Bunda, apakah Si Kecil sering mengeluhkan nyeri di perut bagian bawah? Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi saluran cerna, diare, alergi atau intoleransi makanan, hingga gangguan lambung dan sembelit.
Dengan memahami penyebabnya, maka Bunda bisa memberikan penanganan yang tepat. Maka dari itu, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab dan pertolongan yang bisa Bunda berikan.
Penyebab Nyeri Perut Bagian Bawah
Infeksi Saluran Cerna
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pencernaan Si Kecil. Rotavirus adalah salah satu penyebab umum infeksi saluran cerna pada Si Kecil berusia kurang dari satu tahun. Sedangkan untuk Si Kecil yang berusia di atas satu tahun, kebanyakan pemicu penyakit ini disebabkan oleh Norovirus.
Infeksi ini dapat menyebabkan mual, muntah, diare, demam, dan sakit perut seperti kram, demam, dan nyeri otot. Si Kecil yang menderita infeksi saluran cerna juga rentan mengalami dehidrasi.
Diare
Diare pada Si Kecil bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, serta alergi makanan atau intoleransi makanan tertentu. Gejala biasanya muncul beberapa jam atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Saat diare, biasanya Si Kecil akan mengalami berbagai gejala seperti, tinja cair, frekuensi BAB lebih banyak dari biasanya, sakit perut, kram, mual, dan dehidrasi. Bunda juga harus waspada jika feses Si Kecil berwarna hitam, lembek, atau berdarah.
Kondisi anak muntah dan mencret tentu mengkhawatirkan Bunda, namun ada beberapa asupan alami yang dapat diberikan untuk membantu mengatasinya. Apa sajakah asupan tersebut? Yuk Bunda, siapkan segera setelah membaca artikel ini: Cara Alami Mengatasi Anak Muntah dan Mencret
Alergi atau Intoleransi Makanan
Si Kecil yang memiliki alergi atau intoleransi makanan biasanya akan menunjukkan rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, susu sapi, telur, dan sebagainya.
Gejala yang biasanya muncul yaitu nyeri perut, mual, muntah, dan diare. Pada kasus intoleransi laktosa, Si Kecil akan mengalami kembung dan diare setelah mengonsumsi produk susu.
Biasanya, nyeri perut yang disebabkan oleh alergi sulit untuk ditentukan. Bunda perlu mengamati gejala yang ditimbulkan setiap Si Kecil mengonsumsi makanan tertentu. Untuk mengetahui gejala alergi makanan, baca artikel berikut, yuk: Ciri Bayi Alergi Makanan dan Penyebabnya
Gangguan Lambung
Penyakit ini biasanya terjadi karena terdapat lapisan atau membran pada lambung yang terluka. Nyeri yang terjadi biasanya dapat berlangsung selama 30 menit hingga 3 jam. Rasa sakit juga akan terasa lebih parah sebelum dan setelah makan, dan akan bertambah parah di malam hari.
Gejala yang timbul meliputi nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul, mual, lesu, muntah, kembung, dan kesulitan makan. Nyeri ini sering kali lebih parah sebelum atau setelah makan, dan bisa memburuk di malam hari.
Bunda perlu memeriksakan Si Kecil apabila feses berdarah atau berwarna hitam, nyeri perut yang parah dan mendadak, serta muntah berdarah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
Konstipasi atau Sembelit
Kondisi lainnya yang menyebabkan Si Kecil mengalami nyeri perut bagian bawah yaitu sembelit. Si Kecil dapat dikatakan sembelit jika ia kesulitan buang air besar (BAB) atau BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu. Normalnya, Si Kecil akan buang air besar setiap dua atau tiga hari sekali.
Gejala sembelit yaitu tinja yang keras dan kering, nyeri saat BAB, kembung, dan perut terasa penuh. Gangguan ini biasanya disebabkan karena kurangnya asupan serat dan cairan, perubahan pola makan atau rutinitas, serta faktor psikologis.
Pertolongan Pertama
Jika Si Kecil mengalami nyeri perut bagian bawah, Bunda bisa melakukan beberapa cara berikut untuk meredakannya:
- Baringkan Si Kecil dengan posisi kaki sedikit diangkat untuk meredakan nyeri.
- Pastikan Si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu pemulihannya.
- Kompres hangat perut Si Kecil untuk membantu meredakan kram dan nyeri. Gunakan botol air hangat atau handuk yang direndam air hangat. Pastikan suhu tidak terlalu panas untuk menghindari risiko luka bakar pada kulit Si Kecil.
- Pijat lembut perut Si Kecil dengan gerakan melingkar searah jarum jam untuk membantu meredakan kram dan mengurangi ketegangan pada otot perut. Pijat perut dapat merangsang pergerakan usus dan membantu mengatasi sembelit.
- Pastikan Si Kecil tetap terhidrasi dengan memberikan air putih, jus, atau kaldu.
- Hindari minuman berkafein atau bersoda karena dapat memperburuk dehidrasi.
- Berikan makanan ringan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang.
- Hindari makanan yang berlemak, pedas, atau terlalu manis.
- Jika kondisi Si Kecil tidak membaik dalam beberapa jam, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.
Dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasi nyeri perut bagian bawah, Bunda bisa lebih siap memberikan perawatan yang tepat untuk Si Kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Si Kecil mengalami gejala yang mengkhawatirkan.
Agar Bunda bisa selalu menjaga kesehatan pencernaan Si Kecil, Bunda bisa memberikannya probiotik secara rutin. Probiotik ini bisa Bunda berikan melalui berbagai minuman lezat. Selengkapnya, baca artikel berikut yuk: Minuman Probiotik yang Sehat untuk Pencernaan Anak.