Munculnya ruam akibat alergi pada Si Kecil tentu membuat Bunda khawatir, apalagi jika Si Kecil merasa gatal dan rewel. Untuk mengatasinya, Bunda bisa mengompres kulitnya dengan air hangat. Namun, pastikan Bunda mengetahui jenis ruam alergi terlebih dahulu, supaya penanganan yang diberikan tepat dan gejala dapat teratasi dengan baik . Yuk, baca artikel ini untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.
Jenis dan Ciri Ruam pada Bayi Akibat Alergi
Kulit Si Kecil yang sensitif memang rentan terhadap berbagai masalah, termasuk ruam. Penyebabnya sendiri dapat dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah alergi. Berikut jenis-jenis alergi yang dapat menyebabkan ruam pada Si Kecil.
Eksim
Bunda, alergi ternyata dapat menyebabkan eksim pada Si Kecil. Dilansir dari Webmd, para peneliti mengungkapkan genetika dan reaksi tubuh terhadap alergen dapat menyebabkan eksim. Apalagi, orang dengan eksim cenderung mengalami kekurangan protein-protein tertentu seperti filaggrin dan loricrin yang seharusnya bekerja menjaga lapisan kulit agar tidak terinfeksi bakteri, dan menjaga kulit supaya tetap lembap.
Karena tidak memiliki protein-protein tersebut, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritan dan alergen, dan cenderung lebih kering. Akibatnya, kulit menjadi kering dan gatal-gatal, sehingga bila mengalami eksim pun, gejalanya menjadi lebih parah.
Selain itu, tingginya tingkat antibodi tertentu, seperti imunoglobulin E, juga berperan dalam eksim, sehingga tubuhnya akan bereaksi berlebihan pada alergen. Respon tubuh ini dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan kerusakan kulit yang pada akhirnya menyebabkan munculnya ruam dan gejala eksim.
Saat Si Kecil mengalami eksim, ada perawatan mudah dan efektif yang dapat diberikan di rumah agar kondisinya semakin membaik. Simak penanganannya di artikel ini: Apakah Eksim pada Bayi Bisa Disembuhkan?
Biduran
Ketika tubuh bertemu alergen, ia melepaskan zat kimia berupa histamin yang dapat menyebabkan biduran dan gejala alergi lainnya. Biduran sendiri adalah bercak merah yang gatal pada kulit. Ukuran dan bentuknya sendiri bervariasi, dan warnanya merah
Contoh Alergen
Ada beberapa contoh alergen yang dapat menyebabkan ruam pada Si Kecil, seperti telur. Alergi telur terjadi ketika sistem kekebalan tubuhnya bereaksi terhadap protein dalam telur, yang mengakibatkan ruam setelah mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur.
Selain telur, kacang-kacangan seperti kacang tanah, kenari, atau almon juga termasuk alergen yang dapat menyebabkan ruam.
Alergen lainnya yang cukup sering terjadi adalah susu sapi. Alergi ini bukan hanya memunculkan ruam, tapi juga dapat diiringi gejala lain, seperti muntah, sembelit, atau pilek.
Nah, jika ruam yang muncul diakibatkan oleh reaksi alergi susu sapi. Bunda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan solusi terkait produk pengganti yang sesuai untuk Si Kecil. Jangan dibiarkan ya Bun, karena hal ini dapat berbahaya bagi kondisi Si Kecil seperti penjelasan di artikel ini: Akibat Jika Alergi Susu Sapi Dibiarkan pada Bayi
Cara Mengatasi Ruam Pada Bayi
Jika Si Kecil mengalami ruam, Bunda bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya, yakni dengan mengompres area yang terkena menggunakan air dingin, agar gatal dan bengkaknya reda. Bunda juga perlu selalu menjaga kebersihan kulitnya.
Pakaikan krim atau salep yang dapat meredakan gatal dan peradangan. Banyak krim yang dapat mengatasi ruam, bengkak dan gatal, dan Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memilihkan krim yang aman untuk Si Kecil.
Selain itu, Bunda juga perlu menghentikan pemberian makanan tertentu, seperti susu formula yang mungkin mengandung bahan yang dianggap tubuhnya sebagai alergen. Salah satu ciri alergi susu formula sendiri adalah munculnya ruam, namun ruam bukanlah satu-satunya tanda bahwa Si Kecil tidak cocok mengonsumsi susu tersebut.
Yuk, ketahui tanda-tanda lainnya agar Bunda bisa mengenali ciri-ciri ketidakcocokan susu formula ini pada Si Kecil, pada artikel berikut ini: Anak Tidak Cocok Susu Formula? Kenali Ciri dan Penyebabnya
Sumber:
- Webmd. Skin Problems and Treatments. Diakses pada tanggal 20 Maret 2024. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/eczema-allergies-link