Beranda Artikel Alergi Diare Karena Intoleransi Laktosa, Ini Penyebab dan Solusinya

Diare Karena Intoleransi Laktosa, Ini Penyebab dan Solusinya

2023/09/01 - 07:05:06pm     oleh Morinaga Soya
diare

Seringkali intoleransi laktosa menyebabkan diare, sehingga membuat penderitanya menjadi tidak nyaman. Jika Si Kecil sering diare dan Bunda curiga bahwa ia mengalami penyakit tersebut, Bunda perlu mengetahui ciri diare yang terjadi karena intoleransi laktosa terlebih dahulu.

Simak selengkapnya, yuk.

Penyebab Diare karena Intoleransi Laktosa

Normalnya, anak memiliki enzim khusus bernama laktase sejak lahir. Laktase tersebut bertugas mencerna laktosa dari susu yang diminumnya.

Namun, seorang anak dapat mengalami kesulitan untuk mencernanya jika tubuhnya tidak memiliki laktase tersebut. Akibatnya, saat ia mengonsumsi susu sapi, tubuhnya tidak dapat mencerna laktosa dengan baik.

Dampaknya, laktosa ini akan tetap berada di dalam usus Si Kecil, lalu berinteraksi dengan bakteri di dalam ususnya. Interaksi tersebut akan menghasilkan asam lemak, yang berdampak meningkatkan cairan dalam usus.

Karena cairannya meningkat, maka tinjanya menjadi lebih encer. Apabila dia buang air besar dengan tinja encer ini secara berulang-ulang, maka peristiwa ini disebut juga diare.

Kapan Timbul Efek Diare

Dikutip dari Healthline, diare tersebut dapat timbul bahkan ketika hanya mengonsumsi 3 gram laktosa. Namun, beberapa orang dapat mentoleransi hingga 12 gram, atau setara dengan jumlah laktosa dalam secangkir (240 ml) susu. Gejalanya biasanya muncul dalam waktu sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsinya.

Diarenya sendiri hanya berlangsung seharian, namun akan lebih lama jika Si Kecil tidak berhenti mengonsumsi sumber laktosa tersebut.

Masalah Pencernaan Lain

Selain diare, intoleransi juga dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya, termasuk:

  • Nyeri perut dan kembung: nyeri perut terutama terjadi di sekitar pusar dan bagian bawah perut. Kembung terjadi karena peningkatan gas dalam usus besar, sebab gas ini menyebabkan dinding usus meregang.
  • Mual: sebagai akibat dari gas dan asam lemak yang dihasilkan.

Cara Mengatasi Diare Karena Intoleransi Laktosa

Berikut beberapa tips untuk mengatasi diare akibat intoleransi laktosa pada Si Kecil.

Hindari Produk Susu

Laktosa banyak terdapat dalam susu sapi, keju, yogurt, dan es krim, dengan jumlah bervariasi. Karena tubuh Si Kecil tidak memiliki cukup laktase, maka ia dapat mengalami diare jika mengonsumsi semua produk tersebut.

Bunda dapat mencegah diarenya dengan menghindarkannya dari semua makanan ini. Selain itu, mengonsumsi makanan tersebut dapat memperburuk semua gejala intoleransi yang dialaminya.

Hidrasi Tubuh

Diare dapat menyebabkan Si Kecil mengalami dehidrasi, karena ia kehilangan banyak kehilangan cairan dan elektrolit. Untuk menjaganya tetap terhidrasi, pastikan ia mengonsumsi cukup cairan seperti air putih, jus buah non-asam, oralit, dan minuman elektrolit yang mengandung garam dan gula. Bagi bayi yang masih menyusui, memberikan ASI lebih sering penting karena mengandung cairan, gula, dan nutrisi lainnya untuk mendukung hidrasi dan keseimbangan elektrolit.

Memilih cairan yang tepat, seperti campuran air dengan jus dan sup kaldu, akan membantu menggantikan cairan serta nutrisi yang hilang. Cairan elektrolit juga berguna untuk mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Selain itu, hindarkan Si Kecil dari minuman bersoda yang dapat memperburuk kehilangan cairan.

Berikan Makanan Berkuah

Selama diare, ada baiknya Bunda memberikan makanan dengan tekstur lebih lembut dalam potongan kecil-kecil, agar kerja sistem pencernaan menjadi lebih ringan. Contohnya ialah makanan berkuah, seperti sup ayam atau kaldu sayur dengan lauk yang dipotong kecil-kecil.

Selain itu, sup juga memberikan cairan tambahan yang dibutuhkan untuk mengatasi dehidrasi akibat kehilangan cairan. Lebih lanjut, jenis hidangan ini membantu mengurangi beban pada sistem pencernaan yang sensitif selama diare, sehingga akan dapat membantu dalam proses pemulihan.

Makanan Alternatif Pengganti Laktosa

Selama diare, Bunda perlu tetap memberikan hidangan bernutrisi, namun tidak boleh sampai memicu gejala intoleransi kembali. Berikut beberapa makanan yang bisa Bunda berikan, yaitu:

Yogurt Tanpa Laktosa

Yogurt adalah produk hasil proses bakteri probiotik untuk menguraikan sebagian besar laktosa dalam susu. Penguraian tersebut menghasilkan minuman dengan kandungan laktosa yang lebih rendah.

Yogurt juga memperbaiki keseimbangan bakteri dalam usus, sehingga mampu mengurangi masalah pencernaan seperti diare dan perut kembung.

Makanan Tinggi Kalsium Non-Susu

Si Kecil tetap memerlukan kalsium agar tulang dan giginya tetap sehat. Umumnya susu ini diperoleh dari kalsium, tetapi sebetulnya masih banyak sumber kalsium yang tidak berupa susu. Berikut adalah beberapa pilihannya:

  • Ikan berlemak: salmon dan sarden. Ikan-ikan ini juga mengandung asam lemak omega-3, dan omega-3 tersebut baik untuk kesehatan jantung.
  • Kacang-kacangan: almond, kenari, dan kacang mete.
  • Sayuran berdaun hijau: bayam, kangkung, dan daun bawag. Sebagai contoh, satu cangkir bayam rebus mengandung sekitar 250 mg.
  • Biji-bijian: biji bunga matahari, biji labu, dan biji chia. Biji-bijian ini juga mengandung serat, dan serat tersebut dapat memperbaiki pencernaan setelah serangan diare.

Konsumsi Susu Bebas Laktosa

Susu bebas laktosa umumnya berupa susu berbahan nabati, karena tanaman tidak mengandung laktosa. Maka, susu seperti ini cocok untuk memberikan nutrisi esensial kepada Si Kecil yang memiliki intoleransi terhadap laktosa.

Contoh susu nabati tersebut ialah susu soya. Selain mengandung banyak protein, susu soya juga mengandung banyak kalsium dan vitamin D yang berperan besar untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Nah, bagaimana cara memilih susu soya yang baik untuk Si Kecil? Yuk, Bunda lihat jawabannya di sini: Cara Memilih Susu Soya yang Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu