Beranda Artikel 0-12 Bulan Gerak Refleks Alami Bayi yang Tunjukkan Perkembangan Sehat

Gerak Refleks Alami Bayi yang Tunjukkan Perkembangan Sehat

2023/07/29 - 12:48:59pm     oleh Morinaga Soya
Reflek pada bayi

Gerak refleks pada bayi adalah respons alami yang dilakukan bayi terhadap rangsangan atau stimulasi yang diterimanya. Refleks ini sangat penting karena menunjukkan bahwa sistem saraf dan otak bayi berfungsi dengan baik, serta berperan dalam mendukung tumbuh kembang mereka.

Beberapa gerak refleks yang umum terjadi pada bayi baru lahir termasuk refleks Moro, rooting, menghisap, menggenggam, dan Babinski. Melalui refleks ini, bayi mulai mengembangkan keterampilan motorik dasar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Hal ini juga membantu bayi dalam proses makan, menjaga keseimbangan tubuh, dan mengkoordinasikan gerakan tubuh mereka.

Gerakan Mencari (Root Reflex)

Root reflex adalah refleks alami yang terjadi ketika bayi merasakan sentuhan di pipi atau sudut mulutnya. Begitu merasakan sentuhan, bayi akan memutar kepala dan membuka mulutnya untuk mencari sumber sentuhan tersebut. Refleks ini sangat penting dalam proses menyusui, karena membantu bayi menemukan puting susu ibu atau botol susu.

Gerakan ini menunjukkan bahwa bayi mulai mengembangkan kemampuan sensorik dan motorik dasar. Root reflex berfungsi sebagai penanda bahwa bayi sedang belajar mengkoordinasikan indera penglihatan dan peraba mereka untuk mencari makanan. Proses ini juga membantu bayi untuk memulai pembelajaran mereka mengenai rasa dan tekstur makanan.

Pada usia tertentu, root reflex akan menghilang saat bayi mulai belajar untuk makan dengan cara yang lebih terstruktur. Hal ini menandakan bahwa bayi semakin mahir dalam mengendalikan gerakan tubuhnya dan semakin siap untuk menerima makanan padat.

Menghisap (Sucking Reflex)

Sucking reflex terjadi saat mulut bayi disentuh. Begitu mulutnya terkontak, bayi akan mulai menghisap, yang sangat penting dalam proses menyusu. Refleks ini sudah ada sebelum bayi lahir dan terus berkembang setelah kelahiran. Menghisap adalah keterampilan dasar yang diperlukan bayi untuk mendapatkan ASI atau susu formula.

Refleks ini memberikan indikasi bahwa bayi siap untuk menyusu dan bahwa otot mulut dan lidahnya berfungsi dengan baik. Sucking reflex membantu bayi mendapatkan asupan nutrisi yang mereka perlukan untuk tumbuh dan berkembang. Refleks ini juga memberi bayi rasa nyaman dan keamanan yang mereka perlukan selama periode pertama kehidupan mereka.

Seiring berjalannya waktu, refleks ini akan semakin berkurang saat bayi berkembang dan mulai makan makanan padat. Namun, menghisap tetap menjadi keterampilan dasar yang penting hingga bayi mencapai tahap selanjutnya dalam perkembangan makan mereka.

Moro Reflex (Refleks Kejut)

Moro reflex adalah salah satu refleks yang paling mencolok pada bayi baru lahir. Refleks ini terjadi ketika bayi terkejut oleh suara keras atau gerakan tiba-tiba. Sebagai respon, bayi akan menarik kepala dan tubuhnya ke belakang, menendangkan kakinya, dan sering kali menangis. Reaksi ini adalah mekanisme bertahan hidup alami yang dimiliki bayi.

Refleks kejut ini sangat penting karena membantu bayi merespons situasi yang mungkin membahayakan mereka, seperti perubahan mendadak atau ketegangan fisik. Moro reflex menunjukkan bahwa sistem saraf pusat bayi berfungsi dengan baik dan bahwa mereka mulai mengembangkan reaksi terhadap stimulasi eksternal.

Biasanya, refleks ini mulai menghilang pada usia 4-6 bulan. Hal ini terjadi karena sistem saraf bayi semakin berkembang, dan mereka mulai memiliki kontrol lebih besar atas tubuh mereka. Namun, pada awalnya, refleks ini penting dalam memberikan perlindungan terhadap rangsangan yang tidak terduga.

Leher Tonik (Tonic Neck Reflex)

Leher tonik reflek terjadi ketika bayi menolehkan kepalanya ke satu sisi. Pada saat itu, lengan bayi di sisi yang sama akan terulur, sementara lengan di sisi berlawanan akan ditekuk. Gerakan ini memberi bayi posisi yang disebut "posisi pejuang," yang membantu mereka mulai belajar tentang keseimbangan tubuh.

Refleks ini sangat berguna untuk membantu bayi mengembangkan koordinasi otot-otot tubuh mereka, terutama pada bagian leher, lengan, dan bahu. Gerakan ini juga mengindikasikan bahwa bayi mulai mengembangkan kontrol atas gerakan tubuhnya, yang penting dalam perkembangan motorik kasar mereka.

Leher tonik biasanya menghilang sekitar usia 6 bulan, ketika bayi mulai lebih mahir dalam mengendalikan tubuhnya dan bergerak secara lebih terkoordinasi. Proses ini juga memudahkan Si Kecil untuk belajar duduk atau merangkak di tahap selanjutnya.

Menggenggam (Grasp Reflex)

Grasp reflex adalah salah satu refleks pertama yang bisa diamati pada bayi. Ketika telapak tangan bayi disentuh, ia akan menutup jari-jarinya dan menggenggam apapun yang menyentuhnya. Refleks ini membantu bayi untuk belajar mengkoordinasikan gerakan tangan dan matanya.

Pada awalnya, refleks menggenggam membantu Si Kecil untuk memulai pengenalan objek di sekitarnya. Hal ini memberi bayi kesempatan untuk belajar merasakan benda, baik itu mainan atau benda lainnya yang ada di sekitar mereka. Grasp reflex juga menjadi dasar bagi perkembangan keterampilan motorik halus, yang sangat penting untuk kegiatan seperti menulis atau menggambar kelak.

Biasanya, grasp reflex akan berkurang seiring bayi mulai bisa mengendalikan tangan mereka dengan lebih baik. Namun, refleks ini merupakan langkah pertama yang menunjukkan bahwa bayi mulai menguasai kontrol atas gerakan fisik mereka.

Mendorong Lidah (Tongue-Thrust Reflex)

Tongue-thrust reflex adalah gerakan di mana bayi mendorong lidah mereka ke depan saat makanan atau benda lainnya masuk ke mulut. Refleks ini sangat penting untuk mencegah bayi tersedak, terutama saat menyusui. Refleks ini membantu bayi mengeluarkan benda yang tidak dapat mereka telan dengan aman.

Refleks ini juga berfungsi sebagai proteksi bagi bayi yang baru lahir, mencegah mereka dari risiko menelan benda asing yang dapat mengganggu pernapasan atau sistem pencernaannya. Biasanya, tongue-thrust reflex akan mulai menghilang pada usia 4-6 bulan, saat bayi siap untuk menerima makanan padat.

Penting bagi Bunda untuk memahami kapan refleks ini mulai menghilang, karena ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan MPASI. Hal ini juga menandakan bahwa bayi siap untuk beralih dari hanya mengkonsumsi ASI atau susu formula ke makanan padat.

Babinski Reflex

Babinski reflex terjadi ketika telapak kaki bayi dielus dengan lembut. Sebagai respon, jari-jari kaki bayi akan terangkat, dan jempol kaki mereka akan tertekuk ke belakang. Refleks ini digunakan oleh dokter untuk memeriksa fungsi neurologis bayi, karena menunjukkan bahwa sistem saraf pusat bayi berfungsi dengan baik.

Babinski reflex membantu dokter dalam menilai perkembangan neurologis bayi, terutama pada tahap awal kehidupan. Biasanya, refleks ini akan menghilang sekitar usia 1 tahun, menandakan bahwa perkembangan sistem saraf bayi semakin matang. Meskipun refleks ini terlihat aneh bagi sebagian orang, itu adalah tanda bahwa tubuh bayi berkembang dengan cara yang sangat alami dan sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Melangkah (Stepping Reflex)

Stepping reflex atau refleks melangkah terjadi ketika bayi ditempatkan dalam posisi berdiri, dengan kaki menyentuh permukaan keras. Bayi akan otomatis mengangkat satu kaki dan menurunkannya ke depan, seolah-olah sedang melangkah atau menari. Meskipun demikian, bayi sebenarnya belum memiliki kemampuan untuk berjalan karena otot dan koordinasi motorik mereka belum sepenuhnya berkembang.

Refleks ini muncul sebagai bagian dari perkembangan motorik kasar bayi. Melangkah adalah salah satu refleks pertama yang menunjukkan bahwa bayi sudah mulai mengembangkan kekuatan otot kaki dan keseimbangan tubuh. Meskipun gerakan ini bersifat refleks, hal ini menunjukkan kesiapan tubuh bayi untuk mulai belajar bergerak lebih aktif.

Seiring waktu, refleks ini akan menghilang, biasanya sekitar usia 2 bulan, dan digantikan dengan kemampuan bayi untuk merangkak atau duduk. Kemampuan untuk melangkah yang sesungguhnya akan berkembang seiring pertumbuhan bayi, dan ini adalah tahap awal menuju kemampuan berjalan.

Parachute Reflex

Parachute reflex terjadi ketika bayi diposisikan tegak dan kemudian diputar cepat ke depan, seolah-olah akan jatuh. Sebagai respons, bayi akan mengulurkan tangan ke depan, mencoba menahan dirinya agar tidak jatuh. Refleks ini muncul untuk melindungi bayi dari potensi cedera akibat jatuh atau kehilangan keseimbangan.

Refleks ini muncul sekitar usia 6-9 bulan, menandakan bahwa bayi mulai mengembangkan kesadaran tubuh dan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh mereka. Parachute reflex adalah tanda penting bahwa bayi mulai dapat merespons situasi dengan cara yang lebih terkoordinasi dan berhati-hati.

Gerakan ini juga menunjukkan kesiapan bayi untuk mulai bergerak secara mandiri. Parachute reflex memberikan indikasi bahwa bayi sudah mulai siap untuk melakukan aktivitas eksplorasi, seperti merangkak, duduk, dan bahkan berdiri. Ini adalah refleks yang sangat penting dalam proses perkembangan fisik bayi, karena menyiapkan mereka untuk lebih aktif dalam lingkungan sekitarnya.

Galant Reflex

Galant reflex terjadi saat punggung bayi disentuh atau dibelai dengan lembut di satu sisi. Sebagai respon, bayi akan melengkungkan tubuhnya ke arah sisi yang disentuh. Gerakan ini sangat berguna untuk membantu bayi mengembangkan kekuatan otot punggung dan keseimbangan tubuh mereka. Galant reflex adalah tanda bahwa bayi mulai belajar merespons rangsangan dengan gerakan tubuh yang lebih terkoordinasi.

Refleks ini berfungsi untuk menstimulasi perkembangan otot punggung dan otot-otot besar lainnya. Gerakan melengkungkan tubuh ini sangat penting karena memperkuat otot inti bayi yang akan digunakan dalam berbagai aktivitas fisik, termasuk merangkak dan duduk. Galant reflex juga berperan dalam mempersiapkan bayi untuk mengontrol gerakan tubuh mereka lebih baik.

Galant reflex biasanya menghilang pada usia sekitar 4-6 bulan saat otot tubuh bayi menjadi lebih kuat dan terkendali. Jika refleks ini berlangsung lebih lama, ada kemungkinan bayi mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik halus atau kasar, yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

Merangkak Reflex

Refleks merangkak terjadi ketika bayi ditempatkan dalam posisi tengkurap pada permukaan rata. Bayi akan secara alami mencoba merangkak maju dengan menggunakan lengan dan kaki mereka. Gerakan ini menandakan bahwa bayi sudah mulai mengembangkan koordinasi gerakan tubuh dan otot-otot besar yang penting untuk merangkak dan bergerak.

Refleks merangkak ini sangat penting dalam perkembangan motorik kasar bayi. Dengan merangkak, bayi mulai belajar bergerak maju dan mengkoordinasikan otot-otot tangan dan kaki mereka. Proses ini memberikan dasar yang kuat untuk aktivitas fisik lainnya, seperti duduk, berdiri, dan berjalan, yang akan datang seiring berjalannya waktu.

Merangkak reflex biasanya muncul pada usia 6-8 bulan dan membantu memperkuat otot inti dan punggung bayi. Ini juga memberikan stimulasi penting untuk perkembangan koordinasi tubuh bayi, yang akan sangat berguna saat mereka belajar berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya.

Mata Boneka

Mata boneka adalah refleks yang terjadi ketika bayi memutar kepala ke satu sisi, namun matanya tetap diam dan tidak bergerak mengikuti arah kepala. Refleks ini dapat terlihat ketika bayi memutar kepala mereka ke kiri atau kanan, tetapi mata mereka tetap diam, seolah-olah mengikuti gerakan kepala secara terpisah.

Refleks mata boneka adalah bagian dari perkembangan koordinasi antara otot leher dan otot mata. Hal ini menunjukkan bahwa bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuhnya secara lebih terkoordinasi. Refleks ini juga membantu bayi belajar mengarahkan pandangan mereka ke objek yang menarik, meskipun tubuh mereka mungkin belum sepenuhnya dapat bergerak dengan sempurna.

Biasanya, refleks mata boneka ini akan menghilang sekitar usia 3-4 bulan. Saat refleks ini hilang, bayi akan mulai mengembangkan kemampuan untuk mengikuti objek yang bergerak dengan matanya, serta belajar menggerakkan kepala dan tubuh mereka dengan cara yang lebih terkoordinasi.

Gerak refleks pada bayi merupakan indikator bahwa sistem saraf dan motorik mereka berkembang dengan baik. Memahami refleks-refleks yang muncul pada Si Kecil membantu Bunda memantau tumbuh kembangnya dengan lebih efektif. Jika Bunda merasa ada refleks yang tidak muncul sesuai dengan waktunya atau melihat adanya kejanggalan dalam perkembangan Si Kecil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Stimulasi yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan motorik bayi yang berhubungan langsung dengan refleks-refleks tersebut. Bunda bisa membaca lebih lanjut mengenai cara stimulasi tumbuh kembang anak agar optimal di sini: Cara Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Agar Optimal.

Referensi:

Stanford Medicine Children’s Health. Newborn Reflexes. Diakses pada 29 April 2025. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=newborn-reflexes-90-P02630.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca