Refleks pada bayi adalah gerakan yang dilakukan secara spontan dan alami oleh Si Kecil sebagai respon terhadap rangsangan atau stimulasi yang ia dapatkan. Gerakan ini juga disebut reflek primitif dan muncul sejak Si Kecil baru lahir. Hal ini menunjukkan bahwa sistem saraf dan otak bayi berjalan dengan baik, sehingga perkembangan kognitif bayi dapat dikatakan berkembang. Salah satu contohnya yaitu gerakan menggenggam jari Bunda ketika Bunda meletakkan jari di tangannya.
Nah untuk mengetahui apa saja gerak refleks lainnya yang seringkali dialami oleh Si Kecil, baca ulasan berikut sampai habis yuk Bun.
Macam-Macam Refleks pada Bayi Baru Lahir
Dikutip dari Stanford Children’s Health, beberapa gerakan reflek bahkan hanya dapat dilihat pada waktu tertentu. Misalnya, ketika Bunda meletakkan jari ke mulut Si Kecil, secara tiba-tiba ia akan melakukan gerakan mengisap. Atau ketika ada cahaya terang, maka Si Kecil otomatis akan menutup mata secara rapat. Berikut merupakan macam-macam refleks pada bayi baru lahir yang perlu Bunda ketahui
Refleks Gerakan Mencari (Root Reflex)
Reflek ini terjadi pada Si Kecil saat ia merasa ada sudut tubuhnya yang dibelai atau disentuh. Si Kecil akan memutar kepalanya dan membuka mulutnya untuk mengikuti dan mencari arah datangnya sentuhan tersebut berasal. Rooting Reflex juga terjadi saat sudut mulut Si Kecil disentuh.
Reflek ini akan membantu Si Kecil menemukan payudara atau botol untuk membantunya menyusu pada Bunda. Ketika mendapat rangsangan di sudut mulut, Si Kecil akan otomatis memutar kepalanya, membuka mulut, dan siap menghisap mengikuti arah rangsangan tersebut.
Reflek Menghisap (Sucking Reflex)
Healthy Children menjabarkan bahwa root reflex membantu Si Kecil menjadi siap menghisap pada puting dengan tepat. Maka, saat atap mulut Si Kecil sudah disentuh, Si Kecil akan mulai menghisap. Reflek ini disebut juga dengan reflek menghisap.
Reflek menghisap ini sebenarnya telah dilakukan Si Kecil untuk bertahan hidup bahkan sebelum ia lahir. Misalnya saja, saat Bunda menjalani tes ultrasonografi selama masa kehamilan, Bunda mungkin akan melihat Si Kecil yang sedang menghisap jempolnya. Sehingga, setelah ia lahir, ketika puting susu diletakkan di mulut Si Kecil, secara otomatis ia akan segera mulai menyusu.
Mengkoordinasi gerakan menghisap ritmis ini dengan bernapas dan menelan adalah tugas yang relatif rumit untuk Si Kecil yang baru lahir. Jadi meskipun ini adalah tindakan yang tergolong spontan dan refleksif, tidak semua bayi bisa menghisap secara efisien. Namun dengan latihan, refleks menjadi keterampilan yang bisa mereka kelola dengan baik.
Refleks ini sendiri mulai berkembang ketika menginjak minggu ke-32 kehamilan dan sebelum sepenuhnya sempurna hingga sekitar usia 36 minggu. Pada bayi prematur, refleksnya mungkin belum akan berkembang maksimal. Kemampuan menghisapnya mungkin akan lemah dan semakin membaik seiring dengan berjalanya waktu. Bila Si Kecil memiliki masalah perihal refleks ini, maka baiknya Bunda segera mengkonsultasikannya ke dokter.
Refleks Moro
Refleks Moro seringkali disebut sebagai refleks kejut karena biasanya terjadi saat Si Kecil terkejut oleh suara atau gerakan. Saat menanggapi suara, biasanya Si Kecil akan menarik kepalanya ke belakang, kemudian menendangkan kakinya yang dibarengi dengan mengangkat kedua tangannya, dan bersamaan dengan ini Si Kecil biasanya akan menangis.
Nah tangisan Si Kecil ini sendiri bisa mengejutkannya dan memicu refleks moro. Refleks ini berlangsung sekitar 5-6 bulan. Refleks ini akan memuncak selama bulan pertama dan berangsur menghilang setelah berusia dua bulan. Menurut International Journal of Pediatrics, tidak adanya refleks moro selama periode neonatal pada Si Kecil mungkin merupakan berbagai kondisi yang mungkin patut dikhawatirkan.
Refleks Leher Tonik (Tonic Neck Reflex)
Salah satu respon otomatis pada Si Kecil adalah refleks leher tonik atau dikenal sebagai postur pagar. Bunda mungkin bisa memperhatikan bahwa ketika Si Kecil menoleh ke satu sisi, lengannya di sisi itu akan berbentuk lurus, lalu lengan yang berlawanan akan ditekuk seolah-olah ia dipagari.
Respon halus ini tidak akan terjadi saat Si Kecil menangis, sehingga jangan heran bila terkadang Bunda tidak dapat melihat refleks ini. Refleks tonik diketahui akan menghilang berangsur saat Si Kecil menginjak usia lima hingga tujuh bulan.
Reflek Menggenggam (Grasp Reflex)
Refleks pada Si Kecil selanjutnya adalah refleks menggenggam. Jika Bunda mengelus permukaan telapak tangan Si Kecil, coba perhatikan, Si Kecil otomatis akan menutup jari-jarinya dan menggenggam jari Bunda. Refleks ini akan berlangsung sampai Si Kecil berusia sekitar 5-6 bulan.
Refleks Mendorong Lidah (Tongue-Thrust Reflex)
Jenis refleks ini muncul ketika lidah bayi menekan ke depan terlalu jauh di dalam mulut, menghasilkan kondisi ortodontik abnormal yang disebut “gigitan terbuka”. Refleks ini mencegah Si Kecil tersedak benda asing dan akan hilang dengan sendirinya pada usia 4-6 bulan.
Inilah salah satu alasan mengapa biasanya memperkenalkan Si Kecil makanan padat atau MPASI direkomendasikan di usia tersebut kecuali bila Si Kecil memiliki kondisi GERD (gastroesophageal reflux disease) yang sebenarnya cukup langka pada bayi. Jika terjadi, dokter mungkin akan merekomendasikan susu formula yang sedikit lebih kental dan memberikan sereal beras menggunakan botol susu. Pelajari lebih lanjut tentang MPASI dalam konten berikut yuk: Panduan Memberikan MPASI pada Si Kecil
Refleks Babinski
Saat telapak kaki Si Kecil ketika masih bayi dielus dengan kuat, jempol kakinya akan tertekuk ke belakang dan bagian atas kaki serta jari-jari kaki yang lainnya terangkat. Refleks ini umumnya menjadi terhambat dari bulan keenam sampai kesembilan setelah kelahiran. Ini merupakan refleks normal yang dapat berlangsung hingga Si Kecil berusia 2 tahun.
Refleks Melangkah (Stepping Reflex)
Refleks ini juga disebut dengan refleks berjalan atau menari karena Si Kecil tampak melangkah atau menari saat ditopang dalam posisi berdiri dengan kaki yang menyentuh permukaan padat seperti tanah atau lantai.
Refleks Parachute
Refleks ini terjadi ketika Si Kecil dipegang secara tegak dan tubuhnya diputar cepat untuk menghadap ke depan (seperti saat jatuh). Si Kecil otomatis akan mengulurkan tangannya ke depan seolah-olah akan jatuh. Dan umumnya, refleks ini muncul bahkan sebelum Si Kecil bisa berjalan.
Refleks Galant
Refleks ini terjadi pada Si Kecil ketika Bunda menempatkan Si Kecil di perut atau dengan ringan menopangnya di bawah perut dengan tangan. Lalu, ketika Bunda menggunakan kuku atau jari membelai punggung Si Kecil terutama di sepanjang tulang belakang neonatus dari kepala hingga bokong, maka badan Si Kecil akan melengkung ke arah sisi yang terstimulasi. Refleks ini dapat terjadi kapan saja antara bulan pertama dan ketiga
Refleks Merangkak
Refleks merangkak dan tengkurap dapat distimulasi dengan menempatkan Si Kecil menghadap ke bawah pada permukaan yang rata. Si Kecil akan mencoba merangkak ke depan menggunakan lengan dan kaki. Refleks ini akan terjadi hingga Si Kecil berusia tiga hingga 4 bulan.
Refleks Mata Boneka
Refleks mata merupakan refleks pada Si Kecil yang baru lahir dan dapat terjadi dengan posisi telentang pada Si Kecil. Si Kecil akan perlahan-lahan memutar kepala ke kedua sisi dan matanya akan tetap diam. Refleks ini umumnya akan menghilang saat Si Kecil menginjak usia tiga hingga empat bulan.
Nah, ini dia Bunda 12 reflek yang seharusnya dimiliki oleh bayi yang baru lahir. Kebanyakan refleks tersebut hanya akan bertahan beberapa bulan pertama kehidupannya. Namun, ada beberapa refleks yang ternyata bisa dimiliki Si Kecil yang mampu bertahan hingga ia dewasa, antara lain:
-
Refleks berkedip, mengedipkan mata saat ada objek di sekitar mata atau ketika ada cahaya terang yang tiba-tiba muncul
-
Refleks batuk: batuk saat jalan napas distimulasi
-
Refleks gag: tersedak ketika tenggorokan atau bagian belakang mulut terstimulasi
-
Refleks bersin: bersin saat hidung mulai tersumbat
-
Refleks menguap: menguap ketika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen
Keseluruh refleks Si Kecil yang telah dipaparkan adalah respon alami Si Kecil semenjak ia dilahirkan. Dengan memperhatikan refleks ini pada Si Kecil, Bunda bisa memperhatikan tumbuh kembangnya. Bila Bunda merasa Si Kecil tidak menunjukan refleks yang seharusnya ia miliki atau tidak muncul respon yang normal di beberapa bulan masa kehidupannya, mungkin saja ada kelainan pada sistem sarafnya. Jika Bunda menemukan kejanggalan ini, segera konsultasikan kepada dokter agar kondisi kesehatan Si Kecil bisa diperiksa dengan lebih seksama.
Selain mengetahui berbagai refleks bayi baru lahir, cari tahu juga cara merawat tali pusat bayi yang baru lahir. Sebab perawatannya tidak boleh sembarangan. Baca selengkapnya di sini yuk: Merawat Tali Pusat Si Kecil yang Baru Lahir