Gatal akibat alergi bisa sangat mengganggu dan membuat Si Kecil tidak nyaman. Jika hal tersebut terjadi, Bunda harus segera mengatasinya, karena jika dibiarkan terus-menerus, bisa mengganggu aktivitas dan kualitas tidurnya.
Gejala tersebut dapat hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari, jika diberikan pengobatan yang tepat. Namun, sebaiknya Bunda tidak memberikan obat terus-menerus karena obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Karena itu, perlu dipertimbangkan penggunaan obat dengan bijak, dan disarankan untuk mencoba alternatif lain yang lebih aman. Selain itu, menghindari paparan alergen dan menjaga kebersihan kulit anak juga dapat membantu mencegah timbulnya gatal akibat alergi.
Kenali lebih jauh gatal karena alergi dengan menyimak artikel ini sampai selesai. Selamat membaca, Bunda.
Tentang Gatal
Gatal alergi pada Si Kecil bisa menjadi momok menakutkan, Tapi, Bunda dapat membantunya dengan mengetahui gejala apa saja yang muncul pada berbagai bagian tubuh Si Kecil, termasuk hidung, mata, tenggorokan, dan kulit.
1. Hidung
Ketika menyerang hidung, ia akan terus-menerus membersihkan ingusnya, yang sering disertai dengan pilek, bersin, dan hidung yang tersumbat.
2. Mata
Ketika yang terkena adalah mata, ia akan berkali-kali mengucek matanya dan matanya akan berair.
3. Tenggorokan
Gatal pada tenggorokan juga bisa membuatnya batuk-batuk karena ingin meredakan rasa tidak nyaman.
4. Kulit
Gatal pada kulit dapat menyebabkannya terus-menerus menggaruk badannya dan muncul bintik-bintik dan bentol-bentol yang terkadang bisa sampai mengelupas.
Cara Mendiagnosis
Mendiagnosis alergi pada anak bisa menjadi hal yang rumit. Namun jangan khawatir, dokter akan membantu mengidentifikasi kondisi tersebut dengan melakukan beberapa langkah.
Pertama, dokter akan melakukan wawancara medis dengan Bunda dan Si Kecil. Beliau akan bertanya tentang gejala yang dialami dan faktor yang memperburuk atau memperbaikinya.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan ini, dokternya akan mencari tanda-tanda yang umumnya muncul pada tubuh. Contohnya seperti bekas garukan, hidung yang nampak lembab, atau ruam dan kemerahan pada kulit.
Pemeriksaan fisik juga membantu dokter memastikan tidak ada kondisi lain yang memicu gejala yang mungkin saja sama dengan alergi, misalnya infeksi atau penyakit autoimun.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan fisik tersebut, dokter dapat menentukan apakah perlu dilakukan tes alergi tambahan atau tidak untuk memastikan jenis alergi yang dialaminya.
Cara Mengobati
Umumnya, untuk mengobati kondisi ini pada anak usia 2 tahun, dokter akan meresepkan obat antihistamin. Antihistamin bekerja dengan menghalangi efek zat yang disebut histamin. Histamin biasanya dilepaskan ketika tubuh mendeteksi sesuatu yang berbahaya, seperti infeksi atau alergi. Namun, perlu Bunda ketahui bahwa obat tersebut juga dapat menimbulkan efek samping pada sistem saraf.
Selain antihistamin, dokter juga mungkin akan meresepkan obat kortikosteroid untuk mengurangi ruam pada kulit Si Kecil. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan.
Salah satu hal terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah mengetahui penyebab munculnya gejala tersebut pada Si Kecil agar dapat menghindari terpapar alergen yang sama di masa depan. Jika ia sering terpapar alergen, maka penggunaan obat akan semakin sering. Akibatnya, efek samping dari penggunaan obat akan muncul. Dengan mengetahui penyebabnya, Bunda dapat memangkas akar masalah dan memastikan ia tidak terpapar alergen.
Mengenal penyebab alergi juga dapat membantu kita mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko terkena reaksi yang lebih parah di kemudian hari. Dengan mengetahui penyebabnya, Bunda dapat menghindari zat-zat yang tersebut dan memilih alternatif lain yang lebih aman.
Baca lebih lanjut tentang penyebab alergi di sini yuk, Bunda: Penyebab Alergi Gatal pada Anak-anak