Beranda Artikel 37-72 Bulan Dosis Zinc Anak Berdasarkan Usia dan Cara Alami Memenuhinya

Dosis Zinc Anak Berdasarkan Usia dan Cara Alami Memenuhinya

2024/09/20 - 03:48:40pm     oleh Morinaga Soya
Zinc untuk Si Kecil

Zinc adalah mineral penting yang memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka. Anak-anak yang sedang berada dalam masa tumbuh kembang aktif membutuhkan zinc dalam jumlah yang cukup agar proses biologis di dalam tubuhnya berjalan optimal. Kekurangan zinc bisa berdampak pada lambatnya pertumbuhan, gangguan nafsu makan, hingga sistem imun yang lemah.

Berapa sebenarnya dosis zinc anak yang ideal? Menurut rekomendasi kesehatan, kebutuhan zinc bervariasi tergantung pada usia. Sebagai contoh, bayi berusia 0–6 bulan membutuhkan sekitar 2 mg per hari, sedangkan anak usia 4–8 tahun membutuhkan hingga 5 mg per hari. Bunda perlu memperhatikan angka ini agar asupan mineralnya Si Kecil tetap terjaga sesuai tahap tumbuh kembangnya.

Mengapa Harus Memenuhi Kebutuhan Zinc Harian Anak?

Zat gizi mikro ini berperan penting dalam mempercepat pembelahan sel dan mendukung regenerasi jaringan tubuh. Anak yang sedang berada dalam masa emas pertumbuhan tentu membutuhkan proses ini berjalan optimal. Oleh karena itu, asupan yang tercukupi sangat memengaruhi tinggi badan, berat badan, dan perkembangan motorik mereka.

Selain itu, mineral ini juga terlibat dalam mengatur respons imun tubuh. Anak yang kekurangan asupan ini lebih rentan terserang infeksi, terutama di saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Keseimbangan asupan zat ini bisa membantu tubuh anak melawan penyakit lebih cepat.

Tidak hanya itu, kebutuhan harian yang tercukupi juga membantu mempercepat pemulihan luka, menjaga kesehatan kulit, dan meningkatkan nafsu makan. Ini artinya, memperhatikan asupan mikronutrien ini akan mendukung anak untuk tetap aktif, sehat, dan siap belajar setiap hari.

Dosis Zinc Anak Berdasarkan Usia

Kebutuhan anak terhadap mineral ini bervariasi tergantung pada tahapan usia dan tingkat aktivitas tubuhnya. Berikut panduan jumlah konsumsi per hari berdasarkan usia:

  • Bayi (0–6 bulan): 2 mg
  • Bayi (7–12 bulan): 3 mg
  • Balita (1–3 tahun): 3 mg
  • Anak-anak (4–8 tahun): 5 mg

Untuk bayi yang masih menyusu, kebutuhan ini umumnya tercukupi dari ASI. Namun, seiring bertambahnya usia dan mulai dikenalkannya MPASI atau makanan padat, penting bagi Bunda untuk mulai memasukkan bahan makanan yang kaya akan kandungan mineral ini ke dalam menu hariannya.

Faktor yang Memengaruhi Dosisnya

Setiap anak memiliki kebutuhan yang unik. Ada kalanya anak membutuhkan asupan yang lebih tinggi dari angka rekomendasi karena kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, anak yang sedang dalam masa pemulihan dari sakit atau mengalami gangguan penyerapan nutrisi mungkin memerlukan tambahan asupan dibandingkan anak yang sehat.

Selain kondisi medis, pola makan juga memainkan peran besar. Anak yang jarang mengonsumsi sumber protein hewani, atau yang memiliki alergi terhadap makanan laut dan produk susu, lebih berisiko mengalami kekurangan. Dalam hal ini, penting bagi Bunda untuk mencari alternatif pangan yang bisa membantu mencukupi kebutuhan hariannya.

Kapan Anak Membutuhkan Suplemen Zinc?

Suplemen bisa menjadi pilihan, tetapi tidak untuk semua anak. Hanya dalam kondisi tertentu, suplementasi disarankan dan itu pun harus melalui pengawasan dokter. Berikut ini beberapa situasi di mana suplementasi dapat dipertimbangkan:

  • Saat mengalami diare berkepanjangan
    Kehilangan cairan dan elektrolit juga dapat menyebabkan turunnya kadar mineral ini dalam tubuh. Pemberian suplemen selama masa pemulihan membantu mempercepat perbaikan fungsi pencernaan dan mengurangi durasi diare.
  • Anak dengan gangguan penyerapan nutrisi
    Kondisi seperti penyakit celiac, intoleransi makanan berat, atau masalah malabsorpsi bisa menghambat penyerapan zat gizi penting ini.
  • Pola makan terbatas atau picky eater
    Anak yang sangat selektif terhadap makanan sering kali tidak mendapatkan cukup dari sumber alami, sehingga suplemen bisa menjadi solusi sementara.
  • Alergi terhadap sumber pangan tinggi zinc
    Misalnya alergi terhadap seafood, telur, atau produk hewani lainnya yang secara alami mengandung kadar zinc tinggi.

Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan pemberian suplemen untuk menentukan apakah benar-benar dibutuhkan dan dalam dosis berapa.

Sumber Makanan Tinggi Zinc untuk Anak

Memenuhi kebutuhan harian Si Kecil sebenarnya bisa dilakukan secara alami melalui pola makan yang sehat dan seimbang. Berikut daftar bahan makanan yang kaya akan kandungan zinc:

  • Daging merah tanpa lemak (sapi, kambing)
  • Daging ayam, terutama bagian hati
  • Ikan laut seperti tuna, sarden, dan salmon
  • Seafood seperti udang dan kerang
  • Telur
  • Kacang tanah, kacang almond, dan kacang mete
  • Biji labu, biji chia, dan wijen
  • Produk olahan susu (susu UHT, keju, yogurt)
  • Susu pertumbuhan berbasis soya yang difortifikasi

Untuk Si Kecil yang memiliki alergi terhadap produk hewani, susu pertumbuhan berbasis soya bisa menjadi pilihan tepat karena mengandung zinc dan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Morinaga Soya merupakan salah satu produk yang bisa Bunda pertimbangkan sebagai sumber nutrisi tambahan untuk Si Kecil.

Yuk, kenali lebih lanjut manfaat Morinaga Soya dan pastikan Si Kecil mendapatkan dukungan nutrisi terbaik sesuai kebutuhannya. Klik di sini: Mengenal Susu Pertumbuhan Berbahan Susu Soya.

Referensi:

  • 2025 Stanford Medicine Children’s Health. Zinc. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=zinc-19-Zinc. Diakses pada 19 Mei 2025.




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca