Beranda Artikel 37-72 Bulan Cara Stimulasi Tumbuh Kembang Anak agar Optimal

Cara Stimulasi Tumbuh Kembang Anak agar Optimal

2023/08/14 - 06:40:38pm     oleh Morinaga Soya
Anak Berlajar bersama Bunda

Mendukung tumbuh kembang dilakukan dengan memperhatikan nutrisi, lingkungan dan kegiatan yang dilakukan Si Kecil. Selain itu Bunda juga bisa memberikan stimulasi atau rangsangan untuk memperkenalkan keterampilan baru. Rangsangan ini diberikan berdasarkan usia dan kesiapan Si Kecil. Berikut ini beberapa contoh stimulasi yang bisa Bunda berikan.

Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Berdasarkan Usia

Bayi 0-12 Bulan

Sejak bayi lahir, ketika ia merasakan sentuhan dan mendengarkan suara, maka ia telah mulai memperoleh stimulasi. Tujuan stimulasi pada periode ini ialah merangsang perkembangan indra dan ikatan emosional.

Bunda perlu sering mengajak Si Kecil berbicara, menyanyi dan membaca buku, untuk membangun kosakata yang digunakan dalam komunikasinya kelak. Responlah celotehannya dengan senyuman sebagai bentuk dukungan positif. Ketika rewel maupun menangis, coba pahami, lalu tenangkan dengan kasih sayang.

Ajak anak telungkup atau tummy time sesering mungkin. Permainan sederhana ini akan merangsang perkembangan motorik kasarnya, karena menguatkan otot leher, punggung maupun tangan. Sediakan mainan untuk dipegangnya, dan bersiaplah melihatnya mengeksplorasi mainan tersebut dengan memasukkannya ke mulut. Pastikan mainannya mudah dibersihkan dan aman baginya ya, Bun.

Sediakan juga mainan dengan berbagai tekstur untuk merangsang keterampilan sensorisnya ya. Selain itu sering ajak Si Kecil bertelanjang kaki maupun merangkak di ruang luar yang aman, seperti taman yang beralaskan rumput.

Anak 1 Tahun

Di usia satu tahun, stimulasi yang dilakukan merupakan lanjutan dari periode sebelumnya. Namun bedanya, Si Kecil mulai dapat berinteraksi lebih banyak dibanding sebelumnya.

Agar perkembangan bahasa optimal, ajak ia berbicara tentang objek di sekitarnya menggunakan kalimat sederhana. Bunda juga bisa sediakan gambar-gambar, seperti hewan, sayur-mayur, maupun buah-buahan untuk meningkatkan kosakatanya. Paparkan lebih sering dengan buku cerita anak, lalu jadikan rutinitas membaca sebelum tidur.

Berikan permainan untuk merangsang kognitifnya, seperti menyembunyikan barang di balik kain atau benda lalu biarkan ia mencarinya. Sediakan juga puzzle sederhana untuk diselesaikannya sendiri.

Stimulasi sensori dilakukan dengan membiarkan anak bermain di lingkungan dengan berbagai tekstur, misal bermain pasir atau lumpur. Ajarkan rutinitas sederhana, seperti mencuci tangan sebelum makan atau sikat gigi sebelum tidur, untuk membentuk kemandiriannya.

Anak 2 Tahun

Memasuki usia dua tahun, Si Kecil akan semakin aktif dan ingin mengeksplorasi dunia disekitarnya. Bunda bisa manfaatkan keingintahuannya untuk menyediakan berbagai stimulasi untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Setelah memiliki fondasi bahasa sederhana, ia akan sering mencoba berkomunikasi dengan orang dewasa. Berikan ia waktu ketika ia berbicara maupun saat mencari kata, agar ia merasa lebih percaya diri untuk mengasah kemampuan bicaranya. Tingkatkan kosakata dengan menggunakan kata-kata baru maupun kalimat yang lebih kompleks saat mengobrol dengan Si Kecil.

Berikan kesempatan untuk berlari, melompat maupun melempar, untuk menstimulasi motorik kasarnya. Ajak bermain bola, blok, dan beberapa mainan untuk koordinasi mata dan tangan.

Dalam mendukung perkembangan emosinya, ajarkan untuk mengidentifikasi lalu mengungkapkan emosi dengan kata-kata. Bunda bisa sebutkan beberapa emosi sederhana, seperti marah, sedih, frustasi, senang maupun kecewa sesuai perasaan Si Kecil.

Anak 3 Tahun

Perkembangan bahasa Si Kecil mengalami banyak kemajuan saat usia tiga tahun. Pada usia ini Bunda sudah mulai bisa mengajaknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah sederhana untuk mengembangkan kemandirian.

Ajak anak mengembangkan kreativitas dengan bermain peran, seperti dokter-dokteran atau membuka restoran. Selain itu kenalkan dengan berbagai seni, misal menggambar menggunakan cat air atau bermain gendang kecil. Stimulasi ini baik untuk motorik, koordinasi dan kemampuan visual.

Sediakan mainan untuk mengembangkan imajinasinya, seperti mainan balok konstruksi, transportasi, maupun kostum. Tak hanya itu, permainan memori seperti mencocokkan gambar kartu yang dibalik juga baik untuk kemampuan memorinya.

Anak 4 Tahun

Saat usia empat tahun, Si Kecil mulai nyaman bermain dan menghabiskan waktu bersama temannya. Bunda bisa ajak mengobrol tentang apa yang dilakukan atau dialami saat bermain bersama. Hal ini baik untuk interaksi sosial dan merangsang kemampuan bahasanya.

Kemandiriannya juga mulai berkembang, sehingga ia mulai ingin melakukan banyak hal sendiri. Ajari untuk berpakaian hingga merapikan perlengkapan perginya sendiri. Berikan tanggung jawab sederhana seperti membawa piring ke dapur setelah makan lalu mengelap mejanya.

Mainan seperti tanah liat atau playdough dapat merangsang motorik halus sekaligus kreativitasnya. Motorik kasar dapat dikembangkan dengan olahraga ringan seperti bersepeda, bermain bola atau berenang.

Anak 5-7 Tahun

Sediakan buku cerita yang lebih kompleks tetapi tetap menarik untuk Si Kecil, lalu ajak diskusi mengenai cerita tersebut. Kegiatan ini akan merangsang pemahaman hingga membentuk pemikiran logis.

Jika memungkinkan ajak anak menjelajah alam, seperti berjalan di alam terbuka sambil mengamati flora dan fauna. Ini bisa dilakukan sesederhana pergi ke taman kota hingga merencanakan liburan ke kebun binatang.

Tetap bermain peran bersama Si Kecil, tetapi di usia ini Bunda bisa membuatnya lebih rumit, misalnya terjadi suatu masalah. Berbagai situasi yang dihadapi ini mendorongnya untuk memecahkan masalah.

Itulah beberapa kegiatan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil. Agar stimulasi tersebut optimal, Bunda harus menyeimbangkan dengan nutrisi yang sehat untuk sumber tenaga dan perkembangan otaknya. Keseimbangan ini bisa dipenuhi dengan asupan susu setiap hari. Yuk Bunda kenali peran nutrisi dalam susu bagi tumbuh kembang Si Kecil di artikel ini: 5 Manfaat Minum Susu Bagi Pertumbuhan Si Kecil





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu