Beranda Artikel Alergi Ruam Merah pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ruam Merah pada Anak dan Cara Mengatasinya

2023/07/28 - 07:56:01pm     oleh Morinaga Soya
Ruam Merah pada Si Kecil

Ruam merah yang muncul pada kulit Si Kecil seringkali menjadi perhatian khusus bagi orang tua. Ruam ini biasanya berbentuk bintik-bintik merah yang terasa nyeri dan gatal, membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan cenderung menggaruk area yang terkena ruam. Ruam merah ini bisa muncul di seluruh tubuh atau hanya di beberapa area tertentu, seperti siku bagian dalam, wajah, belakang leher, belakang lutut, atau bahkan kulit kepala.

Apakah ruam merah ini selalu menandakan adanya alergi pada anak? Tidak selalu. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan ruam pada Si Kecil, seperti gigitan serangga, penggunaan popok, infeksi, atau bahkan hanya karena biang keringat. Oleh karena itu, penanganan ruam merah pada Si Kecil juga beragam, tergantung pada penyebabnya.

Penyebab Ruam Merah pada Anak

Alergi

Ruam merah pada Si Kecil seringkali disebabkan oleh alergi. Banyak hal yang bisa memicu alergi pada Si Kecil, seperti tanaman, pewarna pakaian, sabun, klorin kolam renang, makanan, atau susu. Jika ruam disebabkan oleh alergi, biasanya anak juga akan menunjukkan gejala alergi lainnya, seperti mata berair, sering muntah dan mencret atau sembelit, pilek, bersin, hidung tersumbat, dan kesulitan dalam peningkatan berat badan.

Jika pemicu alergi adalah susu sapi, biasanya reaksi alergi akan muncul segera setelah anak mengonsumsi susu tersebut. Untuk memastikan apakah Si Kecil mengalami alergi susu sapi, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter. Namun sebelumnya, yuk, lihat jenis-jenis tes alergi di sini: Cara Tes Alergi Susu Sapi pada Si Kecil.

Infeksi

Beberapa jenis mikroba, seperti jamur, virus, dan bakteri, bisa menyebabkan ruam infeksi pada anak. Ruam merah akibat infeksi jamur, terutama jamur Candida, akan menyebabkan kurap dengan ruam berbentuk mirip cincin yang sangat gatal. Ruam merah akibat infeksi bakteri biasanya menyebabkan kulit membengkak dan terasa nyeri jika disentuh. Sementara itu, Si Kecil yang mengalami ruam akibat infeksi virus biasanya juga demam. Virus yang bisa menyebabkan ruam ini antara lain virus cacar air, virus roseola, atau virus campak.

Ruam Popok

Ruam popok biasanya terjadi pada area selangkangan anak yang menggunakan popok terlalu lama. Jika popok tidak segera diganti, kencing yang ditampung popok akan kontak dengan kulit selangkangan Si Kecil, membuat kulit menjadi terlalu lembab dan bereaksi dengan munculnya ruam. Si Kecil akan merasa tidak nyaman dan rewel karena ruam ini terasa gatal.

Gejala ruam popok akan membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Yuk, cari tahu cara mengatasi ruam pada bokong bayi di artikel ini: Dubur Bayi Merah, Bagaimana Mengatasinya?

Biang Keringat

Biang keringat atau cholinergic urticaria biasanya muncul ketika Si Kecil berkeringat, misalnya karena kepanasan, terlalu banyak bergerak, atau menangis terlalu lama. Ruam ini biasanya muncul di leher atau lipatan lengan, tempat keringat menumpuk. Kondisi ini membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel.

Bunda, cari tahu lebih lanjut terkait ciri, penyebab, dan cara mengasi biang keringat di sini: Penyebab Biang Keringat pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Jerawat

Jerawat pada Si Kecil berupa bintil putih yang dikelilingi oleh area kemerahan. Jerawat ini bisa muncul di pipi, dahi, dagu, atau punggung anak. Jerawat biasanya muncul karena kulit terlalu berminyak, yang menyumbat pori-pori dan menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Jika jerawat ini muncul ketika anak baru lahir, biasanya disebabkan oleh reaksi kelenjar minyak yang berlebihan terhadap hormon dari Bunda selama di dalam kandungan.

Gigitan Serangga

Serangga seperti tungau Sarcoptes scabiei bisa menyebabkan ruam pada Si Kecil. Tungau ini biasanya berada pada bantal, sprei, tirai, boneka, atau bahkan pakaian. Tungau ini akan pindah ke kulit Si Kecil dan bersembunyi di sana. Si Kecil baru akan mengalami ruam pada minggu ke-2 setelah pertama kali terkena tungau, dan kadang-kadang ruam baru muncul pada minggu ke-6. Ruam ini biasanya gatal, membuat anak ingin menggaruk meski sampai terluka.

Jika ruam ini disertai dengan binrik merah dan rasa gatal seperti tersengat atau terbakar, bisa jadi Si Kecil mengalami biduran. Untuk memastikannya dan mengetahui cara mengatasinya, baca lebih lanjut di sini: Penyebab Biduran pada Anak dan Cara Mengatasinya

Gigitan serangga juga dapat memicu reaksi biduran atau urtikaria pada beberapa individu. Reaksi biduran akibat gigitan serangga dapat menyebabkan kulit merah, bengkak, dan gatal di sekitar area yang terkena gigitan dengan gejala ringan hingga berat tergantung pada tingkat sensitivitas individu terhadap racun serangga tersebut. Bila Si Kecil mengalami biduran di wajah, yuk cari tahu cara mengatasinya di sini: Cara Mengatasi Biduran di Wajah Anak dengan Cepat.

Ruam yang Berbahaya

Ada beberapa jenis ruam yang mungkin berbahaya dan perlu segera dibawa ke dokter, antara lain:

  • Ruam yang disertai demam, yang bisa jadi disebabkan oleh demam berdarah Dengue yang dapat merusak ginjal dan jantung.
  • Ruam yang disertai nyeri ketika buang air kecil, yang bisa jadi disebabkan oleh infeksi saluran kencing yang juga dapat merusak ginjal.
  • Ruam di sekitar hidung dan pipi, yang berbentuk seperti kupu-kupu, yang mungkin disebabkan oleh infeksi bernama erysipelas, yang kumannya dapat menyebabkan radang paru-paru.
  • Ruam yang tampak seperti memar pada lengan atau tungkai anak, padahal anak tidak pernah cedera, yang bisa jadi disebabkan oleh penyakit autoimun.
  • Ruam yang menyebar ke seluruh tubuh, dan disertai muncul benjolan pada leher atau ketiak, yang mungkin disebabkan oleh penyakit lupus.
  • Ruam yang disertai kesulitan bernafas, yang bisa jadi disebabkan oleh syok anafilaksis.

Cara Menghilangkan Bintik Merah pada Anak

Jika ruam disebabkan oleh infeksi atau gigitan tungau, biasanya dokter akan meresepkan obat yang dapat mematikan mikroba tersebut. Untuk mengatasi gatal, dokter biasanya tidak meresepkan obat selama anak masih bayi, karena efek samping obat anti gatal bisa merusak tumbuh kembang anak. Sebagai gantinya, dokter biasanya akan membimbing orang tua untuk mengatasi ruam dengan cara menghindari faktor penyebab ruam dan merawat ruam menggunakan bahan-bahan alami.

Obat Bintik Merah pada Anak

Obat yang biasanya diberikan dokter untuk menghilangkan ruam pada Si Kecil yang masih bayi adalah salep hidrokortison. Salep ini hanya bisa digunakan sebentar untuk menghentikan anak dari menggaruk ruam, karena jika anak terus menggaruk ruam, ia akan kesulitan bermain dan tumbuh kembangnya bisa terhambat.

Kompres Air Dingin

Anda bisa mengkompres area yang terkena ruam dengan air dingin. Kompres ini akan membuat Si Kecil merasa sejuk dan berhenti menggaruk.

Pelembab

Anda bisa memberikan pelembab pada Si Kecil, karena kelembaban alami kulit adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuhnya.

Menghindari Faktor Pencetus Ruam

Jika ruam disebabkan oleh alergi, penting untuk menghindari faktor pencetus ruam. Misalnya, jika penyebab ruam adalah alergi debu, kamar tidur perlu dibersihkan lebih sering. Atau jika penyebab ruam adalah alergi makanan, Si Kecil perlu dijauhkan dari makanan yang bisa menyebabkan ruam.

Cara Menangani Ruam Merah Akibat Alergi Susu Sapi

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menangani ruam merah akibat alergi susu sapi:

  • Hindari menyentuh area kulit yang mengalami ruam dengan tangan yang belum dicuci bersih, karena bakteri pada tangan yang tidak higienis bisa memperparah kondisi ruam kulit.
  • Hindari memberikan susu sapi dan produk turunannya kepada anak.
  • Kompres ruam dengan handuk yang sudah dibasahi dengan air dingin.
  • Mandikan anak dengan air yang mengalir untuk menenangkan area kulit yang mengalami ruam.
  • Anda bisa membuat oatmeal koloid (oatmeal yang telah ditumbuk dan dicampur dengan air sehingga menjadi bubur), kemudian balurkan pada bagian ruam merah.
  • Gunakan lotion khusus untuk anak yang bisa meredakan gatal.
  • Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan tipis, agar tidak memperparah kondisi ruam pada kulit anak.

Ruam akibat alergi susu sapi sebenarnya bisa dicegah dengan memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil. Namun jika anak telah berusia 1 tahun dan butuh susu pertumbuhan, Bunda bisa memberikan susu hipoalergenik yang bisa mengurangi risiko alergi pada Si Kecil, selain memenuhi kebutuhan gizinya. Bunda juga bisa memberikan susu dari bahan kacang kedelai, seperti Morinaga Soya.

Demikianlah cara merawat ruam pada Si Kecil. Jika Bunda merasa ruam pada anak disebabkan oleh alergi, Bunda bisa melakukan tes alergi secara mandiri di sini: Cek Alergi.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu