Beranda Artikel Alergi Apa Saja Gejala Rinitis Alergi pada Anak-anak

Apa Saja Gejala Rinitis Alergi pada Anak-anak

2023/05/26 - 02:13:25pm     oleh Morinaga Soya
Apa Saja Gejala Rinitis Alergi pada Anak-anak

Apakah hidung Si Kecil sering tersumbat atau dia sering bersin-bersin? Jangan anggap remeh gejala tersebut, Bunda. Bisa jadi, gejala tersebut merupakan gejala rinitis alergi yang bisa mengganggu aktivitasnya.

Bunda dapat membantunya menghindari rinitis ini, agar ia dapat menikmati aktivitasnya sehari-hari tanpa terusik. Untuk itu, Bunda perlu mengenali pemicunya dulu serta mengetahui cara mendiagnosisnya. Yuk, simak lebih lanjut di bawah ini.

Gejala

Gejala dari penyakit rinitis yang disebabkan oleh alergi antara lain berupa bersin-bersin. Kadang-kadang, ia sulit mengeluarkan ingusnya, sehingga hidungnya tersumbat dan ia menjadi tidak lega ketika bernafas.

Gejala lain juga nampak pada matanya. Matanya tersebut akan memerah dan mengeluarkan air, sehingga kelopak matanya menjadi bengkak.

Gejala-gejala tersebut mungkin sering dialami oleh Si Kecil yang memiliki alergi, terutama saat alergi sedang kambuh.

Meskipun tidak mengancam nyawa, namun rinitis ini dapat mengganggu kualitas hidupnya. Ia akan menjadi sangat terganggu saat bermain atau ketika sedang mengeksplorasi lingkungan. Ia juga akan terganggu ketika sedang makan atau pun istirahat karena ia selalu bersin.

Namun, dengan memahami gejala rinitis, Bunda sudah selangkah lebih dekat dalam memastikannya menjalani hari-harinya dengan sehat dan ceria.

Pemicu

Ada banyak hal yang dapat menjadi pemicu alergi, atau istilah lainnya disebut juga alergen. Bentuk-bentuk alergen ini dapat berupa tungau, hewan, atau makanan.

Jika tubuh anak-anak yang berbakat alergi itu kontak dengan alergen ini, maka ia akan menunjukkan berbagai gejala. Apabila gejalanya terjadi pada hidungnya berupa hidung yang tersumbat dan bersin-bersin, maka ini disebut rinitis.

Salah satu faktor yang memicu rintis ini ialah perubahan cuaca. Misalnya, ketika cuaca yang semula panas berubah menjadi hujan. Hujan akan menimbulkan hawa dingin, sehingga rumah cenderung lebih lembab. Kelembaban yang meningkat ini akan memicu pertumbuhan tungau. Tungau inilah yang menjadi alergennya.

Bahkan tanpa tungau pun, hawa dingin juga dapat memicu reaksi berlebihan pada sistem kekebalan tubuh Si Kecil. Akibatnya, ia akan menunjukkan gejala reaksi kekebalan tubuh berupa bersin-bersin dan batuk.

Rinitis tersebut juga bisa saja dipicu oleh bulu hewan. Ketika anak-anak yang berbakat alergi ini terpapar bulu hewan, partikel-partikel bulu ini akan masuk ke hidung, lalu terhirup oleh saluran nafasnya. Akibatnya, partikel bulu akan dikenali oleh sistem kekebalan tubuhnya sebagai alergen. Sistemnya ini akan bereaksi dengan mengeluarkan sel-sel imunitas (misalnya histamin) yang menyerang hidungnya, sehingga timbullah rinitis.

Kecoa juga dapat menjadi pemicu rintis. Air liur, feses, dan bagian tubuh kecoa seperti sisa-sisa kulit dan kakinya, dapat menjadi sumber alergen yang terhirup oleh hidung Si Kecil. Maka tubuhnya akan bereaksi pula mengeluarkan zat-zat peradangan, sehingga ia menjadi bersin-bersin.

Terakhir, alergi makanan seperti susu sapi juga dapat menyebabkan rinitis. Kondisi mengenali makanan sebagai alergen ini akan dapat menyebabkan sistem imunnya menghasilkan zat-zat kimia tertentu, sehingga zat-zat ini menyebabkan peradangan di dalam hidung. Dampaknya, hidung Si Kecil akan tersumbat dan bersin-bersin. Selain itu, peradangan juga dapat terjadi pada matanya, sehingga matanya akan terus-menerus berair.

Dalam menghadapi rinitis alergi pada Si Kecil, Bunda perlu mengenali alergennya. Dengan mengetahui penyebabnya, Bunda dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk membantunya mengatasi gejala rinitis dan mencegah alergi yang lebih serius.

Cara Mendiagnosis

Mendiagnosis rinitis alergi pada anak-anak bisa menjadi tantangan yang cukup rumit. Namun, dokter biasanya akan melakukan wawancara mendalam dan pemeriksaan fisik terperinci untuk mencari tahu apakah gejala yang muncul menunjukkan tanda-tanda alergi atau tidak.

Seperti yang telah dijelaskan di awal, gejala yang paling umum terjadi adalah hidung tersumbat dan bersin-bersin, yang terjadi setelah ia terpapar dengan alergen dalam jangka waktu berminggu-minggu. Hidung yang sering tersumbat umumnya akan nampak memerah dan bengkak pada bagian dalamnya. Selain itu, hidung juga akan nampak lembab karena terus-menerus mengeluarkan lendir.

Dokter juga akan mengkonfirmasi mata Si Kecil yang bengkak dan kemerahan karena terus-terusan berair.

Meski kedua langkah tersebut dapat mendiagnosis rinitis alergi, namun belum memastikan pemicu alergennya. Untuk mengetahui pemicu alergi yang sebenarnya, dokter perlu melakukan tes alergi pada Si Kecil.

Tes alergi dapat dilakukan dengan cara tusukan pada kulit atau uji darah untuk mengidentifikasi alergen yang memicu reaksi alergi pada Si Kecil. Setelah mengetahui alergen yang menjadi pemicu rintis, Bunda bisa mengambil tindakan untuk meminimalisir terpapar alergen tersebut.

Penasaran berapa biaya tes alergi? Baca di sini yuk, Bunda: Perkiraan Biaya Tes Alergi yang Perlu Bunda Ketahui





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu