Alergi dingin merupakan sebutan awam yang merujuk pada penyakit urtikaria dingin. Jenis penyakit ini jarang terjadi, namun dapat menimpa anak-anak yang berasal dari keluarga yang memiliki kondisi ini.
Penyakit ini ditandai munculnya gejala menyerupai reaksi alergi yang seperti ruam dan biduran, yang dipicu oleh suhu rendah. Jika Si Kecil mengalaminya, jangan panik ya, Bunda. Bunda dapat mengetahui cara mengatasinya pada uraian ini, dan mencegahnya agar Si Kecil tidak sampai mengalami gejalanya kembali. Yuk, lihat lebih dalam tentang penyebab dan proses terjadinya urtikaria dingin ini di sini.
Penyebab Umum Alergi Dingin
Penyebab umum alergi dingin ialah sistem kekebalan tubuh yang bereaksi ketika terpapar suhu yang rendah. Saat terpapar suhu rendah, sistem imun akan melepaskan suatu zat kimia tertentu, yang efeknya membuat darah melebar dan merangsang saraf pada kulit. Akibatnya, terjadi ruam, gatal-gatal, dan pembengkakan.
Pada kondisi ini, umumnya reaksi ini terjadi pada anak-anak setelah mereka melakukan hal-hal berikut:
- Makan atau minum sesuatu yang bersuhu rendah.
- Menempatkan es pada kulit mereka.
- Berenang atau mandi di air bersuhu rendah.
- Berjalan di luar ruangan dalam cuaca bersuhu rendah.
Ciri-ciri Alergi Dingin
Gejala-gejala yang dapat terjadi pada alergi dingin ini meliputi:
- Ruam beserta bentol-bentol yang gatal pada area kulit yang terpapar suhu rendah.
- Pembengkakan tangan saat anak memegang benda bersuhu rendah.
- Pembengkakan bibir setelah anak mengonsumsi makanan atau minuman bersuhu rendah.
Selain itu, reaksi yang parah pada anak bisa mencakup:
- Respons seluruh tubuh (anafilaksis), yang dapat menyebabkannya pingsan, jantung berdebar-debar, pembengkakan pada kulit.
- Sulit bernapas.
Gejala-gejala ini biasanya akan muncul segera setelah kulitnya terpapar penurunan susu udara yang tiba-tiba. Setiap episode alergi ini bisa berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Reaksi parah umumnya terjadi ketika kulit Si Kecil terpapar secara menyeluruh, misalnya akibat berenang. Jenis reaksi tersebut sangat berbahaya, sebab dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dan meningkatkan risiko tenggelam.
Apakah Alergi Dingin Bisa Sembuh?
Gejala alergi dingin ini dapat menghilang seiring waktu. Namun, sifat dasar alerginya umumnya tidak dapat hilang sepenuhnya. Sebab, pada dasarnya, reaksi yang dialaminya merupakan respons tubuh terhadap penurunan suhu yang tiba-tiba. Jadi, walaupun Si Kecil bisa semakin tahan terhadap situasi dingin seiring dengan bertambahnya usianya, tapi tubuhnya masih cukup sensitif terhadap suhu rendah.
Cara Mengatasi Alergi Dingin
Cara paling efektif untuk mengatasi kondisi ini ialah dengan menghangatkan tubuhnya kembali. Namun, Bunda juga bisa membantu Si Kecil meringankan gejala yang dirasakan dengan bantuan beberapa obat-obatan berikut ini:
- Obat antihistamin: Obat ini dapat membantu mengatasi reaksi tubuh yang berupa bentol setelah terpapar suhu rendah. Namun, sebelum memberikan obat ini kepada Si Kecil, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya, Bunda, agar keamanan penggunaannya dapat dipastikan.
- Desensitisasi: Metode ini membiasakan tubuh Si Kecil pada suhu yang rendah secara bertahap. Sebagai contoh, ia dapat mandi dengan air bersuhu rendah dalam waktu yang sebentar, kemudian ditingkatkan lagi durasinya jika ternyata tidak terjadi reaksi buruk. Pastikan Si Kecil didampingi selama proses ini untuk mengantisipasi reaksi yang buruk. Bunda juga perlu berkonsultasi dengan dokter ya sebelum melakukan cara ini.
- Injeksi epinefrin: Suntikan cepat hormon epinefrin dapat melambatkan reaksi alergi yang parah. Hormon ini hanya boleh diberikan oleh dokter.
Pantangan Alergi Dingin
Inilah beberapa tindakan yang sebaiknya dihindari Si Kecil:
- Hindari menyentuh atau terendam dalam air bersuhu rendah secara langsung.
- Jauhi daerah dengan angin bersuhu rendah atau cuaca lembab.
- Hindari makanan atau minuman yang menggunakan es.
- Pastikan anak selalu menggunakan pakaian hangat.
- Hindari aktivitas fisik intensif di lingkungan dengan suhu rendah.
Bunda, jika Si Kecil mengalami gatal-gatal dan bentol tiap kali terkena hawa dingin, ia juga dapat mengalami gatal-gatal pula jika mengonsumsi susu sapi loh. Bagaimana bisa seorang anak gatal ketika meminum susu sapi? Baca lebih lanjut tentang kondisi ini di sini yuk: Jangan Sampai Terlambat: Kenali Ciri-ciri Alergi Susu Sapi pada Anak Sejak Dini
Referensi:
-
Cleveland Clinic. Cold Urticaria. Diakses 10 Januari 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24629-cold-urticaria
-
Mayo Clinic. Cold Urticaria. Diakses 10 Januari 2024. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cold-urticaria/symptoms-causes