Beranda Artikel 13-36 Bulan Susu Formula Hidrolisat Ekstensif Solusi Alergi Susu Sapi

Susu Formula Hidrolisat Ekstensif Solusi Alergi Susu Sapi

2022/10/05 - 01:25:25pm     oleh Morinaga Soya
Susu Formula Hidrolisat Ekstensif Solusi Alergi Susu Sapi

Susu terhidrolisa ekstensif adalah susu sapi yang proteinnya sudah dipecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat mencegah dan mengurangi risiko alergi susu sapi pada Si Kecil. Oleh karena itu, susu jenis ini dapat dikonsumsi oleh Si Kecil yang mengalami alergi. Cari tahu lebih banyak tentang susu terhidrolisa ekstensif di sini yuk.

Meskipun air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik dan paling disarankan untuk Si Kecil. Namun, sayangnya, pemberian ASI eksklusif pada Si Kecil bisa tidak terlaksana karena kondisi medis atau kondisi lainnya sehingga Bunda harus memberikan asupan gizi alternatif lewat susu formula.

Mengenal Susu Formula untuk Si Kecil

Susu formula adalah nutrisi yang mampu mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak, dan umumnya susu formula berbentuk susu bubuk. Kandungan utama yang terdapat dalam susu formula yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Susu formula terbagi menjadi 3 kategori, susu formula berbahan dasar susu sapi, susu formula terhidrolisa ekstensif, dan susu formula berbasis protein nabati. Untuk menentukan mana susu yang harus diberikan pada Si Kecil, Bunda perlu menyesuaikan dengan dengan kebutuhan dan kondisi Si Kecil.

Pemberian susu formula pun tidak dapat sembarangan, pasalnya Bunda juga harus memastikan bahwa susu formula yang diberikan cocok untuk Si Kecil. Selain memastikan kandungan susu formula dapat memenuhi kebutuhan gizi Si Kecil, Bunda juga harus mengetahui dengan pasti bahwa Si Kecil tidak memiliki reaksi alergi terhadap kandungan yang terdapat dalam susu. Sebagai contoh, bila Si Kecil memiliki riwayat alergi terhadap susu sapi maka susu formula terhidrolisa ekstensif bisa dijadikan pilihan.

Apa itu Susu Formula Terhidrolisa Ekstensif?

Reaksi alergi protein susu sapi kerap kali ditemukan pada Si Kecil yang mengonsumsi susu formula karena sebagian besar susu formula memiliki bahan dasar protein dari susu sapi. Protein pada susu sapi disinyalir sebagai penyebab reaksi alergi. Sementara, pada susu formula terhidrolisis memang dikhususkan bagi Si Kecil yang memiliki alergi susu sapi karena protein casein atau whey dari susu sapi telah dipecah menjadi bentuk protein yang lebih kecil.

Hal ini bisa mengurangi resiko tubuh mengenali atau mendeteksi protein tersebut sebagai faktor pencetus alergi dan mencegah terjadinya reaksi alergi yang pastinya dapat membuat Si Kecil merasa tidak nyaman. Ini memungkinkan Si Kecil supaya tetap mendapatkan segudang manfaat dari susu formula tanpa harus mengalami alergi.

Formula protein terhidrolisis terdiri dari dua jenis, yaitu formula dengan protein terhidrolisis parsial atau sebagian dan protein terhidrolisis ekstensif. Pada susu formula terhidrolisis parsial, protein dipecah menjadi peptida yang lebih kecil dan sering digunakan untuk anak dengan riwayat atopik dan pencegahan alergi. Bila Si Kecil didiagnosa memiliki alergi susu sapi yang berat, maka jenis susu terhidrolisis parsial ini kurang dianjurkan karena dalam beberapa kasus, sebagian besar anak masih menunjukan reaksi alergi.

Sedangkan pada susu formula terhidrolisis ekstensif, walau protein dipecah menjadi peptida yang berukuran lebih kecil lagi tapi masih bisa dikenali jenis proteinnya oleh anak yang alergi protein susu sapi dan masih bisa mencetuskan reaksi alergi pada Si Kecil. Apabila setelah pemberian susu formula terhidrolisis Si Kecil masih menunjukan gejala alergi, maka segeralah periksakan ke dokter untuk konsultasi serta penanganan lebih detail lagi.

Perbedaan Susu Terhidrolisa Ekstensif dengan Susu Formula Biasa

Menurut American Academy of Pediatrics, susu formula hidrolisat ekstensif mengalami proses hidrolisis, di mana protein susu sapi dibelah menjadi fragmen yang lebih kecil. Fragmen protein yang lebih kecil ini lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang rentan terhadap alergi.

Di sisi lain, susu formula sapi biasa tidak mengalami proses hidrolisis. Protein susu sapi tetap utuh dalam bentuknya yang asli. Beberapa bayi dengan risiko alergi atau masalah pencernaan mungkin tidak dapat mencerna protein susu sapi biasa dengan baik, sehingga memilih susu formula hidrolisat ekstensif dapat menjadi pilihan yang lebih baik.

Sekarang, Bunda dapat memahami bahwa susu formula hidrolisat ekstensif memiliki keunggulan dalam pencernaan dan manfaat bagi bayi dengan risiko alergi.

Kapan Harus Memberikan Susu Formula Terhidrolisa Ekstensif?

Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) susu sapi merupakan protein asing yang akan pertama kali dikenalkan kepada Si Kecil ketika ia tidak bisa mendapatkan ASI. Sayangnya Si Kecil bisa saja memiliki riwayat alergi susu sapi. Berbeda dengan pendapat populer, alergi susu sapi nyatanya tidak hanya dialami oleh Si Kecil yang mengonsumsi susu formula, namun Si Kecil yang diberikan ASI eksklusif juga bisa mengalami reaksi alergi susu sapi. Hal ini dikarenakan ASI dapat mengandung komponen protein susu sapi dari makanan yang dikonsumsi Bunda.

Menurut IDAI, angka kejadian alergi susu sapi ditemukan pada 3-4% bayi yang sebagian besar berusia di bawah 1 tahun. Alergi susu sapi umumnya akan menimbulkan beberapa gejala seperti berikut:

  • Gejala saluran cerna berupa muntah, kram perut, kolik, atau diare yang bahkan disertai darah akibat adanya peradangan yang berat di usus/rektum
  • Masalah kulit, seperti ruam merah yang bermunculan usai mengkonsumsi susu sapi
  • Masalah di saluran napas, seperti napas yang berbunyi grok-grok (mengi), kesulitan bernapas akibat membengkaknya saluran napas sebagai salah satu reaksi alergi.

Jika Bunda ingin mengetahui lebih banyak tentang gejala alergi susu sapi, baca artikel berikut ya: Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula

Manfaat Susu Formula Terhidrolisa Ekstensif

Selain membantu Si Kecil mendapatkan nutrisi serta gizi yang diperlukan tanpa menimbul gejala reaksi alergi, banyak manfaat yang bisa Si Kecil dapatkan saat mengkonsumsi susu formula jenis ini, antara lain:

1. Aman Dikonsumsi Si Kecil yang Alergi

Seperti sudah dibahas di atas, susu formula terhidrolisa ekstensif bisa Bunda jadikan alternatif bila Si Kecil tidak dapat mengkonsumsi susu sapi. Menurut laman IDAI, beberapa penelitian menyebutkan bahwa susu formula ini bisa mencegah serta mengurangi gejala pada Si Kecil yang mengidap alergi susu sapi seperti muntah, kram perut, diare, dan gangguan pernapasan

2. Mencegah Penyakit Alergi Lainnya

Masih terkait dengan alergi, seperti dilansir dari The National Center For Biotechnology Information menyebutkan bahwa susu formula terhidrolisa disinyalir bisa meringankan hingga mencegah penyakit alergi seperti rhinitis alergi, eksim, atau bahkan asma. Walau masih membutuhkan penelitian lebih lanjut akan efektivitasnya, namun hasil penelitiannya cukup menjanjikan. Ruam merah juga sering timbul jika Si Kecil alergi susu sapi. Bunda perlu atasi dengan cara ini: Ruam Merah pada Si Kecil Pertanda Alergi Susu Sapi?

3. Memiliki Nutrisi Lengkap

Meskipun dapat dikonsumsi oleh Si Kecil yang memiliki riwayat alergi, namun susu terhidrolisa ini tetaplah susu yang terbuat dari protein sapi. Tapi protein di dalamnya sudah dalam bentuk lebih sederhana. Maka dari itu, nutrisi yang terkandung di dalamnya hampir sama lengkap dengan susu formula berbahan dasar susu sapi biasa. Bahkan protein di dalamnya lebih mudah diserap usus. Si Kecil tetap bisa mendapatkan beragam kebaikan susu sapi melalui susu formula ini untuk tumbuh kembangnya tanpa harus mengalami efek samping akibat alergi.

Bila memang diperlukan, Bunda bisa berkonsultasi langsung ke dokter untuk menentukan pilihan susu formula terbaik sesuai dengan kondisi Si Kecil. Demikian, sederet kelebihan susu formula terhidrolisa dan beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan Bunda dalam memilih susu formula untuk Si Kecil. Perlu diingat bahwa ASI tetaplah sumber nutrisi terbaik. Jadi selama memungkinkan bagi Bunda, usahakan untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil ya.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu