Beranda Artikel 13-36 Bulan Cara Mengatasi Bayi yang Susah BAB dan Sering Kentut

Cara Mengatasi Bayi yang Susah BAB dan Sering Kentut

2023/07/24 - 05:14:19pm     oleh Morinaga Soya
Dampak Alergi pada Kesehatan dan Psikologi Anak

Sebagai orang tua, tidak jarang dihadapkan pada tantangan, terutama ketika Si Kecil mengalami masalah pencernaan seperti susah buang air besar (BAB) dan sering kentut. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena pola BAB yang tidak teratur biasa terjadi pada bayi karena tubuhnya bereaksi terhadap perubahan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai masalah tersebut, termasuk penyebabnya dan cara mengatasinya. Simak sampai selesai yuk.

Kapan Bayi Dikatakan Sembelit?

Ketika membicarakan masalah pencernaan pada bayi, penting bagi Bunda untuk memahami kapan bayi dikatakan mengalami sembelit. Bayi dikategorikan mengalami sembelit jika mereka mengalami kesulitan dalam buang air besar (BAB) dan memiliki frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Namun, perlu diingat bahwa frekuensi BAB yang normal dapat bervariasi antara satu bayi dengan bayi lainnya tergantung pada pola makan, usia, dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola BAB yang biasa pada Si Kecil.

Untuk sembelit yang terjadi pada Si Kecil yang berusia lebih dari 2 tahun, simak artikel berikut ini ya Bunda: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Susah BAB Menurut IDAI

Penyebab Bayi Susah BAB dan Sering Kentut

Bayi yang mengalami kesulitan dalam BAB namun sering mengeluarkan gas atau kentut dapat disebabkan banyak hal tergantung pola makannya.

Bayi yang Minum ASI

Perubahan dalam ASI Bunda bisa mempengaruhi frekuensi buang air besar Si Kecil. Sekitar 6 minggu setelah kelahiran, ASI Bunda tidak lagi mengandung kolostrum, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil dan membantu Si Kecil BAB di awal-awal kelahirannya. Berkurangan kolostrum dapat membuat frekuensi BAB Si Kecil berkurang.

Selain itu, kurangnya konsumsi serat dalam makanan ibu dapat mempengaruhi kualitas ASI. Serat dalam makanan ibu penting untuk menjaga kesehatan pencernaan bayi. Jika ibu tidak mengonsumsi cukup serat, hal ini bisa mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan pada bayi, menyebabkan bayi mengalami sembelit.

Bayi yang Minum Susu Formula

Bayi yang minum susu formula juga bisa mengalami masalah sembelit. Beberapa formula mungkin mengandung protein atau laktosa yang sulit dicerna oleh pencernaan bayi, menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit.

Selain itu, beberapa bayi mungkin memiliki reaksi alergi atau intoleransi terhadap bahan-bahan tertentu dalam susu formula, yang juga dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Bayi MPASI

Ketika bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), perubahan pola makan ini juga dapat mempengaruhi pencernaan. Pengenalan makanan padat yang kurang mengandung serat atau perubahan dalam komposisi makanan juga bisa menjadi penyebab sembelit pada bayi.

Terlebih, ketika bayi mulai menerima makanan tambahan, proses pencernaannya juga bisa menjadi lebih kompleks, sehingga memerlukan penyesuaian dan pemantauan ekstra dari Bunda.

Cara Mengatasi Bayi Susah BAB dan Sering Kentut

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan pola makan Si Kecil. Jika bayi masih mendapat ASI, Bunda dapat mencoba meningkatkan asupan serat dengan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, atau biji-bijian. Jika Si Kecil mendapat susu formula, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mencari susu formula yang lebih cocok dengan pencernaan bayi.

Ketika Si Kecil sudah mulai menerima MPASI, pastikan untuk memberikannya makanan yang mengandung cukup serat, seperti sereal, kacang-kacangan, atau sayuran. Selain itu, memberikan pijatan lembut pada perut bayi atau memberikan waktu yang cukup untuk bayi bergerak aktif juga dapat membantu merangsang pencernaan.

Pada umumnya sembelit dan sering kentut pada bayi akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika berlangsung lama disertai gejala lain seperti rewel, kembung, demam, darah di feses, hingga muntah. Sebaiknya Bunda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi:

  • Healthline. Your Baby’s Not Pooping but Passing Gas?
    https://www.healthline.com/health/baby/newborn-not-pooping-but-passing-gas (Diakses 22 Maret 2024)





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu