Susu sapi kaya akan berbagai nutrisi penting yang mendukung proses tumbuh kembang Si Kecil. Nutrisi ini antara lain vitamin D, vitamin B2, B5, B12, kalsium, fosfor, protein, dan lipid.
Tetapi karena Si Kecil alergi susu, tentu Bunda perlu mencari alternatif lain, agar Si Kecil tidak sampai mengalami defisiensi nutrisi. Yuk, Bun, baca penjelasan lengkap mengenai nutrisi penting untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil yang alergi susu sapi.
Nutrisi untuk Anak Alergi Susu Sapi
Vitamin A, B, C, dan D
Vitamin A, B, C, dan D berperan penting dalam proses tumbuh kembang Si Kecil. Manfaat vitamin A sudah tentu berhubungan dengan kesehatan dan kemampuan mata melihat. Jika kekurangan, maka Si Kecil rentan mengalami berbagai gangguan fungsi mata. Bahkan ia bisa mengalami kebutaan lho.
Sementara vitamin B berfungsi memproduksi hemoglobin dan mengubah gula menjadi energi. Vitamin B juga menjaga kesehatan mata, saraf, dan kulit. Selain itu, vitamin B juga mengoptimalkan fungsi organ dan jaringan di dalam tubuh.
Vitamin C bekerja meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga sistem tersebut bekerja. Sedangkan vitamin D bermanfaat untuk memperkuat tulang dan gigi. Vitamin D juga memaksimalkan penyerapan kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor ini untuk menumbuhkan tulang dan gigi lho.
Kekurangan vitamin A, B, C, dan D sudah tentu berisiko mengganggu proses tumbuh kembang. Si Kecil akan rentan terkena berbagai infeksi dan penyakit lainnya. Selain itu, dia jadi berisiko mengalami gangguan penglihatan dan sistem saraf. Ia dapat kesulitan menyerap kalsium, sehingga tulang dan giginya jadi rapuh.
Karena Si Kecil alergi susu, maka Bunda perlu mencari sumber makanan lain untuk menggantikannya, agar asupan keempat vitamin tersebut terpenuhi.
Beberapa makanan pengganti yang bisa Bunda berikan kepada Si Kecil, antara lain:
-
Vitamin A: telur, wortel, bayam, hati sapi, pepaya, dan mangga.
-
Vitamin B: dari berbagai buah (alpukat, apel, buah berry, mangga, pisang, dan sebagainya), kacang-kacangan, telur, dan berbagai jenis sayur (bayam, brokoli, asparagus, kembang kol, dan sebagainya).
-
Vitamin C: kangkung, bayam, jeruk, stroberi, kentang, paprika, kale, sawi, tomat.
-
Vitamin D: ikan tuna, minyak hati ikan kod, kuning telur, sarden, bahkan jamur.
Zat Besi dan Zinc
Zat besi berperan dalam produksi sel darah merah untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Zat besi juga meningkatkan daya tahan tubuh dan kecerdasan Si Kecil. Jika kekurangan asupan zat besi, Si Kecil berisiko mengalami defisiensi besi dan anemia. Selain ada risiko gangguan perilaku, juga akan proses pertumbuhan dan belajarnya akan melambat.
Untuk mencegahnya, Bunda bisa memberikan asupan zat besi dari makanan laut, seperti berbagai jenis ikan dan udang. Selain itu, zat besi juga bisa didapatkan dari kacang-kacangan, telur, berbagai jenis sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, kubis, bayam, dan kacang hijau.
Zinc juga terkandung dalam susu sapi dan bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil, menjaga sistem kekebalan, meningkatkan kecerdasan otak dan daya ingat, bahkan berperan dalam perbaikan sel.
Kekurangan zinc sudah tentu bisa mengganggu tumbuh kembang Si Kecil. Namun karena Si Kecil tidak bisa minum susu, Bunda bisa menggantinya dengan hati sapi, daging merah (daging sapi, daging kambing), kerang, lobster, tiram biji-bijian, kacang-kacangan, dan telur.
Kalsium
Tidak minum susu membuat Si Kecil berpotensi kekurangan asupan kalsium. Padahal, kalsium memiliki pengaruh yang besar pada proses pertumbuhan, perkembangan, serta memperkuat tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga membantu perkembangan fungsi otot dan sistem saraf.
Kekurangan kalsium bisa menyebabkan terganggunya tumbuh kembang Si Kecil, gangguan kesehatan, tulang dan gigi rapuh serta rentan bengkok atau patah, kulit dan rambut kering, kuku rapuh, bahkan kram otot dan mengalami kejang.
Memenuhi kebutuhan kalsium Si Kecil bisa dengan cara mengonsumsi bayam, kacang kedelai, alpukat, ikan salmon, sarden, susu kedelai, buah jeruk, sayuran hijau (bok choy, selada air, brokoli), dan sebagainya.
Alternatif Pengganti Susu Sapi Untuk Si Kecil
Susu Kacang Kedelai
Susu kacang kedelai terbuat dari kacang kedelai yang direndam, dihaluskan, kemudian direbus. Setelahnya, susu disaring dan jadilah susu kacang kedelai.
Kandungan susu kacang kedelai hampir mirip dengan susu sapi. Namun, susu kedelai tidak mengandung laktosa, protein, dan gluten. Inilah yang membuat susu kacang kedelai bisa menjadi alternatif pengganti susu sapi bagi Si Kecil, yang alergi susu sapi maupun yang menderita intoleransi laktosa.
Susu Terhidrolisa Parsial
Susu terhidrolisa parsial adalah susu yang dalam pengolahannya sudah mengalami proses hidrolisis sebagian. Di mana protein casein dan whey dalam susu sapi dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga bisa diserap oleh tubuh Si Kecil yang alergi susu sapi.
Susu terhidrolisa parsial membantu memenuhi nutrisi penting bagi tubuh Si Kecil, tanpa memicu munculnya gejala alergi.
Sekarang Bunda sudah tahu ya jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi, Bunda bisa memberikan makanan yang mengandung vitamin A,B,C,D, zat besi, zinc, kalium, susu soya dan susu terhidrolisa. Nah berikut beberapa pilihan susu soya dan terhidrolisa yang bisa Bunda pilih. Cek di sini yuk: 3 Rekomendasi Susu Formula untuk Si Kecil yang Alergi Susu.