Kulit Si Kecil yang sensitif rentan terhadap ruam dan bintik merah. Untuk mengatasi ruam yang muncul, Bunda perlu mengetahui terlebih dahulu faktor pemicu timbulnya ruam pada kulit Si Kecil. Kondisi ini bisa disebabkan oleh biang keringat, ruam air liur, jerawat bayi, eksim, bahkan alergi susu sapi. Baca penjelasannya dalam artikel ini yuk.
Biang Keringat
Biang keringat adalah penyebab umum munculnya bintik merah pada kulit Si Kecil. Biasanya bintik merah yang muncul terasa panas, gatal, dan perih, serta dapat menyebar ke daerah leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, serta lipatan paha.
Beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi biang keringat pada Si Kecil yang dikutip dari Hello Sehat, diantaranya:
- Pilihlah pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
- Potong kuku Si Kecil secara rutin untuk menghindari ia menggaruk biang keringat dan menyebabkan infeksi.
- Pastikan Si Kecil minum yang cukup untuk menggantikan cairan yang keluar saat berkeringat.
- Pilihlah produk kulit yang aman untuk kulit sensitif Si Kecil.
- Hindari penggunaan bedak tabur bayi karena serbuk halus dari bedak dapat menutupi pori-pori, sehingga menyebabkan biang keringat semakin parah.
- Tempatkan Si Kecil pada ruangan yang sejuk dan kering. Disarankan Bunda menggunakan AC dan hindari menggunakan kipas angin yang diarahkan langsung pada Si Kecil. Hal ini bisa menyebabkan Si Kecil masuk angin.
- Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan resep krim yang aman untuk Si Kecil.
Apabila Si Kecil mengalami bentol-bentol dengan kemerahan dan gatal, jangan khawatir! Temukan penjelasan lengkap tentang masalah ini di sini: Penyebab dan Cara Mengatasi Bentol Merah pada Anak.
Ruam Air
Liur Si Kecil yang sedang tumbuh gigi bisa terus ngiler. Air liur yang menetes di dagu, leher, dan dada dapat menyebabkan iritasi yang disebut ruam air liur. Ruam air liur biasanya muncul sebagai bercak datar atau benjolan kecil berwarna merah dengan tampilan yang pecah-pecah.
Berikut beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi alergi air liur yang disadur dari Healthline:
- Konsultasikan pada dokter dan mintalah resep untuk mengobati ruam yang muncul akibat alergi air liur.
- Gunakan sabun mandi yang berbahan lembut dan tanpa bahan parfum.
- Hindari menggunakan lotion pada area ruam.
- Jagalah kulit yang terkena ruam agar tetap kering dan dirawat dengan krim yang telah diresepkan.
Setelah gejala mereda, seringkali kulit anak akan meninggalkan bekas luka atau noda yang lebih gelap. Bunda bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengatasi bekas alergi ini: Cara Menghilangkan Bekas Alergi dengan Bahan Alami.
Jerawat Bayi
Jerawat bayi biasanya muncul saat Si Kecil berusia 2 hingga 4 minggu setelah lahir. Bentuknya seperti benjolan kecil berwarna merah atau putih yang muncul di pipi, hidung, dan dahi bayi.
Penyebab jerawat bayi belum diketahui dan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3 hingga 4 bulan tanpa meninggalkan bekas.
Menurut Healthline, perawatan di rumah secara teratur sudah cukup untuk mengobati jerawat bayi, yaitu:
- Cuci muka Si Kecil setiap hari dengan air hangat. Ibu juga dapat menggunakan sabun khusus bayi tanpa pewangi.
- Jangan menggosok area jerawat atau area yang teriritasi dengan keras.
- Hindari pemberian lotion pada area jerawat.
Jangan gunakan produk jerawat yang dijual bebas yang biasa Bunda gunakan karena dapat merusak kulit Si Kecil. Jika Bunda khawatir jerawat bayi tidak kunjung hilang, Ibu bisa berkonsultasi pada dokter untuk merekomendasikan perawatan yang aman untuk kulit Si Kecil.
Eksim
Eksim adalah suatu kondisi ruam kulit kronis yang menyebabkan kulit Si Kecil mengalami bintik merah, terasa gatal, bersisik, dan terkadang terasa nyeri. Ruam pada eksim bisa muncul di mana saja, tetapi biasanya ditemukan pada bagian leher, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, lipatan siku atau lutut, dan bokong bayi.
Dikutip dari Hello Sehat, berikut beberapa cara perawatan eksim yang dapat Bunda lakukan:
- Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan resep obat yang aman untuk Si Kecil.
- Gunakan sabun bayi yang lembut dan tidak mengandung parfum.
- Gunakan pelembab kulit khusus bayi yang berlabel mild hypoallergenic, memiliki pH seimbang, serta mengandung bahan organik. Bunda bisa memilih krim yang berbahan ceramide untuk memperbaiki jaringan kulit sensitif Si Kecil.
- Hindari faktor yang menyebabkan kambuhnya eksim pada Si Kecil. Beberapa pemicu eksim antara lain: keringat, air liur, gesekan, bulu hewan, atau bahan kimia yang ada pada beberapa produk.
Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi juga dapat menimbulkan bintik merah pada Si Kecil. Biasanya juga diikuti gejala lain, seperti diare, nyeri perut, mual, muntah, tinja encer, pilek, dan batuk. Tahukah Bunda, permasalahan alergi susu sapi dapat menyebabkan Si Kecil mengalami risiko gangguan tumbuh kembang. Konsultasikan pada dokter untuk memastikan apakah kondisi ini disebabkan oleh alergi susu sapi.
Jika Si Kecil memiliki alergi susu sapi, cara terbaik untuk mengatasi reaksi alergi yang timbul adalah dengan menghentikan pemberian susu sapi. Bunda bisa memilih alternatif susu yang mengandung isolat protein soya, seperti pada Morinaga Soya.
Nah, ketika Si Kecil mengalami ruam merah pada kulitnya, hal pertama yang perlu Bunda perhatikan adalah penyebab terjadinya bintik merah pada Si Kecil. Hal ini penting untuk memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Si Kecil. Amati faktor pemicunya, karena bisa jadi Si Kecil memiliki alergi susu sapi. Apa saja sih ciri-ciri alergi susu sapi? Baca lebih lanjut yuk Bun: Ciri-ciri Alergi Susu Sapi, Apakah Si Kecil Mengalaminya?