Beranda Artikel 13-36 Bulan Harus Tahu. Dampak Alergi Pada Kondisi Psikologis Anak

Harus Tahu. Dampak Alergi Pada Kondisi Psikologis Anak

2022/01/19 - 11:27:26am     oleh Morinaga Soya
Harus Tahu. Dampak Alergi Pada Kondisi Psikologis Anak

Menyaksikan Si Kecil tumbuh besar dengan sehat tanpa kendala apapun pasti merupakan harapan Bunda. Oleh karena itu, segalanya akan Bunda lakukan untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil selalu optimal. Mulai dari kebutuhan nutrisi harian, kondisi kesehatannya, hingga kondisi psikologis anak yang akan mempengaruhi perkembangannya.

Tapi, meskipun Bunda sudah melakukan yang terbaik, ada saja keadaan di luar kendali Bunda yang bisa terjadi kepada Si Kecil. Kasus alergi misalnya. Bunda tidak bisa memastikan apakah Si Kecil tidak akan memiliki riwayat alergi atau tidak. Namun pastinya bila memang terjadi yang bisa Bunda lakukan adalah memastikan bukan hanya kesehatan fisik Si Kecil yang terjaga namun juga kesehatan psikisnya.

Dampak Alergi pada Anak

Menurut data dari Organisasi Alergi Dunia (WAO) persentase angka alergi mencapai 10-40% dari populasi dunia. Alergi sendiri merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap benda atau zat yang normalnya tidak berbahaya bagi tubuh - disebut juga sebagai alergen.

Saat berkontak dengan sumber pencetus atau memakan makanan yang bisa menimbulkan gejala alergi, hal ini akan berdampak pada kondisi fisik dan kesehatan Si Kecil seperti menimbulkan gangguan pernapasan, gangguan dermatitis seperti munculnya bercak ataupun ruam merah yang terasa gatal dan panas yang pada akhirnya seluruh gejala ini akan membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.

Tapi ternyata tidak hanya secara fisik, namun kondisi psikis Si Kecil bisa juga terpengaruhi akibat kondisi alergi ini. Melansir dari Klikdokter, sebuah penelitian di Ohio Amerika Serikat menemukan bahwa secara teori di perkembangan psikologi pada anak bisa terganggu akibat stress yang muncul karena dipengaruhi gejala alergi yang muncul.

Dampak Psikologis Anak Dengan Alergi

Meskipun masih berusia dini, tidak menutup kemungkinan bahwa Si Kecil bisa mengalami stress. Pasalnya alergi sendiri akan membuat Si Kecil merasa tidak tenang karena harus berhadapan dengan rasa gatal, sensasi panas, ataupun rasa tidak nyaman yang ditimbulkan akibat alergi ini.

Si Kecil akan cenderung menunjukan gejala cemas, depresi atau stress berat karena harus waswas dalam memilih makanan yang bisa ataupun tidak bisa dikonsumsi. Tak jarang, Si Kecil akan merasa dibatasi akibat hal ini dan merasa berbeda dari teman-temannya. Aktivitas harian yang terbatas bagi anak yang memiliki alergi pada akhirnya akan mempengaruhi tahap perkembangan psikologisnya.

Lebih lanjut, dalam laman Klikdokter, dijelaskan juga bahwa alergi bisa mengakibatkan gangguan konsentrasi dan memori karena rasa nyaman yang diakibatkan oleh gejala alergi. Bagi anak yang berusia lebih kecil, ia tidak akan merasa kerasan ketika bermain atau beraktivitas di dalam ruangan.

Anak dengan alergi juga berpotensi mengalami gangguan tidur, gelisah, terbangun di malam hari saat alerginya tengah bertingkah. Bila Si Kecil mengonsumsi obat anti alergi, hal ini juga akan mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatannya dalam jangka panjang dan dalam penggunaan hariannya tak jarang akan menimbulkan kantuk yang pada akibatnya akan menurunkan produktivitas Si Kecil.

Inilah mengapa penting bagi Bunda Untuk memperhatikan bukan hanya kesehatan Si Kecil secara fisik saja. Tapi akan sangat baik bila kesehatan mental Si Kecil yang harus berdampingan dengan alergi sejak dini juga turut diperhatikan. Tapi, ternyata bukan hanya kondisi kesehatan Si Kecil yang harus diperhatikan lebih, namun juga kondisi Bunda dan Ayah. Karena bagaimanapun juga orang tua pasti akan merasakan dampak psikologisnya secara tidak langsung.

Mengutip dari penelitian yang bertajuk Frontiers in Psychology, alergi pada Si Kecil akan mempengaruhi Bunda dan Ayah juga dalam mengatur strategi mengelola makanan yang aman untuk dikonsumsi dan kerap memikirkan bagaimana caranya meningkatkan kualitas hidup supaya lebih baik. Ditambah situasi pandemi akibat Covid-19, tentu hal ini akan membuat psikis Si Kecil dan orangtua semakin terganggu.

Bunda mau tidak mau pasti akan menjadi lebih sensitif dan peka terhadap apa saja yang bisa atau tidak bisa dilakukan dan dikonsumsi oleh Si Kecil. Rasa cemas dan was-was pasti selalu ada. Namun penting untuk diketahui bahwa kecemasan yang Bunda rasakan ini bisa diturunkan dan dirasakan oleh Si Kecil. Makanya penting bagi Bunda dan Ayah untuk menjaga kesehatan baik secara mental maupun fisik ketika menjaga Si Kecil dengan alergi.

Mengatasi Alergi pada Anak

Alergi yang dialami Si Kecil merupakan salah satu situasi yang tak dapat Bunda kontrol ataupun hilangkan begitu saja. Yang ada, ketika Si Kecil sudah pasti mengalami alergi kita hanya bisa membantu menjaga dan memberi edukasi terhadap Si Kecil tentang apa yang boleh atau tidak boleh dimakan dan dilakukan sebagai upaya pencegahan kambuhnya alergi. Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi alergi pada anak, antara lain:

Melembabkan Kulit Anak

Saat alergi anak kambuh dan mulai muncul ruam merah yang gatal ataupun panas di kulitnya, Bunda bisa memberikan losion khusus untuk anak alergi atau memiliki kulit sensitif. Hal ini dilakukan supaya kulit Si Kecil tidak kering dan bersisik. Kulit yang kering juga lebih rentan terluka yang pada akhirnya bisa menyebabkan infeksi.

Setelah memandikan SI Kecil pun coba keringkan tubuhnya dengan menepuk-nepuk pelan badannya dengan handuk dan jangan menggosokan handuk keras-keras. Lalu gunakan salep atau krim khusus yang memang sudah direkomendasikan atau disetujui oleh dokter untuk meredakan gejala alergi Si Kecil.

Berendam atau Mandi Air Hangat

Melansir dari Health Link BC, ada baiknya bila Si Kecil dimandikan dengan air hangat saat gejala alergi mulai muncul di kulitnya. Pastikan air yang Bunda gunakan tidak terlalu panas yan Bunda. Lalu hindari juga mandi busa atau sabun yang mengandung deterjen karena dapat merusak kulit SI Kecil yang tengah sensitif.

Mandikan Si Kecil paling tidak selama 3 hingga 5 menit saja untuk membantu meredakan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan gejala alerginya. Memandikan atau berendam terlalu lama malahan akan membuat kulit menjadi semakin kering.

Menghindari Alergen

Beberapa produk seperti sabun, shampoo, dan losion memiliki beberapa kandungan yang mungkin bisa menyebabkan alergi terhadap Si Kecil atau memperparah gejala alergi yang dialaminya. Jalan terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan memilih produk-produk yang bersifat hypoallergenic untuk Si Kecil. Termasuk dengan deterjen dan pembersih tempat makan atau botol minum Si Kecil.

Sementara, bila Si Kecil memiliki alergi makanan, maka tentu saja pastikan untuk menghindarkan Si Kecil dari pencetus alerginya. Selalu cek bahan makanan sebelum diberikan untuk dikonsumsi oleh Si Kecil. Bila Bunda masih menyusui Si Kecil sebaiknya juga jangan mengonsumsi makanan yang mungkin menimbulkan alergi terhadap Si Kecil.


Menjaga Kebersihan

Apabila Si Kecil memiliki resiko tinggi alergi terhadap debu, tungau, atau bahkan berpotensi asma, Bunda bisa membersihkan lingkungan rumah dan ruangan di mana Si Kecil kerap beraktivitas secara rutin. Selain itu, mengurangi paparan alergen sedini mungkin bisa membantu mencegah masalah alergi di masa depan.


Memberi Makanan Alternatif

Alergi terhadap makanan terkadang bisa menjadi kondisi yang berkepanjangan dan harus dikelola seumur hidup. Meskipun banyak gejala alergi bisa membaik atau hilang seiring dengan Si Kecil yang bertambah usia, namun selama Si Kecil masih menunjukan gejala alergi terhadap makanan tertentu, hindarkan Si Kecil dari faktor pencetus atau berikan alternatif makanan pengganti lain supaya kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi.

Kenalkan juga Si Kecil terhadap varian makanan lain secara perlahan supaya ia tahu bahwa banyak makanan lain yang bisa ia konsumsi tanpa menimbulkan reaksi alergi. Bila Si Kecil memiliki intoleransi laktosa ataupun alergi terhadap susu sapi, Bunda juga bisa memberikan alternatif susu pengganti seperti Morinaga Soya Chil Kid MoriCare Triple Bifidus.

Susu formula pertumbuhan yang terbuat dari isolat protein kedelai yang setara dengan susu sapi ini dapat mencukupi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil tanpa menimbulkan reaksi alergi. Prebiotik FOS dan probiotik triple bifidus di dalamnya akan membantu perkembangan sistem imunitas tubuh dan kesehatan saluran cerna.

Triple Bifidus ini sendiri juga akan meringankan gejala alergi yang terjadi di saluran pernapasan, area kulit serta saluran cerna yang tentunya akan membuat Si Kecil lebih tenang dan tidak gelisah. Tak lupa 14 vitamin serta 9 mineral di dalamnya bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil sehari-hari.

Meskipun riwayat alergi acapkali tidak dapat disembuhkan, Bunda bisa menerapkan beberapa cara di atas kepada Si Kecil dan mengajarkannya berdamai dengan alergi yang dimilikinya. Ajarkan juga Si Kecil hal-hal yang perlu ia hindari supaya alerginya tidak kambuh dan apa yang harus ia lakukan ketika reaksi alerginya muncul.

Bila memang diperlukan, Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk menemui psikolog anak guna mengetahui kondisi kesehatan mentalnya. Karena, bukan hanya masalah kesehatan fisik yang perlu dideteksi sejak awal, namun semakin dini masalah psikis pada Si Kecil dapat terdeteksi, maka hal ini bisa menunjang tumbuh kembang anak supaya makin optimal.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu