Beranda Artikel 37-72 Bulan Gejala Kekurangan Kalsium dan Penyebab Umumnya

Gejala Kekurangan Kalsium dan Penyebab Umumnya

2024/02/29 - 07:43:38am     oleh Morinaga Soya
Kekurangan Kalsium

Kekurangan atau defisiensi kalsium pada Si Kecil dapat menyebabkan sejumlah gejala yang penting diwaspadai, seperti kram otot hingga gangguan memori yang dapat mengganggu kesehatan Si Kecil. Yuk, kita telusuri lebih dalam mengenai defisiensi mineral ini pada anak-anak ini agar dapat mencegahnya.

Gejala yang Dirasakan

Apabila Si Kecil mengalami gejala di bawah ini, kemungkinan besar ia kekurangan kalsium. Bunda perlu waspada jika gejala-gejala berikut dialaminya:

  • Kram otot, terutama di kaki dan perut. Hal ini disebabkan oleh kontraksi otot yang tidak terkendali.
  • Kesemutan atau mati rasa, khususnya pada jari-jari dan sekitarnya.
  • Gangguan memori, yang tentunya akan mengganggu kemampuan belajarnya.
  • Detak jantung yang tidak teratur.

Penyebab Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada Si Kecil dapat disebabkan kurangnya vitamin D ataupun penyakit gondok.

Sebab, vitamin D membantu penyerapan mineral ini dari makanan ke dalam tubuh. Tanpa vitamin D yang cukup, tubuh Si Kecil tidak dapat memanfaatkannya secara efektif. Tidak hanya itu, kekurangan paparan sinar matahari dan asupan makanan yang mengandung vitamin D, seperti ikan berlemak, telur, dan produk susu, ternyata dapat menyebabkan Si Kecil kekurangan vitamin D.

Sedangkan penyakit gondok merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid menjadi membesar karena kekurangan yodium. Ketidakseimbangan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat mengganggu tubuh untuk menyerap kalsium.

Kedua kondisi ini bisa terjadi berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan, atau gaya hidup. Oleh karena itu, penting buat Bunda untuk memperhatikan pola makan dan lingkungan anak-anak agar tidak sampai kekurangan asupan mineral ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, kekurangan kalsium dapat dicegah dengan cara memaksimalkan asupan vitamin D pada anak. Temukan caranya di artikel berikut ini: Bahaya Akibat Kekurangan Vitamin D pada Si Kecil

Dampak Negatif pada Tumbuh Kembang

Kekurangan kalsium pada Si Kecil bisa berisiko tinggi teritama menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan patah tulang. Pertumbuhan tinggi badan anak-anak juga bisa terhambat, Bun. Bahkan Si Kecil akan mengalami gangguan kognitif seperti kesulitan dalam memori dan konsentrasi.

Bila Si Kecil mengalami gangguan kognitif, maka performa akademisnya di sekolah akan terganggu. Oleh karena itu, penting banget, nih, Bunda memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan cukup kalsium melalui makanan sehari-hari.

Jadi agar Si Kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal, ia perlu menerima cukup kalsium ya. Bunda perlu memperhatikan pola makan anak-anak dan memastikan mereka mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium seperti produk susu, sayuran hijau, dan ikan.

Selain baik untuk pertumbuhan tulang dan kemampuan kognitif Si Kecil. Kenali yuk manfaat kalsium lainnya untuk Si Kecil di artikel berikut ini: Manfaat Kalsium untuk Kesehatan Anak

Kebutuhan Kalsium Harian Berdasarkan Usia

Inilah kebutuhan kalsium harian berdasarkan usia anak:

  • Usia 3 tahun: 650 mg
  • Usia 4-9 tahun: 1 gram
  • Usia 10-12 tahun: 1,2 gram

Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Kalsium

Beberapa faktor dapat memengaruhi penyerapan kalsium dalam tubuh Si Kecil. Seperti ketersediaan vitamin D pada tubuh, karena perannya sangat penting untuk membantu tubuh menyerap mineral ini dari makanan.

Kemudian paparan sinar matahari yang juga sumber utama vitamin D. Asupan nutrisi lainnya juga dapat mengganggu penyerapan kalsium, misalnya konsumsi makanan yang tinggi akan serat, oksalat, atau phytate.

Cara Tepat Mengatasi Kekurangan Kalsium

Mengatasi kekurangan kalsium pada Si Kecil dapat Bunda lakukan melalui beberapa cara yang efektif. Pertama, siapkan makanan yang kaya akan kalsium, seperti susu, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan ikan.

Kemudian memperhatikan asupan vitamin D, baik melalui paparan sinar matahari maupun makanan yang mengandung vitamin D, seperti telur dan ikan berlemak. Jika diperlukan, Bunda bisa berikan Si Kecil suplemen kalsium atau vitamin D juga dapat menjadi alternatif. Namun sebaiknya Bunda konsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk menentukan dosis yang sesuai. Selain dari makanan, menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin olahraga juga dapat membantu memperkuat penyerapan mineral ini dalam tubuh anak-anak.

Dengan memahami masalah defisiensi kalsium pada anak-anak, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegahnya. Agar Bunda memahami lebih dalam mengenai makanan yang banyak mengandung mineral ini, baca di sini yuk: 10 Makanan Tinggi Kalsium untuk Anak

Sumber:

  • Kemkes. ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA. Diakses pada tanggal 14 Februari 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
  • Medical News Today. What happens when calcium levels are low?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321865. Diakses pada tanggal 14 Februari 2024.
  • Healthline. Hypocalcemia (Calcium Deficiency Disease). https://www.healthline.com/health/calcium-deficiency-disease. Diakses pada tanggal 14 Februari 2024.
  • Cleveland Clinic. Hypocalcemia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23143-hypocalcemia. Diakses pada tanggal 14 Februari 2024.




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu