Beranda Artikel Alergi Macam-macam Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya

Macam-macam Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya

2024/09/20 - 04:56:57pm     oleh Morinaga Soya
Sikecil Alergi Susu Sapi

Anak-anak sering kali mengalami alergi yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari makanan hingga gigitan serangga. Beberapa jenis alergi yang umum dialami anak-anak adalah rhinitis alergi, alergi makanan, dan alergi kulit. Reaksi alergi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gatal atau ruam. Yuk, baca lebih lanjut untuk memahami lebih detail macam-macam alergi dan cara mengatasinya!

Rhinitis Alergi

Rhinitis alergi terjadi ketika tubuh Si Kecil bereaksi terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau polusi udara. Ketika terpapar alergen ini, tubuh akan melepaskan histamin, yang menyebabkan munculnya gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, gatal di hidung dan mata, serta produksi lendir berlebih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan alergi.

Gejala biasanya muncul segera setelah Si Kecil terpapar alergen dan dapat berlangsung selama paparan tersebut berlanjut. Selain bersin dan hidung tersumbat, Si Kecil juga mungkin mengeluh gatal di tenggorokan atau merasa lelah karena kesulitan bernapas melalui hidung. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bermain atau belajar, dan juga berdampak pada kualitas tidurnya.

Untuk mengatasinya, Bunda bisa membantu Si Kecil dengan menghindari paparan alergen sebanyak mungkin. Menjaga kebersihan rumah, menggunakan pembersih udara, dan mencuci tangan Si Kecil setelah beraktivitas di luar ruangan dapat membantu mengurangi gejala.

Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan obat antihistamin atau semprotan hidung yang direkomendasikan oleh dokter untuk meredakan gejalanya. Ingin tahu penanganan terbaik rhinitis? Yuk kenali pengobatannya di artikel ini: Perbedaan Rhinitis Akibat Alergi dan Non Alergi pada Anak.

Alergi Makanan

Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terkandung dalam makanan tertentu. Beberapa makanan yang sering memicu alergi pada anak termasuk telur, kacang-kacangan, susu sapi, gandum, dan makanan laut. Anak-anak dengan riwayat keluarga yang memiliki alergi cenderung lebih berisiko mengalami alergi makanan.

Tanda-tanda alergi makanan bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Si Kecil mungkin mengalami ruam, mual, atau muntah setelah mengonsumsi makanan tertentu. Gatal-gatal adalah gejala alergi yang paling umum. Mari ketahui lebih lanjut mengenai informasi gatal alergi makanan di sini: Ini Penyebab dan Solusi dari Gatal Alergi Makanan.

Pada kasus yang lebih serius, alergi makanan dapat menyebabkan sesak napas, pembengkakan di wajah atau bibir, hingga reaksi anafilaksis yang memerlukan penanganan medis segera.

Solusi terbaik untuk mencegah alergi makanan adalah dengan menghindari makanan yang diketahui menjadi pemicu alergi. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menyusun pola makan yang aman dan sehat bagi Si Kecil. Jika Si Kecil mengalami reaksi alergi, Bunda dapat memberikan obat antihistamin yang direkomendasikan oleh dokter untuk meredakan gejalanya.

Alergi Kulit

Pemicu alergi kulit pada anak adalah paparan bahan-bahan yang bersentuhan langsung dengan kulit, seperti deterjen, sabun mandi, kosmetik, atau bahkan pakaian yang terbuat dari bahan tertentu. Zat kimia dalam produk-produk ini dapat memicu reaksi alergi pada kulit sensitif Si Kecil. Selain itu, paparan sinar matahari yang berlebihan atau udara yang terlalu kering juga bisa memicu alergi kulit.

Gejalanya dapat berupa ruam merah, gatal-gatal, kulit yang mengelupas atau terasa kering, hingga pembengkakan di area yang terpapar alergen. Si Kecil mungkin merasa tidak nyaman dan terganggu akibat rasa gatal yang terus-menerus, dan jika terus digaruk, kondisi kulit bisa semakin parah atau bahkan terinfeksi.

Langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini adalah mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicunya. Bunda dapat menggunakan produk perawatan kulit yang lembut dan bebas dari pewangi atau bahan kimia keras.

Untuk gejala yang cukup parah, Bunda bisa mengoleskan krim yang diresepkan oleh dokter, seperti krim hidrokortison, untuk meredakan peradangan dan gatal. Pastikan Si Kecil tetap terhidrasi dan menggunakan pakaian yang nyaman untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

Alergi Gigitan Serangga

Gigitan serangga seperti nyamuk, lebah, atau tawon dapat memicu reaksi alergi pada kulit Si Kecil, terutama jika tubuhnya sensitif terhadap racun atau protein yang disuntikkan oleh serangga tersebut. Gigitan ini bisa menyebabkan reaksi ringan hingga parah, tergantung pada tingkat kepekaan anak terhadap gigitan serangga. Bahkan, gigitan yang terlihat biasa saja pada sebagian anak, bisa memicu reaksi alergi yang cukup mengganggu bagi Si Kecil yang alergi.

Si Kecil dapat merasakan gejala seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa gatal di sekitar area gigitan. Pada kasus yang lebih parah, Si Kecil bisa mengalami reaksi yang lebih serius, seperti sesak napas, pusing, atau bahkan anafilaksis. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat mengancam keselamatan Si Kecil jika tidak ditangani dengan cepat.

Sebagai pertolongan pertama, sebaiknya segera membersihkan area yang tergigit dan mengoleskan krim yang dapat meredakan gatal atau peradangan. Kompres dingin juga bisa membantu mengurangi bengkak.

Bila Si Kecil memiliki alergi parah terhadap gigitan serangga, pastikan untuk selalu membawa obat-obatan darurat, seperti epinephrine auto injector, sesuai anjuran dokter, untuk menangani reaksi yang serius.

Alergi Obat

Alergi obat pada anak sering kali terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu dalam obat-obatan, seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Reaksi ini terjadi karena sistem kekebalan menganggap obat tersebut sebagai ancaman, meskipun sebenarnya tidak.

Kondisi ini tidak selalu terjadi pada penggunaan pertama, tetapi bisa muncul setelah beberapa kali pemberian obat yang sama. Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari ruam kulit, gatal-gatal, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan wajah, kesulitan bernapas, atau bahkan syok anafilaksis. Ruam merah yang menyebar cepat dan gatal sering kali menjadi tanda awal alergi obat, namun gejala lainnya, seperti demam atau nyeri sendi, juga bisa muncul.

Jika Bunda menduga Si Kecil mengalami alergi obat, segera hentikan pemberian obat dan konsultasikan dengan dokter. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah reaksi alergi yang lebih parah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan obat antihistamin untuk meredakan gejala, atau epinefrin untuk menangani reaksi yang lebih serius.

Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling umum dialami oleh bayi dan anak-anak. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Si Kecil bereaksi terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Gejala alergi susu sapi bisa muncul segera setelah mengonsumsi produk susu, atau beberapa jam kemudian. Beberapa gejalanya meliputi gatal-gatal, ruam kulit, muntah, diare, dan bahkan sesak napas pada kasus yang lebih serius.

Bunda perlu mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya jika Si Kecil didiagnosis memiliki alergi susu sapi. Salah satu pilihan yang aman adalah susu soya, yang tidak mengandung protein dari susu sapi sehingga cocok untuk anak yang alergi. Selain bebas dari protein susu, susu soya juga kaya akan nutrisi penting yang mendukung tumbuh kembang Si Kecil.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang susu soya yang cocok bagi bayi yang alergi, Bunda bisa membaca rekomendasi lengkapnya di sini: Rekomendasi Susu Soya yang Bagus untuk Bayi Alergi.

Referensi:

  • Allergy UK. Types of Allergies.
    https://www.allergyuk.org/types-of-allergies/. Diakses pada 17 September 2024.
  • Kids Health. Kids and Allergies.
    https://kidshealth.org/en/parents/allergy.html. Diakses pada 17 September 2024.




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside