Beranda Artikel Alergi Mata Bengkak pada Si Kecil dan Solusi Perawatan di Rumah

Mata Bengkak pada Si Kecil dan Solusi Perawatan di Rumah

2022/10/20 - 10:54:48am     oleh Morinaga Soya
Mata Bengkak pada Si Kecil dan Solusi Perawatan di Rumah

Pagi hari seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan bagi Bunda dan Si Kecil. Namun, bagaimana jika setiap pagi Si Kecil terbangun dengan mata yang bengkak dan rewel? Kondisi ini tentu membuat Bunda khawatir dan bertanya-tanya apa penyebabnya serta bagaimana cara mengatasinya.

Mata adalah salah satu panca indera yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Mata yang sehat akan mendukung Si Kecil dalam belajar dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Namun, mata juga merupakan bagian tubuh yang sensitif dan rentan mengalami masalah, salah satunya adalah pembengkakan.

Penyebab Mata Bengkak

Berikut ini adalah berbagai penyebab mata bengkak pada anak dan cara menanganinya:

Reaksi Alergi

Salah satu penyebab umum mata bengkak pada anak adalah reaksi alergi. Gejala yang menyertai biasanya meliputi mata dan hidung berair, kemerahan, bersin-bersin, batuk, atau muncul ruam pada kulit. Alergen yang umum meliputi debu, bulu hewan, serbuk sari, makanan tertentu, susu formula, dan bahkan asap rokok.

Bengkak ini terjadi karena pelebaran pada pembuluh darah di daerah mata yang merupakan reaksi peradangan. Dalam istilah medis, pelebaran ini disebut juga angioedema. Tetapi perlu Bunda ketahui bahwa alergi hanya merupakan salah satu dari beragam penyebab angioedema. Mari simak macam-macam penyebab lainnya di sini: Memahami Berbagai Penyebab Angioedema pada Si Kecil

Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala tersebut, penting bagi Bunda untuk mengidentifikasi dan menghindari alergen yang memicu reaksi. Dalam beberapa kasus, penggunaan obat tetes mata antihistamin yang diresepkan oleh dokter dapat membantu meredakan gejala.

Kalazion

Kalazion adalah benjolan yang muncul pada kelopak mata akibat tersumbatnya kelenjar minyak. Meskipun sering terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya. Benjolan ini biasanya tidak terasa sakit, namun dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi ringan.

Untuk mengatasi kalazion, Bunda dapat mengompres area yang bengkak dengan air hangat beberapa kali sehari. Jika benjolan tidak membaik dalam beberapa minggu atau semakin membesar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Bintitan (Hordeolum)

Bintitan adalah infeksi pada kelenjar di kelopak mata yang menyebabkan benjolan merah dan nyeri. Kondisi ini umumnya disebabkan infeksi ringan akibat bakteri yang masuk ke dalam kelenjar di kelopak mata. Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, bintitan bisa mengganggu aktivitas Si Kecil.

Penanganan awal meliputi kompres hangat pada area yang terkena selama 10-15 menit, tiga hingga empat kali sehari. Kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi berulang, terutama jika Si Kecil punya kebiasaan menyentuh area wajahnya dengan tangan yang belum dicuci. Jika bintitan tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Cedera pada Mata

Anak-anak yang aktif bermain berisiko mengalami cedera pada mata, seperti terkena bola, jatuh, atau menggosok mata terlalu keras. Cedera ini dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri.

Jika Si Kecil mengalami cedera pada mata, segera kompres area yang bengkak dengan air dingin untuk mengurangi pembengkakan. Hindari memberikan tekanan pada mata yang cedera. Jika gejala tidak membaik atau terjadi perubahan pada penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter.

Penyumbatan Saluran Air Mata

Penyumbatan saluran air mata sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini menyebabkan air mata tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga menumpuk dan menyebabkan pembengkakan di sekitar mata.

Untuk mengatasi penyumbatan saluran air mata, Bunda dapat melakukan pijatan lembut pada area antara mata dan hidung beberapa kali sehari. Jika kondisi tidak membaik dalam beberapa minggu, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Konjungtivitis (Mata Merah)

Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata bagian dalam. Penyebabnya bisa berupa infeksi virus, bakteri, atau reaksi alergi. Gejala yang muncul meliputi mata merah, berair, gatal, dan pembengkakan.

Untuk lebih memahami bagaimana alergi dapat menyebabkan konjungtivitis, simak selengkapnya di sini: Alergi Mata pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Penanganan konjungtivitis tergantung pada penyebabnya. Untuk infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Jika disebabkan oleh alergi, antihistamin dapat membantu meredakan gejala. Pastikan Si Kecil tidak menggosok matanya dan selalu menjaga kebersihan tangan.

Mengucek Mata Secara Berlebihan

Kebiasaan mengucek mata dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Anak-anak sering mengucek mata saat merasa gatal, lelah, atau mengantuk.

Untuk mencegah kebiasaan ini, Bunda dapat mengalihkan perhatian Si Kecil dengan aktivitas lain. Jika mata terasa gatal, gunakan obat tetes mata yang aman untuk anak-anak. Jika iritasi berlanjut, konsultasikan dengan dokter.

Kurang Tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan mata bengkak pada anak. Saat tidur, tubuh memperbaiki diri, termasuk mengurangi pembengkakan di area mata. Jika Si Kecil tidak mendapatkan tidur yang cukup, cairan dapat menumpuk di sekitar mata, menyebabkan pembengkakan.

Pastikan Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup sesuai usianya. Untuk anak-anak, tidur selama 9-12 jam per malam sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan mereka.

Cara Mengatasi Mata Bengkak

Langkah pertama dalam mengurangi pembengkakan pada mata adalah memahami penyebab utamanya. Jika dipicu oleh infeksi ringan atau iritasi, mengompres mata menggunakan kain bersih yang dibasahi air dingin bisa membantu meredakan peradangan dan memberikan kenyamanan. Kompres dingin ini sebaiknya dilakukan beberapa kali dalam sehari, terutama saat anak merasa tidak nyaman atau bengkak tampak semakin parah.

Dalam kondisi tertentu, seperti mata yang gatal akibat alergi, penggunaan obat tetes mata khusus anak yang mengandung antihistamin bisa membantu. Namun, pastikan penggunaannya telah disesuaikan dengan usia anak dan atas anjuran dokter. Produk yang dapat dibeli bebas di apotek bisa menjadi opsi, tetapi selalu konsultasikan terlebih dahulu sebelum pemakaian rutin.

Tidak kalah penting, menjaga kebersihan tangan anak dapat mencegah infeksi tambahan, terutama jika Si Kecil sering menyentuh wajah atau mengucek matanya.

Kapan Harus Membawa Si Kecil ke Dokter?

Tidak semua pembengkakan pada mata memerlukan penanganan medis segera, namun ada kondisi tertentu yang tidak boleh diabaikan. Jika mata Si Kecil bengkak disertai demam, nyeri hebat, atau mengeluarkan cairan berwarna kuning atau hijau, maka sebaiknya Bunda segera membawanya ke dokter.

Dokter juga perlu segera dikunjungi apabila penglihatan Si Kecil mulai terganggu, atau apabila pembengkakan berlangsung lebih dari dua atau tiga hari tanpa perbaikan.

Namun apabila gangguan ini muncul secara berulang dalam waktu dekat, perhatikan apakah ia juga mengalami gejala lain seperti ruam atau gangguan pada pencernaannya. Gejala demikian merupakan gejala yang umum terjadi akibat alergi susu sapi. Simak lebih lanjut tentang ruam yang dapat terjadi karena alergi susu sapi di sini: Ruam Merah pada Anak dan Cara Mengatasinya





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca