Beranda Artikel 0-12 Bulan Apa Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula?

Apa Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula?

2022/12/02 - 04:49:57pm     oleh Morinaga Soya
Bayi berumur 0-12 bulan

Adakah dampak pemberian ASI diselingi susu formula? Kombinasi ASI dan susu formula dapat memastikan Si Kecil mendapatkan manfaat kesehatan dari ASI sekaligus nutrisi penting yang disediakan susu formula. Namun hal ini dapat menyebabkan produksi ASI berkurang, Si Kecil mengalami bingung puting, dan lainnya.

Dalam beberapa kondisi, pemberian ASI yang diselingi susu formula tidak bisa dihindarkan. Sebagai contoh ketika Si Kecil memiliki berat lahir yang rendah (di bawah 1500 gram), suplai ASI yang tidak mencukupi, berat badan Si Kecil yang dibawah kurva, dan sebagainya. Kondisi ini biasanya disiasati dengan memberikan ASI yang diselingi susu formula.

Dampak pemberian ASI diselingi susu formula

  • Produksi ASI berkurang

Memberikan ASI yang diselingi pemberian susu formula dapat berdampak pada produksi ASI yang berkurang. Hal ini disebabkan suplai ASI akan menyesuaikan dengan jumlah kebutuhan Si Kecil. Ketika Si Kecil bertumbuh dan jumlah kebutuhan nutrisinya bertambah, ASI akan diproduksi lebih banyak. Tetapi ketika Bunda jarang memberikan ASI, hal ini akan diartikan bahwa Si Kecil tidak lagi membutuhkan air susu ibu, sehingga produksinya akan berkurang atau bahkan berhenti.

Banyak konsultan laktasi merekomendasikan para ibunda untuk memompa ASI lho, Bunda. Tujuannya, selain untuk menjaga pasokan ASI, juga untuk mencegah pembengkakan payudara. Berapa kali sebaiknya memompa ASI? Yuk, lihat saran frekuensi pemompaan di halaman ini: Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI Eksklusif

Jadi, jika Bunda berencana memberikan ASI dan susu formula secara bergantian, pastikan Bunda tetap memompa ASI secara teratur dan sesering mungkin untuk menghindari penurunan produksi ASI.

Bunda perlu memahami bahwa ASI dihasilkan berdasarkan asas supply dan demand. Biasanya Bunda memutuskan untuk mengkombinasikan ASI dengan susu formula ketika merasa ASI yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Walaupun Bunda merasa ASI Bunda tidak mencukupi, Bunda tetap harus memberikan ASI pada Si Kecil. Sembari itu, kebutuhan nutrisi Si Kecil bisa diimbangi dengan memberikan suplementasi susu formula untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil yang sempurna.

Selain itu, kondisi ini ternyata juga bisa menyebabkan Si Kecil menolak untuk menyusu Bunda. Namun, tenang saja ya Bun, ada solusi terbaik untuk masalah ini. Temukan tipsnya di artikel ini yuk: Cara Mengatasi Bayi yang Tidak Mau Menyusu.

  • Si Kecil mengalami bingung puting

Keadaan bingung puting terjadi ketika Si Kecil kesulitan beralih dari botol ke payudara. Beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk menghindari bingung puting antara lain:

  • Tunggu hingga Si Kecil berusia minimal empat minggu sebelum memperkenalkan dot atau botol.

  • Jika Si Kecil membutuhkan nutrisi tambahan dari susu formula, Bunda bisa menggunakan sendok, feeding cup, atau suntikan steril yang sudah dilepas jarumnya.

  • Lakukan kontak kulit ke kulit ketika menyusui. Biasanya sejak hari pertama dilahirkan, Si Kecil akan diinisiasi untuk kontak langsung dengan Bunda. Tujuannya agar Si Kecil bisa mencari puting Bunda untuk menyusu dan menghindari terjadinya bingung puting.

  • bertujuan agar Si Kecil bisa

  • Berikan ASI sebelum Si Kecil lapar untuk menghindari Si Kecil rewel.

  • Bunda bisa mencoba menggunakan dot dengan aliran lambat sehingga terbiasa dengan aliran ASI.

  • Si Kecil kenyang lebih lama

ASI dan susu formula sama-sama mengandung karbohidrat, lemak, protein dan mineral yang dibutuhkan Si Kecil untuk tumbuh kembangnya. Walau begitu, ASI dan susu formula memiliki komponen yang berbeda pada zat pembentuk nutrisinya.

Protein dalam susu berperan dalam menghasilkan rasa kenyang. Pada ASI, komponen utama pembentuk proteinnya terdiri dari whey. Whey mudah diserap oleh usus Si Kecil yang masih berkembang dan menyediakan faktor nutrisi penting yang berkontribusi terhadap kesehatan usus secara keseluruhan. Whey juga mengandung faktor pemicu tidur yang mendorong Si Kecil untuk tidur lebih pulas. Namun, karena ASI sangat mudah dicerna, Si Kecil lebih sering terbangun untuk menyusu kembali.

Perlu diingat ya Bun, saat menyusui pastikan untuk memberikan ASI atau susu formula dalam jumlah yang cukup karena jika berlebihan dapat memicu Si Kecil gumoh. Selain itu, pastikan untuk membuatnya bersendawa setiap kali selesai menyusu. Informasi lengkap terkait hal ini, yuk Bun baca: Penyebab Bayi Gumoh dan Cara Efektif Mengatasinya.

Sementara protein dalam susu formula terutama terdiri dari kasein yang lebih sulit dicerna Si Kecil, sehingga membuat ia kenyang lebih lama. Namun, susu formula dapat meningkatkan risiko respons pencernaan yang dapat memicu kembung apabila diberikan tidak sesuai dengan takaran penyajian dalam kemasan.

Kadang-kadang, beberapa anak juga lebih sering mengalami mencret setelah mereka mulai minum susu pertumbuhan. Nah, mengapa bisa terjadi mencret ini? Yuk, lihat penyebabnya di sini: Penyebab Si Kecil Diare Setelah Minum Susu

Cara Menyelingi ASI dengan Susu Formula

Mengombinasikan ASI dan susu formula dalam pola makan bayi memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang tepat, Bunda. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Bunda menyelingi ASI dan susu formula secara efektif.

Konsultasikan dengan Ahli Kesehatan

Sebelum memutuskan untuk menyelingi ASI dan susu formula, penting bagi Bunda untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau konselor laktasi. Mereka dapat memberikan saran yang tepat berdasarkan kebutuhan khusus bayi dan membantu Bunda membuat rencana yang sesuai.

Mengetahui Kebutuhan Bayi

Perhatikan kebutuhan gizi dan pertumbuhan bayi. Beberapa alasan mengapa Bunda mungkin perlu menyelisihi ASI dengan susu formula termasuk kurangnya produksi ASI, kebutuhan gizi yang lebih tinggi, atau keadaan medis tertentu. Dengan memahami kebutuhan bayi, Bunda dapat menyesuaikan proporsi dan jadwal pemberian ASI dan susu formula.

Pemilihan Susu Formula yang Sesuai

Pilih susu formula yang sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. Ada berbagai jenis susu formula yang tersedia, seperti susu formula untuk bayi baru lahir, susu formula lanjutan, atau susu formula khusus. Pilihlah yang terbaik sesuai dengan rekomendasi dokter anak dan sumber informasi yang terpercaya.

Menerapkan Pemberian Secara Bertahap

Beralih dari pemberian ASI eksklusif ke kombinasi ASI dan susu formula dapat dilakukan secara bertahap. Mulailah dengan memberikan susu formula dalam jumlah kecil dan secara perlahan tambahkan proporsi susu formula dalam setiap pemberian. Hal ini membantu bayi dan ibu beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Pantau Reaksi Bayi

Perhatikan reaksi bayi terhadap kombinasi ASI dan susu formula. Amati perubahan dalam pola makan, kesehatan umum, dan kenyamanan bayi. Jika ada kekhawatiran atau gejala tidak biasa, segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Nah, setelah membaca artikel ini Bunda bisa memahami bahwa tidak apa-apa menyelingi pemberian ASI dengan susu formula. Hal ini disebabkan terdapat beberapa kondisi yang tidak bisa dihindarkan, sehingga Bunda perlu mengkombinasikan ASI dengan susu formula. Walau begitu, pastikan Bunda memilih susu formula dengan kandungan nutrisi yang tepat. Jika Si Kecil tidak cocok minum susu sapi, susu soya dapat menjadi alternatif untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil.

Sekarang Bunda pasti bertanya-tanya, berapa lama sih jarak waktu minum ASI dan susu formula? Simak lebih lanjut di sini yuk: Jarak pemberian ASI dan susu formula yang Bunda wajib tahu.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu