Bunda, apakah pernah merasa khawatir ketika Si Kecil mengalami gumoh? Gumoh, atau kondisi dimana bayi mengeluarkan susu yang baru saja ditelannya, adalah fenomena yang sangat umum terjadi pada bayi, terutama mereka yang berusia di bawah satu tahun. Meski umumnya tidak perlu dicemaskan, dalam beberapa kasus gumoh bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Penyebab Bayi Gumoh
Gumoh pada bayi terjadi karena susu yang sudah ditelan kembali naik ke kerongkongan. Hal ini disebabkan karena otot bagian kerongkongan dan lambung pada saluran pencernaan bayi masih lemah dan belum sempurna.
Selain itu, ukuran lambung bayi yang baru sebesar kelereng hanya mampu menampung kapasitas sebesar 60 hingga 90ml. Ini merupakan penyebab utama bayi menjadi gumoh, terutama saat Si Kecil baru berusia di bawah satu tahun.
Perlu Bunda ketahui, gumoh dan muntah adalah dua hal yang berbeda. Muntah terjadi ketika ada dorongan dan kontraksi yang kuat dari otot perut untuk mengeluarkan isi lambung.
Sementara gumoh, cairan akan mengalir dengan mudah tanpa adanya tekanan dari perut Si Kecil. Gumoh juga biasanya terjadi bersamaan dengan sendawa, tersedak, batuk, menangis, atau ketika bayi menolak makanan.
Cara Mengatasi Bayi Gumoh
Untuk mengatasi bayi gumoh, ada beberapa strategi yang bisa Bunda coba:
- Posisi kepala bayi lebih tegak ketika menyusui ataupun sesudah menyusui: Ketika memberikan Si Kecil ASI atau makanan padat, selalu posisikan kepalanya agar lebih tegak atau berada lebih tinggi dari tubuhnya. Usai menyusui, pastikan untuk menjaga posisi tegak Si Kecil selama setidaknya 20-30 menit atau lebih untuk membuat makanan atau susu yang baru ia konsumsi tetap berada di dalam lambung.
- Hindari tekanan: Pastikan tidak ada tekanan pada perut bayi setidaknya selama 30 menit setelah makan untuk mencegah gumoh. Pemakaian celana atau popok yang terlalu ketat juga harus dihindari oleh Bunda guna mencegahnya terlalu menekan perut bayi.
- Bantu Si Kecil bersendawa: Setelah menyusui, usahakan untuk membuat Si Kecil bersendawa ya, Bunda. Ini dilakukan agar udara yang terlanjur masuk dapat dikeluarkan.
- Menyusui di tempat tenang: Usahakan untuk mencari tempat yang dan bebas dari gangguan terutama bila Bunda menyusui di luar rumah. Ruangan bising dapat menyebabkan bayi panik ketika menyusui. Bayi yang menyusui dalam keadaan panik cenderung menelan udara bersamaan dengan susu yang masuk. Hal ini bisa menyebabkan gumoh usai menyusui.
- Berikan ASI atau makanan secukupnya: Cara lain yang cukup jitu mencegah gumoh pada Si Kecil adalah dengan memberinya ASI, susu formula, atau makanan dengan porsi sedikit tapi sering. Pastikan untuk membuatnya sendawa setiap habis menyusui atau di sela waktu menyusui.
- Perhatikan ukuran dot: Bila Si Kecil menyusui dengan dot, perhatikan kembali ukuran dot yang digunakan. Dot yang besar akan menyebabkan susu keluar dalam jumlah banyak hingga berpotensi membuat bayi mudah tersedak dan mengalami gumoh.
- Jangan tidur tengkurap: Usai menyusui, jangan langsung menidurkan Si Kecil, Bunda dapat menggendong Si Kecil selama kurang lebih 20-30 menit, sekaligus membuatnya bersendawa. Jika sudah, Bunda bisa menidurkan Si Kecil dalam posisi telentang dengan kepala sedikit lebih tinggi daripada badan dan kakinya.
Dengan memahami dan menerapkan strategi-strategi di atas, Bunda dapat membantu Si Kecil untuk mengurangi frekuensi gumoh. Jika Si Kecil terus mengalami gumoh dalam jumlah banyak atau menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan, segeralah konsultasikan kondisi ini kepada dokter.
Bila Si Kecil juga sering muntah setelah makan, ketahui penyebabnya di sini: Penyebab Muntah Setelah Makan Pada Si Kecil.