Beranda Artikel 13-36 Bulan Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Mengatasinya

2024/07/26 - 04:12:48pm     oleh Morinaga Soya
Bayi Susah BAB

Bayi susah BAB atau sembelit adalah kondisi di mana bayi mengalami kesulitan untuk buang air besar atau memiliki frekuensi buang air besar yang lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh perubahan pola makan.

Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab bayi susah BAB, ciri, dan cara mengatasinya, baca artikel ini sampai selesai, ya Bun.

Penyebab Si Kecil Susah BAB

Saat Si Kecil mengalami kesulitan BAB atau sembelit, banyak faktor yang mungkin menjadi penyebabnya. Memahami berbagai penyebab ini dapat membantu Bunda menemukan solusi yang tepat dan meredakan ketidaknyamanan Si Kecil.

Faktor Makanan dan Asupan

Pola makan yang tidak tepat sering kali menjadi penyebab utama masalah BAB pada Si Kecil. Jika Si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan padat, mungkin ada makanan yang kurang serat atau tidak cocok untuk sistem pencernaannya. Bunda perlu memperhatikan jenis makanan yang diberikan dan memperkenalkan makanan dengan kandungan serat tinggi seperti buah atau sayuran.

Kekurangan Cairan

Cairan yang cukup sangat penting untuk menjaga kelancaran proses pencernaan. Ketika Si Kecil tidak mendapatkan cukup cairan, tinja bisa menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup sesuai dengan usia dan kebutuhannya, baik itu dari ASI, susu formula, atau air putih.

Ciri-Ciri Susah BAB

Frekuensi BAB yang normal pada bayi dapat berbeda-beda. Misalnya sebagian bayi yang baru lahir bisa BAB setiap selesai menyusui, sebagian lagi bisa BAB sehari sekali. Sehingga sulit untuk mengidentifikasi sembelit pada bayi dilihat dari frekuensi BAB Si Kecil.

Sembelit pada bayi lebih mudah dikenali dari perilaku bayi saat BAB dan juga tekstur fesesnya. Berikut adalah ciri-ciri sembelit pada bayi yang perlu Bunda ketahui.

  • Bayi mengejan dengan keras ketika BAB.
  • Tampak kesulitan, kesakitan, atau tidak nyaman ketika BAB.
  • Tinja sulit keluar karena feses keras dan kering.
  • Perut bayi menjadi lebih keras saat disentuh.
  • Menolak untuk menyusu atau menjadi tidak nafsu makan

Selain ciri-ciri di atas, bayi yang sedang mengalami sembelit atau susah BAB juga akan cenderung lebih rewel dan menangis sambil mengangkat kakinya. Kadang-kadang, jika Bunda memeriksa lebih teliti, Bunda akan menemukan dubur Si Kecil merah ketika sedang kesulitan BAB. Mari Bunda, lihat sebentar tentang seperti apa dubur yang merah ini di sini: Dubur Bayi Merah, Bagaimana Mengatasinya?

Cara Mengatasi Si Kecil Susah BAB

Saat Susah BAB atau sembelit, Bunda bisa membantu menangani kondisi Si Kecil dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Mengajaknya Untuk Aktif

Agar tinja terdorong oleh susu, ajak anak untuk bergerak lebih aktif. Jika bayi sudah bisa merangkak, Bunda bisa membuatnya merangkak lebih sering untuk mendorong tinja agar lebih mudah keluar. Jika belum bisa merangkak, maka Bunda bisa menggerakkan kaki bayi dengan gerakan mengayuh sepeda.

Memijat Perut

Bunda bisa mencoba memijat bagian perut bayi dengan lembut. Pusatkan pijatan di area sekitar pusar, tepatnya tiga jari dari pusar. Pijat lembut dengan arah memutar dari tengah ke luar. Pastikan Si Kecil rileks dan tidak merasa kesakitan, ya Bunda.

Mengganti Susu Formula

Bila Si Kecil memiliki alergi terhadap susu formula, maka Bunda disarankan untuk mengganti susu formula dengan alternatif lain seperti susu soya. Atau misalnya Si Kecil memiliki alergi terhadap kandungan susu formula tertentu, maka dokter akan menyarankan untuk mengganti merk susu formula bila bayi susah BAB.

Oleh karena itu, Bunda harus lebih teliti memeriksa kandungan dalam susu formula agar sesuai dengan kebutuhan Si Kecil.

Kombinasikan makanan

Bila sudah saatnya bayi mendapatkan makanan padat, jangan langsung memberikan makanan yang berat seperti nasi. Pilih makanan kaya serat dan berikan porsi yang tidak terlalu banyak.

Pilih makanan yang mengandung banyak karbohidrat ya, Bunda. Supaya Si Kecil tetap mendapatkan banyak kalori untuk aktivitasnya. Makanan-makanan yang berisi karbohidrat ini dapat berupa bubur ubi, puree kentang, atau bubur nasi.

Karena hal ini bisa kerap terjadi pada Si Kecil, maka Bunda perlu mengetahui secara lengkap mengenai makanan apa saja yang perlu dikonsumsi, dihindari, serta berbagai anjuran lainnya untuk mengatasi sembelit. Yuk, sempatkan membaca ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini: Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi yang Sudah MPASI.

Mandikan dengan Air Hangat

Memandikan Si Kecil dengan air hangat bisa membuatnya lebih rileks. Hal ini juga akan membantu saluran pencernaan mempermudah melakukan proses pengeluaran.

Cukupi Kebutuhan Cairannya

Agar proses pencernaan lancar, pastikan kebutuhan cairan Si Kecil tercukupi. Berikan ia ASI lebih banyak, atau bila sudah berusia di atas 6 bulan, berikan lebih banyak cairan lain seperti air putih, buah, ataupun sayuran yang dihaluskan untuk membantu kinerja sistem pencernaanya.

Bila cara di atas sudah dilakukan, tetapi kondisi sembelit Si Kecil tidak kunjung membaik, maka sudah saatnya Bunda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih tepat. Jika bayi sudah memasuki usia 6 bulan, maka sebaiknya Bunda juga mengetahui frekuensi BAB bayi di sini: Frekuensi BAB bayi yang sudah MPASI.

Referensi:

  • Pregnancy, Birth, & Baby. Constipation in babies. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/constipation-in-babies (Diakses 20 Maret 2024)
  • Mother & Baby. Baby milk spots: everything you need to know about milia. https://www.motherandbaby.com/baby/health/milk-spots-baby/ (Diakses 20 Maret 2024)




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu