Beranda Artikel 37-72 Bulan Kekurangan Vitamin C pada Si Kecil yang Mempunyai Alergi

Kekurangan Vitamin C pada Si Kecil yang Mempunyai Alergi

2024/10/26 - 04:04:43pm     oleh Morinaga Soya
kekurangan vitamin c

Anak dengan riwayat alergi, seperti alergi susu, memiliki tantangan khusus dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang esensial bagi tumbuh kembangnya. Salah satu nutrisi yang sering terabaikan adalah vitamin C. Kekurangan vitamin ini pada anak-anak dengan alergi bisa memperburuk gejala alergi yang sudah ada, seperti kulit yang semakin kering dan meradang, gatal-gatal yang lebih intens, serta meningkatkan risiko infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Untuk memastikan Si Kecil tetap mendapatkan asupan vitamin C yang cukup, Bunda bisa memberikan sayuran kaya vitamin ini seperti brokoli, bayam, dan wortel, serta buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi. Ingin tahu lebih lanjut tentang cara mencegah kekurangan nutrisi tersebut pada Si Kecil yang memiliki alergi? Yuk, baca artikel lengkapnya!

Peran Vitamin C untuk Mengurangi Reaksi Alergi Si Kecil

Tubuh anak yang memiliki alergi merespon zat asing dengan cara yang berbeda. Ketika terpapar alergen (zat yang memicu alergi), tubuh memproduksi histamin secara berlebihan. Histamin inilah yang menyebabkan berbagai gejala, seperti bersin-bersin, batuk, ruam, gatal, diare, atau sembelit, yang membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.

Agar gejala alergi lebih terkontrol, Si Kecil memerlukan asupan vitamin C yang cukup. Vitamin ini berperan sebagai antihistamin alami yang membantu mengurangi produksi histamin dalam tubuh. Dilansir dari Healthline, vitamin C dapat menurunkan kadar histamin, sehingga reaksi alergi bisa lebih ringan dan tidak terlalu mengganggu.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami gejala seperti bersin dan pilek akibat alergi dapat merasakan lebih baik setelah mendapatkan asupan vitamin C yang cukup. Hal ini menunjukkan perlunya memenuhi kebutuhan vitamin ini pada Si Kecil, agar ia tidak sering mengalami gejala alergi tersebut.

Ciri-ciri Kekurangan Vitamin C

Kekurangan vitamin C pada anak yang memiliki alergi bisa berdampak lebih serius dibandingkan anak yang tidak memiliki alergi. Defisiensi ini dapat mempengaruhi kesehatan tubuh Si Kecil secara keseluruhan dan memperburuk gejala alergi yang dialaminya. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang perlu Bunda perhatikan:

Sering Pilek

Si Kecil yang memiliki alergi dan defisiensi vitamin C lebih sering mengalami pilek. Pilek ini terjadi karena sering terpapar dengan alergen, dan juga sekaligus disebabkan infeksi virus yang terjadi karena daya tahan tubuhnya menurun. Vitamin C berperan besar dalam menjaga imunitas tubuh, dan kekurangannya membuat tubuh Si Kecil tidak cukup kuat untuk melawan virus penyebab penyakit.

Daya tahan tubuh yang lemah akibat defisiensi vitamin C juga membuatnya tidak hanya rentan terpapar infeksi, tetapi juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Tubuhnya tidak memiliki cukup nutrisi untuk melawan infeksi virus atau bakteri dengan optimal, sehingga ia cenderung sering mengalami gangguan kesehatan yang berkaitan dengan alergi, misalnya gangguan pernapasan yang berulang.

Gangguan Kulit

Anak dengan alergi cenderung mengalami gejala kulit seperti ruam, biduran, atau iritasi, dan defisiensi vitamin C bisa memperburuk kondisi ini. Vitamin ini berperan dalam pembentukan kolagen, protein yang menjaga kekuatan dan elastisitas pembuluh darah pada kulit.

Ketika kadarnya dalam tubuh rendah, maka pembuluh darah di kulit menjadi lebih rapuh dan mudah pecah, menyebabkan ruam, gatal, radang, atau biduran semakin sering muncul dan sulit sembuh.

Vitamin C juga bekerja untuk mempercepat penyembuhan kulit yang teriritasi atau terdampak reaksi alergi. Pada Si Kecil yang kekurangan vitamin ini, luka pada kulit seperti biduran atau ruam mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, membuatnya merasa tidak nyaman lebih lama dan lebih sering mengalami iritasi kulit yang berkepanjangan.

Sering Luka

Ketika tubuh Si Kecil tidak mendapatkan asupan vitamin C yang cukup, ia menjadi lebih rentan mengalami luka, terutama berupa lebam di lengan atau tungkai. Vitamin ini penting dalam menjaga kekuatan pembuluh darah, dan jika asupannya kurang, pembuluh darah menjadi lebih rapuh. Aktivitas fisik ringan saja bisa menyebabkan lebam, terutama di bagian tubuh yang banyak bergerak seperti lengan dan kaki.

Selain itu, gusi yang mudah berdarah juga menjadi tanda defisiensi vitamin C. Kolagen, yang dibentuk dengan bantuan vitamin C, membantu memperkuat pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk gusi. Ketika asupannya tidak mencukupi, Si Kecil dapat lebih sering mengalami pendarahan gusi, terutama saat menyikat gigi terlalu kuat atau mengunyah makanan keras.

Lesu

Tubuh yang kekurangan vitamin ini sering kali merasa lebih cepat lelah, terutama karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Akibatnya, Si Kecil mungkin terlihat kurang bersemangat untuk bermain atau beraktivitas fisik seperti biasanya.

Rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh kondisi kulit yang tidak sehat akibat alerginya, dan sering terluka akibat kekurangan vitamin C yang juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri Si Kecil. Ia mungkin menjadi lebih enggan untuk berinteraksi atau bermain dengan teman-temannya. Kelesuan ini, jika berlangsung lama, dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan emosionalnya.

Cara Mencegah Defisiensi Vitamin C

Pencegahan defisiensi vitamin C dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan Si Kecil. Pada dasarnya, kebutuhannya akan vitamin ini tidak jauh berbeda daripada anak-anak lain yang seusianya, yaitu:

  • Usia 1-3 tahun: 40 mg

  • Usia 4-9 tahun: 45 mg

  • Usia 10-12 tahun: 50 mg

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bunda bisa menyajikan makanan yang kaya akan vitamin C setiap hari. Ingin tahu apa saja sumber makanan yang bisa Bunda pilih untuk membantu menjaga kesehatan Si Kecil? Yuk, simak penjelasan berikut ini:

Memberikan Sumber Makanan Kaya Vitamin C

Sumber vitamin C yang mudah ditemukan dan aman bagi anak dengan alergi dapat berasal dari berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Sayuran seperti brokoli, kembang kol, bayam, wortel, dan sawi adalah pilihan yang kaya vitamin C. Bunda bisa mengolah sayuran ini menjadi sup hangat, tumisan, atau lauk untuk nasi bentonya, agar Si Kecil lebih tertarik untuk mengonsumsinya.

Buah-buahan seperti jambu, jeruk, kiwi, mangga, semangka, dan stroberi juga kaya akan vitamin C. Untuk menyajikannya dengan menarik, Bunda bisa mengolah buah-buahan ini sebagai camilan, dessert, atau topping pada makanan favorit Si Kecil.

Mengoptimalkan Penyerapan Vitamin C dengan Asupan Zat Besi

Agar penyerapan vitamin C lebih maksimal, Bunda bisa mengkombinasikannya dengan makanan yang mengandung zat besi. Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi, sehingga nutrisi ini lebih mudah diserap oleh tubuh.

Sajikan makanan seperti bayam, daging merah, kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, tempe, atau sumber zat besi lainnya bersama buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C. Kombinasi ini memberikan manfaat ganda bagi kesehatan Si Kecil, terutama untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Memberikan asupan vitamin C dan zat besi tidak hanya bisa dilakukan melalui makanan, tapi juga melalui susu yang diformulasikan khusus untuk anak-anak dengan alergi. Morinaga Chil School Soya adalah pilihan yang tepat, karena mengandung vitamin C, zat besi, dan juga probiotik yang dapat membantu mengurangi risiko reaksi alergi, sehingga Si Kecil bisa tumbuh sehat dan kuat.

Tunggu apa lagi, Bunda? Yuk, kenali lebih jauh manfaat Chil School Soya untuk Si Kecil pada halaman berikut ini: Chil School Soya, Susu Soya untuk Anak Alergi Susu Sapi.

Referensi:

  • Healthline. Vitamin C for Allergies: Effectiveness, Use and Precautions. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2024. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-c-for-allergies
  • NCBI. Vitamin C Deficiency. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493187/
  • Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca