Beranda Artikel 37-72 Bulan 5 Ciri Anak Manja dan Cara Tepat Mengatasinya

5 Ciri Anak Manja dan Cara Tepat Mengatasinya

2021/12/21 - 04:13:06pm     oleh Morinaga Soya
5 Ciri Anak Manja dan Cara Tepat Mengatasinya

Dalam mendidik anak, sebaiknya jangan terlalu memanjakan mereka. Anak yang terlalu dimanja cenderung akan kehilangan rasa tanggung jawab dan kemandirian mereka, sulit diatur, serta kurang dapat menghargai orang-orang dan lingkungan sekitar.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda anak manja berlebihan dan bagaimana cara menghadapinya dengan bijak. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Ciri-Ciri Anak Manja

Dalam sebuah artikel ilmiah dengan tajuk “Spoiled Child Syndrome” dijelaskan bahwa penggunaan kata manja pada anak-anak sebenarnya kurang jelas maknanya dan bahkan cenderung merendahkan. Maka, untuk menghindari keriuhan, penulis artikel ilmiah ini, McIntosh BJ menyebutnya sebagai sindrom anak manja.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa sindrom ini dicirikan perilaku egois Si Kecil yang berlebih. Anak yang terkenal manja juga dapat menunjukan ciri seperti meminta perhatian berlebihan atau bahkan meminta hak istimewa. Bahayanya, anak manja bisa tumbuh dewasa dengan karakter yang pemarah dan kurang memiliki perasaan simpatik terhadap orang lain.

Penyebab sikap anak yang disinyalir sebagai manja ini bisa jadi dipengaruhi oleh lingkungan atau pola asuh yang mungkin saja tidak tepat. Untuk mengetahui apakah sifat yang ditunjukan Si Kecil merupakan cikal bakal perilaku manja, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti :

Sulit Menerima Penolakan

Pernahkah Bunda mengalami saat dimana Bunda menolak permintaan Si Kecil saat ingin dibelikan sesuatu atau memakan sesuatu dan reaksi Si Kecil malah protes dan menangis dengan kencang. Ini masih merupakan reaksi wajar yang umum sekali diekspresikan anak-anak. Kekesalan ini biasanya akan perlahan menghilang dan Si Kecil akhirnya bisa menerima penolakan tersebut.

Beda ceritanya bila Si Kecil memiliki sifat manja, penolakan ini akan sulit diterimanya dan akan membuat Si Kecil tantrum dalam waktu lama dan kadang bahkan hingga memukul. Kalaupun didiamkan Si Kecil bisa bersikukuh untuk mendapatkan apa yang ia minta. Tantrum ini akan terjadi berulang dan tidak terlihat berkurang bahkan seiring pertambahan umur Si Kecil.

Anak mungkin juga akan tantrum saat disuruh makan sehingga tidak nafsu makan lagi. Untuk mengatasi hal tersebut, yuk pelajari cara mengatasi anak susah makan di sini: Anak Susah Makan? Cari Tahu Penyebab & Cara Mengatasinya.

Tidak Pernah Puas

Tanda lain yang mungkin saja menunjukan sifat manja pada Si Kecil adalah mereka tidak pernah puas. Si Kecil mungkin saja sudah diberikan banyak mainan ataupun pakaian oleh Bunda. Namun, selalu ingin memiliki lebih banyak, dan iri akan apa yang dimiliki oleh orang lain.

Si Kecil akan selalu menginginkan apa yang dimiliki orang lain, tak jarang, bahkan ingin memiliki lebih dari yang dipunyai oleh temannya. Pada akhirnya Si Kecil malah bisa jadi rakus. Meski telah memiliki lebih dari cukup, namun Si Kecil tidak akan berfokus untuk menghargai apa yang ia miliki namun lebih ke bagaimana caranya mendapatkan hal baru.

Egois

Anak dengan karakter yang manja akan selalu berpikir bahwa segala sesuatu selalu berpusat di sekelilingnya, sehingga semua orang perlu mementingkan dirinya terlebih dahulu. Hal ini bisa terlihat dari cara Si Kecil bermain dengan teman sebayanya. Ia cenderung tidak mau berbagi atau bergantian dengan orang lain.

Sulit Menerima Kekalahan

Tiap anak pasti akan sedikit mengekspresikan kekesalan saat kalah, tapi beda halnya dengan anak yang memiliki sikap manja. Mereka bisa berbalik melempar tantrum, memukul, menangis terus-terusan, dan berteriak. Kekalahan dalam hal simpel sulit sekali untuk diterima Si Kecil.

Mungkin ketika melihat hal ini terjadi, Bunda bisa menenangkan Si Kecil sembari memberi pengertian bahwa kalah atau menang merupakan sesuatu yang pasti terjadi dan apapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada.

Selalu Pamrih

Anak yang manja cenderung sulit untuk dimintai bantuan atau disuruh untuk melakukan pekerjaan rumah yang memang menjadi tugasnya. Biasanya untuk membuatnya melakukan tugas seperti membersihkan mainan, Si Kecil akan meminta imbalan dari Bunda bila ia harus mengerjakan kewajibannya di rumah.

Hal ini bisa terjadi bila Bunda dan suami cenderung memberikannya imbalan atau hadiah karena Si Kecil melakukan apa yang disuruh oleh Bunda. Mungkin memberikan imbalan ini bisa dibatasi dan dikurangi ya Bunda supaya tidak menjadi kebiasaan

Cara Mengatasi Anak Manja

Karena masih terlalu dini, Si Kecil akan cenderung mengekspresikan kekecewaan dengan cara merengek, membuat ulah, tantrum, menangis, ataupun berteriak. Tentu saja hal ini wajar dilakukan oleh anak-anak.

Khusus anak tantrum, sebenarnya ada cara efektif untuk menangani Si Kecil dengan kondisi seperti ini. Ingin tahu solusi selengkapnya? Yuk baca artikel ini: Mengatasi Anak Tantrum dan Alergi.

Penting bagi Bunda untuk mengetahui cara mengatasi emosi anak supaya ia tidak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter manja dan cengeng. Saat Bunda dan suami menjadi tidak disiplin, konsisten, serta terlalu mudah mengalah kepada anak, hal ini malah bisa dimanfaatkan Si Kecil untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Melansir dari Psychology Today, mengajarkan Si Kecil untuk memiliki tanggung jawab dan mengajarkan kemandirian adalah solusi agar anak tidak memiliki perilaku manja ini. Perlu juga untuk mengajari Si Kecil tentang harga diri agar tidak bergantung pada pendapat orang lain, apalagi pada keinginan untuk memiliki harta atau benda yang dipunyai orang lain sebagai hal yang penting atau perlu dilakukan.

Memang, tidak semua anak bisa didisiplinkan dengan mudah karena karakter tiap anak sendiri berbeda. Selama mendidik Si Kecil ini, tak jarang akan terjadi pertentangan atau perdebatan antara Si Kecil dan Bunda. Meski demikian berusahalah untuk tetap tegas dan jangan selalu menuruti keinginan mereka. Selain itu, berikut merupakan tips yang bisa Bunda terapkan untuk menangani sifat anak yang manja, antara lain:

Konsisten Bersikap

Melansir dari Health Guidance, salah satu yang menyebabkan sifat manja Si Kecil tumbuh adalah ketidak konsistenan orang tua. Misalnya saat Si Kecil ingin membeli mainan dan Bunda menolak untuk memberikannya. Namun, saat Si Kecil tidak berhenti merengek, akhirnya Bunda menyerah dan membelikannya mainan yang diinginkan.

Ketika Si Kecil menangis dan merengek pasti ada perasaan tidak tega sehingga mudah sekali untuk mengambil pilihan memberikan apa yang ia mau asal Si Kecil tidak menangis. Dari peristiwa ini, Si Kecil akan mempelajari bahwa ia bisa mendapatkan apa yang ia mau hanya dengan merajuk, merengek, ataupun menangis. Sehingga bukan tidak mungkin Si Kecil akan merengek makin kencang saat keinginannya tak dipenuhi.

Inilah mengapa berpegangan erat pada aturan awal yang sudah dibuat menjadi sangat penting. Ketika Bunda dan suami sudah mengatakan tidak, maka pertahankan kata tersebut hingga akhir meskipun Si Kecil berteriak semakin kencang. Rasa tidak tega yang Bunda rasakan merupakan tantangan yang harus dilalui agar dapat tetap konsisten terhadap aturan.

Tiap kali Si Kecil menangis, Bunda bisa membicarakan baik-baik dan memberikan pengertian mengapa Bunda memilih untuk tidak memenuhi permintaannnya. Misalnya saja Bunda menjelaskan bahwa mainan yang dimiliki Si Kecil sudah cukup banyak sehingga belum memerlukan mainan baru. Lalu, Bunda bisa mengalihkan perhatian Si Kecil dengan mengajaknya makan atau bermain.

Memberi Penjelasan Sederhana

Menghadapi anak manja dan cengeng tentu memiliki kesulitan tersendiri. Terkadang ada perasaan gerah tatkala Si Kecil mulai merengek sehingga Bunda memilih untuk menyanggupi keinginan mereka. Tapi tentu saja, anak dengan sifat manja tidak bisa dituruti terus keinginannya.

Cara lain yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memberikannya penjelasan singkat mengenai mengapa Bunda tidak bisa memberikan apa yang ia mau saat ini. Misalnya saat Si Kecil ingin makan sesuatu yang manis, Bunda bisa memberitahukan bahwa ia sudah cukup makan makanan manis dan terlalu banyak makanan manis bisa merusak gigi dan membuatnya sakit perut.

Hal yang perlu Bunda pahami adalah normal bila Si Kecil marah, sedih, dan kecewa jika keinginannya tak terpenuhi. Dan, memberikan penjelasan gamblang kepada anak diharapkan akan membantunya memiliki pengertian lebih tentang keadaan yang tengah terjadi serta mengapa segala sesuatu yang ia mau tidak dapat dipenuhi tiap saat.

Libatkan Si Kecil dalam Kegiatan Sosial

Si Kecil yang selalu mendapatkan apa yang ia mau besar kemungkinan akan memiliki ego tinggi dan sifat keras kepala. Untuk mengatasi hal ini, Bunda dan suami bisa melibatkan Si kecil dalam kegiatan sosial. Saat terlibat dalam kegiatan sosial, Si Kecil akan belajar untuk berbagi, berkomunikasi, serta mengontrol ego dan emosinya.

Lebih penting, orangtua bisa mengajarkan serta menjelaskan tentang kegiatan berbagi dengan teman-teman. Misal, ajak Si Kecil untuk memilih mainan serta pakaian lama layak pakai yang ingin ia sumbangkan ke panti asuhan.

Beri tahu bahwa ketika memberikan barang kepada orang lain haruslah yang dalam keadaan baik dan tidak rusak, sama halnya seperti Si Kecil yang menginginkan barang bagus. Dengan melakukan kegiatan sosial Si Kecil akan mengerti bahwa ada orang-orang yang tidak seberuntung dirinya sehingga ia akan belajar bersyukur dan tidak akan memiliki sifat manja dan mementingkan dirinya sendiri.

Tegas Dengan Hukuman

Mendisiplinkan Si Kecil dengan memberi hukuman sebagai salah satu cara mengatasi perilaku anak yang manja bisa jadi cukup rumit. Salah langkah dalam memberikan hukuman malahan bisa membuat Si Kecil menjadi trauma. Tapi, pemberian hukuman yang tepat pada Si Kecil akan membuatnya belajar untuk tidak mengulangi perilaku buruknya kembali dan mengajarkannya bahwa tiap perbuatan ada konsekuensinya.

Saat memberi hukuman, coba hindari memberi hukuman fisik dan jangan berteriak dengan suara kencang kepada Si Kecil karena ini tentu bisa membuatnya menjadi trauma. Beritahu salahnya dimana, kemudian dengan nada tegas berikan Si Kecil hukuman supaya ia bisa belajar dari pengalaman ini.

Contoh hukuman yang Bisa Bunda berikan misalnya menyita barang atau mainan kesukaannya ketika ia tidak merapikannya dengan baik atau mengembalikannya ke tempat setiap usai bermain atau ketika ia tidak merapikan tempat tidurnya.

Memberi Contoh

Si Kecil adalah seorang peniru ulung dan ia cenderung cepat belajar melakukan sesuatu karena ada contoh di hadapannya. Untuk mengatasi anak yang manja, Bunda bisa menunjukan perilaku baik yang ingin ditiru oleh Si Kecil. Misalnya dengan menjaga dan menyimpan barang dengan baik. Selalu mengembalikan barang ke tempatnya

Kemudian beri contoh untuk selalu menghargai orang lain dengan membiasakan diri mengucapkan tolong, minta maaf, dan terima kasih agar Si Kecil mengerti betapa ketiga kata ini merupakan hal yang penting.

Ibaratnya menanam bibit, membesarkan dan mendidik Si Kecil merupakan suatu proses. Hasil jerih payah serta kesabaran Bunda dalam menghadapi serta membentuk pribadi yang baik kepada Si Kecil mungkin akan menguras tenaga dan emosi. Namun yang pasti, kerja keras Bunda dalam membesarkan sekaligus membimbing Si Kecil akan berbuah di kemudian hari

Terutama saat Bunda melihat Si Kecil tumbuh menjadi anak yang memiliki tutur kata serta perilaku yang baik. Selalu berikan cukup perhatian kepada Si Kecil namun tahu kapan harus bertindak tegas kepada Si Kecil. Demikian cara-cara yang bisa Bunda lakukan saat menangani anak yang memiliki tingkah manja. Semoga berhasil Bunda





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu