Beranda Artikel Alergi Rinitis Alergi, Peradangan pada Rongga Hidung Si Kecil

Rinitis Alergi, Peradangan pada Rongga Hidung Si Kecil

2023/07/24 - 05:40:48pm     oleh Morinaga Soya
Rinitis Alergi, Peradangan pada Rongga Hidung Si Kecil

Hidung Si Kecil sering tersumbat atau dia sering bersin-bersin? Jangan dianggap remeh ya, Bunda. Bisa jadi, Si Kecil mengalami rinitis alergi yang bisa mengganggu aktivitasnya.

Rinitis alergi atau hay fever adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung yang diakibatkan oleh pemicu alergi seperti cuaca, tungau, hewan, bahkan makanan.

Untuk memastikan apakah Si Kecil mengalami rinitis alergi atau tidak, Bunda perlu mengetahui gejalanya. Untuk memberi pertolongan, Bunda perlu memahami penyebabnya. Oleeh karena itu, lanjutkaan membaca samaoai selesai ya, Bun.

Gejala Rinitis Alergi pada Anak

Berikut adalah beberapa gejala rinitis yang perlu Bunda perhatikan untuk memastikan apakah Si Kecil mengalaminya atau tidak.

  • Bersin-bersin
  • Sulit mengeluarkan ingus
  • Hidung tersumbat
  • Mata memerah dan mengeluarkan air
  • Kelopak mata bengkak

Meskipun tidak mengancam nyawa, namun rinitis ini dapat mengganggu kualitas hidup Si Kecil. Ia akan sangat terganggu saat bermain atau ketika sedang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Si Kecil juga akan terganggu ketika sedang makan atau pun istirahat karena ia selalu bersin. Namun, dengan memahami gejala rinitis, Bunda sudah selangkah lebih dekat dalam memastikannya menjalani hari-harinya dengan sehat dan ceria.

Penyebab Rinitis Alergi pada Anak

Ada banyak hal yang dapat menjadi pemicu alergi, atau istilah lainnya disebut juga alergen. Bentuk-bentuk alergen ini dapat berupa tungau, hewan, atau makanan. Jika terjadi kontak anatar tubuh Si kecil dan alergen (pemicu alergi) tersebut, maka ia akan menunjukkan berbagai gejala. Apabila gejalanya terjadi pada hidungnya berupa hidung yang tersumbat dan bersin-bersin, maka ini disebut rinitis.

Perubahan Cuaca

Misalnya, ketika cuaca yang semula panas berubah menjadi hujan. Hujan akan menimbulkan hawa dingin, sehingga rumah cenderung lebih lembab. Kelembaban yang meningkat ini akan memicu pertumbuhan tungau. Tungau inilah yang menjadi alergennya.

Bahkan tanpa tungau pun, hawa dingin juga dapat memicu reaksi berlebihan pada sistem kekebalan tubuh Si Kecil. Akibatnya, ia akan menunjukkan gejala reaksi kekebalan tubuh berupa bersin-bersin dan batuk.

Bulu Hewan

Ketika anak-anak yang berbakat alergi ini terpapar bulu hewan, partikel-partikel bulu ini akan masuk ke hidung, lalu terhirup oleh saluran nafasnya. Akibatnya, partikel bulu akan dikenali oleh sistem kekebalan tubuhnya sebagai alergen. Sistemnya ini akan bereaksi dengan mengeluarkan sel-sel imunitas (misalnya histamin) yang menyerang hidungnya, sehingga timbullah rinitis.

Kecoa

Air liur, feses, dan bagian tubuh kecoa seperti sisa-sisa kulit dan kakinya, dapat menjadi sumber alergen yang terhirup oleh hidung Si Kecil. Maka tubuhnya akan bereaksi pula mengeluarkan zat-zat peradangan, sehingga ia menjadi bersin-bersin. Selain itu, kecoa juga dapat memicu alergi debu pada Si Kecil, Bun. Baca selengkapnya di sini, yuk: Gejala Alergi Debu, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Alergi Makanan

Alergi makanan seperti susu sapi juga dapat menyebabkan rinitis. Kondisi mengenali makanan sebagai alergen ini akan dapat menyebabkan sistem imunnya menghasilkan zat-zat kimia tertentu, sehingga zat-zat ini menyebabkan peradangan di dalam hidung. Dampaknya, hidung Si Kecil akan tersumbat dan bersin-bersin. Selain itu, peradangan juga dapat terjadi pada matanya, sehingga matanya akan terus-menerus berair.Dalam menghadapi rinitis alergi pada Si Kecil, Bunda perlu mengenali alergennya. Dengan mengetahui penyebabnya, Bunda dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk membantunya mengatasi gejala rinitis dan mencegah alergi yang lebih serius.

Cara Mendiagnosis Rinitis Alergi

Mendiagnosis rinitis alergi pada anak-anak bisa menjadi tantangan yang cukup rumit. Namun, dokter biasanya akan melakukan wawancara mendalam dan pemeriksaan fisik terperinci untuk mencari tahu apakah gejala yang muncul menunjukkan tanda-tanda alergi atau tidak.

Seperti yang telah dijelaskan di awal, gejala yang paling umum terjadi adalah hidung tersumbat dan bersin-bersin, yang terjadi setelah ia terpapar dengan alergen dalam jangka waktu berminggu-minggu. Hidung yang sering tersumbat umumnya akan nampak memerah dan bengkak pada bagian dalamnya. Selain itu, hidung juga akan nampak lembab karena terus-menerus mengeluarkan lendir.

Dokter juga akan mengkonfirmasi mata Si Kecil yang bengkak dan kemerahan karena terus-terusan berair.

Meski kedua langkah tersebut dapat mendiagnosis rinitis alergi, namun belum memastikan pemicu alergennya. Untuk mengetahui pemicu alergi yang sebenarnya, dokter perlu melakukan tes alergi pada Si Kecil.

Tes alergi dapat dilakukan dengan cara tusukan pada kulit atau uji darah untuk mengidentifikasi alergen yang memicu reaksi alergi pada Si Kecil. Setelah mengetahui alergen yang menjadi pemicu rintis, Bunda bisa mengambil tindakan untuk meminimalisir terpapar alergen tersebut.

Penasaran berapa biaya tes alergi? Baca di sini yuk, Bunda: Perkiraan Biaya Tes Alergi yang Perlu Bunda Ketahui





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu