Ketika baru lahir, Si Kecil cenderung memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan terhadap masalah kulit. Nyatanya, menurut Academy of Family Physicians (AAFP) menjelaskan bahwa gangguan kulit adalah salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh bayi dengan jumlah kasus mencapai 70% dari keseluruhan kasus yang dilaporkan. Hal ini tentunya menjadi sumber kekhawatiran bagi orangtua.
Salah satu masalah kulit pada bayi yang rentan dialami adalah alergi atopik atau dermatitis atopik. Alergi atopik ini juga dikenal dengan nama eksim. Kondisi ini merupakan radang kulit berulang yang disertai dengan rasa gatal. Selain itu, akan muncul bintil-bintil kemerahan pada permukaan kulit Si Kecil, yang bila berlangsung lama, akan membuat kulit menjadi bersisik, luka-luka, atau menebal, dan menjadi kehitaman.
Penyebab Alergi Atopik Pada Bayi
Seperti dilansir dari klikdokter, Penyebab utama dermatitis atopik terhadap Si Kecil masih belum dapat diprediksi secara pasti. Menurutnya, kondisi kulit ini bisa jadi disebabkan karena adanya faktor keturunan yang sulit disembuhkan. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena kondisi ini akan berkurang dan berangsur membaik ketika anak berusia sekitar 5 tahun.
Walau belum bisa diketahui secara akurat penyebabnya, namun kasus eksim akan lebih rentan terjadi kepada Si Kecil terutam saat masih bayi bila Bunda dan Ayah memiliki riwayat keluarga yang mengidap eksim, alergi, atau asma. Selain faktor keturunan, ada beberapa hal yang dapat memicu munculnya alergi atopik ini, antara lain:
- Si Kecil terkena eksim yang dipicu oleh iritasi karena penggunaan produk yang tidak cocok
- Menggunakan pakaian dari bahan yang tidak nyaman dan dapat menimbulkan iritasi, seperti baju dari bahan wol atau sintetis
- Pakaian yang digunakan tidak dapat menyerap keringat
- Mengidap alergi makanan, suhu dingin, udara kering, bulu hewan, dan serbuk sari
- Si Kecil mengidap terpapar suhu air atau udara yang terlalu dingin atau panas
- Mengeluarkan keringat berlebih
- Menggaruk kulit dengan keras sehingga menyebabkan luka dan infeksi
- Stress
Ciri-ciri Dermatitis Atopik Pada Bayi
Gejala eksim pada bayi umumnya akan muncul pertama kali saat menginjak usia 2 - 3 bulan dan gejalanya dapat terlihat serta dikenali dengan mudah. Setiap penderita seringnya akan merasakan gejala yang berbeda. Pada bayi atau balita, gejalanya bisa berupa kulit bersisik, memerah, dan berkerak di area pipi, kulit kepala, tangan, dan kaki.
Sedangkan pada anak-anak berusia di atas 5 tahun hingga orang dewasa, gejalanya adalah munculnya ruam merah dan gatal parah di area lipatan siku, lutut, belakang leher, pergelangan tangan, kaki, hingga lipatan paha dan bokong. Di samping itu, ada juga beberapa gejala lain yang dapat dialami oleh Si Kecil ketika mengidap kondisi ini, diantaranya:
- Ruam yang melepuh dan mengeluarkan cairan
- Kulit di sekitar mata dan area yang mengalami dermatitis atopik cenderung berubah menjadi lebih gelap
- Kulit terlihat kering dan bersisik
- Kulit di pergelangan tangan atau area bawah mata menebal dan mengerut
- Kulit pecah-pecah, terkelupas, dan kadang berdarah
- Sensasi gatal, terutama di malam hari
Penanganan Alergi Atopik pada Si Kecil
Belum ada penelitian atau obat yang ditemukan untuk menyembuhkan dermatitis atopik. Tapi beberapa tindakan perawatan dapat dilakukan untuk meringankan hingga menghilangkan sensasi tidak nyaman yang ditimbulkan atau meminimalisasi frekuensi kambuhnya kondisi ini.
Maka dari itu, penting sekali bagi Bunda untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor yang menyebabkan alergi atopik pada Si Kecil supaya dapat meminimalisasi kontak dengan bahan iritan atau faktor pencetus. Selain itu, akan lebih mudah bagi Bunda untuk mengatasi rasa gatal yang dialami oleh Si Kecil, atau efek lain yang mengikuti seperti kulit kering, reaksi peradangan, ataupun kemungkinan adanya infeksi. Adapun beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menangani ini adalah:
-
Menggunakan Produk Sabun Mandi yang Tepat
Karena kulitnya tergolong sensitif, maka sebaiknya Bunda menggunakan sabun bayi yang dapat digunakan atau dikhususkan bagi Si Kecil yang menderita dermatitis atopik. Pastikan sabun yang digunakan mengandung pelembab untuk mengatasi kulit kering Si Kecil. Pastikan untuk menghindari sabun yang mengandung pewarna dan pewangi karena bisa menimbulkan iritasi. Hindari juga penggunaan sabun antiseptik karena bisa membuat kulit Si Kecil semakin kering dan semakin gatal.
-
Memberi Kompresan Hangat Pada Kulit
Saat gejala alergi mulai kambuh, cobalah kompres area yang mengalami reaksi alergi dengan handuk atau kain lembut yang sudah direndam dengan air hangat. Selain mengompres, Bunda juga bisa memandikan Si Kecil dengan air hangat untuk meredakan gatal yang dirasakannya.
-
Menggunakan Pakaian yang Menyerap Keringat
Pemicu utama gatal dan ruam pada penderita dermatitis atopik umumnya adalah kulit yang lembab lantaran mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat. Oleh karenanya bila Si Kecil menderita alergi atopik, pastikan Bunda memakaikan pakaian berbahan lembut, sejuk, dan dapat menyerap keringat. Misalnya saja pakaian dari bahan katun.
-
Menggunakan Pelembab Khusus
Untuk mengatasi gejala alergi atopik, umumnya akan diperlukan obat atau krim khusus yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dan meredakan rasa gatal. Bila gejala yang dialami Si Kecil cukup parah, dan penanggulangan yang dilakukan oleh Bunda secara mandiri tidak cukup, Bunda disarankan untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter dan menggunakan krim atau pelembab hanya dengan anjuran dokter dan digunakan sesuai dengan cara pakai yang disarankan.
-
Hindari Menggaruk
Dermatitis atopik bisa muncul dan kambuh kapan saja. Tingkat keparahan juga akan bervariasi. Dengan mengetahui pemicunya dan cara merawat kulit dengan benar, diharapkan tingkat kekambuhan dan keparahannya terhadap Si Kecil dapat berkurang. Perlu ketelatenan dan kesabaran ekstra bagi Bunda bila Si Kecil kambuh. Pastikan untuk selalu menghindarkan Si Kecil dari menggaruk area yang teriritasi agar tidak terjadi infeksi atau menimbulkan luka di kulit.
Bukan hanya tidak nyaman, namun reaksi alergi atopik ini pasti akan membuat Si Kecil menjadi lebih rewel dan susah tidur lantaran rasa gatal yang ia rasakan. Selain langkah penanganan, ada pula langkah pencegahan yang bisa Bunda lakukan untuk menghindari kambuhnya alergi ini, antara lain:
-
Hindari Faktor Pemicu
Ketahui terlebih dahulu dengan pasti faktor pemicu apa saja yang dapat memicu reaksi alergi pada Si Kecil. Hindari hal-hal yang dapat memperburuk reaksi kulit, termasuk keringat, stress, obesitas, sabun, deterjen, debu, serbuk sari, atau makanan tertentu yang menjadi pemicu alergi. Bunda perlu mengurangi kontak antara Si Kecil terhadap sumber alergen dan meminimalisasi ekspos terhadap pemicu tersebut.
-
Durasi Mandi yang Tepat
Mandikan Si Kecil dua kali sehari dengan air hangat. Pastikan durasi mandi tidak terlalu lama, cukup 5-10 menit saja. Pasalnya, mandi terlalu lama dapat membuat kulit menjadi kering.
-
Mengeringkan Tubuh Dengan Benar
Gunakan handuk berbahan lembut saat Bunda mengeringkan tubuh Si Kecil usai mandi. Usahakan untuk tidak menggosokkan handuk, cukup tepuk-tepukkan secara lembut handuk ke kulit Si Kecil.
Selain hal di atas, bila Si Kecil telah menginjak usia 6 bulan dan bisa mulai mengonsumsi MPASI, ada beberapa makanan yang bisa Bunda berikan untuk Si Kecil yang disinyalir dapat membantu meringankan gejala atau kambuhnya alergi atopik ini.
-
Alpukat
Buah serbaguna yang memiliki citarasa gurih ini nyatanya kaya akan manfaat dan nutrisi. Alpukat memiliki sejumlah nutrisi penting seperti potassium, vitamin E, dan lecithin. Mengonsumsi buah alpukat dipercaya dapat melembabkan dan memelihara kesehatan kulit Si Kecil. Terutama bila Si Kecil menderita alergi atopik. Keberadaan antioksidan dan vitamin di dalamnya bisa membantu menjaga integritas struktural sel kulit dan mengatasi eksim secara bertahap.
-
Kacang Kenari
Kacang kenari disinyalir mampu membantu merawat kulit dan melawan kerusakan yang diakibatkan oleh dermatitis atopik. Bunda bisa memberikan kacang kenari sebagai camilan bagi Si Kecil sebagai salah satu langkah mencegah kambuhnya alergi ini. Kacang kenari mengandung omega 3, magnesium, fosfor, dan vitamin B6 yang bisa melindungi dan membuat kulit Si Kecil tampak sehat dan terjaga.
-
Ikan yang Mengandung Omega 3
Ternyata, omega 3 dapat membantu mengatasi penyakit eksim pada Si Kecil loh Bunda. Salah satu makanan yang tinggi akan omega 3 adalah salmo, tuna, makarel, dan sarden. Kandungan omega 3 ini memiliki manfaat membantu meredakan inflamasi sehingga menghilangkan peradangan lebih cepat. Makanan yang kaya akan omega 3 akan membantu regenerasi kulit dan bisa mencegah alergi atopik terhadap Si Kecil.
-
Yoghurt
Mengonsumsi makanan tinggi prebiotik seperti yoghurt dan tempe disinyalir dapat membantu mengatasi masalah kulit pada Si Kecil. Hal ini dikarenakan kandungan protein dan bakteri Lactobacillus yang dapat membantu tubuh agar tidak bereaksi berlebihan terhadap alergen. Ini sebabnya yoghurt termasuk makanan yang baik untuk penderita dermatitis pada Si Kecil. Namun yogurt bukan satu-satunya sumber prebiotik ya Bun. Masih banyak lagi makanan lainnya yang kaya akan kandungan probiotiknya seperti yang diulas dalam artikel berikut: Makanan yang Mengandung Prebiotik dan Manfaatnya
-
Buah atau Sayuran Berwarna
Kulit yang sehat bergantung pada kekebalan yang baik. Menurut Medical News Today, makanan yang tinggi akan antioksidan ataupun flavonoid (senyawa serupa antioksidan) yang sering terkandung dalam buah ataupun sayuran berwarna bisa membantu tubuh memerangi peradangan pada kulit. Beberapa contoh buah dan sayuran berwarna yaitu apel, brokoli, ceri, bayam, dan kangkung. Mengonsumsi buah ceri yang penuh dengan anthocyanin dan antioksidan dapat membantu mematikan enzim yang menyebabkan peradangan pada jaringan.
Di samping makanan di atas, pastikan Bunda selalu memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh Si Kecil guna menunjang tumbuh kembang dengan memberikan tambahan susu formula Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus untuk bantu mengoptimalkan fungsi otak Si Kecil berkat kandungan AA, DHA, Omega 3&6. Kemudian ada juga kandungan probiotik Triple Bifidus, prebiotik FOS untuk proteksi ganda untuk pertahanan tubuh, dilengkapi juga dengan kalsium, 14 vitamin, dan 9 mineral untuk tumbuh kembang yang makin optimal. Karena memiliki basis soya, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus cocok dikonsumsi Si Kecil yang memiliki alergi susu sapi.
Selain itu, Bunda dapat mengecek terlebih dahulu secara gratis di health tools cek alergi Morinaga Soya di Tes Alergi Morinaga Soya untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan resiko alergi Si Kecil sebelum memutuskan langkah penanganan selanjutnya bagi Si Kecil. Bila kondisi Si Kecil tidak nampak membaik, segera bawa dan periksakan Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.