Beranda Artikel Alergi Alergi Makanan pada Bayi, Kapan Sih Sembuhnya?

Alergi Makanan pada Bayi, Kapan Sih Sembuhnya?

2023/02/02 - 04:47:55pm     oleh Morinaga Soya
Alergi Pada Bayi

Alergi makanan umumnya tidak bisa disembuhkan. Sebab, alergi merupakan kondisi genetik yang diwariskan dari orang tua. Walaupun reaksi yang ditimbulkan bisa hilang, tetapi reaksi akibat alergi makanan pada bayi umumnya berulang selama bertahun-tahun.

Waktu yang dimiliki oleh setiap makanan pemicu alergi untuk dapat menimbulkan reaksi alergi itu berbeda-beda. Sehingga, setiap alergi makanan punya waktu yang berbeda-beda untuk tidak akan menimbulkan reaksi lagi.

Alergi Kacang

Dikutip dari KlikDokter, bahwa tidak seperti alergi pada zat protein lainnya (misalnya alergi putih telur atau alergi susu sapi) yang dapat berangsur-angsur hilang saat dewasa, umumnya alergi kacang terjadi seumur hidup.

Gejala yang ditimbulkan setelah mengonsumsi kacang bervariasi. Gangguan yang paling berbahaya adalah ketika Si Kecil menunjukkan reaksi anafilaksis. Tanda dari reaksi anafilaksis ini ialah gangguan pada pernapasan dan sirkulasi darah. Segera bawa ke dokter apabila Si Kecil mulai menunjukkan reaksi alergi sesak napas.

Berbagai gejala yang dapat diamati di antaranya:

  • sesak napas,

  • bengkak pada mata, bibir, area sekitar mata, dan tenggorokan,

  • tekanan darah yang turun mendadak,

  • kulit terlihat pucat,

  • bentolan pada kulit,

  • kebas di area mulut dan bibir,

  • mual dan muntah,

  • batuk,

  • hidung tersumbat atau pilek

  • pingsan.

Alergi Telur

Secara umum, putih telur merupakan bagian dari telur yang paling sering menjadi pemicu alergi. Namun, karena bagian kuning telur dan putih telur berada dalam satu kesatuan, mengonsumsi kuning telur juga dapat memicu reaksi alergi.

Dikutip dari Alodokter dan Halodoc, alergi ini umumnya terjadi pada bayi berusia 6-15 bulan. Alergi ini akan menghilang sebelum memasuki usia remaja. Namun pada beberapa kasus, alergi telur dapat terjadi hingga ia dewasa.

Berbagai gejala yang disebabkan alergi telur yaitu:

  • ruam kemerahan pada kulit,

  • gatal,

  • hidung tersumbat dan bersin,

  • sakit perut,

  • mual dan muntah,

  • diare,

  • sesak napas, kadang-kadang batuk,

  • sakit dada.

Jika Si Kecil menunjukkan reaksi alergi parah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Alergi Susu

Dikutip dari Alodokter dan Halodoc, umumnya alergi susu sapi biasanya akan sembuh seiring dengan pertumbuhan anak. Hal ini dikaitkan dengan matangnya sistem kekebalan tubuh. Biasanya ia akan sembuh ketika berusia 3 tahun atau lebih, namun tergantung pada kondisi Si Kecil.

Gejala paling umum adalah muntah setelah mengonsumsi susu sapi. Reaksi lain yang dapat ditimbulkan misalnya menangis, kembung, dan kolik. Selain itu kulitnya bisa terasa gatal dan muncul ruam. Dia mungkin juga diare, dan nafsu makannya menurun.

Alergi Gandum

Menurut HelloSehat, alergi gandum kebanyakan menyerang anak kecil dan biasanya akan menghilang ketika mereka sudah dewasa. Biasanya reaksi alerginya berkurang ketika Si Kecil memasuki usia 12 tahun. Namun dalam beberapa kasus, manifestasi alergi baru akan hilang ketika ia sudah dewasa.

Tanda dan gejala reaksi alergi gandum biasanya terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam setelah mengonsumsinya. Reaksi yang umum ditimbulkan yaitu ruam dan gatal-gatal, sensasi kesemutan pada area mulut dan tenggorokan, hidung tersumbat, kram perut, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan sesak napas.

Segera bawa Si Kecil ke dokter jika menunjukkan reaksi alergi parah untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Alergi Kerang

Dikutip dari The American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI), kondisi alergi kerang berlangsung seumur hidup dan tidak bisa sembuh. Cara paling tepat untuk mengatasi alergi adalah dengan menghindari mengonsumsi kerang dan olahannya.

Berbagai gejala yang ditimbulkan antara lain muntah, kram perut, gangguan pencernaan, diare, sesak napas, batuk, ruam dan pembengkakan, dan pusing. Segera bawa ke dokter apabila Si Kecil mulai menunjukkan reaksi alergi berat, sesak napas, atau penurunan kesadaran.

Wah, ternyata alergi makanan itu bisa menimbulkan reaksi sejak Si Kecil masih bayi selama bertahun-tahun ya. Cara pengobatan terbaik pada alergi adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung alergen sama sekali.

Nah, apakah Bunda tahu bahwa salah satu cara mengatasi alergi makanan pada Si Kecil ialah dengan memberikan terapi oral di bawah lidahnya? Yuk, lihat di sini caranya: Cara Menangani Alergi Makanan pada Si Kecil





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu