat, sehat, dan penuh semangat!Tambah nutrisi protein dan serat keseharian Si Kecil dengan Chil Kid Soya Triple Bifi.
Referensi:
- Healthline. 22 High Fiber Foods You Should Eat. Diakses pada tanggal 18 Desember 2023. https://www.healthline.com/nutrition/22-high-fiber-foods.
- Mayo Clinic. Chart of High-Fiber Foods. Diakses pada tanggal 18 Desember 2023. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/high-fiber-foods/art-20050948.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Angka Kecukupan Gizi. Diakses 12 September 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.