Beranda Artikel 13-36 Bulan Penyebab Feses Bayi Encer dan Berwarna Kuning

Penyebab Feses Bayi Encer dan Berwarna Kuning

2024/05/29 - 11:57:55am     oleh Morinaga Soya
bab bayi encer berwarna kuning

Apakah Bunda pernah melihat buang air besar bayi yang encer dan berwarna kuning? Banyak indikasi yang mempengaruhi feses Si Kecil, mulai dari penyakit hingga pengaruh makanan. Namun, Bunda jangan langsung panik dulu jika menemukan feses yang seperti ini ya. Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya hingga penanganannya.

Penyebab Feses Bayi Berwarna Kuning dan Encer

Sama seperti orang dewasa, feses Si Kecil juga berdasarkan bahan-bahan yang mereka makan, seperti ASI dan makanan padat yang mereka konsumsi. Umumnya, feses Si Kecil akan cenderung lebih lembut daripada feses orang dewasa.

Feses anak-anak yang mendapat ASI biasanya berbentuk seperti mustar. Warnanya kuning, coklat muda, atau hijau. Feses ini biasanya memiliki konsistensi yang longgar dan agak encer. bisa menggumpal, pucat, lembut, kental, atau lembek. Jika Bunda mencium aromanya, maka Bunda bisa merasakan bahwa sedikit manis.

Penyebab lainnya adalah bilirubin, yaitu pigmen kuning dalam darah yang merupakan hasil dari sel darah merah dan merupakan warna yang normal terjadi pada anak-anak.

Feses yang berwarna kuning atau hijau adalah hal yang normal, selama teksturnya cenderung tidak terlalu padat ataupun tidak terlalu encer. Tetapi, jika feses ini terlalu encer daripada biasanya, apalagi jika keenceran ini terjadi 3 kali sehari, maka ia dapat dicurigai mengalami diare yang mungkin disebabkan infeksi.

Tanda Feses Encer yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini yang perlu Bunda ketahui kapan sebaiknya menghubungi dokter. Jika Si Kecil memang buang air besar tiga kali sehari dengan feses yang encer alias diare, Bunda perlu mewaspadai dehidrasi dan berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi ini berfungsi untuk mencegah Si Kecil jatuh ke keadaan dehidrasi yang dapat merusak organ-organ tubuhnya.

Konsultasi ini perlu dilakukan sesegera mungkin karena anak-anak sangat mudah mengalami dehidrasi jika diare. Salah satu tanda dehidrasi ini adalah ketika mereka tidak mau minum.

Bunda juga perlu waspada apabila selain feses Si Kecil encer, ia juga mengalami demam. Sebab, demam yang terlalu tinggi dapat merusak otaknya, sehingga Bunda perlu berkonsultasi secepatnya dengan dokter.

Jika fesesnya tidak hanya berwarna kuning, tetapi juga mengeluarkan darah, maka Bunda perlu segera membawanya ke rumah sakit. Keluarnya darah ini dapat menyebabkannya mengalami anemia yang tentunya juga akan merusak organ-organ tubuhnya.

Lebih lengkapnya, Bunda perlu mengetahui apa saja warna feses bayi yang normal dan juga yang berdampak bagi kesehatannya. Yuk, baca artikel berikut ini agar Bunda sigap dalam melakukan penanganannya: Waspadai Berbagai Warna Feses Bayi Berikut Ini

Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Si Kecil

Agar feses Si Kecil tidak sampai menjadi terlalu encer atau diare, maka Bunda perlu menjaga pencernaannya. Dengan menjaga kesehatan alat-alat pencernaannya, maka alat-alat pencernaan ini akan bekerja menyerap nutrisi, serta membuang sisa-sisa pencernaan yang tidak diperlukan melalui feses dengan normal.

Alat pencernaan dapat berfungsi memproses makanan dengan baik jika di dalamnya hidup bakteri probiotik dalam jumlah yang cukup. Probiotik mampu menjaga suasana alat pencernaannya agar dapat menyerap gizi dari makanan, tanpa membuang cairan secara berlebihan yang menjadikan feses Si Kecil menjadi encer. Karena itu, jika Bunda ingin feses Si Kecil selalu memiliki tekstur yang normal, Bunda perlu memberinya asupan probiotik.

Bakteri probiotik akan lebih mudah berkembang biak menjaga pencernaan Si Kecil apabila bakteri tersebut memperoleh banyak nutrisi khusus berupa prebiotik. Inilah sebabnya anak-anak yang memperoleh prebiotik dari MPASI-nya sehari-hari jarang mengalami kelainan pada fesesnya.

Nah, Bunda dapat membantu memperbaiki feses Si Kecil agar tidak menjadi encer lagi dengan memberinya makanan sehat melalui MPASI yang kaya akan prebiotik. Namun, makanan apa saja yang mengandung prebiotik ini? Yuk, cari tahu tentangnya di sini: Sumber Makanan yang Mengandung Prebiotik.

Referensi:

WebMD. Diarrhea in Babies. Diakses tanggal 16 Mei 2024. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment

Emma’s Diary. Causes and Symptoms of Diarrhoea in Babies. Diakses tanggal 16 Mei 2024. https://www.emmasdiary.co.uk/baby/baby-health-and-illnesses/diarrhoea

Mother Nurture. Tips to improve your baby’s digestive health. Diakses tanggal 17 Mei 2024. https://www.mothernurture.in/blogs/you-and-your-baby/tips-to-improve-your-baby-s-digestive-health





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu