Beranda Artikel Alergi Penyebab Muntah Setelah Makan Pada Si Kecil

Penyebab Muntah Setelah Makan Pada Si Kecil

2022/10/20 - 11:05:50am     oleh Morinaga Soya
cek kondisi anak setelah muntah

Meski tak selalu terkait penyakit berbahaya, anak yang mual dan muntah setelah makan wajib Bunda waspadai. Bisa jadi mual dan muntah yang ia alami disebabkan oleh beberapa gangguan seperti alergi makanan, dispepsia fungsional, infeksi dan lain sebagainya. Untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, baca artikel ini sampai habis yuk.

1. Alergi Makanan

Alergi makanan umumnya terjadi pada tahun pertama kehidupan Si Kecil, terutama ketika Bunda baru memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI).

Alergi susu sapi adalah contoh alergi makanan yang dapat menyebabkan mual dan muntah. Gejala ini biasanya muncul beberapa menit setelah Si Kecil minum susu sapi, namun dapat juga muncul baru 2 jam berikutnya.

Ada pula gejala lain yang dapat timbul, misalnya gatal-gatal dan pembengkakan pada bibir. Yuk, lihat gejala selengkapnya atas reaksi alergi makanan ini pada halaman berikut: Reaksi Alergi Makanan pada Si Kecil dan Terapinya

Selain susu sapi, ada juga beberapa makanan lainnya yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada Si Kecil. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ya Bun: Alergi Protein Pada Si Kecil

2. Dispepsia Fungsional

Dispepsia fungsional adalah istilah untuk yang digunakan pada gangguan pencernaan dengan gejala berulang. Para ilmuwan belum menemukan penyebab yang pasti dari penyakit ini. Gejala dari Dispepsia Fungsional antara lain:

  1. Rasa sakit atau terbakar pada perut;
  2. Kembung, bersendawa berlebihan, atau mual setelah makan;
  3. Cepat merasa kenyang;
  4. Gejala lainnya meliputi mual, muntah, kurang nafsu makan, atau penurunan berat badan.

3. Infeksi

Gastroenteritis adalah infeksi usus yang menjadi penyebab umum mual dan muntah pada Si Kecil. Gejala yang ditimbulkan dapat berlangsung selama beberapa hari. Gejala utamanya meliputi: diare yang tiba-tiba, mual dan muntah, serta demam. Si Kecil juga bisa memiliki gejala lain, seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut, tubuh terasa sakit, serta sakit kepala. Pelajari lebih lanjut tentang penyebab, tanda, dan cara mengatasi dehidrasi di artikel berikut, yuk: Kenali dan Pahami Tanda Dehidrasi pada Anak.

4. GERD

GERD adalah penyakit pencernaan yang umum ditemukan pada Si Kecil yang berusia di bawah 2 tahun. GERD merupakan gangguan pencernaan yang terjadi ketika isi perut mengalir kembali ke kerongkongan (refluks) yang menyebabkan muntah pada Si Kecil.

Beberapa gejala yang ditimbulkan pada Si Kecil meliputi:

  1. Tersedak atau mengi (jika isi refluks masuk ke tenggorokan dan paru-paru);
  2. Sendawa atau cegukan;
  3. Ngiler yang berlanjut setelah Si Kecil berusia satu tahun;
  4. Si Kecil sering menangis setelah makan;
  5. Menolak makan atau makan hanya dalam jumlah kecil;
  6. Berat badan yang tidak mencapai kurva.

Obat Alami Untuk Mengatasi Mual dan Muntah pada Anak

Ada beberapa makanan dan obat alami yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah pada Si Kecil. Bunda dapat menjadikan bahan-bahan berikut ini sebagai pertolongan pertama jika gejala mulai muncul.

  • Jahe
  • Peppermint
  • Teh herbal
  • Roti tawar, roti panggang, dan biskuit.
  • Pisang
  • Nasi
  • Kentang

Bahan-bahan tersebut dapat Bunda olah menjadi teh atau minuman lainnya, seperti jahe, peppermint, dan pisang. Sedangkan memberikan nasi atau kentang dapat membantu membuat perut lebih nyaman dan memenuhi kebutuhan kalori Si Kecil saat ia mengalami mual dan muntah. Namun bagaimana jika Si Kecil tidak mau makan nasi? Simak cara mengatasinya di sini, yuk: Penyebab Anak Tidak Nafsu Makan Nasi dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Mual

Setelah mengetahui penyebab Si Kecil mengalami mual muntah setelah makan, selanjutnya Bunda perlu mencari tahu cara mengatasinya. Tentu penanganannya harus disesuaikan dengan penyebabnya seperti alergi makanan, dispepsia fungsional, infeksi, atau GERD. Agar lebih jelas, baca ulasan berikut ini ya.

1. Alergi Makanan

Ketika Si Kecil mual dan muntah akibat alergi makanan, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghindari makanan yang dapat memicu reaksi alergi. Jika Si Kecil memiliki alergi susu sapi, Bunda dapat melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan susu soya. Tahukah Bunda, susu soya merupakan alternatif pertama yang seringkali dipilih sebagai pengganti susu sapi. Sebab nutrisinya hampir setara dengan susu sapi serta memiliki berbagai manfaat bagi Si Kecil. Untuk mengetahui apa saja manfaatnya, baca artikel berikut ya: Manfaat Susu Soya Untuk Si Kecil

2. Dispepsia Fungsional

Beberapa cara untuk mengatasi Dispepsia Fungsional antara lain:

  1. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan frekuensi lebih sering;
  2. Tidak memberikan makanan yang dapat memicu gejala, seperti makanan berlemak, makanan pedas, dan minuman karbonasi.
  3. Mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya.

3. Infeksi

Beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk meringankan gejala infeksi pada Si Kecil antara lain:

  1. Memberikan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi;
  2. Istirahat yang cukup;
  3. Mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil dan sering.

4. GERD

Beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi GERD pada Si Kecil antara lain:

  1. Membatasi makanan yang digoreng dan berlemak.
  2. Memberikan makanan dalam jumlah kecil, tetapi sering.
  3. Jadwalkan makan malam lebih awal, yaitu 3 jam sebelum tidur.

Coba juga berikan nasi ya, Bunda, terutama nasi dari beras merah. Karena nasi merah ini merupakan sumber serat yang dapat menyerap asam lambung. Asam lambung inilah yang menyebabkan GERD pada Si Kecil. Apabila Si Kecil tidak mau makan nasi, yuk atasi dengan cara ini: Penyebab dan Cara Mengatasi Tidak Nafsu Makan Nasi

Bunda kini sudah mengerti ya, salah satu penyebab mual dan muntah yang sering dialami oleh Si Kecil ialah alergi makanan. Selain mual muntah, biasanya Si Kecil juga mengalami kolik. Apa itu kolik? Cari tahu tentang Faktor Penyebab Kolik pada Bayi dan Cara Mengatasinya, yuk.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu