Alergi panas dapat terjadi pada siapa saja, namun paling sering dialami oleh anak-anak. Apa penyebabnya, dan bagaimana mengenalinya? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.
Penyebab
Alergi panas merupakan istilah awam untuk ruam yang dalam istilah mesid bernama miliaria. Penyebab alergi panas ialah keringat yang terblokir dalam pori-pori dan menimbulkan gatal.
Menurut KlikDokter, pada kulit anak-anak, pori-pori masih berukuran kecil. Ketika tubuh mereka terpapar hawa dengan temperatur tinggi dan kelenjar pada kulit mereka memproduksi keringat, seharusnya keringat ini keluar melalui pori-pori. Namun, karena pori-porinya kecil, maka pori tersebut malah menyumbat keringat, sehingga keringat tersebut sulit keluar.
Karena pori-porinya tersumbat, keringat yang terus-menerus dihasilkan lalu merembes ke sekitar kelenjar keringat. Akibatnya, jaringan kulit mengalami iritasi, kemudian melawan dengan bereaksi berupa ruam, gatal, dan kadang-kadang bentol. Ruam ini menyerupai alergi, sehingga orang awam menyebutnya alergi panas.
Namun ada juga yang disebut sebagai alergi keringat dan ini juga bisa terjadi pada anak. Apakah penyebabnya dan bedanya dengan alergi panas? Lalu, bagaimana cara untuk mengatasinya? Yuk Bunda, pelajari lebih lanjut di sini: Alergi Keringat, Sebab dan Cara Mengatasinya.
Ciri-ciri
Ciri-ciri alergi panas ini cukup beragam, namun umumnya berupa ruam yang selalu muncul tiap kali musim kemarau.
Menurut WebMD, ruam ini umumnya berwarna kemerahan. Namun, pada anak-anak yang kulitnya sedikit gelap, sangat mungkin sekali bahwa ruam ini tidak terlihat karena tersamarkan dengan warna kulitnya. Selain ruam akibat panas, Bunda juga perlu mewaspadai ruam merah yang mungkin menjadi tanda alergi, salah satunya alergi susu sapi. Untuk memahami lebih lanjut tentang ruam merah pada anak dan cara mengatasinya, Bunda bisa membaca artikel berikut: Ruam Merah pada Anak dan Cara Mengatasinya.
Ruamnya terjadi merata pada seluruh tubuh yang bersentuhan dengan pakaian, misalnya punggung, dada, perut, ketiak, atau lipat paha. Jika lengan Si Kecil sehari-hari tertutup pakaian, maka mungkin saja lengan ini mengalami ruam juga.
Tipe Ruam Akibat Cuaca Panas
Terdapat 3 tipe ruam akibat alergi panas yang dikelompokkan berdasarkan kedalaman keringat yang terperangkap di kulit, yaitu:
- Miliaria kristalin, akibat keringat tersumbat di permukaan kulit. Ciri-cirinya berupa bintil kecil berwarna bening dan berisi cairan.
- Miliaria rubra, akibat keringat tersumbat di lapisan kulit yang sedikit lebih dalam daripada permukaan kulit. Bentuknya berupa bintil-bintil kecil yang terasa gatal atau perih. Jika miliaria ini dibiarkan maka bintil tersebut akan menjadi miliaria pustulosa, yaitu bintil yang bernanah.
- Miliaria profunda, akibat keringat tersumbat di lapisan yang lebih dalam lagi, yaitu lapisan dermis. Bentuknya menyerupai jerawat yang bisa pecah sewaktu-waktu.
Bunda, biduran atau urtikaria juga bisa terjadi pada Si Kecil dan umumnya dipengaruhi karena faktor alergen. Pelajari lebih jauh di sini, yuk: Cara Mengatasi Biduran yang Terjadi pada Si Kecil.
Apakah Cuaca Panas dapat Memperparah Alergi Anak?
Suhu tinggi akibat cuaca akan memperburuk gejala alergi, karena suhu tinggi mempermudah penyebaran alergen, baik di luar maupun di dalam ruangan. Suhu ini juga memicu bertambahnya jumlah hama dan serangga, misalnya kecoa. Air liur, tubuh dan kotoran kecoa bisa menyebar melalui udara, hinggap pada Si Kecil dan menjadi pemicu alergi.
Tidak hanya itu, jamur dan tungau yang sering menjadi pemicu alergi juga bertambah jumlahnya di cuaca panas.
Bagi Si Kecil yang memiliki reaksi alergi pada kulit seperti eksim atau ruam merah, kondisi tersebut dapat memburuk jika terpapar pada cuaca yang sangat panas, sebagaimana dilansir dari situs layanan kesehatan Baptist Health.
Sekalipun cuaca yang panas dapat menyebabkan ruam pada beberapa anak, bukan berarti cuaca dingin jauh lebih baik ya Bun, karena ada juga reaksi alergi yang disebabkan oleh cuaca yang terlalu dingin. Ketahui selengkapnya di sini yuk: Penyebab Alergi Dingin pada Anak dan Ciri-cirinya.
Cara Mengatasi
Jika Si Kecil mengalami alergi panas, Bunda perlu menjaga Si Kecil supaya tetap berada di lingkungan sejuk. Ia perlu menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat sepeti bahan katun.
Mandi setelah berkeringat juga dianjurkan untuknya, tapi pastikan Bunda meneringkan terlebih dahulu badan Si Kecil. Jika pakaian yang dikenakan Si Kecil basah, Bunda perlu menggantinya dengan pakaian kering secara berkala.
Selain alergi panas, Bunda perlu mengetahui jenis alergi lain yang sering terjadi pada Si Kecil supaya bisa segera ditangani. Yuk Bun, baca artikel lengkapnya di sini: Alergi Kulit yang Bisa Terjadi Pada Anak.
Referensi:
- Klikdokter.com. Alergi Cuaca Panas pada Si Kecil. Diakses pada 22 November 2023. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/alergi-cuaca-panas-pada-si-kecil
- WebMD. What is Heat Rash? Diakses pada 22 November 2023. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/understanding-heat-rash-basics