Tahukah Bunda bahwa rhinitis dan sinusitis seringkali memiliki gejala yang mirip, namun membutuhkan penanganan yang berbeda? Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar Bunda bisa memberikan perawatan yang tepat untuk Si Kecil. Rhinitis umumnya disebabkan oleh alergi atau iritasi, sementara sinusitis disebabkan oleh infeksi.
Dengan mengetahui perbedaannya, Bunda dapat memastikan Si Kecil mendapatkan pengobatan yang tepat. Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk memahami gejala, pemicu, dan cara menangani kedua kondisi tersebut!
Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis Berdasarkan Gejalanya
Kedua kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang mirip, tetapi ada beberapa perbedaan penting di antaranya. Rhinitis biasanya ditandai dengan hidung tersumbat, pilek dengan lendir jernih, mata merah, gatal, atau berair, serta bersin. Si Kecil mungkin juga mengalami ruam di sekitar hidung dan merasa lelah. Gejala ini umumnya dipicu oleh alergi.
Sebaliknya, sinusitis ditandai dengan hidung tersumbat yang disertai dengan rasa tekanan dan nyeri di wajah dan mulut, sakit kepala, serta lendir tebal berwarna kuning-hijau. Gejala lainnya meliputi batuk kronis, nafsu makan menurun, napas berbau tidak sedap, dan kadang-kadang demam ringan. Sinusitis biasanya terjadi karena infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan pada sinus.
Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis Berdasarkan Pemicunya
Rhinitis sering kali dipicu oleh alergen seperti serbuk sari, debu rumah, atau bulu hewan. Jika gejala muncul secara musiman atau berhubungan dengan lingkungan tertentu, kemungkinan besar penyebabnya adalah alergi.
Sementara itu, sinusitis lebih sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Infeksi ini biasanya dimulai dengan flu atau pilek yang kemudian berkembang menjadi sinusitis. Sinusitis kronis bisa disebabkan oleh polip hidung atau peradangan yang berlangsung lebih dari tiga bulan. Jika gejala Si Kecil tidak membaik dalam waktu 7-10 hari atau disertai demam, sebaiknya Bunda segera mencari pertolongan medis.
Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis Berdasarkan Cara Mengobatinya
Untuk mengatasi rhinitis, Bunda bisa menggunakan antihistamin untuk meredakan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, dan mata gatal. Selain itu, menghindari pemicu alergi seperti serbuk sari atau debu rumah dapat membantu mencegah gejala muncul. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti rutin membersihkan debu dan menggunakan penyaring udara, juga sangat bermanfaat. Semprotan hidung steroid juga bisa digunakan untuk mengurangi peradangan dan gejala yang berkepanjangan.
Sementara sinusitis umumnya diobati dengan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik membantu mengatasi infeksi dan mengurangi gejala seperti sakit kepala, hidung tersumbat, dan lendir tebal. Selain antibiotik, Bunda bisa menggunakan dekongestan untuk meredakan pembengkakan pada sinus serta semprotan hidung untuk membersihkan lendir dan membantu pernapasan Si Kecil.
Namun, Bunda perlu selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada Si Kecil, baik itu antihistamin, antibiotik, atau dekongestan. Penggunaan obat yang tepat sesuai anjuran dokter sangat penting untuk memastikan kondisi Si Kecil tidak memburuk dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Pentingnya Daya Tahan Tubuh yang Kuat
Mengatasi kedua kondisi ini akan lebih mudah jika daya tahan tubuh Si Kecil kuat. Oleh karena itu, pastikan ia mendapatkan asupan nutrisi seimbang dan vitamin yang mendukung sistem kekebalan tubuhnya. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang vitamin yang bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh melalui artikel ini: Daftar Vitamin untuk Memperkuat Daya Tahan Tubuh Anak.
Source:
Advanced Sinus Relief Center. Rhinitis vs Sinusitis: Which One Do You Have. Diakses 20 Agustus 2024. https://advancedsinusreliefcenters.com/rhinitis-vs-sinusitis-which-one-do-you-have/